Saturday, July 5, 2008

PENUNTUN SAAT TEDUH PRIBADI 7-13 Juli 2008

MENJADI DUTA KRISTUS
REFERENSI BUKU : LEDAKAN KELOMPOK SEL, JOEL COMISKEY


Senin, 7 Juli 2008

Duta Kristus yang Menjawab Kebutuhan
Firman Hari Ini : 1 Petrus 4: 1-9

Pertanyaan Perenungan:
1. Apakah yang paling utama menurut Petrus? (Ayat 8)
2. Apa yang harus kita lakukan untuk mewujudkan hal itu? (Ayat 9)

Pengajaran:

Melalui firman hari ini, kita kembali diingatkan untuk mempraktekkan kasih kepada orang lain dengan memberikan tumpangan atau bantuan praktis tanpa bersungut-sungut. Artinya kita harus melakukan perbuatan baik dengan suatu sikap yang ramah. Keramah-tamahan merupakan hal yang menonjol pada jaman gereja mula-mula (Matius 25:35; Kisah 2: 44-46; Roma 12:13). Selain mereka beribadah di bait Allah, setiap hari rumah-rumah orang Kristen berubah menjadi tempat ibadah dan sering kali menjadi semacam tempat untuk menginap. Keramah-tamahan dalam Perjanjian Baru yang terjadi di rumah-rumah seringkali merupakan alat yang ampuh untuk penginjilan karena kebanyakan orang non-Kristen akan lebih dahulu “mendengar” tindakan kita sebelum mendengarkan perkataan kita. Hal ini pun masih sangat relevan untuk kondisi masa kini yang penuh dengan kesulitan dan persaingan. Banyak orang yang membutuhkan bantuan-bantuan praktis dari kita orang percaya. Sebagai contoh, cerita tentang seorang gadis yang hamil bernama Maria, yang mulai menghadiri kelompok sel di Ekuador. Pria kekasih Maria telah meninggalkan dia, dan tiba-tiba dia harus menghadapi hidup yang miskin dan sendirian. Kelompok sel tersebut menjadi keluarga baginya, dan mereka mempersiapkan kelahiran bayi tersebut seperti bayi mereka sendiri. Mereka bahkan memberikan Maria sebuah tempat mandi bayi pada salah satu pertemuan sel tersebut. Ketika Maria hendak melahirkan bayinya, seorang anggota sel mengantarnya ke rumah sakit. Yang lain menjemput dia dan bayinya pulang, dan para anggota sel menyediakan makanan baginya selama lebih dari seminggu. Maria merasakan kasih Yesus yang tak bersyarat melalui kelompok sel tersebut. Dia begitu menginginkan sang Juruselamat seperti yang telah mereka demonstrasikan, bahkan sebelum Injil diberitakan kepadanya. Menerima Kristus merupakan keputusan yang logis bagi Maria karena kasih Tuhan Yesus telah ditunjukkan kepadanya dalam cara yang begitu praktis, tepat pada saat dia begitu membutuhkannya. Dia dan bayinya datang ke kelompok sel pada minggu berikutnya, dan Maria menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadinya.

Penerapan Pribadi:
1. Adakah seseorang yang Tuhan taruh di hati Anda supaya Anda menunjukkan perbuatan baik kepadanya ?
2. Mari kita melatih diri untuk mengembangkan sikap yang mau membantu orang lain.

(Ilustrasi dari Ledakan Kelompok Sel, Joel Comiskey)


Selasa. 8 Juli 2008

Duta Kristus yang Bersatu
Firman Hari Ini : Yohanes 17:20-23

Pertanyaan Perenungan:
1. Apakah tujuan dari persatuan kita sebagai anak-anak Tuhan? (Ayat 21)
2. Mari renungkan ayat 21 ini dalam-dalam dan catatlah apa yang Roh Kudus katakan di dalam hati Anda.

Pengajaran:
Yesus mengajar murid-muridNya bahwa kasih Kristus yang membawa mereka pada persatuan seharusnya dapat menarik “dunia” kepadaNya. Lebih dari sekadar doa untuk persatuan, doa Kristus bagi para muridNya di dalam Yohanes 17 merupakan suatu panggilan untuk penginjilan. Bagi banyak orang, persatuan dan penginjilan sepertinya merupakan dua topik yang berbeda dan tidak berhubungan. Seolah-olah seperti saling bertolak belakang, karena persatuan sering diartikan sebagai gerakan ke dalam tubuh Kristus, sedangkan penginjilan adalah gerakan keluar untuk menjangkau yang terhilang. Namun Kristus memberitahu kita bahwa persatuan di antara orang percaya akan menarik orang non-Kristen kepada Tuhan Yesus. Petrus menuliskan, “Tetapi yang terutama, kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa” (1Petrus 4:8). Kata “sungguh-sungguh” dalam ayat tersebut secara harafiah berarti meregangkan otot yang tegang dari seorang atlit di tengah-tengah suatu pertandingan. Ketika orang percaya meregangkan kasih, penerimaan dan pengampunan kepada sesama anak Tuhan saat ada konflik, maka dunia akan melihat suatu perbedaan yang luar biasa. Di komunitas mereka tidak terjadi hal seperti itu. Sebab itu, persatuan seperti inilah yang dapat menarik mereka kepada Yesus.

Penerapan Pribadi:

1. Adakah masalah yang belum Anda bereskan dengan saudara seiman?
2. Mari renungkan kembali 1Petrus 4:8. Tuliskanlah apa yang Roh Kudus katakan dan taatilah dengan segera.


Rabu, 9 Juli 2008

Duta Kristus Menceritakan Kebaikan Yesus
Firman Hari Ini: Yohanes 4:39-42

Pertanyaan Perenungan:
1. Apa yang membuat orang-orang di kampung wanita Samaria itu datang kepada Tuhan Yesus? (ayat 39)
2. Mari renungkan Mazmur 89:2 dan Mazmur 9:2. Tulislah hal-hal yang Tuhan singkapkan kepada Anda.

Pengajaran:
Setelah mengalami perjumpaan dengan Yesus dan kebutuhan rohaninya dipenuhi, perempuan Samaria itu tidak tinggal diam, hanya menyimpan untuk dirinya sendiri. Tetapi dia pergi kepada orang-orang di kampungnya dan menceritakan apa yang Tuhan Yesus telah perbuat terhadap hidupnya. Akibatnya, seluruh kampung itu dibawa kepada Yesus dan percaya kepadaNya. Seringkali setelah menjadi orang Kristen yang telah banyak mengalami kemurahan dan kebaikan Tuhan, kita lebih banyak menceritakan hal-hal yang negatif atau mengeluh tentang beratnya hidup yang kita hadapi kepada orang-orang di sekitar kita, daripada hal-hal yang baik yang telah Tuhan buat. Padahal orang-orang itu sangat merindukan adanya perkataan-perkataan yang membangun yang keluar dari mulut kita sebagai orang Kristen, yang mempunyai pengharapan di dalam Yesus. Mengapa demikian? Karena setiap hari dunia ini telah dipenuhi dengan berbagai kesulitan dan berbagai tekanan hidup, sehingga kita perlu memberikan sesuatu yang berbeda kepada lingkungan kita yang sudah cenderung negatif. Dengan menceritakan hal-hal yang baik tentang janji-janji Tuhan, kebaikan dan kasih Tuhan Yesus yang telah kita alami, mereka bisa melihat bahwa ada pertolongan dalam kehidupan yang penuh dengan kesulitan ini. Saat kita bercerita kepada teman-teman atau orang di lingkungan pekerjaan kita tentang betapa baiknya Tuhan Yesus dan mujizat yang telah Dia lakukan dalam hidup kita, hal itu bagaikan suatu cahaya di tengah dunia yang gelap dan sulit. Alhasil, mereka menjadi tertarik untuk datang kepada Yesus. Mungkin tidak langsung saat kita ceritakan kebaikan Tuhan pertama kalinya, tetapi bila kita terus dengan tekun menceritakan betapa baiknya dan indahnya hidup bersama Tuhan, maka orang-orang di sekitar kita akan ditarik untuk datang kepada Yesus. Ketika menghadapi kesulitan, mereka akan teringat kepada kesaksian-kesaksian yang pernah kita ceritakan, bahwa ada jalan keluar dan harapan di dalam Yesus. Mereka pun akan mencari kita yang setia menceritakan pengalaman yang luar biasa dengan Tuhan itu. Jadi untuk bersaksi tentang Tuhan Yesus bukanlah suatu hal yang sulit dan menakutkan; melainkan merupakan suatu hal yang menyenangkan dan sangat sederhana, yaitu kita hanya perlu menceritakan kebaikan Tuhan Yesus yang pernah kita alami.

Penerapan Pribadi:
Mulai hari ini, belajarlah menceritakan kebaikan Yesus yang pernah Anda alami
kepada teman atau keluarga yang belum mengikut Yesus.
Kepada siapa Anda mau bersaksi tentang kebaikan Yesus dalam waktu dekat?


Kamis, 10 Juli 2008


Pola Pikir Duta Kristus
Firman Hari Ini : Kolose 3:1-4

Pertanyaan Perenungan:
1. Apa yang harus kita pikirkan? (Ayat 2). Menurut Anda, apa artinya ayat itu?
2. Bagaimana caranya mempraktekkan ayat firman ini?

Pengajaran:
Sering kita membiarkan pikiran kita dipenuhi dengan berbagai masalah yang menimpa yang harus kita hadapi atau dipenuhi dengan ambisi-ambisi pribadi kita, sehingga kita tidak pernah memikirkan perkara-perkara yang “di atas”; yaitu apa yang Tuhan perintahkan untuk kita kerjakan. Memang tidak salah bila kita memikirkan kehidupan, kebutuhan, atau keinginan kita; tetapi apabila pikiran kita hanya dipenuhi oleh hal-hal pribadi, maka kita tidak punya waktu untuk memikirkan kerinduan hati Bapa yaitu supaya semua orang diselamatkan (1Timotius 2:4). Mungkin banyak dari kita sudah punya waktu untuk memikirkan dan berdoa bagi jiwa-jiwa yang terhilang, tetapi belum bergerak untuk menjangkau mereka karena masih mempunyai beberapa pola pikir yang harus diubahkan, seperti :
Takut ditolak. Kita tidak mau menceritakan Yesus kepada teman/sahabat kita karena kita berpikir bahwa nanti orang tersebut akan menolak pemberitaan kita dan tidak mau berteman dengan kita lagi. Yang seringkali terjadi adalah orang yang mau kita ajak bicara sebenarnya sudah sangat terbuka dan tidak menolak, tapi kitalah yang terlebih dulu merasa takut ditolak. Yang perlu kita ingat adalah tugas kita hanyalah menceritakan tentang Yesus kepada mereka, selebihnya adalah pekerjaan Roh Kudus untuk mempertobatkan mereka. Oleh karena itu mari kita siapkan pikiran kita dengan iman bahwa orang tersebut mau menerima berita Injil yang kita bawa.
Mereka tidak bisa bertobat. Saat menginjil, sering kita dipenuhi pikiran bahwa teman/keluarga/partner kerja kita itu sudah terlalu rusak dan keras sehingga tidak mungkin bisa berubah. Akibatnya kita tidak mau menginjili mereka karena kita pikir akan percuma. Sebenarnya yang harus kita kerjakan adalah berdoa syafaat dan percaya bahwa Tuhan sanggup mengubahkan mereka. Kita sudah harus bisa mengimajinasikan dengan iman bahwa orang tersebut pasti dimenangkan dan hidupnya diubahkan.
Mereka sudah bahagia dan tidak ada masalah sehingga tidak butuh Yesus. Sebenarnya walaupun seseorang kelihatannya “baik-baik saja” dan hidupnya makmur, tetapi tanpa Yesus, sebetulnya hidup mereka memiliki kekurangan yang amat besar. Di tengah tawa dan canda mereka, ada kedukaaan dan kehampaan yang menantikan siraman kasih Yesus. Karena di dunia ini tidak ada seorangpun yang hidupnya benar-benar “sempurna”. Pastilah setiap orang pernah mengalami kepahitan karena pernah disakiti, trauma, ataupun ketakutan dalam hidupnya. Jadi mereka pasti butuh Yesus untuk memulihkan hidup mereka.
Marilah kita terlebih dahulu mengubah pola pikir kita. Camkanlah, penginjilan bukan hal yang sulit untuk dilakukan. Marilah kita dengan iman bisa mengimajinasikan bahwa VIP list kita pasti bertobat dan berubah. Saat kita percaya dan melakukan bagian kita, Bapa akan melakukan bagianNya. Apalagi kita sedang beriman dan berdoa tentang sesuatu yang menjadi kerinduan hati Bapa kita. Pastilah Dia menjawab dan hal itu akan terjadi!

Penerapan Pribadi:

1. Adakah pikiran yang keliru di dalam diri Anda tentang bagaimana menjangkau komunitas sekitar Anda?
2. Renungkan Efesus 4:23. Tulislah apa yang akan Anda lakukan agar pikiran Anda diperbaharui.
3. Ijinkan pikiran Kristus yang menguasai pikiran Anda mulai hari ini dan seterusnya.


Jumat, 11 Juli 2008


Perbuatan Mulia Duta Kristus

Firman Hari Ini : Matius 5:43-48

Pertanyaan Perenungan:

1. Bagaimana kualitas kasih Bapa kita yang di sorga? (Ayat 45)
2. Bagaimana seharusnya kualitas kasih kita sebagai anak Bapa Sorgawi? (Ayat 43-48)

Pengajaran:
Hari ini Tuhan mengajar kita untuk memiliki kualitas kasih yang amat unggul yaitu mengasihi musuh, mendoakan keberhasilan mereka, berbuat baik kepada mereka. Dengan demikian orang akan tahu bahwa kita adalah anaknya Bapa Sorgawi, karena Bapa kita di sorga juga mengasihi orang jahat dan orang baik. Mengapa kita mesti berbuat baik kepada musuh kita? Karena perbuatan baik tsb akan membuat musuh kita mengenal Bapa dan memuliakan Bapa (Matius 5:16). Perbuatan baik yang terus menerus kita lakukan merupakan wujud dari kasih Bapa, seperti memperhatikan yang lemah, menolong orang lain, mengampuni dan menerima orang-orang yang menjengkelkan dan banyak lagi perbuatan mulia yang bisa kita lakukan. Berikut ini adalah contoh perbuatan mulia yang bisa membawa orang kepada Yesus. Carl adalah lelaki tua yang dikenal sebagai pribadi yang sabar serta rajin menyapa orang dengan senyum dan jabat tangannya yang kuat. Kakinya pincang karena ditembus peluru pada saat Perang Dunia II berlangsung. Carl tinggal di daerah yang rawan kekerasan, kegiatan geng dan narkoba. Saat gereja mencari sukarelawan untuk memelihara kebun di belakang gereja, pria berusia 87 tahun ini meresponinya. Suatu hari ketika sedang menyirami kebun gereja, tiba-tiba ia dihampiri oleh tiga orang anggota geng. “Kalian mau minum dari selang ini?” tanya Carl dengan tenang. Pemuda yang paling tinggi, bertato dan bertampang garang menjawab,”Ya, tentu saja.” Carl pun menyodorkan selangnya, namun tanpa diduga tiba-tiba mereka menangkap lengan Carl dan mendorongnya jatuh. Saat Carl terjatuh, para gangster itu mengambil jam tangan dan dompetnya, kemudian melarikan diri. Carl berusaha untuk bangun, tetapi dia kembali terjatuh. Dia tergeletak ketika sang pendeta datang menolongnya. “Carl, kau baik-baik saja? Apakah kau terluka?” “Ah…..mereka hanya beberapa anak yang terabaikan. Saya harap suatu saat mereka akan menjadi lebih bijak,” jawab Carl sambil menghapus air dari dahinya dan kembali menyiram kebun. Beberapa waktu kemudian berandalan itu datang lagi dan melakukan hal yang sama. Perbuatan mereka tidak mendapat perlawanan, malahan Carl menawarkan minum dari selangnya. Mereka selalu menertawakan si tua Carl. Musim panas berganti menjadi musim gugur. Carl melakukan pekerjaannya di kebun ketika dia dikejutkan oleh kehadiran pemuda bertato itu. “Jangan kuatir Pak Tua, kali ini saya tidak akan melukai Anda,” kata pemuda itu dengan sopan sambil menyerahkan sebuah tas kumal. “Apa ini?” tanya Carl. “Itu barangmu. Semua barangmu kukembalikan, juga uang yang ada di dompetmu,” katanya menjelaskan. “Aku tidak mengerti, mengapa sekarang kamu jadi baik?” tanya Carl. Dengan wajah malu pemuda itu menjawab,”Aku telah belajar banyak darimu. Aku datang untuk minta maaf karena telah melukai orang tua sepertimu. Aku heran mengapa setiap kali kami mengganggumu, engkau bukannya melawan, malah berbaik hati kepada kami? Engkau tidak membenci kami meskipun kami membencimu. Engkau tetap menunjukkan kasih terhadap kebencian kami. Jujur, aku tidak bisa tidur setelah kami mencuri barangmu, jadi kuputuskan untuk mengembalikannya.” Akhirnya kesabaran Carl membuahkan pertobatan di hati pemuda itu. Kasih selalu menang atas kejahatan dan kebencian.

Penerapan Pribadi:
Perbuatan mulia apa yang akan Anda lakukan kepada orang-orang atau keluarga yang selama ini lebih banyak melukai hati Anda ?
Bersediakah Anda mengambil keputusan untuk mulai hari ini dan seterusnya mengasihi mereka?
Sadarilah bahwa perbuatan mulia Anda akan membawa mereka bertobat dan datang kepada Yesus.

(Ilustrasi dari Renungan Manna Surgawi)


Sabtu, 12 Juli 2008

Gaya Hidup Duta Kristus
Firman Hari Ini : 2 Korintus 1:3-11

Pertanyaan Perenungan:
1. Apakah yang selalu dapat kita terima dari Tuhan Yesus? (ayat 3)
2. Untuk apakah kita mengalami semua itu? (ayat 4)

Pengajaran:
Sebagai anak Tuhan, kita telah mengalami berbagai pertolongan dan kemurahan Tuhan di dalam hidup kita, bahkan saat di dalam kesulitan sekalipun, Tuhan Yesus senantiasa menolong dan menghibur kita lewat Firman dan Roh Kudus yang ada di dalam hati kita. Tetapi sebenarnya untuk apakah kita mengalami penghiburan yang melimpah kalau bukan untuk menghibur dan menguatkan orang lain dan membawanya kepada Yesus? Kita bisa terus bersaksi tentang Tuhan Yesus meskipun kita berada di dalam kesulitan. Dan seringkali kesaksian yang kita berikan saat dalam kesulitan akan sangat mengilhami orang lain. Saat Cindy, anak perempuan Robert Schuller mengalami kecelakaan, John Wayne mengirimkan sepucuk surat untuk menguatkan hatinya. “Halo Cindy, saya turut bersedih atas kecelakaan yang kau alami. Saya harap engkau baik-baik saja. John Wayne.” Setelah membaca surat itu, Cindy pun membalasnya,”Halo Pak Wayne, saya telah menerima surat Anda. Terima kasih Anda telah menulisnya untuk saya. Saya akan baik-baik saja karena Yesus pasti menolong saya. Pak Wayne, apakah Anda mengenal Yesus? Saya harap Anda mengenal Dia, karena saya tidak dapat membayangkan Sorga tanpa kehadiran Pak Wayne. Sorga serasa tak akan lengkap tanpa Pak Wayne. Jika Anda belum mengenal Yesus, saya harap Anda akan memberikan hati Anda untuk Yesus saat ini juga. Sampai jumpa di Sorga.” Cindy memasukkan surat itu ke dalam amplop tepat pada saat seorang pengunjung masuk untuk menjenguknya. “Apa yang sedang kau lakukan, Cin?” “Saya baru saja menulis surat untuk John Wayne, tetapi saya tidak tahu bagaimana menyampaikan surat ini kepadanya.” jawab Cindy. “Kebetulan sekali, malam ini saya akan makan malam dengannya di Club Newport. Berikan surat itu kepada saya, nanti akan saya sampaikan kepadanya!” kata tamu itu menawarkan diri. Dengan senang hati Cindy pun menyerahkan surat itu kepadanya. Malamnya dua belas orang dewasa duduk mengelilingi meja di Club Newport. Sambil menantikan hidangan, mereka bercerita dan tertawa ria. Kemudian si pembawa surat berkata kepada John Wayne,” Hei Duke, hari ini aku ke tempat anak gadis Schuller dan dia menulis sepucuk surat untukmu. Dia memintaku menyerahkan surat ini,” katanya sambil menyerahkan surat tersebut. Setelah itu ia kembali bercanda ria dengan sahabat-sahabatnya. John Wayne terlihat meneteskan air mata saat membaca surat dari Cindy. Melihat itu salah seorang dari mereka bertanya kepadanya, “Apa yang terjadi dengan kamu?” “Dengar, aku akan membacakan isi surat ini kepada kalian,” jawab John Wayne sambil menghapus air mata di pipinya. Ia pun mulai membacakannya sambil menangis. “Katakan pada gadis kecil Schuller, saat ini di club ini, John Wayne memberikan hatinya kepada Yesus Kristus dan nanti aku akan bertemu dengan dia di Sorga,” katanya sambil melipat surat yang sangt berharga itu. Waktu bergulir dan tanpa diduga tiga minggu setelah malam itu, John Wayne pulang ke rumah Bapa. Dia pulang dengan satu kepastian bahwa ia akan bertemu kembali dengan Cindy, gadis yang sudah menyentuh hatinya. Memang seringkali kita tidak tahu bagaimana kesaksian kita akan menjadi berkat dan mengubahkan hidup seseorang. Martin Luther pernah berkata, “Seorang pendosa tidak menyadari dosa-dosanya sendiri dan tugas kita adalah membuat dia menyadari hal itu.” Memang tugas kita sebagai duta Kristus adalah membuat orang berdosa menyadari bahwa mereka membutuhkan Yesus, sebab hanya oleh pengorbanan darah Yesus mereka memperoleh keselamatan. Karena itu tetaplah bersaksi meski dalam kesesakan sekalipun. Pastikan bahwa ada satu jiwa lagi yang akan bertemu dengan kita di Sorga!

Penerapan Pribadi:
1. Kuatkanlah seseorang atau orang-orang yang membutuhkan perhatian dan penghiburan Anda hari ini.
2. Beritakanlah Injil pada waktu baik ataupun tidak baik kondisi Anda.

(Ilustrasi dari Renungan Manna Surgawi)


Minggu, 13 Juli 2008

Kualitas Kasih Duta Kristus
Firman Hari Ini : Yakobus 2:14-26

Pertanyaan Perenungan:
1. Menurut ayat 16, apakah yang harus kita lakukan bila ada sesama kita yang dalam kebutuhan?
2. Apakah wujud nyata dari iman kita? (ayat 17)

Pengajaran:
Memang perbuatan baik bukanlah syarat untuk memperoleh keselamatan, tetapi perbuatan baik adalah bukti nyata dari orang beriman yang telah diselamatkan oleh pengorbanan Yesus. Banyak hal yang bisa kita lakukan saat ini karena dunia / lingkungan sekitar kita sedang dilanda oleh kesulitan ekonomi yang cukup mencekam. Kita tidak perlu menunggu kaya untuk berbuat baik, tetapi kita bisa mulai membagikan dari apa yang ada pada kita. Kita perlu belajar berkorban baik harta, waktu maupun tenaga supaya orang di sekitar kita bisa merasakan kasih Kristus. Bunda Teresa, sebuah nama yang tidak asing lagi di telinga kita, seorang wanita yang telah mengabdikan hidupnya untuk masalah kemanusiaan di Kalkuta, India. Lahir di dalam lingkungan keluarga berada, sebab ayahnya adalah seorang pebisnis yang sukses, tetapi hatinya ada di antara orang-orang hina dan papa. Secara fisik, dia tidak terlalu besar, tetapi semangatnya sangat besar untuk menolong orang lain. Dia bukan wanita perkasa, tetapi menjadi “wanita super” di dalam misi kemanusiaannya. Dia bukan seorang pemimpin, tetapi begitu banyak orang yang mengikutinya. Dia bukan tokoh serba bisa, tetapi kehidupannya merupakan karya besar di dalam sejarah panjang kemanusiaan. Tangannya yang “ringan” untuk mengangkat yang terjatuh, usapan tangannya yang penuh kasih untuk mengusap air mata kesedihan; pelukannya yang hangat untuk mendekap mereka yang kesepian; tatapan matanya yang lembut untuk menyemangati mereka yang lemah; perkataannya yang ramah untuk menghibur mereka yang berduka adalah bagian-bagian dari pelayanan kemanusiaannya. Apa yang dilakukan Bunda Teresa ini sungguh-sungguh menunjukkan bahwa dia orang beriman. Bunda Teresa sendiri berkata,”Aku melakukannya karena Yesus, bersama Yesus, dalam Yesus dan untuk Yesus. Itu artinya mencintai sesama, sebagaimana Yesus sendiri telah mencintai kita, sampai mengorbankan diriNya sendiri demi cintaNya kepada kita.” Seperti kesaksian yang pernah diberikan oleh seseorang setelah melihat Bunda Teresa membasuh luka seorang penderita kusta, ” Bertahun-tahun lamanya aku percaya bahwa Isa adalah seorang nabi. Tetapi, sekarang aku percaya bahwa Dia itu adalah Tuhan, karena Dia dapat memberikan sukacita yang begitu besar kepada suster ini untuk melakukan pekerjaan yang tidak mudah dengan penuh kasih.” Itulah sebabnya Yakobus menegaskan, ” Demikian juga halnya dengan iman. Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.” Banyak cara untuk berbuat baik, baik dengan harta maupun jasa. Biarlah orang lain berkata,” Sekarang aku tahu bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat,” ketika mereka melihat iman kita melalui perbuatan baik yang kita lakukan.

Penerapan Pribadi:
Mari renungkan II Korintus 5:15 dan I Korintus 9:18. Catatlah hal-hal yang Roh Kudus katakan kepada Anda secara pribadi. Taatilah dengan hati yang rendah.

(Ilustrasi dari Renungan Manna Surgawi)

No comments: