Saturday, January 9, 2010

Penuntun Saat Teduh Pribadi 11-17 Januari 2010

JANGAN LARI, HADAPILAH!

”Tetapi aku, aku suka dekat pada Allah; aku menaruh tempat perlindunganku pada Tuhan ALLAH, supaya dapat menceritakan segala pekerjaan-Nya.”
-Mazmur 73:28 -




Senin, 11 Januari 2010
Di Hadapan Allah yang Maha Tahu
Firman hari ini: Mazmur 139:1-16

Pengajaran:
Dalam beberapa situasi, kita yang adalah anak-anak Bapa Surgawi sering kali justru berusaha menjauh dari Bapa kita. Situasi tersebut antara lain adalah:
Saat kita jatuh ke dalam dosa
Ketika kita menolak membayar harga dalam mengikuti Tuhan
Ketika kita mengerti kebenaran, tetapi mengeraskan hati
Pada waktu kita putus asa karena merasa Tuhan tidak menjawab doa kita
Ketika kondisi di atas terjadi, kita lupa bahwa Tuhan itu maha tahu, artinya bagaimana pun dan ke mana pun kita menghindari-Nya, Ia tetap dapat melihat dan memperhatikan kehidupan kita. Kemahatahuan Tuhan juga berarti Ia mengetahui setiap alur hidup kita karena Ia sendiri yang merancang dan membentuk diri kita, sehingga kita dapat memercayai-Nya apapun yang terjadi. Bahkan sekalipun kita jatuh ke dalam dosa, Ia tetap memiliki rencana yang baik, yaitu memberikan pengampunan bagi kita yang berbalik kepada-Nya. Jadi, kuncinya adalah: tetap mendekat kepada Tuhan di dalam segala keadaan!


Selasa, 12 Januari 2010
Mencari Ketenangan Di Tempat yang Tepat
Firman hari ini: Mazmur 55:1-20

Pengajaran:
Semua orang menyukai ketenangan. Bahkan orang-orang yang rajin ”dugem” (dunia gemerlap = kehidupan malam di pub, diskotek, dan sebagainya) pun sebenarnya merindukan ketenangan, yaitu terbebasnya mereka dari masalah, sehingga mereka berharap dengan menari-nari, minum-minum, dan berpesta pora, mereka bisa melupakan masalah mereka itu, meskipun hanya untuk sejenak. Sayangnya, kita sebagai murid Kristus ternyata juga lebih sering mencari ketenangan di tempat yang salah, walaupun memang tidak di diskotek atau sejenisnya. Yang kita lakukan adalah berusaha menemukan ketenangan dengan melarikan diri dari masalah ke tempat-tempat atau aktivitas-aktivitas, entah itu berupa jalan-jalan, bekerja, atau belanja yang berlebihan, aktivitas sosial, atau bahkan berupa gereja atau pelayanan, dan bukan mencarinya DI DALAM DIRI TUHAN SENDIRI. Bagaimana kita menemukan ketenangan di dalam diri Tuhan sendiri? Dengan memikul kuk yang Tuhan pasang dan belajar pada-Nya (Matius 11:29), yaitu bersedia menghadapi masalah kita dan menggunakan cara-cara Tuhan untuk mengatasinya.


Rabu, 13 Januari 2010
Menyadari Penyertaan Tuhan
Firman hari ini: Mazmur 3

Pengajaran:
Dalam bacaan Firman Tuhan hari ini kita melihat bagaimana Daud beralih dari berfokus kepada banyak dan besarnya masalahnya (ayat 2-3) menjadi menyadari penyertaan Tuhan di dalam kehidupannya (ayat 4-9). Semula Daud melihat bahwa lawannya begitu banyak dan orang-orang mencelanya dengan mengatakan bahwa Tuhan tidak menolongnya, tetapi ketika Daud menyadari bahwa Tuhan menyertainya, maka ia melihat dan merasakan hal-hal yang jauh berbeda. Daud mengakui bahwa Tuhan adalah perisai yang melindunginya dan kemuliaannya. Daud bahkan dapat mendengarkan jawaban Tuhan atas seruannya, merasakan bahwa Tuhan menopang dirinya, dan melihat pertolongan-Nya yang mengalahkan musuh-musuhnya. Daud pun menjadi tidak takut kepada puluhan ribu orang yang siap mengepungnya. Mari kita meneladani Daud yang adalah manusia biasa yang bisa menjadi takut dan melarikan diri ketika menghadapi berbagai kesulitan dan masalah, tetapi kemudian berpaling kepada Tuhan sehingga ia menjadi lebih kuat dan berani.


Kamis, 14 Januari 2010
Memahami Isi Hati Tuhan
Firman hari ini: Yunus 1:1-4,15-17,3:1-3,10,4:1-3,10-11

Pengajaran:
Seorang pengasuh anak mungkin akan melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan ayah atau ibu, ketika melihat anak melakukan kesalahan, yaitu memarahi atau mendisiplin. Walau tindakannya sama, tetapi isi hati pengasuh dengan isi hati orang tua kandung umumnya berbeda. Pengasuh mendisiplin anak supaya tidak mempersulit dirinya dalam melakukan pekerjaan, tetapi orang tua mendisiplin karena mengasihi dan berharap sang anak menjadi orang yang berhasil di kemudian hari sehingga sekarang perlu diarahkan. Perbedaan ini kita dapat temui juga dalam bacaan hari ini, yaitu antara Yunus dengan Tuhan. Masalah utama Yunus bukan hanya sekedar ia melarikan diri dari perintah Tuhan, melainkan yang lebih mendasar: Yunus tidak mengerti isi hati Tuhan. Yunus hanya melihat kejahatan orang Niniwe dan membenci mereka, tetapi Tuhan melihat ketidakberdayaan orang Niniwe dan menyayangi mereka. Bagaimana dengan kita, apakah sudah memahami isi hati Tuhan yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran (1 Timotius 2:3-4), atau sebaliknya, kita malah lari dari isi hati Tuhan ini? Mari menggapai hati-Nya lebih dalam.


Jumat, 15 Januari 2010
Menjadi Orang Lemah Atau Pahlawan?
Firman hari ini: Hakim-Hakim 6:11-16

Pengajaran:
Malaikat Tuhan sudah menyebut Gideon sebagai pahlawan yang gagah berani, tetapi Gideon masih melihat dirinya sendiri sebagai seorang yang paling muda di antara kaum keluarganya, yang juga merupakan kaum yang paling kecil di antara suku Manasye. Sungguh mengenaskan cara Gideon memandang dirinya saat itu, tetapi tidak jarang seperti itu jugalah kita dalam menilai diri kita. Mengapa kita lari dari standar hidup yang sudah disiapkan Tuhan dengan lebih memilih menjadi orang yang lemah daripada menjadi pahlawan Tuhan? Karena orang lemah dimaklumi jika tidak dapat menjaga dirinya sendiri dengan baik, apalagi melakukan hal-hal yang besar dan berdampak bagi orang lain, tetapi seorang pahlawan memiliki tanggung jawab atas dirinya serta sekaligus sanggup membela kepentingan orang lain. Persoalan atau tantangan apa yang saat ini ada di hadapan kita? Sesulit dan serumit apapun itu, mari kita berhenti menganggap diri kita sebagai orang yang lemah dan mulai menghadapinya sebagai pahlawan Tuhan yang gagah berani. Haleluya!


Sabtu, 16 Januari 2010
Setia Di Dalam Segala Keadaan
Firman hari ini: Kejadian 39

Pengajaran:
Yusuf adalah teladan yang luar biasa dalam hal kesetiaan di dalam segala keadaan. Ia seperti telah keluar dari mulut singa ketika lolos dari kematian sehingga hanya dijual kepada orang Ismael (Kejadian 37:12-28). Malahan Yusuf dapat menjadi pemegang kuasa atas segala milik tuannya, Potifar, karena Tuhan menyertai Yusuf. Sayangnya, kemudian Yusuf ibarat kembali masuk ke mulut buaya ketika istri tuannya justru memfitnahnya hingga ia dijebloskan ke dalam penjara. Kita berpikir mungkin kali ini Yusuf akan putus asa dan menyesal karena telah mengikuti jalan Tuhan sambil berpikir bahwa jangan-jangan gara-gara lari dari kejahatan dan dosa ia malah sengsara, tetapi yang terjadi justru sebaliknya. Yusuf setia menempatkan dirinya dalam penyertaan Tuhan sehingga ia pun tetap berhasil karena Tuhan menyertainya itu. Biarlah kita seperti Yusuf, yang hanya lari dari dosa dan kejahatan, tetapi selalu setia mendekat kepada penyertaan Tuhan.



Minggu, 17 Januari 2010
Saat Berada Di Bawah Penindasan
Firman hari ini: Kejadian 16

Pengajaran:
Alkitab versi The Message memperjelas Kejadian 16:9 yang menyatakan ”biarlah engkau ditindas di bawah kekuasaannya”, menjadi ”terimalah penganiayaannya tanpa mengeluh”. Itulah yang Tuhan ingin untuk dilakukan Hagar ketika ia lari dari penindasan Sarai. Hagar bukan hanya diperintahkan kembali, melainkan juga harus menerima penindasan Sarai tanpa mengeluh. Sebagai hasilnya, Tuhan yang membalaskan penindasan Sarai atas Hagar (padahal sebenarnya Hagar sendiri juga bersalah karena ia memandang rendah Sarai) dengan memberikan kepada Hagar anak yang akan menimbulkan masalah bagi keluarga Abram dan Sarai, bahkan hingga beribu-ribu tahun kemudian. Bagaimana sikap kita saat mengalami penindasan (entah berupa sikap atasan yang sewenang-wenang, perlakuan orang tua yang terasa kurang memahami kita, tindakan sahabat yang menyakiti hati kita, dan sebagainya)? Mari kita mengatupkan lidah dan bibir sehingga tidak mengeluh dan kemudian membuka telinga lebar-lebar untuk mendengarkan Bapa Surgawi yang menyediakan penghiburan, kekuatan, dan janji kelepasan tepat pada waktunya.

No comments: