Saturday, August 23, 2008

Fokus Hidup Membawa Perubahan

FOKUS KITA - 24 Agustus 2008


Bila kita memperhatikan sekeliling di mana kita berada, ada begitu banyak manusia dengan kondisi yang beraneka macam. Ada yang tertawa, ada pula yang menangis. Ada yang sakit, sehat, bersemangat dan ada yang putus harapan. Termasuk yang manakah Anda sekarang?
Manusia dan kebutuhan hidupnya yang beraneka ragam, ditambah dengan masalah dan tekanan akhir jaman yang serba tidak menentu dan sulit ini, menyebabkan mereka tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Banyak dari mereka menutupi kesedihan dengan keceriaan dan kepura-puraan, namun sesungguhnya mereka adalah manusia yang putus asa dan tidak berpengharapan. Siapakah yang akan membantu mereka menemukan pengharapan hidup, bila kita tidak peduli dengan kehidupan mereka? Mungkin Anda berpikir “Saya juga punya banyak masalah, banyak kebutuhan, banyak penderitaan, banyak tekanan dimana-mana. Diri sendiri saja belum tentu dapat tertolong, bagaimana bisa menolong orang lain?”
Pertanyaan seperti itu membuat kita tidak ada bedanya dengan kebanyakan orang masa kini. Hidup yang hanya berfokus kepada diri sendiri tidak membawa sukacita, sebaliknya membuat hidup terasa berat. Sebaliknya, hidup berfokus kepada Tuhan membuat hidup terasa ringan dan penuh sukacita.
Ketika mengalami kecelakaan yang mengakibatkan beberapa gerak tubuh menjadi terbatas dan tidak nyaman, saya memiliki alasan kuat untuk mengasihani diri sendiri pada saat itu. Namun, Roh Kudus berbicara dalam hati saya supaya menjalani hidup dengan sukacita dan gembira, bukan dengan keluhan, ratapan dan tangisan setiap waktu. Dengan keyakinan yang teguh dan mantap, saya mengambil keputusan untuk mengubah fokus hidup saya dari mengasihani diri sendiri menjadi berfokus kepada Tuhan dengan memperhatikan orang lain. Akibatnya hidup saya benar-benar terasa ringan, hati sayapun dipenuhi damai sejahtera dan sukacita.

Iblis terkadang membungkam mulut kita, membuat kita susah menceritakan Injil dan kebaikan Tuhan kepada orang yang belum mengenalNya (terlebih saat kita sendiri dirundung masalah). Iblis seringkali menanamkan ketakutan dalam hati kita untuk membuat kita diam, karena dia tahu kalau kita bersaksi, maka kesaksian kita dapat menghancurkan dia.
Kebenaran ini memacu saya untuk tidak berhenti bersaksi tentang kebaikan Tuhan. Setiap hari hingga saat ini, saya selalu belajar untuk menceritakan kebaikan Tuhan kepada semua orang yang saya temui, khususnya orang yang belum mengenal Yesus. Setiap pagi saya minta agar Tuhan memberikan kesempatan kepada saya untuk bisa menceritakan kebaikanNya kepada orang lain. Sebagai dampaknya, saya tidak merasa hidup ini berat, justru membawa sukacita dan damai sejahtera, meskipun masalah saya belum bisa terselesaikan. Saya yakin dan percaya bahwa Tuhan pasti mengerjakan bagianNya untuk menolong saya dan menyatakan kemuliaanNya.
Kepedulian kita terhadap teman, sahabat, tetangga, keluarga atau siapapun yang ada di sekeliling kita, merupakan cara yang tepat untuk menyatakan kebaikan Tuhan lewat hidup kita. Sebagai manusia yang tahu tentang adanya pengharapan yang pasti dan tidak mengecewakan di dalam Tuhan, alangkah indahnya bila kita juga menceritakan pengharapan itu kepada orang lain. Ketika kita mulai membagikan pengharapan yang kita miliki dalam Tuhan kepada orang lain, itu berarti kita membawa pengharapan dan perubahan bagi dunia sekitar kita.
Hidup berfokus kepada Tuhan dan orang lain akan membawa perubahan bagi diri sendiri, orang lain dan komunitas kita. Ketika kita belajar untuk berfokus kepada Tuhan dan orang lain, maka Tuhan sendiri yang akan membantu kita untuk menyelesaikan masalah, beban, dan tekanan hidup kita. Oleh karena itu, janganlah kita berfokus kepada masalah, beban, tekanan, melainkan berfokuslah kepada Tuhan yang lebih besar dari semua masalah kita. Saat kita berfokus kepada Tuhan dan orang lain, maka kemerdekaan, kemenangan, sukacita, damai sejahtera akan kita dapatkan. Memang tidak mudah untuk mengubah fokus hidup, tetapi dengan keteguhan hati dan sikap yang tidak mudah menyerah yang disertai kemauan dan displin yang kuat, kita pasti bisa!(mh)

No comments: