PRESBITORIAL - 31 Agustus 2008
Semua orang menginginkan ketenangan, damai, sukacita, keberhasilan di sepanjang hari yang dijalaninya, tetapi tidak semua orang mendapatkannya. Mengapa? Karena mereka memulai hari itu dengan segala macam agenda dan rencana yang akan dilakukan sepanjang hari tersebut. Sering kali saya mendengar orang mengatakan bahwa pagi adalah waktu yang sibuk, seperti mengurus anak, mengurus rumah, cepat pergi bekerja karena bangun kesiangan sehingga tidak sempat bersaat teduh.
Seharusnya sebagai anak Tuhan kita sadar bahwa kunci untuk menjalani hari dengan maksimal adalah mencari wajah Tuhan terlebih dahulu. Dan waktu terbaik adalah pagi hari sebelum kita disibukkan oleh berbagai macam persoalan. Daud adalah teladan bagi kita dalam bersekutu dengan Bapa. Daud selalu memberi persembahan yang terbaik di waktu pagi hari. Dia selalu memprioritaskan Tuhan di atas segalanya. Itu sebabnya Daud dikenan Tuhan, disertai dan diberkatiNya.
Mari kita berikan waktu terbaik kita untuk bersekutu dengan Bapa sebelum beraktifitas. Jangan pernah melangkah sebelum menghampiri Dia. Nantikan Dia, dengarkan dan lakukanlah perintahNya, maka langkah-langkah kita akan dituntunNya menuju kemenangan demi kemenangan.
Ruth Salmah
Ko. Departemen Doa
Saturday, August 30, 2008
Berkat TUHAN di Pagi Hari
FOKUS KITA - 31 Agustus 2008
TUHAN, pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku, pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagiMu, dan aku menunggu-nunggu. (Mazmur 5:4)
Waktu pagi biasanya waktu yang sangat nikmat untuk melanjutkan lelap tidur kita, namun dalam Mazmur 5:4 dikatakan bahwa Daud mengatur persembahannya untuk Tuhan pada waktu pagi.
Luar biasa sekali Daud. Di saat kebanyakan orang masih terlelap, pagi-pagi Daud sudah bangun, melawan dinginnya pagi untuk mencari Tuhan dan memberikan persembahan bagiNya.
Persembahan Daud berbicara tentang suatu korban hidup, yaitu hidup Daud sendiri sebagai persembahan yang terbaik untuk Tuhan. Korban identik dengan sesuatu yang menyakitkan.
Jika kita ingin memberikan persembahan yang terbaik bagi Tuhan seperti yang telah dilakukan oleh Daud, maka kita harus berani berkorban. Apa yang kita korbankan itu mungkin rasa tidak nyaman, karena kita harus mengorbankan waktu tidur kita. Tetapi, Yesus sendiri telah memberikan teladan bagi kita, dikatakan pagi-pagi benar, pada waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana (Markus 1:35).
Yesus memberikan waktuNya yang terbaik untuk berjumpa dengan BapaNya. Inilah yang menjadi sumber kekuatan Yesus untuk menjalani hari-harinya yang sangat sibuk dan menguras tenaga serta pikiran, sehingga Dia melangkah dari satu kemenangan kepada kemenangan yang lainnya.
Sayangnya, banyak orang Kristen (yang adalah pengikutNya) justru paling sulit untuk bangun pagi. Mereka tidak benar-benar menyadari pentingnya bertemu dengan Tuhan pada waktu pagi.
Ratapan 3:23 berkata bahwa rahmat Tuhan selalu baru setiap pagi. Ini berarti bahwa pagi hari adalah waktu yang terbaik bagi kita untuk menikmati berkat-berkat Tuhan. Ketika bangsa Israel ada di padang gurun, mereka harus memungut manna di waktu pagi. Jika mereka terlambat bangun, maka manna itu telah membusuk. Ini merupakan gambaran bahwa berkat Tuhan dicurahkan setiap pagi. Kita tidak akan menikmati indahnya hadirat Tuhan jika kita tidak mau berusaha untuk bangun pagi dan menyediakan waktu untuk bersaat teduh. Apa saja berkat yang kita dapatkan dari bersaat teduh?
1. Roh kita menjadi kuat
Kita hidup bukan dari roti saja, melainkan dari setiap firman yang keluar dari mulut Tuhan (Matius 4:4). Jika roti menguatkan tubuh kita, maka firman Tuhan adalah makanan yang memperkuat roh kita, sehingga sanggup mengalahkan semua perbuatan daging/dosa.
2. Jiwa kita disegarkan
Saat kita memulai hari dengan membangun hubungan yang intim dengan Tuhan di waktu pagi, maka kita akan mengalami kesegaran di dalam jiwa kita, karena ada sukacita sorgawi yang mengalir di dalam hidup kita.
3. Tubuh kita menjadi bugar
Udara pagi adalah udara terbaik bagi kebugaran tubuh kita, karena pada waktu pagi udara masih bersih, belum terkontaminasi oleh kotoran atau polusi. Saat kita bangun dan menghirup udara pagi ketika bersaat teduh, maka tubuh kita disegarkan, sehingga bersemangat untuk melakukan semua kegiatan kita sepanjang hari itu.
4. Mengenal karakter Tuhan semakin dalam dan peka akan suaraNya
Saat kita tekun menyediakan waktu untuk bersekutu denganNya di pagi hari, maka kita akan semakin mengenal pribadiNya sehingga iman percaya kita semakin kokoh, tidak mudah diombang-ambingkan oleh rupa-rupa pengajaran. Selain itu, kita juga akan semakin peka akan suaraNya. SuaraNya adalah hikmat terbaik yang akan menuntun kita berjalan dalam kemenangan dan keberhasilan setiap waktu. Segala yang kita kerjakan akan menjadi efektif dan tepat sasaran karena hikmatNya tercurah bagi kita yang peka akan suaraNya.
5. Doa kita mengalami terobosan
Seperti yang dikatakan Daud dalam Mazmur 5:4 bahwa Tuhan mendengar seruan Daud ketika Dia berseru kepadaNya, demikian Tuhan adan mendengar dan menjawab seruan kita saat kita setia mencari wajahNya.
Semua berkat dan penyertaan Tuhan yang dinikmati Daud merupakan akibat karena dia telah memberikan waktuNya yang terbaik untuk Tuhan. Ingin mengalami apa yang Daud alami bersama Tuhan? Ayo bangun pagi dan bersaat teduh!(lb)
TUHAN, pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku, pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagiMu, dan aku menunggu-nunggu. (Mazmur 5:4)
Waktu pagi biasanya waktu yang sangat nikmat untuk melanjutkan lelap tidur kita, namun dalam Mazmur 5:4 dikatakan bahwa Daud mengatur persembahannya untuk Tuhan pada waktu pagi.
Luar biasa sekali Daud. Di saat kebanyakan orang masih terlelap, pagi-pagi Daud sudah bangun, melawan dinginnya pagi untuk mencari Tuhan dan memberikan persembahan bagiNya.
Persembahan Daud berbicara tentang suatu korban hidup, yaitu hidup Daud sendiri sebagai persembahan yang terbaik untuk Tuhan. Korban identik dengan sesuatu yang menyakitkan.
Jika kita ingin memberikan persembahan yang terbaik bagi Tuhan seperti yang telah dilakukan oleh Daud, maka kita harus berani berkorban. Apa yang kita korbankan itu mungkin rasa tidak nyaman, karena kita harus mengorbankan waktu tidur kita. Tetapi, Yesus sendiri telah memberikan teladan bagi kita, dikatakan pagi-pagi benar, pada waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana (Markus 1:35).
Yesus memberikan waktuNya yang terbaik untuk berjumpa dengan BapaNya. Inilah yang menjadi sumber kekuatan Yesus untuk menjalani hari-harinya yang sangat sibuk dan menguras tenaga serta pikiran, sehingga Dia melangkah dari satu kemenangan kepada kemenangan yang lainnya.
Sayangnya, banyak orang Kristen (yang adalah pengikutNya) justru paling sulit untuk bangun pagi. Mereka tidak benar-benar menyadari pentingnya bertemu dengan Tuhan pada waktu pagi.
Ratapan 3:23 berkata bahwa rahmat Tuhan selalu baru setiap pagi. Ini berarti bahwa pagi hari adalah waktu yang terbaik bagi kita untuk menikmati berkat-berkat Tuhan. Ketika bangsa Israel ada di padang gurun, mereka harus memungut manna di waktu pagi. Jika mereka terlambat bangun, maka manna itu telah membusuk. Ini merupakan gambaran bahwa berkat Tuhan dicurahkan setiap pagi. Kita tidak akan menikmati indahnya hadirat Tuhan jika kita tidak mau berusaha untuk bangun pagi dan menyediakan waktu untuk bersaat teduh. Apa saja berkat yang kita dapatkan dari bersaat teduh?
1. Roh kita menjadi kuat
Kita hidup bukan dari roti saja, melainkan dari setiap firman yang keluar dari mulut Tuhan (Matius 4:4). Jika roti menguatkan tubuh kita, maka firman Tuhan adalah makanan yang memperkuat roh kita, sehingga sanggup mengalahkan semua perbuatan daging/dosa.
2. Jiwa kita disegarkan
Saat kita memulai hari dengan membangun hubungan yang intim dengan Tuhan di waktu pagi, maka kita akan mengalami kesegaran di dalam jiwa kita, karena ada sukacita sorgawi yang mengalir di dalam hidup kita.
3. Tubuh kita menjadi bugar
Udara pagi adalah udara terbaik bagi kebugaran tubuh kita, karena pada waktu pagi udara masih bersih, belum terkontaminasi oleh kotoran atau polusi. Saat kita bangun dan menghirup udara pagi ketika bersaat teduh, maka tubuh kita disegarkan, sehingga bersemangat untuk melakukan semua kegiatan kita sepanjang hari itu.
4. Mengenal karakter Tuhan semakin dalam dan peka akan suaraNya
Saat kita tekun menyediakan waktu untuk bersekutu denganNya di pagi hari, maka kita akan semakin mengenal pribadiNya sehingga iman percaya kita semakin kokoh, tidak mudah diombang-ambingkan oleh rupa-rupa pengajaran. Selain itu, kita juga akan semakin peka akan suaraNya. SuaraNya adalah hikmat terbaik yang akan menuntun kita berjalan dalam kemenangan dan keberhasilan setiap waktu. Segala yang kita kerjakan akan menjadi efektif dan tepat sasaran karena hikmatNya tercurah bagi kita yang peka akan suaraNya.
5. Doa kita mengalami terobosan
Seperti yang dikatakan Daud dalam Mazmur 5:4 bahwa Tuhan mendengar seruan Daud ketika Dia berseru kepadaNya, demikian Tuhan adan mendengar dan menjawab seruan kita saat kita setia mencari wajahNya.
Semua berkat dan penyertaan Tuhan yang dinikmati Daud merupakan akibat karena dia telah memberikan waktuNya yang terbaik untuk Tuhan. Ingin mengalami apa yang Daud alami bersama Tuhan? Ayo bangun pagi dan bersaat teduh!(lb)
Serangan Jantung dan Minum Air Hangat
Info Kesehatan - 31 Agustus 2008
Bagi Anda yang suka minum air dingin (es), informasi berikut ini perlu disimak. Ini bukan hanya mengenai minum air hangat setelah makan, tetapi juga tentang serangan jantung.
Secara logika, mungkin ada benarnya orang Cina dan orang Jepang minum teh panas setelah mereka makan, bukan air dingin (es). Mungkin sudah waktunya kita mengadaptasi kebiasaan minum air hangat seperti mereka. Kita tidak akan rugi, justru malah untung.
Memang enak untuk minum air dingin/es setelah makan, tetapi akan berakibat fatal! Walau bagaimanapun air dingin akan mengeraskan/membekukan makanan bermi-nyak yang baru saja dimakan. Hal ini akan memperlambat proses pencernaan makanan. Ketika endapan ini bereaksi dengan asam lambung, endapan akan terpecah dan diserap oleh usus lebih cepat daripada makanan padat. Ini akan memenuhi usus. Sebentar saja, ini akan berubah menjadi lemak-lemak, membuat kita gemuk dan bisa mengakibatkan terjadinya berbagai penyakit.
Jalan terbaik adalah meminum/memakan sup panas atau air hangat setelah makan.
Catatan serius mengenai serangan jantung:
Tidak semua gejala serangan jantung adalah rasa sakit pada lengan kiri. Waspadalah jika ada rasa sakit yang terus menerus pada rahang. Mungkin kita tidak akan mengalami rasa sakit di dada ketika terjadinya serangan jantung pertama kali. Rasa mual dan keringat yang berlebihan juga merupakan gejala serangan jantung yang umum dijumpai. 60% dari orang yang terkena serangan jantung tidak bangun selepas tidur.
Rasa sakit di rahang bisa membangunkan kita dari tidur nyenyak. Berhati-hatilah dan berwaspadalah. Semakin banyak kita tahu, semakin banyak kesempatan bagi kita untuk selamat.
Sumber: internet
Bagi Anda yang suka minum air dingin (es), informasi berikut ini perlu disimak. Ini bukan hanya mengenai minum air hangat setelah makan, tetapi juga tentang serangan jantung.
Secara logika, mungkin ada benarnya orang Cina dan orang Jepang minum teh panas setelah mereka makan, bukan air dingin (es). Mungkin sudah waktunya kita mengadaptasi kebiasaan minum air hangat seperti mereka. Kita tidak akan rugi, justru malah untung.
Memang enak untuk minum air dingin/es setelah makan, tetapi akan berakibat fatal! Walau bagaimanapun air dingin akan mengeraskan/membekukan makanan bermi-nyak yang baru saja dimakan. Hal ini akan memperlambat proses pencernaan makanan. Ketika endapan ini bereaksi dengan asam lambung, endapan akan terpecah dan diserap oleh usus lebih cepat daripada makanan padat. Ini akan memenuhi usus. Sebentar saja, ini akan berubah menjadi lemak-lemak, membuat kita gemuk dan bisa mengakibatkan terjadinya berbagai penyakit.
Jalan terbaik adalah meminum/memakan sup panas atau air hangat setelah makan.
Catatan serius mengenai serangan jantung:
Tidak semua gejala serangan jantung adalah rasa sakit pada lengan kiri. Waspadalah jika ada rasa sakit yang terus menerus pada rahang. Mungkin kita tidak akan mengalami rasa sakit di dada ketika terjadinya serangan jantung pertama kali. Rasa mual dan keringat yang berlebihan juga merupakan gejala serangan jantung yang umum dijumpai. 60% dari orang yang terkena serangan jantung tidak bangun selepas tidur.
Rasa sakit di rahang bisa membangunkan kita dari tidur nyenyak. Berhati-hatilah dan berwaspadalah. Semakin banyak kita tahu, semakin banyak kesempatan bagi kita untuk selamat.
Sumber: internet
HAPPY BIRTHDAY
Selamat Ulang Tahun…
(klik pada tabel untuk memperbesar)
Berilah perhatian kepada Sdr./I kita yang berulang tahun di bulan September ini!
INFO KITA - 31 Agustus 2008
PERSEMBAHAN 24 AGUSTUS 2008
Perpuluhan: Rp. 4.546.800
Perpuluhan (transfer Bank): Rp. 7.500.000
Diakonia: Rp. 141.000
Misi: Rp. 537.000
Rumah Kehidupan: Rp. 100.000
Pelayanan Anak Asuh Bp. Dorivan: Rp. 100.000
DONOR DARAH
Minggu
7 September 2008
Pukul 10.30 WIB
Di Ruang Hermon
Syarat:
Usia 17 th ke atas
Berat Badan minimal 45 kg
Sehat/tidak sedang sakit
Pendaftaran:
Ibu Lani (Keluarga)
Sdri. Lisa Juliana (Youth)
Sdri. Setyarini (Teen)
Setetes dara Sdr. Akan sangat menolong sesama kita yang membutuhkannya!
PELAYANAN RUTAN MEDAENG
Mari libatkan diri Anda dalam pelayanan kepada para napi di Rutan Medaeng pada hari Selasa, 2 September 2008.
Berangkat bersama-sama dari gereja pada pukul 07.30 WIB.
Kelas Pengabdi
Rabu – Sabtu
3 – 6 September 2008
Pukul 18.30 WIB
Gedung Gereja KrisPen
RUANG DOA PNIEL
Bagi jemaat KrisPen yang mengalami kesulitan berdoa secara pribadi kepada Tuhan dengan tenang di rumah, Saudara dapat menggunakan Ruang Doa Pniel untuk berdoa.
Ruang Doa Pniel TERBUKA untuk jemaat KrisPen setiap hari:
Selasa - Sabtu
Pukul 07.00 - 20.00 WIB.
Jemaat yang terkasih,
Jika Saudara mengambil sisipan
penuntun saat teduh pribadi untuk diberikan kepada keluarga atau teman, mohon Saudara tidak mengambil hanya penuntun saat teduh saja, tetapi juga mengambilkan Warta Kita. Dengan demikian, keluarga atau teman Saudara dapat menerima berkat yang membangun mereka lebih lagi.
Terima kasih,
Redaksi Warta Kita
Hadirilah!
Seminar Mendidik Anak Remaja
Psikologi Remaja Masa Kini, Persoalan & Penanganannya
Sabtu, 13 September 2008
Pukul 18.30 WIB
Di Gedung Gereja
bersama: Dra. Lanny Herawati (Priskolog UK Petra)
DONOR DARAH
Minggu
7 September 2008
Pukul 10.30 WIB
Di Ruang Hermon
Syarat:
Usia 17 th ke atas
Berat Badan minimal 45 kg
Sehat/tidak sedang sakit
Pendaftaran:
Ibu Lani (Keluarga)
Sdri. Lisa Juliana (Youth)
Sdri. Setyarini (Teen)
TEMU PKS SELURUH USIA
Kamis
11 September 2008
Pukul 19.00 WIB
Di Gedung Gereja
NB:
Mengingat pentingnya pertemuan ini,
harap seluruh PA & PKS tidak absen
& hadir TEPAT WAKTU.
Perpuluhan (transfer Bank): Rp. 7.500.000
Diakonia: Rp. 141.000
Misi: Rp. 537.000
Rumah Kehidupan: Rp. 100.000
Pelayanan Anak Asuh Bp. Dorivan: Rp. 100.000
DONOR DARAH
Minggu
7 September 2008
Pukul 10.30 WIB
Di Ruang Hermon
Syarat:
Usia 17 th ke atas
Berat Badan minimal 45 kg
Sehat/tidak sedang sakit
Pendaftaran:
Ibu Lani (Keluarga)
Sdri. Lisa Juliana (Youth)
Sdri. Setyarini (Teen)
Setetes dara Sdr. Akan sangat menolong sesama kita yang membutuhkannya!
PELAYANAN RUTAN MEDAENG
Mari libatkan diri Anda dalam pelayanan kepada para napi di Rutan Medaeng pada hari Selasa, 2 September 2008.
Berangkat bersama-sama dari gereja pada pukul 07.30 WIB.
Kelas Pengabdi
Rabu – Sabtu
3 – 6 September 2008
Pukul 18.30 WIB
Gedung Gereja KrisPen
RUANG DOA PNIEL
Bagi jemaat KrisPen yang mengalami kesulitan berdoa secara pribadi kepada Tuhan dengan tenang di rumah, Saudara dapat menggunakan Ruang Doa Pniel untuk berdoa.
Ruang Doa Pniel TERBUKA untuk jemaat KrisPen setiap hari:
Selasa - Sabtu
Pukul 07.00 - 20.00 WIB.
Jemaat yang terkasih,
Jika Saudara mengambil sisipan
penuntun saat teduh pribadi untuk diberikan kepada keluarga atau teman, mohon Saudara tidak mengambil hanya penuntun saat teduh saja, tetapi juga mengambilkan Warta Kita. Dengan demikian, keluarga atau teman Saudara dapat menerima berkat yang membangun mereka lebih lagi.
Terima kasih,
Redaksi Warta Kita
Hadirilah!
Seminar Mendidik Anak Remaja
Psikologi Remaja Masa Kini, Persoalan & Penanganannya
Sabtu, 13 September 2008
Pukul 18.30 WIB
Di Gedung Gereja
bersama: Dra. Lanny Herawati (Priskolog UK Petra)
DONOR DARAH
Minggu
7 September 2008
Pukul 10.30 WIB
Di Ruang Hermon
Syarat:
Usia 17 th ke atas
Berat Badan minimal 45 kg
Sehat/tidak sedang sakit
Pendaftaran:
Ibu Lani (Keluarga)
Sdri. Lisa Juliana (Youth)
Sdri. Setyarini (Teen)
TEMU PKS SELURUH USIA
Kamis
11 September 2008
Pukul 19.00 WIB
Di Gedung Gereja
NB:
Mengingat pentingnya pertemuan ini,
harap seluruh PA & PKS tidak absen
& hadir TEPAT WAKTU.
Penuntun Saat Teduh 1-7 September 2008
Ayo Bangun Pagi!
Referensi Bahan : Abba News, Juli 2008
“TUHAN, pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku,
pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagi-Mu,
dan aku menunggu-nunggu.”
-Mazmur 5:4-
Senin, 1 September 2008
Ayo, Bangun Pagi !
Firman Hari Ini: Markus 1:35-39
Pertanyaan Perenungan:
Kapankah Yesus bangun untuk berdoa? (ayat 35)
Apakah yang dilakukan Simon dan kawan-kawannya? (ayat 36-37)
Dua hal utama apakah yang dilakukan oleh Yesus setelah berdoa pagi? (ayat 39)
Pengajaran:
Jika kita membaca mulai dari Markus 1, mulai dari ayat 21 sampai 35, kita akan menemukan beberapa aktivitas yang dilakukan Yesus pada hari itu begitu padat. Mulai dari mengajar, mengusir roh jahat, kemudian Yesus menjenguk ibu mertua Simon yang terbaring sakit. Menjelang malam seluruh penduduk kota datang kepada Yesus untuk disembuhkan. Dapat dibayangkan keletihan yang dialami Yesus dengan segala aktivitasnya yang padat. Namun, di ayat 35 dijelaskan bahwa pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap Yesus pergi berdoa.
“Ayo, Bangun Pagi!” demikian ajakan tema saat teduh kita minggu ini untuk membangun keintiman dengan Bapa. Bukan hanya Yesus yang bangun pagi untuk membangun keintiman dengan Bapa, tetapi Musa, Yosua, Daud, dan orang-orang kudus yang lain di Alkitab. Mereka mencari wajah Allah sebelum memulai segala aktivitasnya. Ketika mempraktekkan bangun pagi untuk membangun keintiman dengan Bapa di sorga, maka kita juga akan dimampukan untuk menjalani hidup kita sepanjang hari bersama dengan Yesus. Ayo, bangun pagi!
Penerapan:
Jam berapa biasanya Anda melakukan saat teduh? Tuliskan komitmen Anda sehubungan dengan saat teduh Anda!
Selasa, 2 September 2008
Menanti Tuhan di Waktu Pagi
Firman Hari Ini: Mazmur 5:1-13
Pertanyaan Perenungan:
Hal apakah yang diminta oleh Daud kepada Tuhan? (ayat 2-3)
Kapankah Daud bangun dan mengatur korban persembahan bagi Tuhan? (ayat 4)
Jaminan apakah yang diberikan Tuhan kepada orang yang mengandalkan Dia? (ayat 12-13)
Pengajaran:
Apa yang Anda lakukan saat terjaga dari tidur Anda semalam? Masih menikmati empuknya bantal guling dan berpikir, “10 menit lagi, ah, baru bangun”. Bagi Anda seorang pekerja mungkin langsung berpikir urutan pekerjaan yang harus diselesaikan hari ini. Atau Anda yang seorang ibu rumah tangga, langsung buru-buru ke dapur untuk masak, karena harus menyiapkan makan pagi untuk suami dan anak-anak.
Daud adalah seorang raja yang diurapi Tuhan. Yang ia lakukan pada waktu pagi adalah menyembah dan berseru kepada Tuhan. Ia menunggu-nunggu setiap pagi. Banyak aktivitas yang menunggu kita di setiap hari baru, namun sudahkah kita melakukan seperti yang Daud lakukan, yaitu menunggu-nunggu untuk mempersembahkan korban kepada Tuhan di waktu pagi?
Penerapan:
Sudahkah Anda meniru gaya hidup Daud untuk mengatur persembahan kepada Tuhan di pagi hari? Tuliskan hal-hal baru yang Anda dapatkan melalui perenungan Firman Tuhan hari ini!
Rabu, 3 September 2008
Berhenti Sejenak Sebelum Memasuki Hari Ini
Firman Hari Ini: Matius 6:25-34
Pertanyaan Perenungan:
Apa kata Yesus tentang kekuatiran? (ayat 25-32) Biasakan memulai hari Anda dengan sikap “JANGAN KUATIR”.
Apakah yang utama harus kita cari? (ayat 33)
Sudahkah Anda menyerahkan hidup Anda kepada Tuhan pagi ini? Masihkah Anda kuatir?
Pengajaran:
Di suatu pagi aku bangun lebih awal dan segera terlibat kesibukan hari itu. Aku punya banyak hal yang harus diselesaikan, sehingga aku tidak punya waktu untuk berdoa.
Masalah demi masalah membebaniku, dan tiap tugas semakin berat. Aku bertanya, “Mengapa Tuhan tidak menolongku?” Tuhan menjawab, “Engkau tidak pernah meminta.”
Aku ingin merasakan kebahagiaan dan keindahan, tiap hari berlalu dengan sulit, suram dan hampa. Aku bertanya mengapa Tuhan tidak menuntun aku? Tuhan menjawab, “Engkau tidak meminta.”
Aku mencoba datang ke hadirat Tuhan. Aku gunakan semua kunci untuk membuka. Dengan lembut dan penuh kasih Tuhan menegur, “Anak-Ku, engkau tidak mengetuk pintu.”
Aku bangun hari ini, dan berhenti sejenak sebelum memasuki hari. Aku punya banyak hal yang harus diselesaikan, sehingga aku harus menyediakan waktu untuk berdoa. (Alan Grant)
Sumber: 100 Renungan Populer Sepanjang Masa
Penerapan:
Tuliskan teguran / perintah / janji Tuhan yang Anda dapatkan dari perenungan saat teduh hari ini!
Kamis, 4 September 2008
Keputusan di Awal Hidup Anda
Firman Hari Ini: Ratapan 3: 21-26
Pertanyaan Perenungan:
Hal apakah yang menjadi pengharapan nabi Yeremia? (ayat 21-23)
Hal apakah yang tidak berkesudahan? (ayat 22). Apa yang terjadi setiap pagi? (ayat 23)
Bacalah ulang ayat 24-26. Sudahkah Anda menjadikan Tuhan sebagai pengharapan di dalam hidup Anda seperti ayat 24-26?
Pengajaran:
Seorang lelaki berumur 92 tahun yang mempunyai selera tinggi, percaya diri, selalu berpakaian rapi setiap hari sejak jam 8 pagi, dengan rambutnya yang teratur rapi, meskipun dia buta, masuk ke panti jompo hari ini. Setelah menunggu dengan sabar selama beberapa jam di lobi, dia tersenyum manis ketika diberi tahu bahwa kamarnya telah siap. Ketika berjalan mengikuti petunjuk jalan ke elevator, seorang perawat menggambarkan keadaan kamarya yang kecil, termasuk gorden yang ada di jendela kamarnya.
”Saya menyukainya,” katanya dengan antusias seperti anak kecil berumur 8 tahun yang baru saja mendapatkan seekor anjing.
“Pak, Anda belum melihat kamarnya, tahan dulu perkataan tersebut.”
“Hal itu tidak ada hubungannya,” dia menjawab “Kebahagiaan adalah sesuatu yang kamu putuskan di awal. Apakah aku akan menyukai kamarku atau tidak, tidak tergantung dari bagaimana perabotannya diatur, tapi bagaimana aku mengatur pikiranku. Aku sudah memutuskan menyukainya. Itu adalah keputusan yang kubuat setiap pagi ketika aku bangun tidur.” “Aku punya sebuah pilihan setiap harinya,” lanjut kakek tersebut. “Aku bisa menghabiskan waktu dan berterima kasih atas tubuhku yang masih berfungsi. Setiap hari adalah hadiah, dan selama Tuhan masih memberikan hari yang baru kepadaku, aku akan memusatkan perhatian pada hari yang baru tersebut.”
Keputusan apakah yang Anda buat saat Anda mengawali hari Anda?
Penerapan:
Tuliskanlah komitmen dan cara praktis Anda untuk mengalami kasih setia Tuhan setiap hari!
Jumat, 5 September 2008
Tuhan Mempertajam Pendengaran MuridNya Setiap Pagi
Firman Hari Ini: Yesaya 50: 4-11
Petanyaan Perenungan:
Untuk apakah Tuhan memberikan umatNya lidah seorang murid? (ayat 4a)
Pada waktu kapankah Tuhan mempertajam pendengaran kita sebagai muridNya? (ayat 4b)
Apakah yang dibuka oleh Tuhan? Apa reaksinya? (ayat 5) Bagaimana respon Anda kepada Tuhan?
Pengajaran:
Pada awalnya, saya mengalami kesulitan untuk bangun dan berdoa di waktu pagi. Banyak alasan yang saya kemukakan untuk saya konsisten bangun pagi. Tetapi, saya tetap berusaha membangun kebiasaan berdoa pagi selama beberapa bulan. Akhirnya saya terbiasa untuk bangun pagi. Kini sudah menjadi gaya hidup saya untuk bangun pagi dan berdoa. Walaupun kadang-kadang saya tidur sampai larut malam, namun menjelang pagi saya pasti terbangun dengan sendirinya. Mata saya seakan-akan bisa diatur untuk tidak akan mengantuk lagi di waktu pagi, sehingga saya mempunyai waktu untuk membaca Alkitab di pagi hari. Hasilnya, Tuhan selalu memberikan hikmat kepada saya untuk melakukan pekerjaan saya dan melewati hari saya dengan baik. (Ayub- editor Abba News)
Penerapan:
Tuliskanlah langkah-langkah praktis Anda untuk membangun kebiasaan mendengarkan suara Tuhan!
Sabtu, 6 September 2008
Dari Terbitnya Matahari Sampai Terbenamnya
Firman Hari Ini: Yesaya 45:1-8
Pertanyaan perenungan:
Hal apakah yang dijanjikan Tuhan bagi orang yang diurapiNya? (ayat 1-5)
Kapankah janji Tuhan ini berlaku? (ayat 6)
Mengapa Tuhan melakukan hal tersebut? (ayat 6-7)
Pengajaran:
Saya membiasakan diri untuk bangun berdoa di pagi hari. Ketika saya rajin berdoa pagi, maka tampak sekali pimpinan Tuhan atas hidup saya. Tuhan menuntun hidup saya sepanjang hari itu dengan tenang, damai, tidak emosional, cakap dalam bekerja karena ada hikmat. Banyak keputusan penting yang membutuhkan hikmat yang saya dapatkan dari doa pagi. Doa pagi menyanggupkan saya untuk hidup dalam kasih karunia sepanjang hari itu. (Yuni)
Tahukah Anda bahwa dari mulai terbitnya matahari dan sampai terbenamnya, tidak ada satu halpun di luar kendali Tuhan? Mulai dari kita bangun pagi sampai kita tertidur lelap, Tuhan yang berkuasa dan menciptakan segalanya. Yesaya 45:6-7 menegaskan bahwa dari terbitnya matahari sampai terbenamnya tidak ada yang lain di luar Tuhan; Tuhan yang membuat semuanya. Namun, apakah kita selalu mengucap syukur dari terbitnya matahari sampai terbenamnya? Bersyukur buat hari baru yang dijadikan, bersyukur buat kehidupan yang diberikan Tuhan, bersyukur buat keluarga, hikmat, berkat dan masih banyak hal yang patut kita syukuri saat memasuki hari baru dan nikmati penyertaan Tuhan atas hidup Anda.
Penerapan:
Buatlah langkah-langkah praktis yang dapat Anda lakukan untuk bangun di waktu pagi.
Tuliskan janji-janji Tuhan bagi hidup Anda!
Minggu, 7 September 2008
Waktu
Firman Hari Ini: Yosua 3:1-17
Pertanyaan Perenungan:
Apakah yang dilakukan oleh Yosua? (ayat 1)
Apa janji Tuhan yang diberikan kepada Yosua? (ayat 7)
Apa kata Yosua? (ayat 9-10)
Pengajaran:
Jepang memiliki mata uang Yen. Inggris memiliki Poundsterling. Perancis memiliki Franc. Jeman memiliki Mark. Italia memiliki Lira. Meksiko memiliki Peso. Amerika Serikat memiliki Dollar. Indonesia memiliki Rupiah. Mata uang dari kehidupan di atas bumi adalah waktu.
Saya telah mempelajari kehidupan dari banyak pria dan wanita yang berhasil. Perbedaan utama yang saya perhatikan antara orang lemah dan orang yang berkuasa; orang yang menganggur dan orang yang memiliki pekerjaan; orang yang berhasil dan orang yang gagal; orang yang miskin dan orang yang kaya, adalah pandangan mereka terhadap waktu. (Sumber: Mike Murdock, Rahasia Orang Terkaya yang Pernah Hidup, Betlehem Publisher, 2002).
Sudahkah Anda memberikan waktu terbaik Anda untuk Tuhan, dan bukan waktu sisa?
Penerapan:
Tuliskanlah apa yang Anda peroleh dari Roh Kudus ketika Anda bersaat teduh hari ini!
Referensi Bahan : Abba News, Juli 2008
“TUHAN, pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku,
pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagi-Mu,
dan aku menunggu-nunggu.”
-Mazmur 5:4-
Senin, 1 September 2008
Ayo, Bangun Pagi !
Firman Hari Ini: Markus 1:35-39
Pertanyaan Perenungan:
Kapankah Yesus bangun untuk berdoa? (ayat 35)
Apakah yang dilakukan Simon dan kawan-kawannya? (ayat 36-37)
Dua hal utama apakah yang dilakukan oleh Yesus setelah berdoa pagi? (ayat 39)
Pengajaran:
Jika kita membaca mulai dari Markus 1, mulai dari ayat 21 sampai 35, kita akan menemukan beberapa aktivitas yang dilakukan Yesus pada hari itu begitu padat. Mulai dari mengajar, mengusir roh jahat, kemudian Yesus menjenguk ibu mertua Simon yang terbaring sakit. Menjelang malam seluruh penduduk kota datang kepada Yesus untuk disembuhkan. Dapat dibayangkan keletihan yang dialami Yesus dengan segala aktivitasnya yang padat. Namun, di ayat 35 dijelaskan bahwa pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap Yesus pergi berdoa.
“Ayo, Bangun Pagi!” demikian ajakan tema saat teduh kita minggu ini untuk membangun keintiman dengan Bapa. Bukan hanya Yesus yang bangun pagi untuk membangun keintiman dengan Bapa, tetapi Musa, Yosua, Daud, dan orang-orang kudus yang lain di Alkitab. Mereka mencari wajah Allah sebelum memulai segala aktivitasnya. Ketika mempraktekkan bangun pagi untuk membangun keintiman dengan Bapa di sorga, maka kita juga akan dimampukan untuk menjalani hidup kita sepanjang hari bersama dengan Yesus. Ayo, bangun pagi!
Penerapan:
Jam berapa biasanya Anda melakukan saat teduh? Tuliskan komitmen Anda sehubungan dengan saat teduh Anda!
Selasa, 2 September 2008
Menanti Tuhan di Waktu Pagi
Firman Hari Ini: Mazmur 5:1-13
Pertanyaan Perenungan:
Hal apakah yang diminta oleh Daud kepada Tuhan? (ayat 2-3)
Kapankah Daud bangun dan mengatur korban persembahan bagi Tuhan? (ayat 4)
Jaminan apakah yang diberikan Tuhan kepada orang yang mengandalkan Dia? (ayat 12-13)
Pengajaran:
Apa yang Anda lakukan saat terjaga dari tidur Anda semalam? Masih menikmati empuknya bantal guling dan berpikir, “10 menit lagi, ah, baru bangun”. Bagi Anda seorang pekerja mungkin langsung berpikir urutan pekerjaan yang harus diselesaikan hari ini. Atau Anda yang seorang ibu rumah tangga, langsung buru-buru ke dapur untuk masak, karena harus menyiapkan makan pagi untuk suami dan anak-anak.
Daud adalah seorang raja yang diurapi Tuhan. Yang ia lakukan pada waktu pagi adalah menyembah dan berseru kepada Tuhan. Ia menunggu-nunggu setiap pagi. Banyak aktivitas yang menunggu kita di setiap hari baru, namun sudahkah kita melakukan seperti yang Daud lakukan, yaitu menunggu-nunggu untuk mempersembahkan korban kepada Tuhan di waktu pagi?
Penerapan:
Sudahkah Anda meniru gaya hidup Daud untuk mengatur persembahan kepada Tuhan di pagi hari? Tuliskan hal-hal baru yang Anda dapatkan melalui perenungan Firman Tuhan hari ini!
Rabu, 3 September 2008
Berhenti Sejenak Sebelum Memasuki Hari Ini
Firman Hari Ini: Matius 6:25-34
Pertanyaan Perenungan:
Apa kata Yesus tentang kekuatiran? (ayat 25-32) Biasakan memulai hari Anda dengan sikap “JANGAN KUATIR”.
Apakah yang utama harus kita cari? (ayat 33)
Sudahkah Anda menyerahkan hidup Anda kepada Tuhan pagi ini? Masihkah Anda kuatir?
Pengajaran:
Di suatu pagi aku bangun lebih awal dan segera terlibat kesibukan hari itu. Aku punya banyak hal yang harus diselesaikan, sehingga aku tidak punya waktu untuk berdoa.
Masalah demi masalah membebaniku, dan tiap tugas semakin berat. Aku bertanya, “Mengapa Tuhan tidak menolongku?” Tuhan menjawab, “Engkau tidak pernah meminta.”
Aku ingin merasakan kebahagiaan dan keindahan, tiap hari berlalu dengan sulit, suram dan hampa. Aku bertanya mengapa Tuhan tidak menuntun aku? Tuhan menjawab, “Engkau tidak meminta.”
Aku mencoba datang ke hadirat Tuhan. Aku gunakan semua kunci untuk membuka. Dengan lembut dan penuh kasih Tuhan menegur, “Anak-Ku, engkau tidak mengetuk pintu.”
Aku bangun hari ini, dan berhenti sejenak sebelum memasuki hari. Aku punya banyak hal yang harus diselesaikan, sehingga aku harus menyediakan waktu untuk berdoa. (Alan Grant)
Sumber: 100 Renungan Populer Sepanjang Masa
Penerapan:
Tuliskan teguran / perintah / janji Tuhan yang Anda dapatkan dari perenungan saat teduh hari ini!
Kamis, 4 September 2008
Keputusan di Awal Hidup Anda
Firman Hari Ini: Ratapan 3: 21-26
Pertanyaan Perenungan:
Hal apakah yang menjadi pengharapan nabi Yeremia? (ayat 21-23)
Hal apakah yang tidak berkesudahan? (ayat 22). Apa yang terjadi setiap pagi? (ayat 23)
Bacalah ulang ayat 24-26. Sudahkah Anda menjadikan Tuhan sebagai pengharapan di dalam hidup Anda seperti ayat 24-26?
Pengajaran:
Seorang lelaki berumur 92 tahun yang mempunyai selera tinggi, percaya diri, selalu berpakaian rapi setiap hari sejak jam 8 pagi, dengan rambutnya yang teratur rapi, meskipun dia buta, masuk ke panti jompo hari ini. Setelah menunggu dengan sabar selama beberapa jam di lobi, dia tersenyum manis ketika diberi tahu bahwa kamarnya telah siap. Ketika berjalan mengikuti petunjuk jalan ke elevator, seorang perawat menggambarkan keadaan kamarya yang kecil, termasuk gorden yang ada di jendela kamarnya.
”Saya menyukainya,” katanya dengan antusias seperti anak kecil berumur 8 tahun yang baru saja mendapatkan seekor anjing.
“Pak, Anda belum melihat kamarnya, tahan dulu perkataan tersebut.”
“Hal itu tidak ada hubungannya,” dia menjawab “Kebahagiaan adalah sesuatu yang kamu putuskan di awal. Apakah aku akan menyukai kamarku atau tidak, tidak tergantung dari bagaimana perabotannya diatur, tapi bagaimana aku mengatur pikiranku. Aku sudah memutuskan menyukainya. Itu adalah keputusan yang kubuat setiap pagi ketika aku bangun tidur.” “Aku punya sebuah pilihan setiap harinya,” lanjut kakek tersebut. “Aku bisa menghabiskan waktu dan berterima kasih atas tubuhku yang masih berfungsi. Setiap hari adalah hadiah, dan selama Tuhan masih memberikan hari yang baru kepadaku, aku akan memusatkan perhatian pada hari yang baru tersebut.”
Keputusan apakah yang Anda buat saat Anda mengawali hari Anda?
Penerapan:
Tuliskanlah komitmen dan cara praktis Anda untuk mengalami kasih setia Tuhan setiap hari!
Jumat, 5 September 2008
Tuhan Mempertajam Pendengaran MuridNya Setiap Pagi
Firman Hari Ini: Yesaya 50: 4-11
Petanyaan Perenungan:
Untuk apakah Tuhan memberikan umatNya lidah seorang murid? (ayat 4a)
Pada waktu kapankah Tuhan mempertajam pendengaran kita sebagai muridNya? (ayat 4b)
Apakah yang dibuka oleh Tuhan? Apa reaksinya? (ayat 5) Bagaimana respon Anda kepada Tuhan?
Pengajaran:
Pada awalnya, saya mengalami kesulitan untuk bangun dan berdoa di waktu pagi. Banyak alasan yang saya kemukakan untuk saya konsisten bangun pagi. Tetapi, saya tetap berusaha membangun kebiasaan berdoa pagi selama beberapa bulan. Akhirnya saya terbiasa untuk bangun pagi. Kini sudah menjadi gaya hidup saya untuk bangun pagi dan berdoa. Walaupun kadang-kadang saya tidur sampai larut malam, namun menjelang pagi saya pasti terbangun dengan sendirinya. Mata saya seakan-akan bisa diatur untuk tidak akan mengantuk lagi di waktu pagi, sehingga saya mempunyai waktu untuk membaca Alkitab di pagi hari. Hasilnya, Tuhan selalu memberikan hikmat kepada saya untuk melakukan pekerjaan saya dan melewati hari saya dengan baik. (Ayub- editor Abba News)
Penerapan:
Tuliskanlah langkah-langkah praktis Anda untuk membangun kebiasaan mendengarkan suara Tuhan!
Sabtu, 6 September 2008
Dari Terbitnya Matahari Sampai Terbenamnya
Firman Hari Ini: Yesaya 45:1-8
Pertanyaan perenungan:
Hal apakah yang dijanjikan Tuhan bagi orang yang diurapiNya? (ayat 1-5)
Kapankah janji Tuhan ini berlaku? (ayat 6)
Mengapa Tuhan melakukan hal tersebut? (ayat 6-7)
Pengajaran:
Saya membiasakan diri untuk bangun berdoa di pagi hari. Ketika saya rajin berdoa pagi, maka tampak sekali pimpinan Tuhan atas hidup saya. Tuhan menuntun hidup saya sepanjang hari itu dengan tenang, damai, tidak emosional, cakap dalam bekerja karena ada hikmat. Banyak keputusan penting yang membutuhkan hikmat yang saya dapatkan dari doa pagi. Doa pagi menyanggupkan saya untuk hidup dalam kasih karunia sepanjang hari itu. (Yuni)
Tahukah Anda bahwa dari mulai terbitnya matahari dan sampai terbenamnya, tidak ada satu halpun di luar kendali Tuhan? Mulai dari kita bangun pagi sampai kita tertidur lelap, Tuhan yang berkuasa dan menciptakan segalanya. Yesaya 45:6-7 menegaskan bahwa dari terbitnya matahari sampai terbenamnya tidak ada yang lain di luar Tuhan; Tuhan yang membuat semuanya. Namun, apakah kita selalu mengucap syukur dari terbitnya matahari sampai terbenamnya? Bersyukur buat hari baru yang dijadikan, bersyukur buat kehidupan yang diberikan Tuhan, bersyukur buat keluarga, hikmat, berkat dan masih banyak hal yang patut kita syukuri saat memasuki hari baru dan nikmati penyertaan Tuhan atas hidup Anda.
Penerapan:
Buatlah langkah-langkah praktis yang dapat Anda lakukan untuk bangun di waktu pagi.
Tuliskan janji-janji Tuhan bagi hidup Anda!
Minggu, 7 September 2008
Waktu
Firman Hari Ini: Yosua 3:1-17
Pertanyaan Perenungan:
Apakah yang dilakukan oleh Yosua? (ayat 1)
Apa janji Tuhan yang diberikan kepada Yosua? (ayat 7)
Apa kata Yosua? (ayat 9-10)
Pengajaran:
Jepang memiliki mata uang Yen. Inggris memiliki Poundsterling. Perancis memiliki Franc. Jeman memiliki Mark. Italia memiliki Lira. Meksiko memiliki Peso. Amerika Serikat memiliki Dollar. Indonesia memiliki Rupiah. Mata uang dari kehidupan di atas bumi adalah waktu.
Saya telah mempelajari kehidupan dari banyak pria dan wanita yang berhasil. Perbedaan utama yang saya perhatikan antara orang lemah dan orang yang berkuasa; orang yang menganggur dan orang yang memiliki pekerjaan; orang yang berhasil dan orang yang gagal; orang yang miskin dan orang yang kaya, adalah pandangan mereka terhadap waktu. (Sumber: Mike Murdock, Rahasia Orang Terkaya yang Pernah Hidup, Betlehem Publisher, 2002).
Sudahkah Anda memberikan waktu terbaik Anda untuk Tuhan, dan bukan waktu sisa?
Penerapan:
Tuliskanlah apa yang Anda peroleh dari Roh Kudus ketika Anda bersaat teduh hari ini!
Saturday, August 23, 2008
Allah yang Selalu Menyempurnakan PekerjaanNya
EDITORIAL - 24 Agustus 2008
Lupakan yang t’lah lalu… mengarah pada tujuan
Dengan mata memandang Tuhan Yesus
Bertanding sampai menang… berlari sampai akhir
Tanggalkan semua beban yang merintangi
Ku mau setia kan panggilanMu
S’bab Kau sanggup menjaga langkahku
Pada janjiMu ku percaya
Kau kan sempurnakan pekerjaanMu dalamku.
Lagu yang diilhami oleh pernyataan iman dan komitmen radikal dari rasul Paulus ini hendaknya meneguhkan setiap kita untuk tidak menyerah dalam mengerjakan panggilan Allah atas hidup setiap kita. Segala tantangan maupun kegagalan yang pernah kita alami hendaknya justru melecut kita untuk semakin giat bertanding dalam perlombaan iman yang Allah wajibkan bagi setiap kita.
Tidak ada alasan bagi kita untuk berhenti atau mundur sebab Allah berjanji bahwa Dia sanggup menjaga setiap langkah kaki kita saat berlari dalam panggilanNya. Bahkan, Allah akan menyempurnakan pekerjaan yang telah dimulaiNya dalam hidup kita. Itu pasti! Karena Allah adalah pribadi yang selalu bekerja sampai selesai, tidak pernah setengah-setengah.
Jadi, lupakan saja apa yang sudah berlalu. Tanggalkan saja setiap beban yang memberati langkah kita. Arahkan mata kita kepada panggilan Allah, kemudian berlarilah kencang menuju garis akhir dan raihlah mahkota Anda.
Yulia Windyasari
Pemimpin Redaksi
Lupakan yang t’lah lalu… mengarah pada tujuan
Dengan mata memandang Tuhan Yesus
Bertanding sampai menang… berlari sampai akhir
Tanggalkan semua beban yang merintangi
Ku mau setia kan panggilanMu
S’bab Kau sanggup menjaga langkahku
Pada janjiMu ku percaya
Kau kan sempurnakan pekerjaanMu dalamku.
Lagu yang diilhami oleh pernyataan iman dan komitmen radikal dari rasul Paulus ini hendaknya meneguhkan setiap kita untuk tidak menyerah dalam mengerjakan panggilan Allah atas hidup setiap kita. Segala tantangan maupun kegagalan yang pernah kita alami hendaknya justru melecut kita untuk semakin giat bertanding dalam perlombaan iman yang Allah wajibkan bagi setiap kita.
Tidak ada alasan bagi kita untuk berhenti atau mundur sebab Allah berjanji bahwa Dia sanggup menjaga setiap langkah kaki kita saat berlari dalam panggilanNya. Bahkan, Allah akan menyempurnakan pekerjaan yang telah dimulaiNya dalam hidup kita. Itu pasti! Karena Allah adalah pribadi yang selalu bekerja sampai selesai, tidak pernah setengah-setengah.
Jadi, lupakan saja apa yang sudah berlalu. Tanggalkan saja setiap beban yang memberati langkah kita. Arahkan mata kita kepada panggilan Allah, kemudian berlarilah kencang menuju garis akhir dan raihlah mahkota Anda.
Yulia Windyasari
Pemimpin Redaksi
Fokus Hidup Membawa Perubahan
FOKUS KITA - 24 Agustus 2008
Bila kita memperhatikan sekeliling di mana kita berada, ada begitu banyak manusia dengan kondisi yang beraneka macam. Ada yang tertawa, ada pula yang menangis. Ada yang sakit, sehat, bersemangat dan ada yang putus harapan. Termasuk yang manakah Anda sekarang?
Manusia dan kebutuhan hidupnya yang beraneka ragam, ditambah dengan masalah dan tekanan akhir jaman yang serba tidak menentu dan sulit ini, menyebabkan mereka tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Banyak dari mereka menutupi kesedihan dengan keceriaan dan kepura-puraan, namun sesungguhnya mereka adalah manusia yang putus asa dan tidak berpengharapan. Siapakah yang akan membantu mereka menemukan pengharapan hidup, bila kita tidak peduli dengan kehidupan mereka? Mungkin Anda berpikir “Saya juga punya banyak masalah, banyak kebutuhan, banyak penderitaan, banyak tekanan dimana-mana. Diri sendiri saja belum tentu dapat tertolong, bagaimana bisa menolong orang lain?”
Pertanyaan seperti itu membuat kita tidak ada bedanya dengan kebanyakan orang masa kini. Hidup yang hanya berfokus kepada diri sendiri tidak membawa sukacita, sebaliknya membuat hidup terasa berat. Sebaliknya, hidup berfokus kepada Tuhan membuat hidup terasa ringan dan penuh sukacita.
Ketika mengalami kecelakaan yang mengakibatkan beberapa gerak tubuh menjadi terbatas dan tidak nyaman, saya memiliki alasan kuat untuk mengasihani diri sendiri pada saat itu. Namun, Roh Kudus berbicara dalam hati saya supaya menjalani hidup dengan sukacita dan gembira, bukan dengan keluhan, ratapan dan tangisan setiap waktu. Dengan keyakinan yang teguh dan mantap, saya mengambil keputusan untuk mengubah fokus hidup saya dari mengasihani diri sendiri menjadi berfokus kepada Tuhan dengan memperhatikan orang lain. Akibatnya hidup saya benar-benar terasa ringan, hati sayapun dipenuhi damai sejahtera dan sukacita.
Iblis terkadang membungkam mulut kita, membuat kita susah menceritakan Injil dan kebaikan Tuhan kepada orang yang belum mengenalNya (terlebih saat kita sendiri dirundung masalah). Iblis seringkali menanamkan ketakutan dalam hati kita untuk membuat kita diam, karena dia tahu kalau kita bersaksi, maka kesaksian kita dapat menghancurkan dia.
Kebenaran ini memacu saya untuk tidak berhenti bersaksi tentang kebaikan Tuhan. Setiap hari hingga saat ini, saya selalu belajar untuk menceritakan kebaikan Tuhan kepada semua orang yang saya temui, khususnya orang yang belum mengenal Yesus. Setiap pagi saya minta agar Tuhan memberikan kesempatan kepada saya untuk bisa menceritakan kebaikanNya kepada orang lain. Sebagai dampaknya, saya tidak merasa hidup ini berat, justru membawa sukacita dan damai sejahtera, meskipun masalah saya belum bisa terselesaikan. Saya yakin dan percaya bahwa Tuhan pasti mengerjakan bagianNya untuk menolong saya dan menyatakan kemuliaanNya.
Kepedulian kita terhadap teman, sahabat, tetangga, keluarga atau siapapun yang ada di sekeliling kita, merupakan cara yang tepat untuk menyatakan kebaikan Tuhan lewat hidup kita. Sebagai manusia yang tahu tentang adanya pengharapan yang pasti dan tidak mengecewakan di dalam Tuhan, alangkah indahnya bila kita juga menceritakan pengharapan itu kepada orang lain. Ketika kita mulai membagikan pengharapan yang kita miliki dalam Tuhan kepada orang lain, itu berarti kita membawa pengharapan dan perubahan bagi dunia sekitar kita.
Hidup berfokus kepada Tuhan dan orang lain akan membawa perubahan bagi diri sendiri, orang lain dan komunitas kita. Ketika kita belajar untuk berfokus kepada Tuhan dan orang lain, maka Tuhan sendiri yang akan membantu kita untuk menyelesaikan masalah, beban, dan tekanan hidup kita. Oleh karena itu, janganlah kita berfokus kepada masalah, beban, tekanan, melainkan berfokuslah kepada Tuhan yang lebih besar dari semua masalah kita. Saat kita berfokus kepada Tuhan dan orang lain, maka kemerdekaan, kemenangan, sukacita, damai sejahtera akan kita dapatkan. Memang tidak mudah untuk mengubah fokus hidup, tetapi dengan keteguhan hati dan sikap yang tidak mudah menyerah yang disertai kemauan dan displin yang kuat, kita pasti bisa!(mh)
Bila kita memperhatikan sekeliling di mana kita berada, ada begitu banyak manusia dengan kondisi yang beraneka macam. Ada yang tertawa, ada pula yang menangis. Ada yang sakit, sehat, bersemangat dan ada yang putus harapan. Termasuk yang manakah Anda sekarang?
Manusia dan kebutuhan hidupnya yang beraneka ragam, ditambah dengan masalah dan tekanan akhir jaman yang serba tidak menentu dan sulit ini, menyebabkan mereka tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Banyak dari mereka menutupi kesedihan dengan keceriaan dan kepura-puraan, namun sesungguhnya mereka adalah manusia yang putus asa dan tidak berpengharapan. Siapakah yang akan membantu mereka menemukan pengharapan hidup, bila kita tidak peduli dengan kehidupan mereka? Mungkin Anda berpikir “Saya juga punya banyak masalah, banyak kebutuhan, banyak penderitaan, banyak tekanan dimana-mana. Diri sendiri saja belum tentu dapat tertolong, bagaimana bisa menolong orang lain?”
Pertanyaan seperti itu membuat kita tidak ada bedanya dengan kebanyakan orang masa kini. Hidup yang hanya berfokus kepada diri sendiri tidak membawa sukacita, sebaliknya membuat hidup terasa berat. Sebaliknya, hidup berfokus kepada Tuhan membuat hidup terasa ringan dan penuh sukacita.
Ketika mengalami kecelakaan yang mengakibatkan beberapa gerak tubuh menjadi terbatas dan tidak nyaman, saya memiliki alasan kuat untuk mengasihani diri sendiri pada saat itu. Namun, Roh Kudus berbicara dalam hati saya supaya menjalani hidup dengan sukacita dan gembira, bukan dengan keluhan, ratapan dan tangisan setiap waktu. Dengan keyakinan yang teguh dan mantap, saya mengambil keputusan untuk mengubah fokus hidup saya dari mengasihani diri sendiri menjadi berfokus kepada Tuhan dengan memperhatikan orang lain. Akibatnya hidup saya benar-benar terasa ringan, hati sayapun dipenuhi damai sejahtera dan sukacita.
Iblis terkadang membungkam mulut kita, membuat kita susah menceritakan Injil dan kebaikan Tuhan kepada orang yang belum mengenalNya (terlebih saat kita sendiri dirundung masalah). Iblis seringkali menanamkan ketakutan dalam hati kita untuk membuat kita diam, karena dia tahu kalau kita bersaksi, maka kesaksian kita dapat menghancurkan dia.
Kebenaran ini memacu saya untuk tidak berhenti bersaksi tentang kebaikan Tuhan. Setiap hari hingga saat ini, saya selalu belajar untuk menceritakan kebaikan Tuhan kepada semua orang yang saya temui, khususnya orang yang belum mengenal Yesus. Setiap pagi saya minta agar Tuhan memberikan kesempatan kepada saya untuk bisa menceritakan kebaikanNya kepada orang lain. Sebagai dampaknya, saya tidak merasa hidup ini berat, justru membawa sukacita dan damai sejahtera, meskipun masalah saya belum bisa terselesaikan. Saya yakin dan percaya bahwa Tuhan pasti mengerjakan bagianNya untuk menolong saya dan menyatakan kemuliaanNya.
Kepedulian kita terhadap teman, sahabat, tetangga, keluarga atau siapapun yang ada di sekeliling kita, merupakan cara yang tepat untuk menyatakan kebaikan Tuhan lewat hidup kita. Sebagai manusia yang tahu tentang adanya pengharapan yang pasti dan tidak mengecewakan di dalam Tuhan, alangkah indahnya bila kita juga menceritakan pengharapan itu kepada orang lain. Ketika kita mulai membagikan pengharapan yang kita miliki dalam Tuhan kepada orang lain, itu berarti kita membawa pengharapan dan perubahan bagi dunia sekitar kita.
Hidup berfokus kepada Tuhan dan orang lain akan membawa perubahan bagi diri sendiri, orang lain dan komunitas kita. Ketika kita belajar untuk berfokus kepada Tuhan dan orang lain, maka Tuhan sendiri yang akan membantu kita untuk menyelesaikan masalah, beban, dan tekanan hidup kita. Oleh karena itu, janganlah kita berfokus kepada masalah, beban, tekanan, melainkan berfokuslah kepada Tuhan yang lebih besar dari semua masalah kita. Saat kita berfokus kepada Tuhan dan orang lain, maka kemerdekaan, kemenangan, sukacita, damai sejahtera akan kita dapatkan. Memang tidak mudah untuk mengubah fokus hidup, tetapi dengan keteguhan hati dan sikap yang tidak mudah menyerah yang disertai kemauan dan displin yang kuat, kita pasti bisa!(mh)
Masalah adalah Undangan untuk Mujijat
SEPUTAR KITA - 24 Agustus 2008
Tak pernah terbayang dalam benakku kalau aku harus mengalami kecelakaan, karena selama hidupku, aku benar-benar merasakan perlindunganNya setiap waktu. Waktu kecil aku pernah hampir ditabrak truk, hampir masuk jurang ketika belajar sepeda motor, tetapi Tuhan melindungiku. Namun, melalui peristiwa kecelakaan ini Tuhan mengajarku banyak hal. Karakterku dibentuk dan apa yang selama ini belum aku sadari, Tuhan singkapkan bagiku.
Kecelakaan yang kualami pada tanggal 28 Juni 2008, pukul 17.30 WIB, di jalan Darmo sungguh tidak masuk akal bagiku. Awalnya sungguh tak bisa aku terima, karena apa yang kualami itu tidak berhubungan dengan kepentinganku, melainkan untuk kepentingan orang lain. Tetapi, Tuhan berbicara dalam hatiku bahwa kedatanganNya ke dunia juga bukan untuk kepentinganNya, melainkan supaya umat manusia diselamatkan. Kecelakaan ini menyebabkan rahang gigiku sebelah kiri patah dan harus dioperasi. Ketika mendengar kata operasi, aku sangat takut sampai tidak bisa berpikir dan membuatku stres berat. Aku sangat menghindari operasi, karena biayanya sangat mahal dan aku tidak mau membebani keluargaku dengan biaya itu. Keputusan untuk mau dioperasi atau tidak, membutuhkan waktu dan pertimbangan dari banyak pihak, sempat membuatku semakin bingung. Akhirnya aku berdoa dan benar-benar menyerah kepada Tuhan. Kedamaian dan ketenangan pun melingkupiku. Aku putuskan dengan mantap untuk melakukan operasi.
Selama dioperasi aku merasa tenang, damai, dan yang membuatku bersyukur dan kaget adalah ada beberapa anggota komsel yang berpuasa untuk kelancaran operasiku. Sungguh hal ini tidak pernah aku bayangkan. Setelah operasi aku merasa sangat kehausan, karena aku tidak diijinkan untuk minum selama operasi. Di sinilah aku belajar bagaimana rasanya kalau hatiku haus akan Tuhan. Selama di rumah sakit aku tidak pernah kesepian, karena aku merasakan hadirat Tuhan selalu bersamaku.
Ujian justru lebih banyak kualami setelah keluar dari rumah sakit, seperti menyesuaikan diri dalam hal makanan (aku hanya bisa makan makanan cair). Awalnya aku bingung dengan cara makanku, namun ketika saat teduh pagi, Tuhan ingatkan kepadaku tentang seorang hamba Tuhan yang berpuasa selama 40 hari dengan hanya minum madu. Maka sejak hari pertama di rumah, aku minum madu setiap pagi. Tuhan juga mengingatkanku tentang pemeliharaanNya terhadap bangsa Israel ketika di padang gurun selama 40 tahun, apalagi aku yang hanya 1 bulan saja pasti dipeliharaNya.
Setelah melewati minggu pertama, masalah baru muncul. Ketika bercermin aku melihat kedua gigi seriku bagian pinggir atas tampak lebih panjang dibanding dengan yang lainnya. Itu membuatku stres dan kehilangan sukacita, karena selama ini aku paling bangga dengan gigiku. Apa yang paling aku banggakan telah diambil oleh Tuhan, sehingga hanya DIA yang bisa kubanggakan saat ini. Dalam keadaan seperti ini aku bicara kepada Tuhan, kalau untuk hal yang satu ini aku tidak punya iman dan sukacita untuk menghadapinya. Tiba-tiba Tuhan mengingatkanku pada artikel tentang sebuah lilin yang menceritakan kisah seorang anak yang memasuki ruangan dan menemukan 4 lilin menyala dalam sebuah ruangan. Setelah beberapa saat lilin itu mulai meleleh dan 3 lilin menjadi padam, Anak tersebut menangis karena takut akan kegelapan, tetapi ada satu lilin yang berteriak bahwa dia masih tetap menyala dan akan membantunya untuk menyalakan ketiga lilin lainnya. Ketiga lilin yang padam adalah lilin damai, lilin iman, lilin cinta. Lilin yang tetap menyala yang bisa menyalakan ketiga lilin yang padam itu adalah lilin HARAPAN. Begitu juga dengan kehi-dupan ini, ketika damai, iman, dan cinta telah hilang/padam, namun masih ada HARAPAN yang bisa menghidupkannya. Melalui cerita ini, aku disadarkan bahwa aku masih punya pengharapan, dan pengharapanku hanya ada di dalam Yesus. Dia tidak pernah mengecewakan dan selalu bersamaku. Akhirnya, aku bangkit dan berkata-kata kepada diriku di depan cermin supaya gigiku tumbuh sama panjang dan kembali normal. Ini aku lakukan setiap pagi dan malam.
Selama aku tidak bisa membuka mulut karena gigiku dikawat dan dikaret, aku belajar memiliki respon yang benar atas keadaanku. Aku tidak menggerutu, tetapi justru menikmatinya. Karena hidup ini adalah untuk dijalani, bukan diratapi. Kalimat ini selalu kuingat setiap hari dan aku mau tetap melayani Tuhan dengan apa yang bisa aku lakukan. Aku memilih untuk tidak me-ngasihani diri sendiri, tapi memusatkan pikiranku kepada kehendak Tuhan bagiku, yaitu tetap melayani jiwa-jiwa di komsel. Itu membawa sukacita tersendiri bagiku.
Ujian iman yang lebih berat lagi muncul. Tanggal 28 Juli 2008 sore, aku dipanggil HRD kantorku dan diberitahu berapa besarnya biaya operasiku. Yang lebih mengejutkanku lagi, pihak kantor tidak dapat memberikan subsidi untuk biaya ini, hanya bisa membantu memperbanyak jumlah angsuran sewaktu membayar. Aku ngotot supaya bisa dibantu, sesuai dengan pernyataan HRD sebelum aku memutuskan untuk operasi. Akhirnya pihak HRD memutuskan akan berunding dulu dan aku akan diberi kabar lagi. Ini aneh, karena pada hari Minggu, malam sebelumnya ketika dalam perjalanan pulang dari gereja Tuhan berkata, “Kamu tidak akan mengeluarkan biaya sepeser pun untuk biaya operasimu”. Sungguh 2 hal yang sangat sangat bertolak belakang. Hari itu aku stres, kepalaku pusing. Menghadapi hari esok rasanya malas.
Ketika di kantor aku ngobrol dengan seorang teman. Dia mengingatkanku untuk berpuasa (ini tidak pernah aku pikirkan sebelumnya). Akhirnya aku memutuskan untuk berpuasa. Tujuanku puasa adalah supaya aku bisa melihat seperti PAPA melihat dan berpikir seperti PAPA berpikir. Tuhan ingatkan aku tentang iman Sadrakh, Mesakh dan Abednego (Daniel 3:16-18). Aku katakan: “ PAPA, aku percaya bahwa KAU pasti menolongku dan kalaupun KAU tidak menolongku untuk biaya operasi ini aku tetap mengasihi dan melayaniMu.” Hatiku merasa damai setelah mengatakannya.
Melalui kejadian ini juga Tuhan ingatkan aku, kalau aku pernah kecewa dengan perusahaan yang sebelumnya tentang hal keuangan juga. Ternyata rasa kecewa itu masih ada. Ketika kecewa terhadap sebuah perusahaan, biasanya aku langsung ingin pindah. Tapi, kali ini Tuhan minta aku untuk tetap bekerja di perusahaan ini, kalau tidak aku pasti akan mengalami hal yang serupa. Akupun tetap bekerja di perusahaan ini.
Hasil akhir, tanggal 9 Agustus 2008 aku dipanggil lagi oleh HRD. Keputusannya adalah…….TETAP SAMA, yaitu membayar penuh dan diberi keringanan dengan mengangsur sebanyak 10 kali. Responku berbeda dengan ketika pertama kali mendengar berita ini. Aku terima saja keputusan itu, hatiku damai dan tenang. Aku tetap percaya kepada TUHAN yang sanggup melakukan apa yang telah IA JANJIKAN. Aku tetap percaya akan adanya MUJIZAT dalam hidupku. Aku pasti mengalami MUJIZAT/KEAJAIBAN dari Tuhan. Kunci kemenangan dalam setiap peristiwa/masalah yang kuhadapi adalah selalu BERESPON BENAR terhadap masalah dan selalu datang pertama kali kepada Tuhan setiap kali menghadapi masalah, karena DIA adalah PENASEHAT yang BISA DIANDALKAN.
Saya percaya MASALAH = UNDANGAN terhadap MUJIZAT. Mujizat tidak akan pernah terjadi bila tidak ada masalah. Tuhan ijinkan masalah terjadi dalam hidup kita supaya kita bisa melihat MUJIZATNya. (Lilik Megawati/PA Youth)
Tak pernah terbayang dalam benakku kalau aku harus mengalami kecelakaan, karena selama hidupku, aku benar-benar merasakan perlindunganNya setiap waktu. Waktu kecil aku pernah hampir ditabrak truk, hampir masuk jurang ketika belajar sepeda motor, tetapi Tuhan melindungiku. Namun, melalui peristiwa kecelakaan ini Tuhan mengajarku banyak hal. Karakterku dibentuk dan apa yang selama ini belum aku sadari, Tuhan singkapkan bagiku.
Kecelakaan yang kualami pada tanggal 28 Juni 2008, pukul 17.30 WIB, di jalan Darmo sungguh tidak masuk akal bagiku. Awalnya sungguh tak bisa aku terima, karena apa yang kualami itu tidak berhubungan dengan kepentinganku, melainkan untuk kepentingan orang lain. Tetapi, Tuhan berbicara dalam hatiku bahwa kedatanganNya ke dunia juga bukan untuk kepentinganNya, melainkan supaya umat manusia diselamatkan. Kecelakaan ini menyebabkan rahang gigiku sebelah kiri patah dan harus dioperasi. Ketika mendengar kata operasi, aku sangat takut sampai tidak bisa berpikir dan membuatku stres berat. Aku sangat menghindari operasi, karena biayanya sangat mahal dan aku tidak mau membebani keluargaku dengan biaya itu. Keputusan untuk mau dioperasi atau tidak, membutuhkan waktu dan pertimbangan dari banyak pihak, sempat membuatku semakin bingung. Akhirnya aku berdoa dan benar-benar menyerah kepada Tuhan. Kedamaian dan ketenangan pun melingkupiku. Aku putuskan dengan mantap untuk melakukan operasi.
Selama dioperasi aku merasa tenang, damai, dan yang membuatku bersyukur dan kaget adalah ada beberapa anggota komsel yang berpuasa untuk kelancaran operasiku. Sungguh hal ini tidak pernah aku bayangkan. Setelah operasi aku merasa sangat kehausan, karena aku tidak diijinkan untuk minum selama operasi. Di sinilah aku belajar bagaimana rasanya kalau hatiku haus akan Tuhan. Selama di rumah sakit aku tidak pernah kesepian, karena aku merasakan hadirat Tuhan selalu bersamaku.
Ujian justru lebih banyak kualami setelah keluar dari rumah sakit, seperti menyesuaikan diri dalam hal makanan (aku hanya bisa makan makanan cair). Awalnya aku bingung dengan cara makanku, namun ketika saat teduh pagi, Tuhan ingatkan kepadaku tentang seorang hamba Tuhan yang berpuasa selama 40 hari dengan hanya minum madu. Maka sejak hari pertama di rumah, aku minum madu setiap pagi. Tuhan juga mengingatkanku tentang pemeliharaanNya terhadap bangsa Israel ketika di padang gurun selama 40 tahun, apalagi aku yang hanya 1 bulan saja pasti dipeliharaNya.
Setelah melewati minggu pertama, masalah baru muncul. Ketika bercermin aku melihat kedua gigi seriku bagian pinggir atas tampak lebih panjang dibanding dengan yang lainnya. Itu membuatku stres dan kehilangan sukacita, karena selama ini aku paling bangga dengan gigiku. Apa yang paling aku banggakan telah diambil oleh Tuhan, sehingga hanya DIA yang bisa kubanggakan saat ini. Dalam keadaan seperti ini aku bicara kepada Tuhan, kalau untuk hal yang satu ini aku tidak punya iman dan sukacita untuk menghadapinya. Tiba-tiba Tuhan mengingatkanku pada artikel tentang sebuah lilin yang menceritakan kisah seorang anak yang memasuki ruangan dan menemukan 4 lilin menyala dalam sebuah ruangan. Setelah beberapa saat lilin itu mulai meleleh dan 3 lilin menjadi padam, Anak tersebut menangis karena takut akan kegelapan, tetapi ada satu lilin yang berteriak bahwa dia masih tetap menyala dan akan membantunya untuk menyalakan ketiga lilin lainnya. Ketiga lilin yang padam adalah lilin damai, lilin iman, lilin cinta. Lilin yang tetap menyala yang bisa menyalakan ketiga lilin yang padam itu adalah lilin HARAPAN. Begitu juga dengan kehi-dupan ini, ketika damai, iman, dan cinta telah hilang/padam, namun masih ada HARAPAN yang bisa menghidupkannya. Melalui cerita ini, aku disadarkan bahwa aku masih punya pengharapan, dan pengharapanku hanya ada di dalam Yesus. Dia tidak pernah mengecewakan dan selalu bersamaku. Akhirnya, aku bangkit dan berkata-kata kepada diriku di depan cermin supaya gigiku tumbuh sama panjang dan kembali normal. Ini aku lakukan setiap pagi dan malam.
Selama aku tidak bisa membuka mulut karena gigiku dikawat dan dikaret, aku belajar memiliki respon yang benar atas keadaanku. Aku tidak menggerutu, tetapi justru menikmatinya. Karena hidup ini adalah untuk dijalani, bukan diratapi. Kalimat ini selalu kuingat setiap hari dan aku mau tetap melayani Tuhan dengan apa yang bisa aku lakukan. Aku memilih untuk tidak me-ngasihani diri sendiri, tapi memusatkan pikiranku kepada kehendak Tuhan bagiku, yaitu tetap melayani jiwa-jiwa di komsel. Itu membawa sukacita tersendiri bagiku.
Ujian iman yang lebih berat lagi muncul. Tanggal 28 Juli 2008 sore, aku dipanggil HRD kantorku dan diberitahu berapa besarnya biaya operasiku. Yang lebih mengejutkanku lagi, pihak kantor tidak dapat memberikan subsidi untuk biaya ini, hanya bisa membantu memperbanyak jumlah angsuran sewaktu membayar. Aku ngotot supaya bisa dibantu, sesuai dengan pernyataan HRD sebelum aku memutuskan untuk operasi. Akhirnya pihak HRD memutuskan akan berunding dulu dan aku akan diberi kabar lagi. Ini aneh, karena pada hari Minggu, malam sebelumnya ketika dalam perjalanan pulang dari gereja Tuhan berkata, “Kamu tidak akan mengeluarkan biaya sepeser pun untuk biaya operasimu”. Sungguh 2 hal yang sangat sangat bertolak belakang. Hari itu aku stres, kepalaku pusing. Menghadapi hari esok rasanya malas.
Ketika di kantor aku ngobrol dengan seorang teman. Dia mengingatkanku untuk berpuasa (ini tidak pernah aku pikirkan sebelumnya). Akhirnya aku memutuskan untuk berpuasa. Tujuanku puasa adalah supaya aku bisa melihat seperti PAPA melihat dan berpikir seperti PAPA berpikir. Tuhan ingatkan aku tentang iman Sadrakh, Mesakh dan Abednego (Daniel 3:16-18). Aku katakan: “ PAPA, aku percaya bahwa KAU pasti menolongku dan kalaupun KAU tidak menolongku untuk biaya operasi ini aku tetap mengasihi dan melayaniMu.” Hatiku merasa damai setelah mengatakannya.
Melalui kejadian ini juga Tuhan ingatkan aku, kalau aku pernah kecewa dengan perusahaan yang sebelumnya tentang hal keuangan juga. Ternyata rasa kecewa itu masih ada. Ketika kecewa terhadap sebuah perusahaan, biasanya aku langsung ingin pindah. Tapi, kali ini Tuhan minta aku untuk tetap bekerja di perusahaan ini, kalau tidak aku pasti akan mengalami hal yang serupa. Akupun tetap bekerja di perusahaan ini.
Hasil akhir, tanggal 9 Agustus 2008 aku dipanggil lagi oleh HRD. Keputusannya adalah…….TETAP SAMA, yaitu membayar penuh dan diberi keringanan dengan mengangsur sebanyak 10 kali. Responku berbeda dengan ketika pertama kali mendengar berita ini. Aku terima saja keputusan itu, hatiku damai dan tenang. Aku tetap percaya kepada TUHAN yang sanggup melakukan apa yang telah IA JANJIKAN. Aku tetap percaya akan adanya MUJIZAT dalam hidupku. Aku pasti mengalami MUJIZAT/KEAJAIBAN dari Tuhan. Kunci kemenangan dalam setiap peristiwa/masalah yang kuhadapi adalah selalu BERESPON BENAR terhadap masalah dan selalu datang pertama kali kepada Tuhan setiap kali menghadapi masalah, karena DIA adalah PENASEHAT yang BISA DIANDALKAN.
Saya percaya MASALAH = UNDANGAN terhadap MUJIZAT. Mujizat tidak akan pernah terjadi bila tidak ada masalah. Tuhan ijinkan masalah terjadi dalam hidup kita supaya kita bisa melihat MUJIZATNya. (Lilik Megawati/PA Youth)
INFO KITA
PERSEMBAHAN 17 AGUSTUS 2008
Perpuluhan: Rp. 4.268.000
Perpuluhan (transfer Bank): Rp. 400.000
Diakonia: Rp. 100.000
Misi: Rp. 270.000
Rumah Kehidupan: Rp. 100.000
DONOR DARAH
Minggu
7 September 2008
Pukul 10.30 WIB
Di Ruang Hermon
Syarat:
Usia 17 th ke atas
Berat Badan minimal 45 kg
Sehat/tidak sedang sakit
Setetes darah Sdr. Akan sangat menolong sesama kita yang membutuhkannya!
IBADAH RAYA KELUARGA & YOUTH DIGABUNG
Sehubungan dengan diadakannya Excellent Servant Camp (ESC), ibadah raya Keluarga & Youth pada hari Minggu, tanggal 31 Agustus 2008 DIGABUNG pada pukul 08.00 WIB.
Ibadah raya Teen tetap dilaksanakan pada pukul 17.00 WIB
Minggu
7 September 2008
Pukul 10.30 WIB
Di Ruang Hermon
Syarat:
Usia 17 th ke atas
Berat Badan minimal 45 kg
Sehat/tidak sedang sakit
Setetes darah Sdr. Akan sangat menolong sesama kita yang membutuhkannya!
IBADAH RAYA KELUARGA & YOUTH DIGABUNG
Sehubungan dengan diadakannya Excellent Servant Camp (ESC), ibadah raya Keluarga & Youth pada hari Minggu, tanggal 31 Agustus 2008 DIGABUNG pada pukul 08.00 WIB.
Ibadah raya Teen tetap dilaksanakan pada pukul 17.00 WIB
SPK PENGABDI
Training Kepala Regu
Selasa
26 Agustus 2008
Pukul 19.00 WIB
Gedung Gereja KrisPen
Peserta:
Seluruh Kepala Regu & Tim Pelaksana ESC.
Dress Code:
Kasual, Sepatu olah Raga
Membawa:
Alkitab & Alat Tulis
Pra Camp
Rabu
27 Agustus 2008
Pukul 19.00 WIB
Gedung Gereja KrisPen
Peserta:
Seluruh Peserta, Kepala Regu & Tim Pelaksana ESC.
Dress Code:
Kasual, Sepatu olah Raga
Membawa:
Alkitab & Alat Tulis
Excellent Servant Camp (ESC)
Jumat – Minggu
29 – 31 Agustus 2008
Griya Shakinah (Pasuruan)
Kelas Pengabdi
Rabu – Sabtu
3 – 6 September 2008
Pukul 18.30 WIB
Gedung Gereja KrisPen
Penuntun Saat Teduh 25-31 Agustus 2008
Tuliskanlah... & Ukirkanlah...!
Referensi Bahan : Abba News, Juli 2008
Senin, 25 Agustus 2008
Menuliskan Visi Tuhan
Firman Hari Ini: Habakuk 2:1-5
Pertanyaan Perenungan:
Sikap apakah yang dilakukan Habakuk dalam menantikan Firman Tuhan? (ayat 1)
Apakah perintah Tuhan yang harus dilakukan oleh Habakuk? (ayat 2)
Mengapa Habakuk harus melakukan hal tersebut? (ayat 3)
Pengajaran:
Salah seorang pemikir besar Amerika bernama Harriet Beecher Stowe menulis, “Ketika aku duduk di gereja dan berseru kepada Allah meminta petunjuk bagaimana caranya untuk menjangkau bangsaku, Allah berbicara untuk menulis suatu buku yang menyingkapkan kekejaman perbudakan. Aku pulang dan mengurung diri dalam kamar dan berdasarkan ilham Roh, aku menuliskan buku Uncle Tom’s Cabin secara profetis.” Bob Weiner berkata, “Pada awal pembentukan Amerika, tulisan-tulisan terbesar untuk membela kebenaran dan keadilan ditulis berdasarkan ilham Roh Allah.” Saat ini hasil tulisan tersebut telah mengubah bangsa Amerika.
Ketika Tuhan menjawab doa nabi Habakuk, Tuhan menyuruh dia untuk menuliskan penglihatan yang didapatkannya dan mengukirnya pada loh-loh batu, supaya orang sambil lalu dapat membacanya. Setiap tulisan dapat menjadi sebuah kekuatan yang besar, jika diilhami oleh visi Allah dalam hidup kita. Mulailah menulis ‘rhema’ (firman yang secara pribadi berbicara kepada Anda) yang Anda dapat dari tiap renungan saat teduh dengan Tuhan setiap hari.
Penerapan:
Mulailah menulis janji dan perintah Tuhan setiap kali Anda bersaat teduh. Temukan perintah-perintah dan janji-janji Tuhan yang dapat menjadi berkat bagi Anda dalam bacaan firman hari ini.
Selasa, 26 Agustus 2008
Surat Sang Jenius
Firman Hari Ini: 2 Timotius 3:10-17
Pertanyaan Perenungan:
Apakah yang Paulus minta untuk Timotius lakukan? (ayat 14)
Mengapa hal tersebut harus dilakukan? (ayat 15)
Apakah manfaat dari segala tulisan yang diilhamkan Allah? (ayat 16)
Pengajaran:
Dalam sejarah, tercatat Einstein menulis sebuah surat dan sampai saat ini tersimpan sebagai bagian sejarah bom atom. Surat tersebut tertanggal 2 Agustus 1939, ditujukan kepada Franklin D. Roosevelt. Surat itu mengemukakan terbukanya kemungkinan pembuatan bom atom serta mengimbau Amerika untuk membuat bom atom. Surat tersebut menjadi dasar dari proyek Manhattan, suatu proyek yang menciptakan bom atom pertama. Apakah hasilnya setelah enam tahun surat itu dikeluarkan?
Pada tanggal 6 Agustus 1945, bom atom pertama menghantam kota Hiroshima, menewaskan 60.000-70.000 orang.
Pada tanggal 9 Agustus 1945, bom atom kembali menewaskan kota Nagasaki, sepertiga bagian kota hancur.
Sampai saat ini negara-negara maju berlomba untuk memperkuat pertahanannya dengan bom atom (nuklir) tersebut.*
Sebegitu dahsyatnya surat yang ditulis oleh Einstein oleh karena hasil penemuannya. Namun demikian, yang jauh lebih dahsyat daripada surat yang dibuat oleh Einstein, adalah Firman Tuhan. Bacaan Firman Tuhan hari ini mengatakan bahwa segala tulisan yang diilhamkan Allah sangat bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Apakah tulisan dalam Alkitab sudah mempengaruhi hidup Anda?
*Sumber: 100 Renungan Populer Sepanjang Masa, Metanoia Publishing
Penerapan:
Tulislah langkah-langkah praktis yang ingin Anda lakukan untuk berpegang terus pada Firman Tuhan setiap hari.
Rabu, 27 Agustus 2008
Surat untuk Tuhan dari Anak-anak
Firman Hari Ini: Ayub 19:1-29
Pertanyaan Perenungan:
Ketika mengalami penderitaan, Ayub menyalahkan orang lain (ayat 1-5, 14-20), menyalahkan Tuhan (ayat 6-12), dan menyalahkan diri sendiri (ayat 21-22). Pernahkah Anda melakukan hal yang sama?
Apakah yang hendak Ayub lakukan dalam keadaaan tersebut? (ayat 23-24)
Hal apakah yang Ayub akan tulis tentang Allah dalam keadaan seperti itu? (ayat 25-27)
Pengajaran:
Pada suatu hari, seorang guru sekolah taman kanak-kanak meminta murid-murid kecilnya untuk menulis surat kepada Tuhan. Berikut ini adalah beberapa surat yang ditulis oleh anak-anak tersebut dengan segala kepolosannya:
“Tuhan, mungkin Kain dan Habel tidak akan saling membunuh jika mereka memiliki kamar tidur yang terpisah. Ibu melakukan hal ini untuk aku dan adikku.
“Tuhan, di sekolah kami diajarkan tentang hal-hal yang Kau kerjakan. Siapa yang melakukan pekerjaanMu pada saat Kau sedang berlibur?”
“Tuhan, terima kasih untuk adik bayiku, tetapi saat berdoa kemarin aku hanya meminta seekor anjing kecil.”
Tulisan-tulisan dari surat anak-anak tersebut kelihatannya sangat sederhana dan mungkin tidak bermanfaat bagi kita yang membacanya, namun surat anak-anak itu adalah sebuah ungkapan hati yang tulus kepada Tuhan. Hal yang sama juga terjadi pada tulisan yang ditulis oleh Elihu bin Barakheel, sahabat keempat Ayub, sebagai ungkapan Ayub yang saat itu sedang menderita karena cobaan yang dihadapinya (Ayub 19:23-24). Jika Elihu tidak menuliskannya, mungkin keluhan-keluhan Ayub kepada Tuhan tidak pernah kita baca dalam Alkitab (Mengubah Kutuk Menjadi Berkat, Paul G. karam).
Penerapan:
Hal apakah yang diinspirasikan kepada Anda oleh Tuhan untuk dituliskan? Tuliskanlah janji-janji Tuhan tersebut bagi diri Anda dan masa depan pelayanan Anda.
Kamis, 28 Agustus 2008
Tulisan Cakar Ayam yang Mengubah Hidup Jutaan Orang
Firman Hari Ini: Yeremia 30:1-3
Pertanyaan Perenungan:
Apakah perintah Tuhan kepada Yeremia? (ayat 2)
Mengapa harus dituliskan? (ayat 3a)
Apakah isi Firman Tuhan yang Yeremia harus tulis? (ayat 3b)
Pengajaran:
Tulisan dapat bertahan melewati ujian waktu sampai ribuan tahun, dan mengubah hidup orang. Salah satu contoh dari kekuatan tulisan yang mengubah masyarakat adalah karya klasik John Bunyan berjudul: The Pilgrim’s Progress (Perjalanan Seorang Musafir). Ia dijebloskan ke dalam penjara karena berkhotbah di lapangan terbuka di Inggris. Tetapi, dari dalam penjara itulah ia menuliskan buku tersebut yang merupakan bacaan kegemaran anak-anak Amerika pada masa kolonial, yang kemudian menjadi pendiri Republik Amerika. Pada awalnya, John Bunyan menulis, “Ketika semula aku memegang pena untuk menulis, dengan tulisan cakar ayam. Aku melakukannya untuk menghindari pikiran yang sia-sia. Aku menuliskannya sampai terselesaikan, panjang, lebar, dan besar seperti ini.” Selama tiga abad kemudian, kisah ini menerobos batas-batas ras dan budaya, baik di kalangan Kristen maupun non-Kristen.
Penerapan:
Sudahkah Anda menuliskan komitmen yang Anda akan lakukan setelah merenungkan firman hari ini?
Jumat, 29 Agustus 2008
Tuhan Juga Menulis
Firman Hari Ini: Keluaran 31:18; 34:1-8
Pertanyaan perenungan:
Apakah yang diberikan Allah kepada Musa? (Kel. 31:18).
Apakah yang Allah tulis pada loh batu? (Kel 34:1)
Apakah persiapan yang Musa lakukan dalam proses penulisan Firman oleh Allah di atas loh batu? (Kel.34:2-4)
Pengajaran:
Tuhan menulis? Seperti apa ya tulisan tangan Tuhan? Mungkinkah seperti tulisan dokter yang orang lain tidak bisa membacanya? Atau malah seperti tulisan yang penuh dengan ukiran-ukiran di setiap hurufnya, sehingga setiap orang yang membacanya begitu terpesona karena begitu bagusnya tulisan tangan Tuhan? Wah, sulit dibayangkan... tapi itulah yang terjadi pada saat Tuhan menuliskan Sepuluh Perintah Tuhan di Gunung Horeb kepada bangsa Israel melalui nabi Musa. Tuhan sendiri yang menulis di kedua loh batu tersebut, bahkan di Keluaran 31:18 berkata bahwa loh batu tersebut ditulisi oleh jari Allah sendiri.
Ternyata Allah yang menciptakan segala sesuatu, yang menjadikan dunia ini dengan seluruh isinya, juga tetap melakukan hal yang sangat biasa dilakukan oleh manusia, yaitu MENULIS. Dia mengerjakan dengan jariNya sendiri. Lalu, bagaimana dengan kita? Sudahkah kita menuliskan jurnal pribadi kita dengan Tuhan setiap hari, atau janji dan perintah yang Tuhan berikan setiap hari? Mulailah melakukannya hari ini!
Penerapan:
Sudahkah Anda membangun kebiasaan menulis jurnal Firman Tuhan? Tuliskan apa yang Anda dapat dari renungan hari ini!
Sabtu, 30 Agustus 2008
Firman yang Ditulis Menjadi Kekuatanku
Firman Hari Ini: Roma 15:1-6
Pertanyaan Perenungan:
Mengapa Tuhan sendiri sangat menghargai tulisan? (ayat 4a)
Apa kegunaan tulisan bagi orang percaya? (ayat 4b)
Apa manfaatnya jika kita taat? (ayat 5-6)
Pengajaran:
Selama saya berada dalam jemaat Abbalove dan dipercayakan untuk melayani Tuhan, banyak tantangan yang saya alami. Diantaranya berasa dari dalam keluarga yang tidak setuju jika saya terlibat dalam pelayanan. Namun Tuhan tetap menguatkan saya melalui firmanNya. Saya terus setia menuliskan apa yang saya dapat dari saat teduh saya bersama Tuhan setiap harinya. Firman yang saya tulis menambah kekuatan buat saya, karena saya bisa mengingat kembali apa yang Tuhan telah katakan, dan kemudian bisa memperkatakan firman yang menjadi rhema dalam hidup saya, saat menghadapi tantangan demi tantangan. (Titi, ibu rumah tangga)
Penerapan:
Jika Anda telah mengetahui manfaat tulisan, apa komitmen Anda setelah merenungkan firman hari ini?
Minggu, 31 Agustus 2008
MENULIS BUKU HARIAN DENGAN YESUS
Firman Hari Ini: 1 Yohanes 2:7-17
Pertanyaan Perenungan:
Berapa kalikah kata “Aku tulis” yang dipakai Yohanes? (ayat 7-8, 12-14). Menurut Anda, apa jadinya jika Yohanes tidak menulis?
Untuk apa Yohanes menulis pada anak-anak, orang muda, dan bapa-bapa? (ayat 12-14)
Apa inti tulisan Yohanes? (ayat 15)
Pengajaran:
Selama seminggu ini kita telah diajar oleh firman Tuhan betapa pentingnya untuk menulis setiap janji, penghiburan, perintah atau teguran yang kita dapat dari Tuhan melalui perenungan firman setiap hari. Orang yang bergaul karib dengan Bapa pasti mengalami pengalaman-pengalaman pribadi yang berharga dengan Dia, karena melalui berbagai suka dan duka, Dia mengajar kita prinsip-prinsip yang luhur dari firman Allah. Di samping itu, orang yang bergaul karib dengan Bapa pasti akan menerima banyak pencerahan, ilham, ide, hikmat dari Roh Kudus. Semuanya itu tidak boleh kita lupakan begitu saja, sebab apapun yang Dia katakan kepada kita sungguh amat berharga. Amat layak untuk ditulis, dibaca ulang, diingat, disimpan di dalam hati dan dilakukan. Pencerahan atau ide-ide yang kita terima dari Roh Kudus bisa menjadi sumber terobosan bagi masalah kita; bisa menjadi kekuatan dalam masa-masa sulit. Oleh sebab itu, mari kita membiasakan diri untuk menuliskannya di dalam sebuah buku khusus. Tulislah dengan rapi agar Anda senang untuk membacanya kembali. Buatlah buku itu menjadi buku harian pribadi Anda yang istimewa dengan Yesus. Tuliskanlah juga mimpi-mimpi/visi/kerinduan-kerinduan Anda di buku itu. “Orang yang berkualitas akan memikirkan hal-hal yang berkualitas dan akan menuliskan pemikiran-pemikiran tsb.” (Bambang Wijaya) Marilah kita menjalani hidup di dunia ini bersama dengan Yesus, menjadi muridNya yang berkualitas unggul, memikirkan hal-hal yang berkualitas unggul dan akhirnya menjadi pencetak sejarah bagi masyarakat sekitar kita.
Penerapan:
Sudahkah Anda menuliskan komitmen Anda untuk dilakukan setelah merenungkan Firman hari ini?
Biasakan diri untuk setia menulis. Kalahkan semua rasa enggan dan malas menulis.
Referensi Bahan : Abba News, Juli 2008
Senin, 25 Agustus 2008
Menuliskan Visi Tuhan
Firman Hari Ini: Habakuk 2:1-5
Pertanyaan Perenungan:
Sikap apakah yang dilakukan Habakuk dalam menantikan Firman Tuhan? (ayat 1)
Apakah perintah Tuhan yang harus dilakukan oleh Habakuk? (ayat 2)
Mengapa Habakuk harus melakukan hal tersebut? (ayat 3)
Pengajaran:
Salah seorang pemikir besar Amerika bernama Harriet Beecher Stowe menulis, “Ketika aku duduk di gereja dan berseru kepada Allah meminta petunjuk bagaimana caranya untuk menjangkau bangsaku, Allah berbicara untuk menulis suatu buku yang menyingkapkan kekejaman perbudakan. Aku pulang dan mengurung diri dalam kamar dan berdasarkan ilham Roh, aku menuliskan buku Uncle Tom’s Cabin secara profetis.” Bob Weiner berkata, “Pada awal pembentukan Amerika, tulisan-tulisan terbesar untuk membela kebenaran dan keadilan ditulis berdasarkan ilham Roh Allah.” Saat ini hasil tulisan tersebut telah mengubah bangsa Amerika.
Ketika Tuhan menjawab doa nabi Habakuk, Tuhan menyuruh dia untuk menuliskan penglihatan yang didapatkannya dan mengukirnya pada loh-loh batu, supaya orang sambil lalu dapat membacanya. Setiap tulisan dapat menjadi sebuah kekuatan yang besar, jika diilhami oleh visi Allah dalam hidup kita. Mulailah menulis ‘rhema’ (firman yang secara pribadi berbicara kepada Anda) yang Anda dapat dari tiap renungan saat teduh dengan Tuhan setiap hari.
Penerapan:
Mulailah menulis janji dan perintah Tuhan setiap kali Anda bersaat teduh. Temukan perintah-perintah dan janji-janji Tuhan yang dapat menjadi berkat bagi Anda dalam bacaan firman hari ini.
Selasa, 26 Agustus 2008
Surat Sang Jenius
Firman Hari Ini: 2 Timotius 3:10-17
Pertanyaan Perenungan:
Apakah yang Paulus minta untuk Timotius lakukan? (ayat 14)
Mengapa hal tersebut harus dilakukan? (ayat 15)
Apakah manfaat dari segala tulisan yang diilhamkan Allah? (ayat 16)
Pengajaran:
Dalam sejarah, tercatat Einstein menulis sebuah surat dan sampai saat ini tersimpan sebagai bagian sejarah bom atom. Surat tersebut tertanggal 2 Agustus 1939, ditujukan kepada Franklin D. Roosevelt. Surat itu mengemukakan terbukanya kemungkinan pembuatan bom atom serta mengimbau Amerika untuk membuat bom atom. Surat tersebut menjadi dasar dari proyek Manhattan, suatu proyek yang menciptakan bom atom pertama. Apakah hasilnya setelah enam tahun surat itu dikeluarkan?
Pada tanggal 6 Agustus 1945, bom atom pertama menghantam kota Hiroshima, menewaskan 60.000-70.000 orang.
Pada tanggal 9 Agustus 1945, bom atom kembali menewaskan kota Nagasaki, sepertiga bagian kota hancur.
Sampai saat ini negara-negara maju berlomba untuk memperkuat pertahanannya dengan bom atom (nuklir) tersebut.*
Sebegitu dahsyatnya surat yang ditulis oleh Einstein oleh karena hasil penemuannya. Namun demikian, yang jauh lebih dahsyat daripada surat yang dibuat oleh Einstein, adalah Firman Tuhan. Bacaan Firman Tuhan hari ini mengatakan bahwa segala tulisan yang diilhamkan Allah sangat bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Apakah tulisan dalam Alkitab sudah mempengaruhi hidup Anda?
*Sumber: 100 Renungan Populer Sepanjang Masa, Metanoia Publishing
Penerapan:
Tulislah langkah-langkah praktis yang ingin Anda lakukan untuk berpegang terus pada Firman Tuhan setiap hari.
Rabu, 27 Agustus 2008
Surat untuk Tuhan dari Anak-anak
Firman Hari Ini: Ayub 19:1-29
Pertanyaan Perenungan:
Ketika mengalami penderitaan, Ayub menyalahkan orang lain (ayat 1-5, 14-20), menyalahkan Tuhan (ayat 6-12), dan menyalahkan diri sendiri (ayat 21-22). Pernahkah Anda melakukan hal yang sama?
Apakah yang hendak Ayub lakukan dalam keadaaan tersebut? (ayat 23-24)
Hal apakah yang Ayub akan tulis tentang Allah dalam keadaan seperti itu? (ayat 25-27)
Pengajaran:
Pada suatu hari, seorang guru sekolah taman kanak-kanak meminta murid-murid kecilnya untuk menulis surat kepada Tuhan. Berikut ini adalah beberapa surat yang ditulis oleh anak-anak tersebut dengan segala kepolosannya:
“Tuhan, mungkin Kain dan Habel tidak akan saling membunuh jika mereka memiliki kamar tidur yang terpisah. Ibu melakukan hal ini untuk aku dan adikku.
“Tuhan, di sekolah kami diajarkan tentang hal-hal yang Kau kerjakan. Siapa yang melakukan pekerjaanMu pada saat Kau sedang berlibur?”
“Tuhan, terima kasih untuk adik bayiku, tetapi saat berdoa kemarin aku hanya meminta seekor anjing kecil.”
Tulisan-tulisan dari surat anak-anak tersebut kelihatannya sangat sederhana dan mungkin tidak bermanfaat bagi kita yang membacanya, namun surat anak-anak itu adalah sebuah ungkapan hati yang tulus kepada Tuhan. Hal yang sama juga terjadi pada tulisan yang ditulis oleh Elihu bin Barakheel, sahabat keempat Ayub, sebagai ungkapan Ayub yang saat itu sedang menderita karena cobaan yang dihadapinya (Ayub 19:23-24). Jika Elihu tidak menuliskannya, mungkin keluhan-keluhan Ayub kepada Tuhan tidak pernah kita baca dalam Alkitab (Mengubah Kutuk Menjadi Berkat, Paul G. karam).
Penerapan:
Hal apakah yang diinspirasikan kepada Anda oleh Tuhan untuk dituliskan? Tuliskanlah janji-janji Tuhan tersebut bagi diri Anda dan masa depan pelayanan Anda.
Kamis, 28 Agustus 2008
Tulisan Cakar Ayam yang Mengubah Hidup Jutaan Orang
Firman Hari Ini: Yeremia 30:1-3
Pertanyaan Perenungan:
Apakah perintah Tuhan kepada Yeremia? (ayat 2)
Mengapa harus dituliskan? (ayat 3a)
Apakah isi Firman Tuhan yang Yeremia harus tulis? (ayat 3b)
Pengajaran:
Tulisan dapat bertahan melewati ujian waktu sampai ribuan tahun, dan mengubah hidup orang. Salah satu contoh dari kekuatan tulisan yang mengubah masyarakat adalah karya klasik John Bunyan berjudul: The Pilgrim’s Progress (Perjalanan Seorang Musafir). Ia dijebloskan ke dalam penjara karena berkhotbah di lapangan terbuka di Inggris. Tetapi, dari dalam penjara itulah ia menuliskan buku tersebut yang merupakan bacaan kegemaran anak-anak Amerika pada masa kolonial, yang kemudian menjadi pendiri Republik Amerika. Pada awalnya, John Bunyan menulis, “Ketika semula aku memegang pena untuk menulis, dengan tulisan cakar ayam. Aku melakukannya untuk menghindari pikiran yang sia-sia. Aku menuliskannya sampai terselesaikan, panjang, lebar, dan besar seperti ini.” Selama tiga abad kemudian, kisah ini menerobos batas-batas ras dan budaya, baik di kalangan Kristen maupun non-Kristen.
Penerapan:
Sudahkah Anda menuliskan komitmen yang Anda akan lakukan setelah merenungkan firman hari ini?
Jumat, 29 Agustus 2008
Tuhan Juga Menulis
Firman Hari Ini: Keluaran 31:18; 34:1-8
Pertanyaan perenungan:
Apakah yang diberikan Allah kepada Musa? (Kel. 31:18).
Apakah yang Allah tulis pada loh batu? (Kel 34:1)
Apakah persiapan yang Musa lakukan dalam proses penulisan Firman oleh Allah di atas loh batu? (Kel.34:2-4)
Pengajaran:
Tuhan menulis? Seperti apa ya tulisan tangan Tuhan? Mungkinkah seperti tulisan dokter yang orang lain tidak bisa membacanya? Atau malah seperti tulisan yang penuh dengan ukiran-ukiran di setiap hurufnya, sehingga setiap orang yang membacanya begitu terpesona karena begitu bagusnya tulisan tangan Tuhan? Wah, sulit dibayangkan... tapi itulah yang terjadi pada saat Tuhan menuliskan Sepuluh Perintah Tuhan di Gunung Horeb kepada bangsa Israel melalui nabi Musa. Tuhan sendiri yang menulis di kedua loh batu tersebut, bahkan di Keluaran 31:18 berkata bahwa loh batu tersebut ditulisi oleh jari Allah sendiri.
Ternyata Allah yang menciptakan segala sesuatu, yang menjadikan dunia ini dengan seluruh isinya, juga tetap melakukan hal yang sangat biasa dilakukan oleh manusia, yaitu MENULIS. Dia mengerjakan dengan jariNya sendiri. Lalu, bagaimana dengan kita? Sudahkah kita menuliskan jurnal pribadi kita dengan Tuhan setiap hari, atau janji dan perintah yang Tuhan berikan setiap hari? Mulailah melakukannya hari ini!
Penerapan:
Sudahkah Anda membangun kebiasaan menulis jurnal Firman Tuhan? Tuliskan apa yang Anda dapat dari renungan hari ini!
Sabtu, 30 Agustus 2008
Firman yang Ditulis Menjadi Kekuatanku
Firman Hari Ini: Roma 15:1-6
Pertanyaan Perenungan:
Mengapa Tuhan sendiri sangat menghargai tulisan? (ayat 4a)
Apa kegunaan tulisan bagi orang percaya? (ayat 4b)
Apa manfaatnya jika kita taat? (ayat 5-6)
Pengajaran:
Selama saya berada dalam jemaat Abbalove dan dipercayakan untuk melayani Tuhan, banyak tantangan yang saya alami. Diantaranya berasa dari dalam keluarga yang tidak setuju jika saya terlibat dalam pelayanan. Namun Tuhan tetap menguatkan saya melalui firmanNya. Saya terus setia menuliskan apa yang saya dapat dari saat teduh saya bersama Tuhan setiap harinya. Firman yang saya tulis menambah kekuatan buat saya, karena saya bisa mengingat kembali apa yang Tuhan telah katakan, dan kemudian bisa memperkatakan firman yang menjadi rhema dalam hidup saya, saat menghadapi tantangan demi tantangan. (Titi, ibu rumah tangga)
Penerapan:
Jika Anda telah mengetahui manfaat tulisan, apa komitmen Anda setelah merenungkan firman hari ini?
Minggu, 31 Agustus 2008
MENULIS BUKU HARIAN DENGAN YESUS
Firman Hari Ini: 1 Yohanes 2:7-17
Pertanyaan Perenungan:
Berapa kalikah kata “Aku tulis” yang dipakai Yohanes? (ayat 7-8, 12-14). Menurut Anda, apa jadinya jika Yohanes tidak menulis?
Untuk apa Yohanes menulis pada anak-anak, orang muda, dan bapa-bapa? (ayat 12-14)
Apa inti tulisan Yohanes? (ayat 15)
Pengajaran:
Selama seminggu ini kita telah diajar oleh firman Tuhan betapa pentingnya untuk menulis setiap janji, penghiburan, perintah atau teguran yang kita dapat dari Tuhan melalui perenungan firman setiap hari. Orang yang bergaul karib dengan Bapa pasti mengalami pengalaman-pengalaman pribadi yang berharga dengan Dia, karena melalui berbagai suka dan duka, Dia mengajar kita prinsip-prinsip yang luhur dari firman Allah. Di samping itu, orang yang bergaul karib dengan Bapa pasti akan menerima banyak pencerahan, ilham, ide, hikmat dari Roh Kudus. Semuanya itu tidak boleh kita lupakan begitu saja, sebab apapun yang Dia katakan kepada kita sungguh amat berharga. Amat layak untuk ditulis, dibaca ulang, diingat, disimpan di dalam hati dan dilakukan. Pencerahan atau ide-ide yang kita terima dari Roh Kudus bisa menjadi sumber terobosan bagi masalah kita; bisa menjadi kekuatan dalam masa-masa sulit. Oleh sebab itu, mari kita membiasakan diri untuk menuliskannya di dalam sebuah buku khusus. Tulislah dengan rapi agar Anda senang untuk membacanya kembali. Buatlah buku itu menjadi buku harian pribadi Anda yang istimewa dengan Yesus. Tuliskanlah juga mimpi-mimpi/visi/kerinduan-kerinduan Anda di buku itu. “Orang yang berkualitas akan memikirkan hal-hal yang berkualitas dan akan menuliskan pemikiran-pemikiran tsb.” (Bambang Wijaya) Marilah kita menjalani hidup di dunia ini bersama dengan Yesus, menjadi muridNya yang berkualitas unggul, memikirkan hal-hal yang berkualitas unggul dan akhirnya menjadi pencetak sejarah bagi masyarakat sekitar kita.
Penerapan:
Sudahkah Anda menuliskan komitmen Anda untuk dilakukan setelah merenungkan Firman hari ini?
Biasakan diri untuk setia menulis. Kalahkan semua rasa enggan dan malas menulis.
Saturday, August 16, 2008
Buktikan Kemerdekaanmu!
PRESBITORIAL - 17 Agustus 2008
Hari ini tepat kita memperingati hari kemerdekaan RI yang ke 63. Dalam hati kita merasa bangga menjadi rakyat Indonesia yang senantiasa pantang menyerah dalam merebut kemerdekaan dari tangan musuh sampai titik darah penghabisan, sekali pun banyak harga yang harus dibayar. Betapa banyak darah yang telah mengalir, betapa banyak harta yang telah dikorbankan untuk membayar harga suatu kemerdekaan. Sebagai generasi penerus kita harus menghargai kemerdekaan yang telah Tuhan berikan bagi bangsa kita, lewat perjuangan para pahlawan kita.
I Petrus 2:16 berkata, “Hiduplah sebagai orang merdeka.” Sebagai orang Kristen kita harus menyadari bahwa kita tidak lagi hidup di bawah penjajahan, kita telah merdeka. Namun, sekalipun telah merdeka seringkali kita masih memiliki mental hidup di bawah penjajahan, karena itu ayat di atas mengingatkan agar kita hidup sebagai orang merdeka. Sebagai orang merdeka kita tidak lagi hidup di bawah kendali iblis mau pun hawa nafsu kita sendiri. Tuhan rindu kita benar-benar bebas dari semua ikatan dosa, kedagingan dan mementingkan diri sendiri.
Tuhan ingin dalam memperingati kemerdekaan negara kita ini, hidup kita benar-benar bebas dari semua ikatan, sehingga hidup kita boleh menjadi berkat untuk orang-orang yang ada di sekitar kita. Berhenti dari hidup untuk diri sendiri, sebaliknya mulai melakukan sesuatu untuk orang lain, seperti halnya yang telah dilakukan oleh para pahlawan kita. Kita adalah Pahlawan Allah, seorang pahlawan tidak pernah memikirkan hidupnya sendiri, karena itu mulailah memikirkan kebutuhan orang lain. Sebagai tanda kita menghargai kemerdekaan yang telah Tuhan berikan, mari lakukan sesuatu untuk menolong orang lain dengan memberikan apa yang telah Tuhan berikan dalam hidup kita, baik itu uang, waktu, doa, pikiran dan tenaga kita.
Priscilla Lidia B.
Koordinator Dept. Misi
Hari ini tepat kita memperingati hari kemerdekaan RI yang ke 63. Dalam hati kita merasa bangga menjadi rakyat Indonesia yang senantiasa pantang menyerah dalam merebut kemerdekaan dari tangan musuh sampai titik darah penghabisan, sekali pun banyak harga yang harus dibayar. Betapa banyak darah yang telah mengalir, betapa banyak harta yang telah dikorbankan untuk membayar harga suatu kemerdekaan. Sebagai generasi penerus kita harus menghargai kemerdekaan yang telah Tuhan berikan bagi bangsa kita, lewat perjuangan para pahlawan kita.
I Petrus 2:16 berkata, “Hiduplah sebagai orang merdeka.” Sebagai orang Kristen kita harus menyadari bahwa kita tidak lagi hidup di bawah penjajahan, kita telah merdeka. Namun, sekalipun telah merdeka seringkali kita masih memiliki mental hidup di bawah penjajahan, karena itu ayat di atas mengingatkan agar kita hidup sebagai orang merdeka. Sebagai orang merdeka kita tidak lagi hidup di bawah kendali iblis mau pun hawa nafsu kita sendiri. Tuhan rindu kita benar-benar bebas dari semua ikatan dosa, kedagingan dan mementingkan diri sendiri.
Tuhan ingin dalam memperingati kemerdekaan negara kita ini, hidup kita benar-benar bebas dari semua ikatan, sehingga hidup kita boleh menjadi berkat untuk orang-orang yang ada di sekitar kita. Berhenti dari hidup untuk diri sendiri, sebaliknya mulai melakukan sesuatu untuk orang lain, seperti halnya yang telah dilakukan oleh para pahlawan kita. Kita adalah Pahlawan Allah, seorang pahlawan tidak pernah memikirkan hidupnya sendiri, karena itu mulailah memikirkan kebutuhan orang lain. Sebagai tanda kita menghargai kemerdekaan yang telah Tuhan berikan, mari lakukan sesuatu untuk menolong orang lain dengan memberikan apa yang telah Tuhan berikan dalam hidup kita, baik itu uang, waktu, doa, pikiran dan tenaga kita.
Priscilla Lidia B.
Koordinator Dept. Misi
Mengapa Aku Ada di Indonesia?
FOKUS KITA - 17 Agustus 2008
Allah memiliki tujuan mulia ketika menempatkan kita di suatu tempat. Allah memiliki rencana yang sempurna untuk setiap manusia. Ia bahkan juga memiliki rencana untuk suatu bangsa. Bangsa Israel adalah salah satu contoh yang jelas dari rencana Allah. Menurut fakta di kitab Perjanjian Lama, Allah ingin memakai bangsa Israel untuk menjadi berkat bagi bangsa lain. Melalui bangsa Israel, bangsa-bangsa lain dapat mengenal Allah dan inilah tujuan Allah memakai mereka, namun bangsa Israel tidak pernah memahami maksud dan tujuan Allah memakai mereka. Akibatnya, bangsa Israel seringkali memberontak kepada Allah. Allah memerintahkan agar mereka tidak kawin campur dengan bangsa lain, karena jika hal tersebut terjadi biasanya penyembahan mereka beralih dari Allah yang hidup kepada patung-patung berhala. Kenyataannya, banyak dari mereka yang kawin campur dengan bangsa lain dan hasilnya kutuk turun atas bangsa itu. Sampai saat ini bangsa Israel gagal dalam menggenapi rencana Allah.
Allah tidak pernah salah menetapkan tempat kelahiran setiap manusia. Begitu juga dengan kita, Ia tidak pernah salah menetapkan Indonesia sebagai tempat kelahiran kita, sebab Allah punya maksud atas kelahiran kita di Indonesia. Firman Allah dalam kitab Yeremia 29:7 mengatakan: “Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu.” Inilah maksud dan tujuan Allah menempatkan kita di Indonesia, yaitu menjadi berkat bagi bangsa ini.
Sikap kita terhadap bangsa Indonesia akan menentukan kesejahteraan bangsa Indonesia sendiri. Seringkali, sikap kita sebagai bagian dari bangsa ini justru tidak membawa kesejahteraan, sebaliknya keterpurukan. Bukannya mendukung terjadinya perubahan yang baik bagi Indonesia, sebaliknya membiarkan Indonesia tetap berada dalam keterpurukan bahkan merendahkannya melalui cara pandang, sikap, perkataan dan perbuatan kita. Kita memandang bahwa apa yang dimiliki bangsa lain, baik hal sekuler maupun rohani adalah yang terbaik, yang seperti itulah baru bisa dibanggakan, sehingga kita lebih senang jika bangsa lain atau hamba-hamba Tuhan luar negeri tersebut datang “memberkati” dan “menyelamatkan” Indonesia. Jangan buru-buru bangga
Tambah lagi, kita bermimpi, bercita-cita ingin menjadi berkat bagi bangsa-bangsa lain, tetapi lupa bahwa kita terlebih dulu harus menjadi berkat terutama bagi bangsa dimana kita tinggal. Allah berkata supaya kita menjadi berkat mulai dari yang terdekat dengan kita sampai yang terjauh, bukan sebaliknya dari yang terjauh sampai yang terdekat. Tidak salah jika kita punya mimpi atau cita-cita yang besar, tetapi jangan lupa kita sebagai duta sekaligus murid Kristus, harus tahu rencana Allah dalam hidup kita bagi bangsa di mana kita tinggal.
Sekarang adalah waktunya di mana kita harus memiliki hati Allah untuk Indonesia. Jangan ada lagi kata-kata yang mengutuki bangsa kita sendiri, sebaliknya ucapkan kata-kata berkat dan doakan Indonesia. Miliki sikap yang terbaik untuk bangsa ini. Kesejahteraan bangsa ini adalah kesejahteraan kita sendiri. Jangan menuntut apa yang dapat Indonesia berikan untuk kita, tetapi apa yang dapat kita berikan untuk Indonesia. Allah memakai gerejaNya di Indonesia supaya bangsa ini dapat mengenal Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Bukan suatu kebetulan bila kita berada di bangsa dan generasi ini. Mungkin kita berpikir betapa susahnya menjadi bagian dari generasi ini, karena begitu banyak kekacauan serta kesulitan perekonomian. Justru untuk inilah Allah menempatkan kita hidup di jaman ini, untuk membawa perubahan dan keselamatan bagi Indonesia. Jangan buru-buru bangga jika ada banyak tokoh Kristen asing yang datang memberkati Indonesia dengan pelayanan mereka. Kita perlu introspeksi bahwa jika sampai ada orang luar negeri yang diutus Allah untuk bangsa Indonesia, mungkin karena tidak ada gereja Tuhan di Indonesia yang mau bangkit menjadi berkat dan menggenapi rencana Allah bagi bangsa ini.
Mari kita genapi rencana Allah bagi bangsa ini dan biarlah Kerajaan Allah bertakhta atas Indonesia melalui hidup kita. Kita bantu pemerintah untuk menjalankan setiap program demi kesejahteraan bangsa ini. Jika ada di antara kita yang dikaruniai oleh Allah kemampuan di atas rata-rata, kesempatan menyelesaikan studi di luar negeri, atau kemampuan yang lain, mari kita bangun negara ini dengan keahlian kita dan menyertakan Allah di dalamnya.(you)
Allah memiliki tujuan mulia ketika menempatkan kita di suatu tempat. Allah memiliki rencana yang sempurna untuk setiap manusia. Ia bahkan juga memiliki rencana untuk suatu bangsa. Bangsa Israel adalah salah satu contoh yang jelas dari rencana Allah. Menurut fakta di kitab Perjanjian Lama, Allah ingin memakai bangsa Israel untuk menjadi berkat bagi bangsa lain. Melalui bangsa Israel, bangsa-bangsa lain dapat mengenal Allah dan inilah tujuan Allah memakai mereka, namun bangsa Israel tidak pernah memahami maksud dan tujuan Allah memakai mereka. Akibatnya, bangsa Israel seringkali memberontak kepada Allah. Allah memerintahkan agar mereka tidak kawin campur dengan bangsa lain, karena jika hal tersebut terjadi biasanya penyembahan mereka beralih dari Allah yang hidup kepada patung-patung berhala. Kenyataannya, banyak dari mereka yang kawin campur dengan bangsa lain dan hasilnya kutuk turun atas bangsa itu. Sampai saat ini bangsa Israel gagal dalam menggenapi rencana Allah.
Allah tidak pernah salah menetapkan tempat kelahiran setiap manusia. Begitu juga dengan kita, Ia tidak pernah salah menetapkan Indonesia sebagai tempat kelahiran kita, sebab Allah punya maksud atas kelahiran kita di Indonesia. Firman Allah dalam kitab Yeremia 29:7 mengatakan: “Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu.” Inilah maksud dan tujuan Allah menempatkan kita di Indonesia, yaitu menjadi berkat bagi bangsa ini.
Sikap kita terhadap bangsa Indonesia akan menentukan kesejahteraan bangsa Indonesia sendiri. Seringkali, sikap kita sebagai bagian dari bangsa ini justru tidak membawa kesejahteraan, sebaliknya keterpurukan. Bukannya mendukung terjadinya perubahan yang baik bagi Indonesia, sebaliknya membiarkan Indonesia tetap berada dalam keterpurukan bahkan merendahkannya melalui cara pandang, sikap, perkataan dan perbuatan kita. Kita memandang bahwa apa yang dimiliki bangsa lain, baik hal sekuler maupun rohani adalah yang terbaik, yang seperti itulah baru bisa dibanggakan, sehingga kita lebih senang jika bangsa lain atau hamba-hamba Tuhan luar negeri tersebut datang “memberkati” dan “menyelamatkan” Indonesia. Jangan buru-buru bangga
Tambah lagi, kita bermimpi, bercita-cita ingin menjadi berkat bagi bangsa-bangsa lain, tetapi lupa bahwa kita terlebih dulu harus menjadi berkat terutama bagi bangsa dimana kita tinggal. Allah berkata supaya kita menjadi berkat mulai dari yang terdekat dengan kita sampai yang terjauh, bukan sebaliknya dari yang terjauh sampai yang terdekat. Tidak salah jika kita punya mimpi atau cita-cita yang besar, tetapi jangan lupa kita sebagai duta sekaligus murid Kristus, harus tahu rencana Allah dalam hidup kita bagi bangsa di mana kita tinggal.
Sekarang adalah waktunya di mana kita harus memiliki hati Allah untuk Indonesia. Jangan ada lagi kata-kata yang mengutuki bangsa kita sendiri, sebaliknya ucapkan kata-kata berkat dan doakan Indonesia. Miliki sikap yang terbaik untuk bangsa ini. Kesejahteraan bangsa ini adalah kesejahteraan kita sendiri. Jangan menuntut apa yang dapat Indonesia berikan untuk kita, tetapi apa yang dapat kita berikan untuk Indonesia. Allah memakai gerejaNya di Indonesia supaya bangsa ini dapat mengenal Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Bukan suatu kebetulan bila kita berada di bangsa dan generasi ini. Mungkin kita berpikir betapa susahnya menjadi bagian dari generasi ini, karena begitu banyak kekacauan serta kesulitan perekonomian. Justru untuk inilah Allah menempatkan kita hidup di jaman ini, untuk membawa perubahan dan keselamatan bagi Indonesia. Jangan buru-buru bangga jika ada banyak tokoh Kristen asing yang datang memberkati Indonesia dengan pelayanan mereka. Kita perlu introspeksi bahwa jika sampai ada orang luar negeri yang diutus Allah untuk bangsa Indonesia, mungkin karena tidak ada gereja Tuhan di Indonesia yang mau bangkit menjadi berkat dan menggenapi rencana Allah bagi bangsa ini.
Mari kita genapi rencana Allah bagi bangsa ini dan biarlah Kerajaan Allah bertakhta atas Indonesia melalui hidup kita. Kita bantu pemerintah untuk menjalankan setiap program demi kesejahteraan bangsa ini. Jika ada di antara kita yang dikaruniai oleh Allah kemampuan di atas rata-rata, kesempatan menyelesaikan studi di luar negeri, atau kemampuan yang lain, mari kita bangun negara ini dengan keahlian kita dan menyertakan Allah di dalamnya.(you)
Mengendalikan Amarah
HIDUP SEHAT - 17 Agustus 2008
Memang baik jika kita mengerti apa itu amarah, penyebabnya, bermacam-macam respons terhadapnya, penyataan Alkitab, reaksi yang sehat dan tak sehat, dan sebagainya. Namun lebih dari itu, apa yang Anda lakukan terhadap perasaan marah saat Anda mengalaminya sendiri. Tentu kita harus mengendalikannya, sebab amarah yang tak terkendalikan akan membuat masalah akan semakin runyam dan situasi semakin memburuk.
Perlu diingat selalu, bahwa sebagai orang Kristen, kita tidak dapat mengendalikan amarah (atau masalah lain) dengan mengandalkan kekuatan sendiri! Kita harus bersandar pada bimbingan dan kekuatan Roh Kudus. Dan bimbingan Roh Kudus paling dibutuhkan jika seseorang merasa dirinya baik tetapi sekaligus sedang marah.
Berikut tips praktis mengendalikan amarah:
1. Sadari reaksi emosi Anda. Tanyakan pada diri sendiri, "Apa yang saya rasakan?"
2. Kenali perasaan-perasaan Anda dan akui bila Anda memiliki perasaan tersebut. Mengakui perasaan marah tidak berarti Anda harus menyatakannya.
3. Coba mengerti mengapa Anda marah. Apa penyebabnya? Kemarahan sering timbul karena frustrasi. Kita frustrasi karena keinginan, kerinduan, ambisi, harapan, dorongan, kehausan, atau kehendak kita tak terpenuhi. Tanyakan pada diri Anda, "Apakah saya marah karena frustrasi? Apa atau siapa penyebab frustrasi? Jalan positif bagaimana yang dapat saya pikirkan?"
Alasan lain mengapa kita marah termasuk kemungkinan terluka, baik secara fisik maupun emosi. Rasa aman kita terancam, dan sebagai benteng pertahanan, kita marah. Adanya ketidakadilan, baik terhadap orang lain, diri sendiri, maupun masyarakat, adakalanya membuat kita marah. Sering kali, amarah semacam ini disebut "marah suci" yang dapat dibenarkan. Tetapi berhati-hatilah dan jangan mengijinkan amarah Anda yang benar terhadap ketidakadilan dikacaukan oleh penyebab amarah yang mendasar, yakni sikap mementingkan diri sendiri, penyebab utama amarah pada sebagian besar manusia. Jika mau jujur, kita menjadi sangat marah karena tidak dapat menjalankan cara kita, dan tidak memperoleh yang kita inginkan.
4. Dapatkah Anda membangun situasi lain sehingga amarah tidak akan timbul? Apa yang telah Anda lakukan, yang menyebabkan orang lain bereaksi sedemikian rupa sehingga Anda marah?
5. Apakah marah adalah respons yang paling baik? Tuliskan akibat-akibat jika Anda marah. Respons apa yang paling baik? Apakah keramahan, simpati, dan pengertian dari orang lain dapat menyelesaikan masalah? Dapatkah Anda mengakui perasaan Anda kepadanya?
6. Apakah amarah Anda terlalu cepat muncul? Jika demikian, tariklah napas dalam-dalam atau hitunglah sampai sepuluh sebelum Anda marah. Pusatkan perhatian pada kelebihan dan kualitas positif orang lain daripada kebobrokannya.
7. Apakah Anda terlalu kritis terhadap orang lain? Apa akibatnya? Jangan terlalu curiga terhadap orang lain. Dengar apa yang mereka katakan dan rasakanlah. Evaluasi komentar-komentar mereka daripada menyalahkannya. Mungkin saja mereka memunyai sesuatu yang ingin ditawarkan kepada Anda. Apakah amarah atau kekritisan Anda yang berlebihan muncul dari keinginan untuk merasa diri lebih baik? Apakah pendapat-pendapat Anda selalu tepat atau dapatkah usul-usul tersebut diperbaiki? Perhalus bicara dan reaksi Anda terhadap orang lain. Perhatikan sikap dan ekspresi Anda yang akan menunjukkan penolakan dan kritik terhadap orang lain. Dapatkah Anda mengungkapkan penghargaan dan pujian untuk menggantikan kekritisan yang berlebihan?
8. Mungkin ada kalanya amarah atau sikap kritis yang berlebihan dapat dibenarkan. Jika Anda akan mengungkapkannya, rencanakan terlebih dulu dan nyatakan dengan kata-kata yang dapat diterima orang lain. Gunakan waktu, kebijaksanaan, dan sertailah dengan kerinduan untuk menolong orang lain, bukannya menjatuhkannya.
9. Carilah teman yang dapat diajak bicara dari hati ke hati dan Anda dapat memeroleh masukan dari saran-sarannya. Akui perasaan Anda dan mintalah bimbingannya.
10. Sediakan waktu untuk mendoakan kesulitan-kesulitan dalam mengendalikan perasaaan. Akui keadaan Anda secara terbuka kepada Allah. Mohon pertolonganNya. Perkatakan ayat-ayat Firman Tuhan yang berkaitan dengan amarah dan cara-cara berperilaku terhadap orang lain. Pahami ayat-ayat tersebut dan praktikkanlah dalam hidup sehari-hari.
Sumber: Indo Indo Lead
Memang baik jika kita mengerti apa itu amarah, penyebabnya, bermacam-macam respons terhadapnya, penyataan Alkitab, reaksi yang sehat dan tak sehat, dan sebagainya. Namun lebih dari itu, apa yang Anda lakukan terhadap perasaan marah saat Anda mengalaminya sendiri. Tentu kita harus mengendalikannya, sebab amarah yang tak terkendalikan akan membuat masalah akan semakin runyam dan situasi semakin memburuk.
Perlu diingat selalu, bahwa sebagai orang Kristen, kita tidak dapat mengendalikan amarah (atau masalah lain) dengan mengandalkan kekuatan sendiri! Kita harus bersandar pada bimbingan dan kekuatan Roh Kudus. Dan bimbingan Roh Kudus paling dibutuhkan jika seseorang merasa dirinya baik tetapi sekaligus sedang marah.
Berikut tips praktis mengendalikan amarah:
1. Sadari reaksi emosi Anda. Tanyakan pada diri sendiri, "Apa yang saya rasakan?"
2. Kenali perasaan-perasaan Anda dan akui bila Anda memiliki perasaan tersebut. Mengakui perasaan marah tidak berarti Anda harus menyatakannya.
3. Coba mengerti mengapa Anda marah. Apa penyebabnya? Kemarahan sering timbul karena frustrasi. Kita frustrasi karena keinginan, kerinduan, ambisi, harapan, dorongan, kehausan, atau kehendak kita tak terpenuhi. Tanyakan pada diri Anda, "Apakah saya marah karena frustrasi? Apa atau siapa penyebab frustrasi? Jalan positif bagaimana yang dapat saya pikirkan?"
Alasan lain mengapa kita marah termasuk kemungkinan terluka, baik secara fisik maupun emosi. Rasa aman kita terancam, dan sebagai benteng pertahanan, kita marah. Adanya ketidakadilan, baik terhadap orang lain, diri sendiri, maupun masyarakat, adakalanya membuat kita marah. Sering kali, amarah semacam ini disebut "marah suci" yang dapat dibenarkan. Tetapi berhati-hatilah dan jangan mengijinkan amarah Anda yang benar terhadap ketidakadilan dikacaukan oleh penyebab amarah yang mendasar, yakni sikap mementingkan diri sendiri, penyebab utama amarah pada sebagian besar manusia. Jika mau jujur, kita menjadi sangat marah karena tidak dapat menjalankan cara kita, dan tidak memperoleh yang kita inginkan.
4. Dapatkah Anda membangun situasi lain sehingga amarah tidak akan timbul? Apa yang telah Anda lakukan, yang menyebabkan orang lain bereaksi sedemikian rupa sehingga Anda marah?
5. Apakah marah adalah respons yang paling baik? Tuliskan akibat-akibat jika Anda marah. Respons apa yang paling baik? Apakah keramahan, simpati, dan pengertian dari orang lain dapat menyelesaikan masalah? Dapatkah Anda mengakui perasaan Anda kepadanya?
6. Apakah amarah Anda terlalu cepat muncul? Jika demikian, tariklah napas dalam-dalam atau hitunglah sampai sepuluh sebelum Anda marah. Pusatkan perhatian pada kelebihan dan kualitas positif orang lain daripada kebobrokannya.
7. Apakah Anda terlalu kritis terhadap orang lain? Apa akibatnya? Jangan terlalu curiga terhadap orang lain. Dengar apa yang mereka katakan dan rasakanlah. Evaluasi komentar-komentar mereka daripada menyalahkannya. Mungkin saja mereka memunyai sesuatu yang ingin ditawarkan kepada Anda. Apakah amarah atau kekritisan Anda yang berlebihan muncul dari keinginan untuk merasa diri lebih baik? Apakah pendapat-pendapat Anda selalu tepat atau dapatkah usul-usul tersebut diperbaiki? Perhalus bicara dan reaksi Anda terhadap orang lain. Perhatikan sikap dan ekspresi Anda yang akan menunjukkan penolakan dan kritik terhadap orang lain. Dapatkah Anda mengungkapkan penghargaan dan pujian untuk menggantikan kekritisan yang berlebihan?
8. Mungkin ada kalanya amarah atau sikap kritis yang berlebihan dapat dibenarkan. Jika Anda akan mengungkapkannya, rencanakan terlebih dulu dan nyatakan dengan kata-kata yang dapat diterima orang lain. Gunakan waktu, kebijaksanaan, dan sertailah dengan kerinduan untuk menolong orang lain, bukannya menjatuhkannya.
9. Carilah teman yang dapat diajak bicara dari hati ke hati dan Anda dapat memeroleh masukan dari saran-sarannya. Akui perasaan Anda dan mintalah bimbingannya.
10. Sediakan waktu untuk mendoakan kesulitan-kesulitan dalam mengendalikan perasaaan. Akui keadaan Anda secara terbuka kepada Allah. Mohon pertolonganNya. Perkatakan ayat-ayat Firman Tuhan yang berkaitan dengan amarah dan cara-cara berperilaku terhadap orang lain. Pahami ayat-ayat tersebut dan praktikkanlah dalam hidup sehari-hari.
Sumber: Indo Indo Lead
INFO KITA - 17 Agustus 2008
PERSEMBAHAN 10 AGUSTUS 2008
Perpuluhan: Rp. 11.255.000
Diakonia: Rp. 979.500
Misi: Rp. 1.929.500
Rumah Kehidupan: Rp. 300.000
Buah Sulung: Rp. 100.000
Untuk Pelayanan Rumah Sakit: Rp. 50.000
DOA BERSAMA KEPALA REGU ESC
Seluruh Kepala Regu dan Tim Pelaksana Excellent Servant Camp akan berdoa bersama pada hari Rabu, 20 Agustus 2008, pukul 19.00 WIB di gereja.
PELAYANAN RUTAN MEDAENG
Mari libatkan diri Anda dalam pelayanan kepada para napi di Rutan Medaeng yang akan diadakan pada hari Kamis, 21 Agustus 2008.
Berangkat bersama-sama dari gereja pukul 07.30 WIB.
JADWAL SPK PENGABDI
Training Kepala Regu
Selasa
26 Agustus 2008
Pukul 19.00 WIB
Gedung Gereja KrisPen
Pra Camp
Rabu
27 Agustus 2008
Pukul 19.00 WIB
Gedung Gereja KrisPen
Excellent Servant Camp (ESC)
Jumat – Minggu
29 – 31 Agustus 2008
Griya Shakinah (Pasuruan)
Kelas Pengabdi
Rabu – Sabtu
3 – 6 September 2008
Pukul 19.00 WIB
Gedung Gereja KrisPen
Diakonia: Rp. 979.500
Misi: Rp. 1.929.500
Rumah Kehidupan: Rp. 300.000
Buah Sulung: Rp. 100.000
Untuk Pelayanan Rumah Sakit: Rp. 50.000
DOA BERSAMA KEPALA REGU ESC
Seluruh Kepala Regu dan Tim Pelaksana Excellent Servant Camp akan berdoa bersama pada hari Rabu, 20 Agustus 2008, pukul 19.00 WIB di gereja.
PELAYANAN RUTAN MEDAENG
Mari libatkan diri Anda dalam pelayanan kepada para napi di Rutan Medaeng yang akan diadakan pada hari Kamis, 21 Agustus 2008.
Berangkat bersama-sama dari gereja pukul 07.30 WIB.
JADWAL SPK PENGABDI
Training Kepala Regu
Selasa
26 Agustus 2008
Pukul 19.00 WIB
Gedung Gereja KrisPen
Pra Camp
Rabu
27 Agustus 2008
Pukul 19.00 WIB
Gedung Gereja KrisPen
Excellent Servant Camp (ESC)
Jumat – Minggu
29 – 31 Agustus 2008
Griya Shakinah (Pasuruan)
Kelas Pengabdi
Rabu – Sabtu
3 – 6 September 2008
Pukul 19.00 WIB
Gedung Gereja KrisPen
Mari Dukung & Doakan!
Pengobatan Gratis
Sebagai wujud kasih dan kepedulian KrisPen bagi warga sekitar Mojoarum.
Minggu
24 Agustus 2008
Pukul 14.00 – 17.00 WIB
Di Ruang Hermon GBI Kristus Pencipta
Jl. Mojoarum IV/15
Info selengkapnya hubungi:
Bp. Edi Krisnanto (031-70493544)
Acara ini diperuntukkan bagi warga sekitar Mojoarum
(bukan untuk jemaat KrisPen).
Warga yang berobat harap membawa serta kupon yang telah dibagikan.
Pengobatan Gratis
Sebagai wujud kasih dan kepedulian KrisPen bagi warga sekitar Mojoarum.
Minggu
24 Agustus 2008
Pukul 14.00 – 17.00 WIB
Di Ruang Hermon GBI Kristus Pencipta
Jl. Mojoarum IV/15
Info selengkapnya hubungi:
Bp. Edi Krisnanto (031-70493544)
Acara ini diperuntukkan bagi warga sekitar Mojoarum
(bukan untuk jemaat KrisPen).
Warga yang berobat harap membawa serta kupon yang telah dibagikan.
Penuntun Saat teduh Pribadi 18-24 Agustus 2008
MATA ALLAH, MATAKU
Referensi Buku : Who You Are When No One’s Looking (Bill Hybels)
Senin, 18 Agustus 2008
Referensi Buku : Who You Are When No One’s Looking (Bill Hybels)
Senin, 18 Agustus 2008
VISI : MELIHAT YANG TAK TERLIHAT
Firman hari ini : II Korintus 4:16-18
Pertanyaan perenungan :
1. Menurut Anda, apa artinya ayat 16 ?
2. Apakah yang dihasilkan oleh penderitaan? (Ayat 17)
3. Menurut Anda, apakah ‘ yang kelihatan ’ dan ‘ yang tak kelihatan ‘ itu? (Ayat 18)
PENGAJARAN :
Ada kisah tentang dua orang tahanan yang berada dalam satu sel kecil tanpa lampu kecuali cahaya yang masuk melalui jendela kecil yang tingginya hampir satu meter dari atas tanah. Dua orang tahanan itu seringkali melihat ke arah jendela itu. Salah satu tahanan hanya melihat teralis - yang sudah pasti jelek dan yang mengingatkan mereka akan realita hidup yang pahit. Dari waktu ke waktu tahanan itu menjadi putus asa, pahit, marah dan tak berpengharapan. Kontrasnya , tahanan yang lain melihat bintang- bintang di langit. Pengharapan muncul dalam dirinya ketika dia mulai berpikir tentang kemungkinan untuk memulai kehidupan yang baru di dalam kebebasan. Mereka melihat melalui jendela yang sama, tetapi yang satu melihat jeruji besi sedangkan yang lain melihat bintang. Sudut pandang yang berbeda membawa dampak yang amat berbeda pula dalam kehidupan mereka.
Mengapa orang yang memiliki visi sangat sulit ditemukan? Alasannya sederhana : membutuhkan banyak usaha untuk menjadi seorang yang visioner (memiliki visi). Sangatlah mudah bagi kita untuk berjalan mengikuti arus yang diikuti oleh kebanyakan orang dan melakukan apa yang telah ditetapkan. Namun, dibutuhkan keberanian untuk mengambil risiko kegagalan dengan sebuah ide dan pendekatan baru. Memang, seorang yang visioner cenderung akan mengalami kegagalan berkali- kali sebelum dia berhasil, karena itu sebagian besar orang tidak mau mengambil risiko. Mereka lebih memilih jalan yang aman. Visi merupakan salah satu karakter yang sama pentingnya dengan disiplin dan keberanian.
Rasul Paulus mengatakan dalam ayat 17, bahwa penderitaan yang kita alami akan menghasilkan kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar daripada penderitaan itu sendiri. Milikilah visi dan lihatlah visi itu (yang tak kelihatan) dan jangan melihat penderitaan / kesulitan (yang kelihatan) !
PENERAPAN PRIBADI :
Sudahkah Anda memiliki visi dan apakah Anda masih bergairah dengan visi itu?
Ataukah Anda sedang tenggelam dalam merenungi nasib karena banyak kesulitan yang Anda hadapi saat-saat ini ? Bangkitlah ! Lihatlah bintang bintang !
Jika belum memiliki visi, apa yang harus Anda kerjakan? Tulislah apa yang Bapa katakan kepada Anda saat ini.
Selasa, 19 Agustus 2008
VISI : MELIHAT SOLUSI DALAM TRAGEDI
Firman hari ini : Lukas 16 : 1-9
Pertanyaan perenungan :
Dari ayat 4, kita bisa melihat satu hal yang baik dari bendahara yang tidak jujur itu. Apakah hal yang baik tsb.?
PENGAJARAN :
Definisi visi ada tiga aspek. Yang pertama, menyangkut penyelesaian suatu masalah. Visi adalah kemampuan yang diberikan Tuhan untuk melihat solusi- solusi yang mungkin untuk masalah kehidupan setiap hari. Orang yang visioner adalah orang yang berorientasi pada solusi (pemecahan masalah), bukan berorientasi pada masalah. Ada perbedaan yang sangat besar diantara ke dua hal ini. Dalam bacaan diatas, harus dimengerti bahwa Yesus maupun bos tsb tidak memuji penipuan dan ketidakjujurannya. Namun, mereka melihat visi bendahara tsb. Ketika berhadapan dengan masalah yang serius, dia tidak bersembunyi, menyalahkan orang lain, atau mengasihani diri. Sebaliknya dia menghadapi masalahnya dan menemukan cara yang cerdik untuk menyelesaikannya. Yesus memuji dia karena segera setelah dia melihat masalahnya, dia berorientasi kepada solusi.
Apakah istimewanya? Bukankah semua orang berorientasi kepada solusi ketika berhadapan dengan sebuah masalah yang menekan? Anehnya tidak. Seseorang biasanya bahagia bila dia tidak berhadapan dengan masalah besar- yang terkait dengan pekerjaan, keluarga, pernikahan, finansial, fisik, apapun itu. Reaksi pertamanya adalah bertanya, “Mengapa aku?” Kemudian mengeluh dan putus asa serta terjebak dalam masalah tanpa mencari solusinya. Visi adalah karakter yang penting untuk diperoleh karena hidup hanyalah sebuah rangkaian masalah, tantangan, pencobaan dan kekecewaan.
Dalam setiap masalah Bapa selalu menyediakan solusinya bagi kita. Sebab itu, carilah wajahNya dengan segenap hati, maka Dia pasti memberikan hikmat, pencerahan, ide-ide kreatif, hikmah yang berguna bagi kita untuk menjadi anak Allah yang semakin dewasa dan matang.
Penerapan pribadi :
Renungkanlah Yakobus 1:2-8. Tuliskanlah hal-hal yang Roh Kudus beritahukan kepada Anda.
Carilah wajahNya dengan segenap hati. Mintalah hikmat jika Anda kekurangan hikmat (Yakobus 1:5).
Rabu, 20 Agustus 2008
EMPAT LANGKAH MENEMUKAN SOLUSI
Firman hari ini : Markus 9:14-29
Pertanyaan perenungan :
Menurut Anda seberapa sulit masalah yang dialami oleh ayah ini? (Ayat 18,21,22)
Apa yang menjadi penghalang bagi murid-murid Yesus sehingga tidak bisa menyembuhkan anak yang kerasukan setan itu? (Ayat 19)
Apakah syarat bagi si ayah untuk menerima kesembuhan bagi anaknya? (Ayat 23-24)
Pengajaran :
Ada seorang wanita berbicara dengan Bill Hybels setelah ibadah hari Minggu. Wanita ini sangat putus asa tentang sesuatu hal dalam waktu yang cukup lama, tetapi Bill hanya tahu sedikit tentang masalahnya sampai wanita ini berkata: ‘ Aku muak dan lelah dengan pekerjaanku.” Kemudian Bill bertanya, “ Apa yang kamu lakukan untuk menyelesaikan itu ?” Dia menjawab: “Tidak ada yang bisa kulakukan.” “ Baiklah,” kata Bill. Aku akan memberimu PR. Pergilah ke tempat yang sunyi. Bawa bolpen dan kertas, lalu tulislah lima solusi yang paling memungkinkan bagi dilema pekerjaanmu.” Wanita ini telah menyerah kepada masalahnya dalam waktu yang sangat lama sampai dia lupa bahwa dia sanggup melakukan sesuatu untuk menyelesaikannya. Ada 4 langkah untuk menyelesaikan masalah :
1. Yakin bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah dan bagi orang yang percaya. (Matius 19:26; Markus 9:23). Penyakit anak dalam kisah hari ini sangat tidak mungkin bagi kemampuan manusia, namun Yesus berkata kepada sang ayah bahwa jika dia percaya, anaknya pasti sembuh. Tuhan lebih besar dari masalah kita. Mata Anda fokus kepada masalah atau kepada Allah? Musuh Anda bukan masalah itu sendiri, tetapi ketidakpercayaan Anda. Karena itu fokuslah kepada Allah. Ucapkanlah firman ini sampai iman Anda bekerja secara maksimal, maka kuasaNya benar-benar nyata!
2. Pergilah / carilah sebuah tempat di mana Anda bisa sendirian dan merenungkan bagian Firman Tuhan yang lain. Yakobus 1:5 - Allah memberikan hikmat kepada orang yang memintanya. Paksalah diri Anda untuk percaya kepada Tuhan dan penggenapan janji-janjiNya dalam kasus yang Anda hadapi. Iman (kepercayaan kepada firmanNya) merupakan syarat mutlak bagi mujizatNya.
3. Temuilah saudara-saudara seiman/ pemimpin rohani yang juga berorientasi pada solusi. Jangan menemui orang yang hanya bisa bersimpati, karena itu tidak akan banyak menolong dan hanya memberi rasa aman untuk sementara waktu saja.
4. Catatlah beberapa solusi terbaik yang mungkin bagi masalah Anda. Lalu dengan iman, mulailah menjalani satu dari beberapa langkah itu dan mempercayai bahwa Tuhan mampu menutup beberapa pintu dan membuka pintu yang lain. Tuhan juga mampu menyingkapkan lebih banyak peluang, atau mendatangkan sesuatu yang dapat menerobos masalah Anda.
PENERAPAN PRIBADI:
Apakah Anda sedang menghadapi kasus yang menurut Anda sendiri tidak mungkin diselesaikan? Tuliskanlah satu per satu.
Dari 4 langkah yang diajarkan di atas, manakah yang belum Anda lakukan? Tuliskanlah dan segera lakukan.
Kamis, 21 Agustus 2008
MELIHAT POTENSI DALAM DIRI ORANG
Firman Hari Ini : Matius 16:13-20
Pertanyaan perenungan :
1. Sejak kapan Yesus memberi nama baru kepada Simon? Apa nama baru tsb.?
(Yohanes 1:41-42)
2. Apa arti nama baru yang diberi oleh Yesus? (Matius 16:18)
3. Menurut Anda, mengapa Yesus memberi nama baru yang seolah-olah tidak sesuai dengan pribadi Petrus saat itu?
PENGAJARAN :
Definisi Visi yang kedua: kemampuan untuk melihat jauh ke dalam kehidupan seseorang. Orang yang visioner mengetahui pentingnya melihat melampaui yang kelihatan untuk memahami apa yang menggerakkan orang lain. Sebagian dari kita sangat bertalenta untuk melihat dengan jelas kehidupan orang lain. Ketika kita melihat seseorang, kita mulai menebak bahwa orang tsb sombong, egois dsb. Namun semua yang Anda lihat itu adalah yang tampak dari luar. Orang visioner tidak berhenti sampai yang kelihatan saja. Mereka melihat jauh kedalam hati, karakter, pengharapan dan ketakutan yang memotivasi perilaku seseorang.
Sejak pertama kali Yesus bertemu dengan Simon, Dia melihat visi dan potensi di dalam dirinya. Sebab itu Dia mengubah nama Simon. Orang lain melihat Simon sebagai pribadi yang impulsif (kurang berpikir panjang / grusa-grusu), agresif dan mudah goyah. Tetapi Yesus melihat jauh melampaui apa yang di permukaan dan melihat potensi yang tidak dilihat oleh orang lain. Simon memiliki potensi dan kekuatan yang bahkan ia sendiri tidak mengetahuinya. Jadi,Yesus memberi nama Petrus yang artinya batu karang atau pilar – sesuatu yang cocok untuk pondasi sebuah bangunan yang tinggi ( Matius 16: 18). Akhirnya, di kemudian hari Petrus benar-benar menjadi pilar (Galatia 2:9), seorang pemimpin yang dihormati dan pendiri gereja di Roma. Karir kepemimpinannya bermula dari visi Yesus - kemampuanNya untuk melihat jauh melampaui permukaan dari kehidupan Petrus.
Amsal 20:5- orang yang visioner memiliki misi yang penting untuk diselesaikan dalam hidup orang lain–anak kita, suami/istri kita, staf kita, rekan kerja /pelayanan kita, binaan kita, dll. yaitu dengan cara melihat melampaui yang kelihatan ke dalam bayangan; berusaha untuk menggali keluar “kebesaran” yang diletakkan oleh Tuhan sendiri dalam kehidupan mereka. Memang membutuhkan waktu untuk mengembangkan kemampuan ini, namun marilah kita belajar dari sekarang untuk melihat potensi/kekuatan orang lain seperti Yesus melihat mereka. Jangan hanya melihat kekurangan mereka saja !
Penerapan pribadi :
Selama ini bagaimana Anda melihat orang lain – anak, suami/istri, karyawan, rekan pelayanan, binaan Anda?
Sudahkah Anda melihat mereka sebagai pribadi yang sesungguhnya di dalam Kristus dan melihat potensi yang Tuhan taruh di dalam hidup mereka dan kemudian mementornya?
Jumat, 22 Agustus 2008
MELIHAT DIRI DENGAN MATA TUHAN
Firman Hari Ini : Keluaran 4:1-17
Pertanyaan perenungan:
1. Ada berapa mujizat yang Tuhan berikan kepada Musa dan apa sajakah itu? (Ayat 1-9)
2. Menurut Anda bagaimana sifat-sifat Musa? (Ayat 10-13)
PENGAJARAN :
Definisi Visi yang ketiga: kemampuan yang diberikan Tuhan untuk melihat rencana yang Allah inginkan melalui hidup Anda jika Anda mendedikasikan hidup kepada Dia.
Tuhan menemui Musa dan berkata, “Aku membutuhkan seorang pemimpin untuk melakukan tugas yang besar dan sulit bagi umatKu.” Musa yang penakut mengatakan, “Ini aku,Tuhan, utuslah saudaraku. Dia orang yang berbakat dan pandai berbicara di depan umum.” Pada titik ini dalam kehidupannya, Musa sama sekali tidak memiliki visi tentang bagaimana Tuhan dapat memakainya. Kadang- kadang dalam hidup ini, kita pernah merasakan Tuhan berkata,” Aku ingin memakaimu dalam perkara yang penting/besar. Sekaranglah waktunya untuk berangkat kearah yang baru. Aku ingin engkau mengubah pekerjaanmu (kembali ke sekolah, memulai pelayanan, menciptakan persahabatan, memanfaatkan peluang, pergi ke ladang misi, dsbnya), karena engkau penting bagiKu. Aku memiliki rencana yang besar bagimu, dan Aku akan bekerja dalam hidupmu.” Hanya beberapa saat Saudara merasakan sukacita, ketakutan atau emosi yang lain dan kemudian berpikir, “ Mungkin tadi suara Tuhan”. Namun, tak lama kemudian Anda menyadari bahwa Anda adalah orang biasa yang tidak penting bagi Tuhan dan sesama. Anda tidak melihat bintang, tetapi melihat teralis besi, yaitu penjara yang mengurung Anda. Didepan terali itu Anda mematikan suara Allah, tanpa menyadari bahwa tindakan itu mendukakan Roh Kudus. Jika Anda selama ini bertindak seperti itu, sadarlah dan terimalah panggilan Allah. Belajarlah melihat diri sendiri seperti Allah melihat Anda dan bertumbuhlah terus dalam visi yang Allah berikan, maka Anda akan mengalami kepuasan dan sukacita sejati yang tak dapat Anda peroleh di manapun juga.
Penerapan pribadi:
Apakah Anda pernah mendengar panggilan Tuhan? Apa panggilan tsb.?
Bagaimana respon Anda terhadap panggilan Tuhan tsb.? Marilah rendah hati memperbaiki semua respon yang keliru.
Sabtu, 23 Agustus 2008
MELIHAT DENGAN IMAN MESKI TAK MENGERTI
Firman hari ini : Ibrani 11:23-29
Pertanyaan perenungan :
Renungkanlah ayat 24-26 secara mendalam dan tuliskanlah semua yang Roh Kudus singkapkan kepada Anda.
Ada 2 mujizat yang luar biasa sebagai akibat dari iman Musa. Tuliskanlah (Ayat 28-29).
Renungkan betapa dahsyatnya kuasa dari pilihan berdasarkan iman. Tuliskan hasil perenungan Anda.
PENGAJARAN:
Biasanya kita berpikir bahwa pemberani adalah seseorang yang melakukan tindakan kepahlawanan yang spektakuler, yang menimbulkan kekaguman masyarakat dan yang menarik perhatian media, seperti menyelamatkan seseorang dari gedung yang terbakar, menyelam ke kolam untuk menyelamatkan seorang anak yang tenggelam, mengambil risiko untuk menabrak sesuatu untuk menyelamatkan seseorang yang ada disamping kita saat kita berkendaraan, dan sejenisnya. Semua itu memang suatu keberanian yang luar biasa, namun tampaknya kesempatan itu tidak pernah datang kepada orang-orang biasa seperti kita. Sesungguhnya, dalam keseharian hidup dengan segala tantangan dan kesulitannya, kita harus menjadi seorang pemberani.
Musa adalah seorang pahlawan iman yang amat berani dan terpuji, karena ia memilih untuk menderita sengsara dengan umat Allah dari pada untuk sementara menikmati kesenangan dari dosa. Ia menganggap penghinaan karena Kristus sebagai kekayaan yang lebih besar dari pada semua harta Mesir, sebab ia memfokuskan pandangannya kepada upah (kemuliaan) dari Allah. Sungguh luar biasa teladan hidup Musa. Kita harus hidup meneladani tokoh iman ini.
Setiap hari kita membuat pilihan-pilihan yang menunjukkan apakah kita seorang pemberani atau pengecut. Kita memilih antara yang benar dan yang tidak benar tetapi menyenangkan; tetap mempertahankan pendirian berdasarkan firman atau mencari kenyamanan diri sendiri. Kita memilih apakah kita mengambil risiko atau tetap bersembunyi dalam zona aman; apakah kita terus mempercayai Tuhan sekalipun kita tidak memahami jalan- jalanNya, atau tetap ragu dan takut.
Berhemat atau berhutang; berbisnis dengan takut akan Tuhan atau berbisnis seperti orang yang tidak berTuhan; menanti jodoh dari Tuhan dengan sabar atau menikah dengan sembarang orang; tetap setia di jemaat lokal meskipun konflik atau pindah ke gereja lain; tidak menyontek dengan risiko tidak lulus ataukah menyontek supaya lulus; tidak meniru pergaulan buruk dengan risiko dijauhi teman atau meniru agar banyak teman, dll.
Pilihan–pilihan ini selalu ada di hadapan kita setiap hari. Karena terlalu sering menghadapinya, kita menjadi lupa bahwa ternyata kita telah membuat pilihan yang mengalir mengikuti arus, dan tidak membuat pilihan-pilihan yang berani. Tuhan mencari orang-orang yang berani memilih untuk hidup taat dengan memegang teguh nilai-nilai firman Allah yang luhur.
Penerapan pribadi :
Pilihan-pilihan apa yang harus Anda buat saat-saat ini? Tuliskanlah semuanya.
Serahkan hidupmu padaNya, dan biarlah Dia menuntun jalan- jalan hidupMu. Roh dan HikmatNya menyertai Saudara dalam mengambil keputusan untuk membuat pilihan-pilihan yang ada di sekitar kita yang menyukakan hatiNya.
Minggu, 24 Agustus 2008
MELIHAT JANJI, MENJADI BERANI
Firman hari ini : Mazmur 56: 1-14
Pertanyaan Perenungan :
Ada satu pernyataan yang ditulis dua kali oleh pemazmur. Temukanlah
pernyataan apa itu dan di ayat berapa saja.
Menurut ayat-ayat yang sama tsb. apakah yang harus kita lakukan jika kita takut?
Apakah akibatnya ketika kita menghadapi ketakutan dengan cara yang diajarkan dalam ayat-ayat tsb.? (Ayat 10 & 14)
PENGAJARAN:
Bagaimana kita bisa menjadi berani? Kita bisa berani ketika kita mampu mengatasi ketakutan yang membuat kita lumpuh. Sering kita berpikir bahwa orang berani lahir tanpa disertai persaaan takut. Dalam realitanya, orang-orang yang berani adalah orang biasa seperti Anda dan saya, hanya mereka menghadapi ketakutan mereka, dan bukan melarikan diri. Kita harus belajar untuk menghadapi ketakutan dengan cara yang benar, yaitu dengan mempercayai firman Allah, memuji firman Allah - berulang kali mengucapkannya dengan yakin. Iman kita akan bangkit dan ketakutan kita lenyap. Setiap ketakutan yang dihadapi dan dikalahkan dengan cara seperti ini akan menjadikan hidup kita bagaikan sebuah bangunan yang kuat. Anda bertumbuh dalam keberanian ketika Anda menghadapi rasa takut yang menghambat.
Anda juga bertumbuh ketika dikelilingi dengan teladan yang baik. Alkitab berkata,“ Pergaulan yang buruk merusak kelakuan yang baik.” (I Korintus 15: 33). Jika Anda bergaul dengan orang penakut, Anda akan menjadi pengecut. Bacalah autobiografi (kisah hidup) para pemberani seperti Daud, Musa, Daniel, Ester, Paulus. Sekalipun mengalami banyak kesulitan tetapi mereka tetap beriman dan bertumbuh menjadi orang yang perkasa, yang mampu melakukan perkara-perkara yang mustahil. Demikian juga dengan Anda, keberanian akan bertumbuh, saat Anda memenuhi pikiran Anda dengan janji-janji (firman) Allah.
Dibutuhkan keberanian untuk hidup taat kepada Kristus. Kita semua membutuhkan keberanian, dan Tuhan ingin kita memilikinya. “Sebab Allah tidak memberikan roh ketakutan, melainkan roh kuasa, roh kasih, pikiran yang tenang dan seimbang, disiplin, roh penguasaan diri (II Timotius 1 :7- terjemahan Amplified Bible). Namun kita tidak dapat hanya duduk saja dan berharap keberanian datang. Kita harus mengejarnya dengan memusatkan pikiran kepada Allah, kepada firman Allah dan bertindak sesuai dengan firman itu. Anda akan melihat Allah melakukan perkara-perkara yang ajaib, yang tidak Anda bayangkan sebelumnya ( Bacalah Mazmur 60:14).
Penerapan pribadi :
Ketakutan apa yang sering menyerang dan menguasai pikiran Anda?
Apa yang Anda lakukan ketika rasa takut itu menyerang?
Latihlah diri Anda untuk melakukan Mazmur 56: 4-5 ; 11-12.
Firman hari ini : II Korintus 4:16-18
Pertanyaan perenungan :
1. Menurut Anda, apa artinya ayat 16 ?
2. Apakah yang dihasilkan oleh penderitaan? (Ayat 17)
3. Menurut Anda, apakah ‘ yang kelihatan ’ dan ‘ yang tak kelihatan ‘ itu? (Ayat 18)
PENGAJARAN :
Ada kisah tentang dua orang tahanan yang berada dalam satu sel kecil tanpa lampu kecuali cahaya yang masuk melalui jendela kecil yang tingginya hampir satu meter dari atas tanah. Dua orang tahanan itu seringkali melihat ke arah jendela itu. Salah satu tahanan hanya melihat teralis - yang sudah pasti jelek dan yang mengingatkan mereka akan realita hidup yang pahit. Dari waktu ke waktu tahanan itu menjadi putus asa, pahit, marah dan tak berpengharapan. Kontrasnya , tahanan yang lain melihat bintang- bintang di langit. Pengharapan muncul dalam dirinya ketika dia mulai berpikir tentang kemungkinan untuk memulai kehidupan yang baru di dalam kebebasan. Mereka melihat melalui jendela yang sama, tetapi yang satu melihat jeruji besi sedangkan yang lain melihat bintang. Sudut pandang yang berbeda membawa dampak yang amat berbeda pula dalam kehidupan mereka.
Mengapa orang yang memiliki visi sangat sulit ditemukan? Alasannya sederhana : membutuhkan banyak usaha untuk menjadi seorang yang visioner (memiliki visi). Sangatlah mudah bagi kita untuk berjalan mengikuti arus yang diikuti oleh kebanyakan orang dan melakukan apa yang telah ditetapkan. Namun, dibutuhkan keberanian untuk mengambil risiko kegagalan dengan sebuah ide dan pendekatan baru. Memang, seorang yang visioner cenderung akan mengalami kegagalan berkali- kali sebelum dia berhasil, karena itu sebagian besar orang tidak mau mengambil risiko. Mereka lebih memilih jalan yang aman. Visi merupakan salah satu karakter yang sama pentingnya dengan disiplin dan keberanian.
Rasul Paulus mengatakan dalam ayat 17, bahwa penderitaan yang kita alami akan menghasilkan kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar daripada penderitaan itu sendiri. Milikilah visi dan lihatlah visi itu (yang tak kelihatan) dan jangan melihat penderitaan / kesulitan (yang kelihatan) !
PENERAPAN PRIBADI :
Sudahkah Anda memiliki visi dan apakah Anda masih bergairah dengan visi itu?
Ataukah Anda sedang tenggelam dalam merenungi nasib karena banyak kesulitan yang Anda hadapi saat-saat ini ? Bangkitlah ! Lihatlah bintang bintang !
Jika belum memiliki visi, apa yang harus Anda kerjakan? Tulislah apa yang Bapa katakan kepada Anda saat ini.
Selasa, 19 Agustus 2008
VISI : MELIHAT SOLUSI DALAM TRAGEDI
Firman hari ini : Lukas 16 : 1-9
Pertanyaan perenungan :
Dari ayat 4, kita bisa melihat satu hal yang baik dari bendahara yang tidak jujur itu. Apakah hal yang baik tsb.?
PENGAJARAN :
Definisi visi ada tiga aspek. Yang pertama, menyangkut penyelesaian suatu masalah. Visi adalah kemampuan yang diberikan Tuhan untuk melihat solusi- solusi yang mungkin untuk masalah kehidupan setiap hari. Orang yang visioner adalah orang yang berorientasi pada solusi (pemecahan masalah), bukan berorientasi pada masalah. Ada perbedaan yang sangat besar diantara ke dua hal ini. Dalam bacaan diatas, harus dimengerti bahwa Yesus maupun bos tsb tidak memuji penipuan dan ketidakjujurannya. Namun, mereka melihat visi bendahara tsb. Ketika berhadapan dengan masalah yang serius, dia tidak bersembunyi, menyalahkan orang lain, atau mengasihani diri. Sebaliknya dia menghadapi masalahnya dan menemukan cara yang cerdik untuk menyelesaikannya. Yesus memuji dia karena segera setelah dia melihat masalahnya, dia berorientasi kepada solusi.
Apakah istimewanya? Bukankah semua orang berorientasi kepada solusi ketika berhadapan dengan sebuah masalah yang menekan? Anehnya tidak. Seseorang biasanya bahagia bila dia tidak berhadapan dengan masalah besar- yang terkait dengan pekerjaan, keluarga, pernikahan, finansial, fisik, apapun itu. Reaksi pertamanya adalah bertanya, “Mengapa aku?” Kemudian mengeluh dan putus asa serta terjebak dalam masalah tanpa mencari solusinya. Visi adalah karakter yang penting untuk diperoleh karena hidup hanyalah sebuah rangkaian masalah, tantangan, pencobaan dan kekecewaan.
Dalam setiap masalah Bapa selalu menyediakan solusinya bagi kita. Sebab itu, carilah wajahNya dengan segenap hati, maka Dia pasti memberikan hikmat, pencerahan, ide-ide kreatif, hikmah yang berguna bagi kita untuk menjadi anak Allah yang semakin dewasa dan matang.
Penerapan pribadi :
Renungkanlah Yakobus 1:2-8. Tuliskanlah hal-hal yang Roh Kudus beritahukan kepada Anda.
Carilah wajahNya dengan segenap hati. Mintalah hikmat jika Anda kekurangan hikmat (Yakobus 1:5).
Rabu, 20 Agustus 2008
EMPAT LANGKAH MENEMUKAN SOLUSI
Firman hari ini : Markus 9:14-29
Pertanyaan perenungan :
Menurut Anda seberapa sulit masalah yang dialami oleh ayah ini? (Ayat 18,21,22)
Apa yang menjadi penghalang bagi murid-murid Yesus sehingga tidak bisa menyembuhkan anak yang kerasukan setan itu? (Ayat 19)
Apakah syarat bagi si ayah untuk menerima kesembuhan bagi anaknya? (Ayat 23-24)
Pengajaran :
Ada seorang wanita berbicara dengan Bill Hybels setelah ibadah hari Minggu. Wanita ini sangat putus asa tentang sesuatu hal dalam waktu yang cukup lama, tetapi Bill hanya tahu sedikit tentang masalahnya sampai wanita ini berkata: ‘ Aku muak dan lelah dengan pekerjaanku.” Kemudian Bill bertanya, “ Apa yang kamu lakukan untuk menyelesaikan itu ?” Dia menjawab: “Tidak ada yang bisa kulakukan.” “ Baiklah,” kata Bill. Aku akan memberimu PR. Pergilah ke tempat yang sunyi. Bawa bolpen dan kertas, lalu tulislah lima solusi yang paling memungkinkan bagi dilema pekerjaanmu.” Wanita ini telah menyerah kepada masalahnya dalam waktu yang sangat lama sampai dia lupa bahwa dia sanggup melakukan sesuatu untuk menyelesaikannya. Ada 4 langkah untuk menyelesaikan masalah :
1. Yakin bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah dan bagi orang yang percaya. (Matius 19:26; Markus 9:23). Penyakit anak dalam kisah hari ini sangat tidak mungkin bagi kemampuan manusia, namun Yesus berkata kepada sang ayah bahwa jika dia percaya, anaknya pasti sembuh. Tuhan lebih besar dari masalah kita. Mata Anda fokus kepada masalah atau kepada Allah? Musuh Anda bukan masalah itu sendiri, tetapi ketidakpercayaan Anda. Karena itu fokuslah kepada Allah. Ucapkanlah firman ini sampai iman Anda bekerja secara maksimal, maka kuasaNya benar-benar nyata!
2. Pergilah / carilah sebuah tempat di mana Anda bisa sendirian dan merenungkan bagian Firman Tuhan yang lain. Yakobus 1:5 - Allah memberikan hikmat kepada orang yang memintanya. Paksalah diri Anda untuk percaya kepada Tuhan dan penggenapan janji-janjiNya dalam kasus yang Anda hadapi. Iman (kepercayaan kepada firmanNya) merupakan syarat mutlak bagi mujizatNya.
3. Temuilah saudara-saudara seiman/ pemimpin rohani yang juga berorientasi pada solusi. Jangan menemui orang yang hanya bisa bersimpati, karena itu tidak akan banyak menolong dan hanya memberi rasa aman untuk sementara waktu saja.
4. Catatlah beberapa solusi terbaik yang mungkin bagi masalah Anda. Lalu dengan iman, mulailah menjalani satu dari beberapa langkah itu dan mempercayai bahwa Tuhan mampu menutup beberapa pintu dan membuka pintu yang lain. Tuhan juga mampu menyingkapkan lebih banyak peluang, atau mendatangkan sesuatu yang dapat menerobos masalah Anda.
PENERAPAN PRIBADI:
Apakah Anda sedang menghadapi kasus yang menurut Anda sendiri tidak mungkin diselesaikan? Tuliskanlah satu per satu.
Dari 4 langkah yang diajarkan di atas, manakah yang belum Anda lakukan? Tuliskanlah dan segera lakukan.
Kamis, 21 Agustus 2008
MELIHAT POTENSI DALAM DIRI ORANG
Firman Hari Ini : Matius 16:13-20
Pertanyaan perenungan :
1. Sejak kapan Yesus memberi nama baru kepada Simon? Apa nama baru tsb.?
(Yohanes 1:41-42)
2. Apa arti nama baru yang diberi oleh Yesus? (Matius 16:18)
3. Menurut Anda, mengapa Yesus memberi nama baru yang seolah-olah tidak sesuai dengan pribadi Petrus saat itu?
PENGAJARAN :
Definisi Visi yang kedua: kemampuan untuk melihat jauh ke dalam kehidupan seseorang. Orang yang visioner mengetahui pentingnya melihat melampaui yang kelihatan untuk memahami apa yang menggerakkan orang lain. Sebagian dari kita sangat bertalenta untuk melihat dengan jelas kehidupan orang lain. Ketika kita melihat seseorang, kita mulai menebak bahwa orang tsb sombong, egois dsb. Namun semua yang Anda lihat itu adalah yang tampak dari luar. Orang visioner tidak berhenti sampai yang kelihatan saja. Mereka melihat jauh kedalam hati, karakter, pengharapan dan ketakutan yang memotivasi perilaku seseorang.
Sejak pertama kali Yesus bertemu dengan Simon, Dia melihat visi dan potensi di dalam dirinya. Sebab itu Dia mengubah nama Simon. Orang lain melihat Simon sebagai pribadi yang impulsif (kurang berpikir panjang / grusa-grusu), agresif dan mudah goyah. Tetapi Yesus melihat jauh melampaui apa yang di permukaan dan melihat potensi yang tidak dilihat oleh orang lain. Simon memiliki potensi dan kekuatan yang bahkan ia sendiri tidak mengetahuinya. Jadi,Yesus memberi nama Petrus yang artinya batu karang atau pilar – sesuatu yang cocok untuk pondasi sebuah bangunan yang tinggi ( Matius 16: 18). Akhirnya, di kemudian hari Petrus benar-benar menjadi pilar (Galatia 2:9), seorang pemimpin yang dihormati dan pendiri gereja di Roma. Karir kepemimpinannya bermula dari visi Yesus - kemampuanNya untuk melihat jauh melampaui permukaan dari kehidupan Petrus.
Amsal 20:5- orang yang visioner memiliki misi yang penting untuk diselesaikan dalam hidup orang lain–anak kita, suami/istri kita, staf kita, rekan kerja /pelayanan kita, binaan kita, dll. yaitu dengan cara melihat melampaui yang kelihatan ke dalam bayangan; berusaha untuk menggali keluar “kebesaran” yang diletakkan oleh Tuhan sendiri dalam kehidupan mereka. Memang membutuhkan waktu untuk mengembangkan kemampuan ini, namun marilah kita belajar dari sekarang untuk melihat potensi/kekuatan orang lain seperti Yesus melihat mereka. Jangan hanya melihat kekurangan mereka saja !
Penerapan pribadi :
Selama ini bagaimana Anda melihat orang lain – anak, suami/istri, karyawan, rekan pelayanan, binaan Anda?
Sudahkah Anda melihat mereka sebagai pribadi yang sesungguhnya di dalam Kristus dan melihat potensi yang Tuhan taruh di dalam hidup mereka dan kemudian mementornya?
Jumat, 22 Agustus 2008
MELIHAT DIRI DENGAN MATA TUHAN
Firman Hari Ini : Keluaran 4:1-17
Pertanyaan perenungan:
1. Ada berapa mujizat yang Tuhan berikan kepada Musa dan apa sajakah itu? (Ayat 1-9)
2. Menurut Anda bagaimana sifat-sifat Musa? (Ayat 10-13)
PENGAJARAN :
Definisi Visi yang ketiga: kemampuan yang diberikan Tuhan untuk melihat rencana yang Allah inginkan melalui hidup Anda jika Anda mendedikasikan hidup kepada Dia.
Tuhan menemui Musa dan berkata, “Aku membutuhkan seorang pemimpin untuk melakukan tugas yang besar dan sulit bagi umatKu.” Musa yang penakut mengatakan, “Ini aku,Tuhan, utuslah saudaraku. Dia orang yang berbakat dan pandai berbicara di depan umum.” Pada titik ini dalam kehidupannya, Musa sama sekali tidak memiliki visi tentang bagaimana Tuhan dapat memakainya. Kadang- kadang dalam hidup ini, kita pernah merasakan Tuhan berkata,” Aku ingin memakaimu dalam perkara yang penting/besar. Sekaranglah waktunya untuk berangkat kearah yang baru. Aku ingin engkau mengubah pekerjaanmu (kembali ke sekolah, memulai pelayanan, menciptakan persahabatan, memanfaatkan peluang, pergi ke ladang misi, dsbnya), karena engkau penting bagiKu. Aku memiliki rencana yang besar bagimu, dan Aku akan bekerja dalam hidupmu.” Hanya beberapa saat Saudara merasakan sukacita, ketakutan atau emosi yang lain dan kemudian berpikir, “ Mungkin tadi suara Tuhan”. Namun, tak lama kemudian Anda menyadari bahwa Anda adalah orang biasa yang tidak penting bagi Tuhan dan sesama. Anda tidak melihat bintang, tetapi melihat teralis besi, yaitu penjara yang mengurung Anda. Didepan terali itu Anda mematikan suara Allah, tanpa menyadari bahwa tindakan itu mendukakan Roh Kudus. Jika Anda selama ini bertindak seperti itu, sadarlah dan terimalah panggilan Allah. Belajarlah melihat diri sendiri seperti Allah melihat Anda dan bertumbuhlah terus dalam visi yang Allah berikan, maka Anda akan mengalami kepuasan dan sukacita sejati yang tak dapat Anda peroleh di manapun juga.
Penerapan pribadi:
Apakah Anda pernah mendengar panggilan Tuhan? Apa panggilan tsb.?
Bagaimana respon Anda terhadap panggilan Tuhan tsb.? Marilah rendah hati memperbaiki semua respon yang keliru.
Sabtu, 23 Agustus 2008
MELIHAT DENGAN IMAN MESKI TAK MENGERTI
Firman hari ini : Ibrani 11:23-29
Pertanyaan perenungan :
Renungkanlah ayat 24-26 secara mendalam dan tuliskanlah semua yang Roh Kudus singkapkan kepada Anda.
Ada 2 mujizat yang luar biasa sebagai akibat dari iman Musa. Tuliskanlah (Ayat 28-29).
Renungkan betapa dahsyatnya kuasa dari pilihan berdasarkan iman. Tuliskan hasil perenungan Anda.
PENGAJARAN:
Biasanya kita berpikir bahwa pemberani adalah seseorang yang melakukan tindakan kepahlawanan yang spektakuler, yang menimbulkan kekaguman masyarakat dan yang menarik perhatian media, seperti menyelamatkan seseorang dari gedung yang terbakar, menyelam ke kolam untuk menyelamatkan seorang anak yang tenggelam, mengambil risiko untuk menabrak sesuatu untuk menyelamatkan seseorang yang ada disamping kita saat kita berkendaraan, dan sejenisnya. Semua itu memang suatu keberanian yang luar biasa, namun tampaknya kesempatan itu tidak pernah datang kepada orang-orang biasa seperti kita. Sesungguhnya, dalam keseharian hidup dengan segala tantangan dan kesulitannya, kita harus menjadi seorang pemberani.
Musa adalah seorang pahlawan iman yang amat berani dan terpuji, karena ia memilih untuk menderita sengsara dengan umat Allah dari pada untuk sementara menikmati kesenangan dari dosa. Ia menganggap penghinaan karena Kristus sebagai kekayaan yang lebih besar dari pada semua harta Mesir, sebab ia memfokuskan pandangannya kepada upah (kemuliaan) dari Allah. Sungguh luar biasa teladan hidup Musa. Kita harus hidup meneladani tokoh iman ini.
Setiap hari kita membuat pilihan-pilihan yang menunjukkan apakah kita seorang pemberani atau pengecut. Kita memilih antara yang benar dan yang tidak benar tetapi menyenangkan; tetap mempertahankan pendirian berdasarkan firman atau mencari kenyamanan diri sendiri. Kita memilih apakah kita mengambil risiko atau tetap bersembunyi dalam zona aman; apakah kita terus mempercayai Tuhan sekalipun kita tidak memahami jalan- jalanNya, atau tetap ragu dan takut.
Berhemat atau berhutang; berbisnis dengan takut akan Tuhan atau berbisnis seperti orang yang tidak berTuhan; menanti jodoh dari Tuhan dengan sabar atau menikah dengan sembarang orang; tetap setia di jemaat lokal meskipun konflik atau pindah ke gereja lain; tidak menyontek dengan risiko tidak lulus ataukah menyontek supaya lulus; tidak meniru pergaulan buruk dengan risiko dijauhi teman atau meniru agar banyak teman, dll.
Pilihan–pilihan ini selalu ada di hadapan kita setiap hari. Karena terlalu sering menghadapinya, kita menjadi lupa bahwa ternyata kita telah membuat pilihan yang mengalir mengikuti arus, dan tidak membuat pilihan-pilihan yang berani. Tuhan mencari orang-orang yang berani memilih untuk hidup taat dengan memegang teguh nilai-nilai firman Allah yang luhur.
Penerapan pribadi :
Pilihan-pilihan apa yang harus Anda buat saat-saat ini? Tuliskanlah semuanya.
Serahkan hidupmu padaNya, dan biarlah Dia menuntun jalan- jalan hidupMu. Roh dan HikmatNya menyertai Saudara dalam mengambil keputusan untuk membuat pilihan-pilihan yang ada di sekitar kita yang menyukakan hatiNya.
Minggu, 24 Agustus 2008
MELIHAT JANJI, MENJADI BERANI
Firman hari ini : Mazmur 56: 1-14
Pertanyaan Perenungan :
Ada satu pernyataan yang ditulis dua kali oleh pemazmur. Temukanlah
pernyataan apa itu dan di ayat berapa saja.
Menurut ayat-ayat yang sama tsb. apakah yang harus kita lakukan jika kita takut?
Apakah akibatnya ketika kita menghadapi ketakutan dengan cara yang diajarkan dalam ayat-ayat tsb.? (Ayat 10 & 14)
PENGAJARAN:
Bagaimana kita bisa menjadi berani? Kita bisa berani ketika kita mampu mengatasi ketakutan yang membuat kita lumpuh. Sering kita berpikir bahwa orang berani lahir tanpa disertai persaaan takut. Dalam realitanya, orang-orang yang berani adalah orang biasa seperti Anda dan saya, hanya mereka menghadapi ketakutan mereka, dan bukan melarikan diri. Kita harus belajar untuk menghadapi ketakutan dengan cara yang benar, yaitu dengan mempercayai firman Allah, memuji firman Allah - berulang kali mengucapkannya dengan yakin. Iman kita akan bangkit dan ketakutan kita lenyap. Setiap ketakutan yang dihadapi dan dikalahkan dengan cara seperti ini akan menjadikan hidup kita bagaikan sebuah bangunan yang kuat. Anda bertumbuh dalam keberanian ketika Anda menghadapi rasa takut yang menghambat.
Anda juga bertumbuh ketika dikelilingi dengan teladan yang baik. Alkitab berkata,“ Pergaulan yang buruk merusak kelakuan yang baik.” (I Korintus 15: 33). Jika Anda bergaul dengan orang penakut, Anda akan menjadi pengecut. Bacalah autobiografi (kisah hidup) para pemberani seperti Daud, Musa, Daniel, Ester, Paulus. Sekalipun mengalami banyak kesulitan tetapi mereka tetap beriman dan bertumbuh menjadi orang yang perkasa, yang mampu melakukan perkara-perkara yang mustahil. Demikian juga dengan Anda, keberanian akan bertumbuh, saat Anda memenuhi pikiran Anda dengan janji-janji (firman) Allah.
Dibutuhkan keberanian untuk hidup taat kepada Kristus. Kita semua membutuhkan keberanian, dan Tuhan ingin kita memilikinya. “Sebab Allah tidak memberikan roh ketakutan, melainkan roh kuasa, roh kasih, pikiran yang tenang dan seimbang, disiplin, roh penguasaan diri (II Timotius 1 :7- terjemahan Amplified Bible). Namun kita tidak dapat hanya duduk saja dan berharap keberanian datang. Kita harus mengejarnya dengan memusatkan pikiran kepada Allah, kepada firman Allah dan bertindak sesuai dengan firman itu. Anda akan melihat Allah melakukan perkara-perkara yang ajaib, yang tidak Anda bayangkan sebelumnya ( Bacalah Mazmur 60:14).
Penerapan pribadi :
Ketakutan apa yang sering menyerang dan menguasai pikiran Anda?
Apa yang Anda lakukan ketika rasa takut itu menyerang?
Latihlah diri Anda untuk melakukan Mazmur 56: 4-5 ; 11-12.
Sunday, August 10, 2008
Ruangan
FOKUS KITA - 10 Agustus 2008
Ini adalah kisah Brian Moore, 17 tahun, yang ditulis olehnya sebagai tugas sekolah, dua bulan sebelum ia meninggal pada tanggal 27 Mei 1997. Ia sedang mengendarai mobilnya pulang ke rumah dari rumah seorang teman ketika mobil itu keluar jalur Jalan Bulen Pierce di Pickaway County dan menabrak tiang. Ia keluar dari mobilnya yang ringsek tanpa cedera, namun menginjak kabel listrik bawah tanah dan kesetrum. Brian telah menulis sebuah esai tentang pertemuannya dengan Yesus di suatu ruang arsip yang penuh kartu berisi rincian setiap peristiwa dalam kehidupannya. Tetapi, baru setelah kematian Brian, Bruce dan Beth Moore, orangtuanya, mengetahui bahwa anaknya telah menerangkan pandangannya tentang sorga. Orangtua Brian telah melupakan tulisan Brian ini sampai seorang saudara sepupu menemukannya ketika membersihkan kotak loker Brian di SMA Teays Valley, Pickaway County, Ohio. Tulisan itu menimbulkan dampak besar sehingga orang-orang ingin membagikannya. "Anda merasa seperti ada di sana ," kata Bruce. "Aku pikir Tuhan telah memakai Brian untuk menjelaskan suatu hal. Aku kira kita harus menemukan makna dari tulisan itu dan memetik manfaat darinya," kata Beth tentang esai itu. Orang tua Brian ingin membagikan penglihatan anak mereka tentang kehidupan setelah kematian. Berikut ini esai Brian yang berjudul "Ruangan".
Di antara sadar dan mimpi, aku menemukan diriku di sebuah ruangan dimana dindingnya penuh dengan kartu-kartu arsip yang kecil. Kartu-kartu arsip itu seperti yang ada di perpustakaan yang isinya memuat judul buku menurut pengarangnya atau topik buku menurut abjad. Tetapi arsip-arsip ini, yang membentang dari dasar lantai ke atas sampai ke langit-langit dan nampaknya tidak ada habis-habisnya di sekeliling dinding itu, memiliki judul yang berbeda-beda.
Arsip pertama yang menarik perhatianku berjudul "Cewek-cewek yang Aku Suka". Aku mulai membuka arsip itu dan membuka kartu-kartu itu. Aku segera menutupnya, karena terkejut melihat semua nama yang tertulis di dalamnya. Dan tanpa diberitahu siapapun, aku segera menyadari dengan pasti aku ada dimana.
Ruangan tanpa kehidupan dengan kartu-kartu arsip yang kecil-kecil ini merupakan katalog bagi garis besar kehidupanku. Di sini tertulis tindakan-tindakan setiap saat dalam hidupku, besar atau kecil, dengan rincian yang tidak dapat dibandingkan dengan daya ingatku. Perasaan kagum dan ingin tahu, bercampur ngeri, berkecamuk dalam diriku ketika mulai kubuka kartu-kartu arsip itu secara acak, menyelidiki isinya. Beberapa arsip membawa sukacita dan kenangan manis; yang lainnya membuatku malu dan menyesal sedemikian hebat sehingga aku melirik lewat bahuku untuk melihat apakah ada orang lain yang melihat arsip ini.
Judul arsip-arsip itu berkisar dari hal-hal biasa yang membosankan sampai hal-hal yang aneh. Arsip "Teman-Teman", "Teman-teman yang Aku Khianati". "Buku-buku Yang Aku Telah Baca". "Dusta-dusta yang Aku Katakan". "Penghiburan yang Aku Berikan". "Lelucon yang Aku Tertawakan". Beberapa judul sangat tepat menjelaskan kekonyolannya: "Makian Buat Saudara-saudaraku". Arsip lain memuat judul yang sama sekali tak membuat aku tertawa: "Hal-hal yang Aku Perbuat dalam Kemarahanku.", "Gerutuanku terhadap Orangtuaku". Tak hentinya aku dikejutkan oleh isi arsip-arsip ini. Seringkali ada lebih banyak kartu arsip tentang suatu hal daripada yang aku bayangkan. Kadang ada yang lebih sedikit dari yang kuharapkan. Aku terpana melihat seluruh isi kehidupanku yang telah kujalani seperti yang direkam dalam arsip ini. Setiap kartu arsip itu menegaskan kenyataan hidupku. Setiap kartu ditulis dan ditandatangani oleh tanganku sendiri.
Ketika menarik kartu arsip "Pertunjukan-pertunjukan TV yang Aku Tonton", aku menyadari bahwa arsip ini semakin banyak isinya. Di sana acara TV yang kutonton disusun dengan padat, dan setelah 2 atau 3 yard, aku tak dapat menemukan ujung arsip itu. Aku menutupnya, merasa malu, bukan karena kualitas tontonan TV itu, tetapi karena betapa banyaknya waktu yang telah aku habiskan di depan TV seperti yang ditunjukkan di dalam arsip ini. Ketika kubuka arsip "Pikiran-Pikiran Kotor", aku merasa merinding di sekujur tubuhku. Aku menarik arsip ini hanya 1 inci, tak mau melihat seberapa banyak isinya, dan menarik sebuah kartu arsip. Aku terperangah melihat isinya yang lengkap dan persis. Aku mual mengetahui bahwa ada saat di hidupku yang pernah memikirkan hal-hal kotor seperti yang dicatat di sana. Aku merasa marah.
Satu pikiran menguasaiku: Tak seorangpun boleh melihat isi kartu-kartu in! Tak seorangpun boleh masuk ruangan ini! Aku harus menghancurkan arsip-arsip ini! Dengan mengamuk bagai orang gila aku mengacak dan melemparkan kartu-kartu arsip ini. Tak peduli berapa banyak kartu arsip ini, aku harus mengosongkan dan membakarnya. Namun, saat aku mengambil dan menaruhnya di suatu sisi serta menumpuknya di lantai, aku tak dapat menghancurkan satupun. Aku mulai putus asa. Saat kutarik sebuah kartu arsip, kudapati kartu itu sekuat baja saat kucoba merobeknya. Merasa kalah dan tak berdaya, aku mengembalikan kartu arsip itu ke tempatnya. Sambil menyandarkan kepalaku di dinding, aku mengeluarkan keluhan panjang yang mengasihani diri sendiri.
Lalu aku melihat kartu berjudul "Orang-orang yang Pernah Aku Bagikan Injil". Kotak arsip ini lebih bercahaya dibandingkan kotak arsip di sekitarnya, lebih baru, dan hampir kosong isinya. Aku tarik kotak arsip ini dan sangat pendek, tidak lebih dari 3 inci panjangnya. Aku dapat menghitung jumlah kartu-kartu itu dengan jari di satu tangan. Dan kemudian mengalirlah air mataku. Aku mulai menangis. Sesenggukan begitu dalam sehingga sampai terasa sakit. Rasa sakit itu menjalar dari dalam perutku dan mengguncang seluruh tubuhku. Aku jatuh tersungkur, berlutut, dan menangis. Aku menangis karena malu, dikuasai perasaan yang memalukan karena perbuatanku. Jajaran kotak arsip ini membayang di antara air mataku. Tak ada seorangpun yang boleh melihat ruangan ini! Aku harus mengunci ruangan ini dan menyembunyikan kuncinya. Namun ketika aku menghapus air mata ini, aku melihat Dia.
Oh, jangan Dia! Jangan di sini. Oh, yang lain boleh asal jangan Yesus! Kupandang tanpa daya saat Ia mulai membuka arsip-arsip itu dan membaca kartu-kartunya. Aku tak tahan melihat reaksiNya. Saat aku memberanikan diri memandang wajahNya, kulihat dukacita yang lebih dalam dari pada dukacitaku. Seperti dengan intuisi yang kuat, Ia dapati kotak-kotak arsipku yang paling buruk. Mengapa Ia harus membaca setiap arsip ini? Akhirnya Ia berbalik dan memandangku dari seberang di ruangan itu dengan rasa iba di mataNya, bukan rasa marah. Aku menundukkan kepala, menutup wajah dengan tangan dan mulai menangis lagi. Ia berjalan mendekat, merangkulku. Harusnya Ia bisa mengatakan banyak hal, namun Ia tak berkata apa-apa. Ia hanya menangis bersamaku.
Lalu Ia berdiri, berjalan kembali ke arah dinding arsip-arsip. Mulai dari ujung Ia mengambil satu demi satu arsip dan menandatangani namaNya di atas tanda tanganku pada masing-masing kartu arsip. "Jangan!" seruku bergegas ke arahNya. Yang bisa kukatakan hanya "Jangan!" sast merebut kartu itu dariNya. NamaNya jangan sampai tertulis di sana. Namun, tanpa dapat kucegah, tertulis di semua kartu itu namaNya dengan tinta merah, begitu jelas, dan begitu hidup. Nama Yesus menutupi namaku. Kartu itu ditulisi dengan darahNya! Ia dengan lembut mengambil kembali kartu-kartu yang kurebut. Ia tersenyum sedih, mulai menandatangani semua kartu. Aku tidak pernah mengerti bagaimana Ia melakukannya dengan begitu cepat sampai menyelesaikan kartu terakhir lalu berjalan mendekatiku. Ia menaruh tanganNya di pundakku dan berkata, "Sudah selesai!" Aku bangkit berdiri, Ia menuntunku ke luar ruangan itu. Tidak ada kunci di pintu ruangan itu. Masih ada kartu-kartu yang akan ditulis dalam sisa hidupku.
Ini adalah kisah Brian Moore, 17 tahun, yang ditulis olehnya sebagai tugas sekolah, dua bulan sebelum ia meninggal pada tanggal 27 Mei 1997. Ia sedang mengendarai mobilnya pulang ke rumah dari rumah seorang teman ketika mobil itu keluar jalur Jalan Bulen Pierce di Pickaway County dan menabrak tiang. Ia keluar dari mobilnya yang ringsek tanpa cedera, namun menginjak kabel listrik bawah tanah dan kesetrum. Brian telah menulis sebuah esai tentang pertemuannya dengan Yesus di suatu ruang arsip yang penuh kartu berisi rincian setiap peristiwa dalam kehidupannya. Tetapi, baru setelah kematian Brian, Bruce dan Beth Moore, orangtuanya, mengetahui bahwa anaknya telah menerangkan pandangannya tentang sorga. Orangtua Brian telah melupakan tulisan Brian ini sampai seorang saudara sepupu menemukannya ketika membersihkan kotak loker Brian di SMA Teays Valley, Pickaway County, Ohio. Tulisan itu menimbulkan dampak besar sehingga orang-orang ingin membagikannya. "Anda merasa seperti ada di sana ," kata Bruce. "Aku pikir Tuhan telah memakai Brian untuk menjelaskan suatu hal. Aku kira kita harus menemukan makna dari tulisan itu dan memetik manfaat darinya," kata Beth tentang esai itu. Orang tua Brian ingin membagikan penglihatan anak mereka tentang kehidupan setelah kematian. Berikut ini esai Brian yang berjudul "Ruangan".
Di antara sadar dan mimpi, aku menemukan diriku di sebuah ruangan dimana dindingnya penuh dengan kartu-kartu arsip yang kecil. Kartu-kartu arsip itu seperti yang ada di perpustakaan yang isinya memuat judul buku menurut pengarangnya atau topik buku menurut abjad. Tetapi arsip-arsip ini, yang membentang dari dasar lantai ke atas sampai ke langit-langit dan nampaknya tidak ada habis-habisnya di sekeliling dinding itu, memiliki judul yang berbeda-beda.
Arsip pertama yang menarik perhatianku berjudul "Cewek-cewek yang Aku Suka". Aku mulai membuka arsip itu dan membuka kartu-kartu itu. Aku segera menutupnya, karena terkejut melihat semua nama yang tertulis di dalamnya. Dan tanpa diberitahu siapapun, aku segera menyadari dengan pasti aku ada dimana.
Ruangan tanpa kehidupan dengan kartu-kartu arsip yang kecil-kecil ini merupakan katalog bagi garis besar kehidupanku. Di sini tertulis tindakan-tindakan setiap saat dalam hidupku, besar atau kecil, dengan rincian yang tidak dapat dibandingkan dengan daya ingatku. Perasaan kagum dan ingin tahu, bercampur ngeri, berkecamuk dalam diriku ketika mulai kubuka kartu-kartu arsip itu secara acak, menyelidiki isinya. Beberapa arsip membawa sukacita dan kenangan manis; yang lainnya membuatku malu dan menyesal sedemikian hebat sehingga aku melirik lewat bahuku untuk melihat apakah ada orang lain yang melihat arsip ini.
Judul arsip-arsip itu berkisar dari hal-hal biasa yang membosankan sampai hal-hal yang aneh. Arsip "Teman-Teman", "Teman-teman yang Aku Khianati". "Buku-buku Yang Aku Telah Baca". "Dusta-dusta yang Aku Katakan". "Penghiburan yang Aku Berikan". "Lelucon yang Aku Tertawakan". Beberapa judul sangat tepat menjelaskan kekonyolannya: "Makian Buat Saudara-saudaraku". Arsip lain memuat judul yang sama sekali tak membuat aku tertawa: "Hal-hal yang Aku Perbuat dalam Kemarahanku.", "Gerutuanku terhadap Orangtuaku". Tak hentinya aku dikejutkan oleh isi arsip-arsip ini. Seringkali ada lebih banyak kartu arsip tentang suatu hal daripada yang aku bayangkan. Kadang ada yang lebih sedikit dari yang kuharapkan. Aku terpana melihat seluruh isi kehidupanku yang telah kujalani seperti yang direkam dalam arsip ini. Setiap kartu arsip itu menegaskan kenyataan hidupku. Setiap kartu ditulis dan ditandatangani oleh tanganku sendiri.
Ketika menarik kartu arsip "Pertunjukan-pertunjukan TV yang Aku Tonton", aku menyadari bahwa arsip ini semakin banyak isinya. Di sana acara TV yang kutonton disusun dengan padat, dan setelah 2 atau 3 yard, aku tak dapat menemukan ujung arsip itu. Aku menutupnya, merasa malu, bukan karena kualitas tontonan TV itu, tetapi karena betapa banyaknya waktu yang telah aku habiskan di depan TV seperti yang ditunjukkan di dalam arsip ini. Ketika kubuka arsip "Pikiran-Pikiran Kotor", aku merasa merinding di sekujur tubuhku. Aku menarik arsip ini hanya 1 inci, tak mau melihat seberapa banyak isinya, dan menarik sebuah kartu arsip. Aku terperangah melihat isinya yang lengkap dan persis. Aku mual mengetahui bahwa ada saat di hidupku yang pernah memikirkan hal-hal kotor seperti yang dicatat di sana. Aku merasa marah.
Satu pikiran menguasaiku: Tak seorangpun boleh melihat isi kartu-kartu in! Tak seorangpun boleh masuk ruangan ini! Aku harus menghancurkan arsip-arsip ini! Dengan mengamuk bagai orang gila aku mengacak dan melemparkan kartu-kartu arsip ini. Tak peduli berapa banyak kartu arsip ini, aku harus mengosongkan dan membakarnya. Namun, saat aku mengambil dan menaruhnya di suatu sisi serta menumpuknya di lantai, aku tak dapat menghancurkan satupun. Aku mulai putus asa. Saat kutarik sebuah kartu arsip, kudapati kartu itu sekuat baja saat kucoba merobeknya. Merasa kalah dan tak berdaya, aku mengembalikan kartu arsip itu ke tempatnya. Sambil menyandarkan kepalaku di dinding, aku mengeluarkan keluhan panjang yang mengasihani diri sendiri.
Lalu aku melihat kartu berjudul "Orang-orang yang Pernah Aku Bagikan Injil". Kotak arsip ini lebih bercahaya dibandingkan kotak arsip di sekitarnya, lebih baru, dan hampir kosong isinya. Aku tarik kotak arsip ini dan sangat pendek, tidak lebih dari 3 inci panjangnya. Aku dapat menghitung jumlah kartu-kartu itu dengan jari di satu tangan. Dan kemudian mengalirlah air mataku. Aku mulai menangis. Sesenggukan begitu dalam sehingga sampai terasa sakit. Rasa sakit itu menjalar dari dalam perutku dan mengguncang seluruh tubuhku. Aku jatuh tersungkur, berlutut, dan menangis. Aku menangis karena malu, dikuasai perasaan yang memalukan karena perbuatanku. Jajaran kotak arsip ini membayang di antara air mataku. Tak ada seorangpun yang boleh melihat ruangan ini! Aku harus mengunci ruangan ini dan menyembunyikan kuncinya. Namun ketika aku menghapus air mata ini, aku melihat Dia.
Oh, jangan Dia! Jangan di sini. Oh, yang lain boleh asal jangan Yesus! Kupandang tanpa daya saat Ia mulai membuka arsip-arsip itu dan membaca kartu-kartunya. Aku tak tahan melihat reaksiNya. Saat aku memberanikan diri memandang wajahNya, kulihat dukacita yang lebih dalam dari pada dukacitaku. Seperti dengan intuisi yang kuat, Ia dapati kotak-kotak arsipku yang paling buruk. Mengapa Ia harus membaca setiap arsip ini? Akhirnya Ia berbalik dan memandangku dari seberang di ruangan itu dengan rasa iba di mataNya, bukan rasa marah. Aku menundukkan kepala, menutup wajah dengan tangan dan mulai menangis lagi. Ia berjalan mendekat, merangkulku. Harusnya Ia bisa mengatakan banyak hal, namun Ia tak berkata apa-apa. Ia hanya menangis bersamaku.
Lalu Ia berdiri, berjalan kembali ke arah dinding arsip-arsip. Mulai dari ujung Ia mengambil satu demi satu arsip dan menandatangani namaNya di atas tanda tanganku pada masing-masing kartu arsip. "Jangan!" seruku bergegas ke arahNya. Yang bisa kukatakan hanya "Jangan!" sast merebut kartu itu dariNya. NamaNya jangan sampai tertulis di sana. Namun, tanpa dapat kucegah, tertulis di semua kartu itu namaNya dengan tinta merah, begitu jelas, dan begitu hidup. Nama Yesus menutupi namaku. Kartu itu ditulisi dengan darahNya! Ia dengan lembut mengambil kembali kartu-kartu yang kurebut. Ia tersenyum sedih, mulai menandatangani semua kartu. Aku tidak pernah mengerti bagaimana Ia melakukannya dengan begitu cepat sampai menyelesaikan kartu terakhir lalu berjalan mendekatiku. Ia menaruh tanganNya di pundakku dan berkata, "Sudah selesai!" Aku bangkit berdiri, Ia menuntunku ke luar ruangan itu. Tidak ada kunci di pintu ruangan itu. Masih ada kartu-kartu yang akan ditulis dalam sisa hidupku.
Subscribe to:
Posts (Atom)