Belajar dari Petrus: Dari Penjala Ikan Menjadi Penjala Manusia
Sumber: e-4M abbalove
Kata Yesus kepada Simon: "Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia."
-Lukas 5:10b-
Senin, 1 Februari 2010
Simon yang Mudah Menyerah Menjadi Petrus yang Tegar Bagai Karang
Firman hari ini: Yohanes 1:35-42
Pengajaran:
Simon Petrus adalah seorang nelayan kotor dari daerah Galilea yang berlogat kasar. Bagi orang-orang Farisi dan ahli Taurat, Simon Petrus hanyalah nelayan Galilea yang tak terpelajar. Bahkan bagi para imam-imam Yahudi sekalipun, Petrus tidak masuk dalam hitungan mereka. Namun bagi Yesus, Simon Petrus menyimpan potensi yang besar bagi Kerajaan Allah. Simon artinya buluh yang patah terkulai dan mudah goyah temperamennya sehingga ia mudah menyerah terhadap tekanan yang dihadapi. Tetapi, Yesus justru melihat melampaui keterbatasan manusia dan menggantinya dengan Kefas atau Petrus, yang berarti tegar bagaikan batu karang yang teguh. Ketika Andreas saudara Simon Petrus membawa dirinya kepada Yesus, Yesus memandang Petrus dengan tajam dan berkata: "Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas (artinya: Petrus),"(Yohanes 1:42). Jika Yesus bisa mengubah tujuan hidup Simon Petrus, Ia juga dapat melakukannya bagi hidup kita.
Selasa, 2 Februari 2010
Dari Penjala Ikan Menjadi Penjala Manusia
Firman hari ini: Lukas 5:1-11
Pengajaran:
Ruth L. Whitfield menulis dalam Spirit Led Women online dengan judul 'Why me, Lord?' yang berkata, “Pernahkah Anda bertanya kepada Allah, mengapa? Mengapa aku, Tuhan? Mengapa Engkau tidak mengambil seseorang untuk tugas itu? Mengapa aku selalu melewati api?” Ruth Whitfield menulis isi hatinya mewakili kebanyakan orang Kristen yang selalu bertanya kepada Tuhan mengapa Tuhan memilih mereka. Kita sering berdoa: Tuhan, pakai aku dan bentuk aku sesuai kehendakMu. Ambil aku dan kuduskan aku untuk kemulian namaMu. Tetapi, ketika Tuhan menjawab doa kita dengan memakai kita, maka kita memiliki berbagai macam alasan untuk menolak. Yesus adalah Pribadi yang kreatif dalam memilih murid-muridNya. Ia tidak mencari murid-murid di sekolah keagamaan, tetapi di tempat aktivitas mereka di dalam profesi masing-masing. Yesus bertemu Simon Petrus di pantai, tempat ia memancing ikan. Hal itulah yang membuat Petrus berkata, "Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa,"(Lukas 5:8). Tapi Yesus menjawab, "Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia,"(Lukas 5:10). Yesus memakai setiap orang sesuai profesinya untuk memberitakan Kerajaan Allah. Itulah sebabnya kita dapat berbangga bahwa Tuhan bisa memakai kita sesuai dengan talenta dan kemampuan kita untuk melayani Dia di mana pun kita berada.
Rabu, 3 Februari 2010
Petrus yang Mengenal Pribadi Yesus
Firman hari ini: Matius 16:13-20
Pengajaran:
Pada suatu kali, Yesus berada di Kaisarea Filipi, lalu Ia bertanya kepada murid-muridNya yang butuh jawaban segera. Kata Yesus, "Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?" Masing-masing murid mencoba menjawab sesuai informasi yang mereka dapatkan, "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi,". Jawaban mereka hanya mengutip apa kata orang, namun berbeda ketika Yesus bertanya kepada Petrus, "Siapakah Aku ini?" Simon Petrus menjawab, "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!"(Ayat 16). Dalam pimpinan Roh Kudus, Petrus sanggup mengenali Yesus sebagai Mesias atau Kristus. Bahkan pengenalan akan Pribadi Yesus ini membawa Petrus mendapat penghargaan tertinggi dari Yesus, yaitu kunci kerajaan sorga. Seberapa jauh pengenalan kita saat ini terhadap Yesus?
Kamis, 4 Februari 2010
Pertunjukan Iman Petrus yang Radikal: Sekali Yesus, Tetap Yesus
Firman hari ini: Yohanes 6:67-71
Pengajaran:
Pernahkah Anda ditegur dengan keras oleh pemimpin atau pembina Anda? Apakah Anda akan mundur karena teguran keras tersebut? Jika ya, maka Anda perlu belajar dari pribadi Petrus dalam saat teduh hari ini. Jika Anda membaca seluruh Yohanes pasal 6, maka Anda akan mendapat gambaran yang benar tentang perkataan-perkataan Yesus yang keras kepada orang-orang Yahudi dan murid-muridNya. Mereka berkata, "Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?"(ayat 61). Akibatnya, banyak murid-murid Yesus yang mengundurkan diri dan tidak mengikuti Dia. Pada saat yang genting seperti itu, Yesus bertanya sekali lagi kepada kedua belas muridNya, "Apakah kamu tidak mau pergi juga?" (ayat 67). Kita dapat membayangkan bahwa murid-murid Yesus tiba-tiba terdiam. Dalam kesunyian seperti itulah suara Petrus tiba-tiba memecah suasana, "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal; dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah," (ayat 68-69). Inilah pertunjukan iman Petrus yang radikal ketika menghadapi situasi yang susah dan sulit. Sekali Yesus tetap Yesus. Rindukah Anda meniru sikap Petrus ini? Renungkan: Mengapa Anda masih setia mengikuti Tuhan Yesus sampai saat ini?
Jumat, 5 Februari 2010
Iman Petrus: Antara Ketaatan dan Kebimbangan
Firman hari ini: Matius 14:22-33
Pengajaran:
Sepanjang sejarah manusia yang tercacat, belum pernah ada seorang manusia pun yang sanggup berjalan di atas air. Tetapi pada suatu malam yang gelap gulita, murid-murid Yesus sedang diombang-ambingkan oleh gelombang karena angin sakal. Ketika mereka takut bahwa perahu mereka akan segera tenggelam, tampaklah sesosok pribadi berjalan di atas air. Pribadi tersebut adalah Yesus yang menjadi orang pertama yang pernah berjalan di atas air. Murid-murid Yesus pun berteriak-teriak ketakutan karena mengira mereka melihat hantu. Pada saat itulah mereka mendengar suara yang sudah mereka kenal selama ini, "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!"(ayat 27). Itulah suara Tuhan Yesus. Ketika mendengar suara Yesus, Petrus langsung berseru dengan gembira, "Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air."(ayat 28). Luar biasa! Petrus tidak berpikir bahwa manusia dapat berjalan di atas air. Ia ingin mencobanya. Dan Yesus segera membalas, "Datanglah!" (ayat 29). Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus. Hanya ada satu cara yang cocok untuk ditunjukan kepada Petrus adalah mengangkat jempol kita. Ia tidak bertanya kepada teman-temannya di dalam perahu. Ketaatan Petrus adalah kunci mengalami mukjizat Tuhan. “Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: 'Tuhan, tolonglah aku!"'(ayat 30). Ketika kebimbangan menguasai Petrus, maka ia segera tenggelam ke dalam air. Jangan pernah mengijinkan kebimbangan menguasai hidup Anda. Kebimbangan adalah musuh iman akan mujijat Tuhan. Percayalah, Yesus adalah jawaban yang pasti!
Sabtu, 6 Februari 2010
Meskipun Menyangkal Tuhan, Tetapi Petrus Segera Bertobat
Firman hari ini: Lukas 22:54-62
Pengajaran:
Tidak ada seorang rasul pun yang meledak-ledak emosinya seperti Petrus. Sifat Sanguin Petrus atau temperamen intim-nya membuat ia siap menjawab tantangan apa pun sebelum memikirkan resiko yang akan dihadapinya. Ketika mereka sedang duduk dalam Perjamuan Kudus sebelum Yesus akan menderita, Petrus menjanjikan kesetiaan yang luar biasa kepada Yesus dengan berkata bahwa ia bersedia masuk penjara dan mati bersama-sama Yesus. Tetapi, Yesus membalas jaminan Petrus tersebut dengan kata-kata, "Aku berkata kepadamu, Petrus, hari ini ayam tidak akan berkokok, sebelum engkau tiga kali menyangkal, bahwa engkau mengenal Aku,"(Lukas 22:34). Petrus makin bersungguh-sungguh dengan ucapannya bahwa ia akan membela Yesus. Lalu, Yesus menegaskan kepada Petrus, “Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum, tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu,"(Lukas 22:31-32). Akhirnya nubuatan Yesus benar-benar terjadi pada Petrus, sehingga ia menyangkal Yesus tiga kali. Tetapi, Petrus adalah pribadi yang lembut hati dan cepat bertobat. Petrus menangis dalam pertobatan di hadapan Tuhan. Bagaimana dengan Anda?
Minggu, 7 Februari 2010
Sang Penakut Menjadi Pengkhotbah Pentakosta Pertama
Firman hari ini: Kisah Para Rasul 2:14-40
Pengajaran:
Pernahkah Anda merasa gagal berulang-ulang? Jangan pernah berputus asa, karena Allah belum selesai berurusan dengan Anda. Simon Petrus adalah contoh hidup dari seseorang yang bangkit kembali dari kegagalan karena menyangkal Yesus tiga kali dan dipakai oleh Allah menjadi pengkhotbah yang diurapi untuk menyampaikan kabar baik dari Allah pada hari Pentakosta. Petrus yang penuh dengan Roh Kudus dapat berkhotbah dengan penuh kuasa, sehingga orang-orang yang mendengarkan khotbahnya menyerahkan diri dalam pertobatan untuk dibaptis yang jumlahnya kira-kira tiga ribu jiwa. Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda juga sedang berada dalam titik nadi terakhir dari kegagalan Anda? Bangkit dan berjalanlah dalam kuasa Roh Kudus seperti Petrus dan layanilah Tuhan kita dengan segenap kemampuan yang ada. Jangan pernah menyerah, karena ada kasih karunia Allah yang cukup bagi kita.
Sunday, January 31, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment