FOKUS KITA - 17 Agustus 2008
Allah memiliki tujuan mulia ketika menempatkan kita di suatu tempat. Allah memiliki rencana yang sempurna untuk setiap manusia. Ia bahkan juga memiliki rencana untuk suatu bangsa. Bangsa Israel adalah salah satu contoh yang jelas dari rencana Allah. Menurut fakta di kitab Perjanjian Lama, Allah ingin memakai bangsa Israel untuk menjadi berkat bagi bangsa lain. Melalui bangsa Israel, bangsa-bangsa lain dapat mengenal Allah dan inilah tujuan Allah memakai mereka, namun bangsa Israel tidak pernah memahami maksud dan tujuan Allah memakai mereka. Akibatnya, bangsa Israel seringkali memberontak kepada Allah. Allah memerintahkan agar mereka tidak kawin campur dengan bangsa lain, karena jika hal tersebut terjadi biasanya penyembahan mereka beralih dari Allah yang hidup kepada patung-patung berhala. Kenyataannya, banyak dari mereka yang kawin campur dengan bangsa lain dan hasilnya kutuk turun atas bangsa itu. Sampai saat ini bangsa Israel gagal dalam menggenapi rencana Allah.
Allah tidak pernah salah menetapkan tempat kelahiran setiap manusia. Begitu juga dengan kita, Ia tidak pernah salah menetapkan Indonesia sebagai tempat kelahiran kita, sebab Allah punya maksud atas kelahiran kita di Indonesia. Firman Allah dalam kitab Yeremia 29:7 mengatakan: “Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu.” Inilah maksud dan tujuan Allah menempatkan kita di Indonesia, yaitu menjadi berkat bagi bangsa ini.
Sikap kita terhadap bangsa Indonesia akan menentukan kesejahteraan bangsa Indonesia sendiri. Seringkali, sikap kita sebagai bagian dari bangsa ini justru tidak membawa kesejahteraan, sebaliknya keterpurukan. Bukannya mendukung terjadinya perubahan yang baik bagi Indonesia, sebaliknya membiarkan Indonesia tetap berada dalam keterpurukan bahkan merendahkannya melalui cara pandang, sikap, perkataan dan perbuatan kita. Kita memandang bahwa apa yang dimiliki bangsa lain, baik hal sekuler maupun rohani adalah yang terbaik, yang seperti itulah baru bisa dibanggakan, sehingga kita lebih senang jika bangsa lain atau hamba-hamba Tuhan luar negeri tersebut datang “memberkati” dan “menyelamatkan” Indonesia. Jangan buru-buru bangga
Tambah lagi, kita bermimpi, bercita-cita ingin menjadi berkat bagi bangsa-bangsa lain, tetapi lupa bahwa kita terlebih dulu harus menjadi berkat terutama bagi bangsa dimana kita tinggal. Allah berkata supaya kita menjadi berkat mulai dari yang terdekat dengan kita sampai yang terjauh, bukan sebaliknya dari yang terjauh sampai yang terdekat. Tidak salah jika kita punya mimpi atau cita-cita yang besar, tetapi jangan lupa kita sebagai duta sekaligus murid Kristus, harus tahu rencana Allah dalam hidup kita bagi bangsa di mana kita tinggal.
Sekarang adalah waktunya di mana kita harus memiliki hati Allah untuk Indonesia. Jangan ada lagi kata-kata yang mengutuki bangsa kita sendiri, sebaliknya ucapkan kata-kata berkat dan doakan Indonesia. Miliki sikap yang terbaik untuk bangsa ini. Kesejahteraan bangsa ini adalah kesejahteraan kita sendiri. Jangan menuntut apa yang dapat Indonesia berikan untuk kita, tetapi apa yang dapat kita berikan untuk Indonesia. Allah memakai gerejaNya di Indonesia supaya bangsa ini dapat mengenal Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Bukan suatu kebetulan bila kita berada di bangsa dan generasi ini. Mungkin kita berpikir betapa susahnya menjadi bagian dari generasi ini, karena begitu banyak kekacauan serta kesulitan perekonomian. Justru untuk inilah Allah menempatkan kita hidup di jaman ini, untuk membawa perubahan dan keselamatan bagi Indonesia. Jangan buru-buru bangga jika ada banyak tokoh Kristen asing yang datang memberkati Indonesia dengan pelayanan mereka. Kita perlu introspeksi bahwa jika sampai ada orang luar negeri yang diutus Allah untuk bangsa Indonesia, mungkin karena tidak ada gereja Tuhan di Indonesia yang mau bangkit menjadi berkat dan menggenapi rencana Allah bagi bangsa ini.
Mari kita genapi rencana Allah bagi bangsa ini dan biarlah Kerajaan Allah bertakhta atas Indonesia melalui hidup kita. Kita bantu pemerintah untuk menjalankan setiap program demi kesejahteraan bangsa ini. Jika ada di antara kita yang dikaruniai oleh Allah kemampuan di atas rata-rata, kesempatan menyelesaikan studi di luar negeri, atau kemampuan yang lain, mari kita bangun negara ini dengan keahlian kita dan menyertakan Allah di dalamnya.(you)
Saturday, August 16, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment