Monday, January 18, 2010

Penuntun Saat Teduh Pribadi 18-24 Januari 2010

Penuntun Saat Teduh Pribadi
18-24 Januari 2010

“Menjadi Kebanggaan Allah”

“Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur,
yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.”
-Ayub 1:8b-

Sumber: e-4M abbalove


Senin, 18 Januari 2010
Membangun Mezbah Doa Setiap Hari
Firman hari ini: Ayub 1:1-5

Pengajaran:
Hari ini, mari kita melihat sejenak kehidupan Ayub, seorang yang sangat diberkati Tuhan. Ayub adalah seorang yang terkaya di sebelah Timur pada jamannya. Ia memiliki 1 orang istri, 7 anak laki-laki dan 3 anak perempuan yang telah dewasa. Di masa puncaknya asetnya meliputi 7000 ekor kambing domba, 3000 ekor unta, 500 pasang lembu, 500 keledai betina dan setiap anak-anaknya memiliki rumah masing-masing. Tidak hanya itu, ia juga memiliki pegawai-pegawai dalam jumlah yang sangat besar. Dapat kita bayangkan kesibukan Ayub setiap hari untuk menangani semuanya itu. Namun, ada satu hal yang sangat menyenangkan hati Allah, yaitu: Ayub adalah seorang yang saleh dan jujur, ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan. Bahkan ditengah-tengah kesibukannya, ia senantiasa mempersembahkan korban bakaran kepada Allah dan berdoa untuk anak-anaknya. Ia tidak pernah lupa untuk membangun mezbah doanya kepada Allah. Mau diberkati Tuhan seperti Ayub? Belajarlah dari Ayub!


Selasa, 19 Januari 2010
Keintiman Ayub dengan Tuhan Membuat Iblis Cemburu
Firman hari ini: Ayub 1:6-22

Pengajaran:
Pernahkah Anda cemburu? Seperti apa rasanya? Anda pasti merasa sengsara saat berusaha memendam perasaan cemburu tersebut. Pernahkah Anda berpikir bahwa hal yang sama dapat terjadi dalam hubungan Anda dengan Tuhan? Ketika kita semakin intim dengan Tuhan, iblis akan cemburu. Di dalam kitab Ayub, kita menemukan bahwa iblis cemburu kepada Ayub karena hidup benar di hadapan Tuhan. Kata Iblis pada TUHAN, "Apakah dengan tidak mendapat apa-apa Ayub takut akan Allah? Bukankah Engkau yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya? Apa yang dikerjakannya telah Kau berkati dan apa yang dimilikinya makin bertambah di negeri itu," (Ayub 1:9-10). Iblis adalah tukang gosip. Ia cemburu dan menggosipkan Ayub di hadapan Tuhan. Dan Tuhan mengijinkan iblis untuk mencobai kesalehan Ayub, namun apa yang membuat bangga hati Tuhan? Ayub tetap tidak berbuat dosa dalam pencobaannya itu.
Tuhan adalah pencipta alam semesta yang tidak pernah mencobai seorang pun. Ia hanya mengijinkan iblis untuk mencobai umat pilihanNya agar rencanaNya tergenapi. Pencobaan apakah yang sedang Anda hadapi? Mari belajar dari Ayub cara menang atas pencobaan dan raih berkat Tuhan.


Rabu, 20 Januari 2010
Ketekunan Iman Ayub Dilemahkan oleh Perkataan Istri Tercinta
Firman hari ini: Ayub 2:1-10

Pengajaran:
Pencobaan babak kedua yang dilakukan Iblis kepada Ayub sangat luar biasa. Tuhan mengijinkan iblis untuk menjamah tulang dan daging Ayub dalam kuasa Iblis, namun Tuhan tidak mengijinkan Iblis menjamah nyawa Ayub. Iblis mendatangkan penyakit atas Ayub dari telapak kaki sampai ke batok kepalanya. Tidak hanya itu isteri Ayub-pun melemahkan iman ayub melalui perkataannya. Kata-kata isteri Ayub bagaikan kilat atau halilintar yang menyambar di siang bolong. Tetapi iman Ayub tidak goyah, malah ia membalas ucapan istrinya tercinta, "Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?"(Ayub 2:10). Namun iman Ayub luar biasa. Alkitab berkata, “Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya.” Pencobaan apa yang sedang Anda hadapi hari ini? Masihkah iman Anda tetap berdiri teguh? Hanya dengan imanlah kita berkenan kepada Tuhan. Hanya karena ketaatanlah Tuhan menuntun langkah kita dari satu langkah ke langkah berikutnya.


Kamis, 21 Januari 2010
Belajar dari Sahabat-Sahabat Ayub
Firman hari ini: Ayub 2:11-13

Pengajaran:
Ketika Ayub ditimpa kemalangan yang terus menerus, ada empat orang sahabat sejati Ayub yang datang untuk mengucapkan bela sungkawa dan menghibur dia. Tiga hal yang dapat kita pelajari dari keempat orang sahabat Ayub ini adalah:
1. Sahabat Ayub sangat peduli untuk datang menghibur Ayub, mereka inisiatif datang dari
negerinya masing-masing tanpa harus diminta dan mengungkapkan perasaan simpatinya.
2. Sahabat-sahabat Ayub tidak berpaling darinya karena pemandangan yang menjijikan dari apa
yang dialami sakit Ayub. Sebaliknya, mereka duduk berdampingan dan berada sedekat
mungkin.
3. Mereka tidak menjauh saat kehidupan Ayub menyentuh titik terendah.
Pernahkah kita melakukan hal yang sama terhadap sahabat atau bahkan keluarga kita seperti
sahabat-sahabat Ayub? Sahabat-sahabat Ayub tentu bukan orang yang biasa-biasa saja, sama
seperti Ayub tentu mereka adalah orang-orang sibuk di bidangnya masing-masing, namun
mereka peduli akan hidup Ayub, untuk itu mereka datang. Sahabat sejati adalah sahabat yang
peduli akan keberadaan sahabatnya. Sahabat sejati adalah mereka yang datang menghampiri
saat seisi dunia menjauh.


Jumat, 22 Januari 2010
Mengapa Aku?
Firman hari ini: Ayub 3:1-26.

Pengajaran:
Charles R. Swindoll dalam bukunya “Seri Tokoh Terbesar” menguraikan penderitaan yang Ayub alami: - Bisul yang bernanah dan meradang (Ayub 2:7), Rasa gatal yang terus menerus (Ayub 2:8), Perubahan pada kulit wajah (Ayub 2:12), Hilangnya nafsu makan (Ayub 3:24), Rasa takut dan depresi (Ayub 3:25), Bisul-bisul yang terbuka, pecah dan keluar nanah (Ayub 7:5), Sulit bernafas (Ayub 9:18), Kelopak mata yang menghitam (Ayub 16:16), Nafas yang berbau busuk (Ayub 19:17), Berat badan turun (Ayub 19:20), Demam tinggi, tubuh mengigil, kulit menghitam (Ayub 30:30). Ayub mengigau dan tidak dapat tidur (Ayub 7:3)
Akibat dari kesengsaraan itu semua, akhirnya membuat Ayub mengeluarkan apa yang sesungguhnya ia rasakan dan berkeluh kesah. Bahkan pada pasal ketiga dari kitab Ayub, ia sempat mengutuki hari kelahirannya sendiri. Mungkin Ayub bertanya-tanya atas segala kejadian tanpa sebab yang telah menimpanya, “mengapa aku?” Ayub tidak dapat menahan segala perkataannya. Namun Tuhan adalah Tuhan yang mengerti Ayub. Ia dapat mengerti mengapa Ayub mengucapkan apa yang diucapkannya.
Pencobaan apa yang sedang Anda hadapi saat ini? Perasaan apa yang ada di dalam hati Anda? Katakanlah kepadaNya semua yang ada di dalam hati Anda. Hadapilah pergumulan Anda bersama Tuhan, karena Dia berkuasa menolong kita.


Sabtu, 23 Januari 2010
Teguran Tuhan kepada Ayub
Firman hari ini: Ayub 39:34-38

Pengajaran:
Di kitab Ayub pasal 38-41, akhirnya Tuhan berbicara kepada Ayub. Dalam percakapan antara Tuhan dan Ayub ini, serangkaian pertanyaan yang diajukan kepada Ayub memaksa Ayub untuk menyadari betapa banyak hal yang tidak terjangkau oleh pengertiannya. Ayub seolah-olah sedang berada pada sebuah ruang kelas dan berhadapan dengan seorang guru yang menghujaninya dengan pertanyaan-pertanyaan, ia sama sekali tidak berkuasa untuk menjawabnya dan hanya mendengar apa yang Tuhan katakan. Respon “mendengarkan” inilah yang kita harus pelajari dari Ayub. Ketika Tuhan memberitahukan kepada kita jalan-jalanNya, bagaimanakah respon kita? Apakah kita dengan rendah hati, tunduk dan tenang mau mendengarkan rencana-rencana Tuhan bagi kita? Inilah waktunya bagi kita untuk mendengarkan dan diubahkan.


Minggu, 24 Januari 2010
Hidup Ayub Dipulihkan Setelah ia Berdoa untuk Teman-temannya
Firman hari ini: Ayub 42:7-17

Pengajaran:
Akan terasa sangat mudah bagi diri kita untuk mendoakan orang yang mendukung kita selama kita ada. Namun, akan menjadi cerita yang berbeda bila kita diminta untuk mendoakan orang-orang yang telah melukai perasaan kita melalui kata-kata dan tindakan mereka. Tetapi, hal itulah yang diminta Tuhan kepada Ayub. Ayub yang saleh dan jujur itu mentaati perintah Tuhan tanpa mempedulikan apa yang dirasakannya selama ia menderita. Kata Ayub kepada TUHAN, "Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal,”(Ayub 42:2). Jadi, Ayub mulai berdoa. Setelah Ayub berdoa, maka terjadilah pemulihan atas Ayub, “Lalu TUHAN memulihkan keadaan Ayub, setelah ia meminta doa untuk sahabat-sahabatnya, dan TUHAN memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu,”(Ayub 42:10). Jika kita ingin mengalami pemulihan seperti hidup Ayub ini, maka buatlah komitmen untuk mendoakan orang-orang yang telah melukai Anda, agar Tuhan menggenapi rencanaNya atas hidup Anda.

No comments: