Sunday, June 29, 2008

Melepaskan Hak, Menerima Kemurahan

PRESBITORIAL - 29 Juni

Yesus memberikan teladan kepada kita dalam hal melepaskan hak. Ia tidak mempertahankan keAllahanNya ketika masih hidup di dunia, melainkan mengosongkan diriNya dan mengambil rupa seorang hamba. Sungguh luar biasa! Itulah sebabnya Bapa mengaruniakan nama kepada Yesus di atas segala nama. Yesus melepaskan hak kemuliaanNya supaya kita yang hina menerima kemuliaanNya, Dia melepaskan hak kemerdekaanNya supaya kita yang terikat oleh belenggu dosa menerima kemerdekaanNya. Dia melepaskan hak kekayaanNya supaya kita yang miskin menerima kekayaanNya. Demikian juga Yusuf, dia melepaskan hak sebagai anak yang sangat disayang, dia melepaskan hak untuk membela diri dan membalas dendam sehingga mendapat kemurahan Tuhan, yaitu diangkat menjadi Perdana Menteri Mesir. Kita selalu diajar untuk hidup sebagai hamba yang tidak mempertahankan hak, baik ketika disakiti, direndahkan, tidak dihargai, dirugikan. Kita juga diajar untuk tidak membela diri dan membalas, sebaliknya kita diminta untuk mengasihi dan mengampuni. Semakin kita mempertahankan hak semakin kita akan merasakan ‘sakit’dan kehilangan damai sejahtera. Tetapi, ketika kita mau melepaskan hak, kita akan dan mendapatkan kasih dan kemurahanNya. Ketika saya kehilangan aset yang berharga, saya belajar untuk menyerahkan hak untuk protes kepada Tuhan dan berkata “mengapa saya harus mengalami kerugian yang besar?” Saya hanya percaya bahwa Tuhan selalu merencanakan yang terbaik bagi anak-anakNya dan terus belajar untuk hidup dalam ketaatan. Dan memang benar, saya mendapatkan ‘ganti’ aset yang lebih besar nilainya dari yang telah hilang.Tuhan itu baik! Ketika kita mau melepaskan hak, kita bertumbuh dalam karakter kerendahan hati dan Tuhan berjanji Dia sendiri yang akan meninggikan orang yang rendah hati.

Hak-hak apa yang sering saudara pegang erat-erat dan sulit saudara lepaskan? Mari kita belajar dari Tuhan kita yang mau rendah hati melepaskan hak-hakNya supaya anak-anakNya diberkati. Kalau kita ingin bertumbuh dalam karakter kerendahan hati, mendapatkan kemurahan dari Tuhan dan menjadi berkat bagi orang lain, belajarlah untuk melepaskan hak, khususnya harga diri yang berlebihan. Tuhan Memberkati!

Harun Imam Santoso
Pemimpin Jemaat Keluarga

No comments: