Saturday, June 21, 2008

Waspada Pembungkus Makanan & Minuman Beracun

INFO KESEHATAN - 22 Juni

Perkembangan teknologi masa kini tidak hanya membawa kebaikan saja, namun juga keburukan. Dalam dunia kemasan/bungkus makanan minuman terjadi perubahan yang pesat. Jika dulu hanya memakai daun pisang dan tanah liat, sekarang sudah bisa menggunakan plastik, kertas, beling dan sebagainya. Sikap hati-hati sangat dibutuhkan agar kita terhindar dari bahaya pembungkus yang mengandung racun. Barang yang mungkin biasa kita pakai untuk membungkus makanan dan minuman ternyata dapat menimbulkan dampak yang sangat buruk bagi kesehatan tubuh kita. Stereofoam, kertas koran, kertas bekas, melamin beracun, daur ulang plastik bekas, plastik air minum dalam kemasan adalah bahan pembungkus yang berbahaya bagi kesehatan tubuh.

Berikut ini beberapa jenis kemasan makanan & minuman yang harus Anda waspadai karena bisa mengandung zat berbahaya bagi kesehatan tubuh.

Pembungkus Kertas Non Makanan

Hati-hati jika membeli makanan yang dibungkus kertas biasa, kertas koran, kertas majalah, dll. Terkadang kertas pembungkus yang kontak langsung dengan makanan tidak dirancang khusus untuk makanan, sehingga mengandung zat berbahaya, misalnya timbal, karbon. Timbal dapat mudah berpindah ke makanan jika terkena minyak dan panas. Timbal dapat menyebabkan pucat, kelumpuhan.
Jika Anda suka membeli gorengan, sayur-sayuran, kue, roti yang dibungkus dengan kertas bekas atau kertas bukan untuk makanan seperti kertas koran, kertas majalah, kertas print-an, sebaiknya gunakan piring atau wadah yang didesain khusus untuk makanan.

Pembungkus Stereofoam / Polystyrene

Bungkus berwarna putih dan kaku ini sering dijadikan pembungkus luar makanan. Tadinya bahan ini dipakai untuk pengaman barang non makanan seperti tv, komputer, radio agar tahan benturan ringan. Kini Stereofoam dipakai sebagai kotak makanan. Kegunaannya yang mudah, praktis, enak dipandang, murah, anti bocor, tahan suhu panas & dingin membutakan kita akan dampak yang ditimbulkannya bagi tubuh dan lingkungan. Makanan yang kontak langsung dengan lapisan stereofoam akan berbahaya. Lapisan sterofoam yang terkena panas dapat mencairkan banyak residu stereofoam, sehingga menyebabkan endocrine disrupter akibar zat karsinogen yang beracun. Selain itu stereofoam bersifat tahan lama, tidak akan terurai (hancur) secara alamiah dalam waktu puluhan atau bahkan ratusan tahun. Jika dibakar, racun yang menguap ke udara jika terhirup akan menetap di dalam tubuh serta dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Umumnya, stereofoam adalah salah satu pembungkus favorit pilihan penjual siomay, bubur ayam, nasi, bakmi tektek, capcay, mie instan, dsb. Karena itu, sebaiknya jangan menggunakan dan tidak membeli makanan mimuman yang memakai stereofoam sebagai pembungkus agar tidak terkena dampak yang merugikan diri kita sendiri, orang lain dan juga lingkungan sekitar kita. Lebih baik membawa tupper ware, piring atau rantang sendiri ketika membeli/membawa makanan kesukaan kita.

Plastik Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)
Botol dan gelas plastik air minum yang banyak beredar di pasaran dengan bahan polyethylene terephthalate atau PET mengandung zat karsinogen yang dapat membahayakan kesehatan tubuh manusia apabila terminum bersama minuman. Kemasan PET tersebut hanya aman digunakan beberapa kali saja, dengan suhu normal, tanpa dicuci-cuci, tidak kena sinar matahari. Jika kita menggunakan botol atau gelas AMDK tersebut berulang-ulang kali, maka bisa jadi racun karsinogen tersebut larut dalam air yang kita minum dan dalam jangka panjang akan memberikan efek yang merugikan kesehatan. Oleh sebab itu sebaiknya kita tidak memakai ulang botol dan gelas air minum kemasan dan hanya menggunakan kemasan minuman khusus untuk minuman yang aman dari zat-zat berbahaya.

Hasil Daur Ulang Plastik Bekas
Berhati-hatilah jika Anda menggunakan wadah atau pembungkus makanan dan minuman. Teliti dulu apakah benda-benda yang kontak langsung dengan makanan seperti piring, gelas, sedotan, plastik kresek, plastik es, kertas coklat berlapis plastik, dan lain-lain dibuat dari biji plastik baru atau bekas. Barang-barang yang terbuat dari plastik bekas dapat menimbulkan berbagai penyakit yang merugikan kesehatan kita. Umumnya, para pedagang kaki lima menggunakan plastik baru, tetapi bekas daur ulang, untuk mengemas makanan produksi mereka karena harganya murah, mudah dan praktis. Mereka tidak tahu kalau plastik kresek itu dibuat dari plastik bekas baik dari tempat sampah, plastik bekas bahan kimia, plastik beracun, ember somplak, mainan plastik beracun, plastik AMDK bekas dan plastik-plastik menjijikkan lainnya yang mengandung zat berbahaya. Plastik bekas biasanya memiliki tekstur yang agak kasar, kurang elastis, ada bercak-bercak, tetapi tidak menutup kemungkinan kalau plastik yang bagus ada yang terbuat dari bahan plastik bekas berbahaya bagi kesehatan kita.

Piring, Mangkok, Gelas dan Barang Berbahan Melamin / Melamine
Bahan melamin untuk pembuatan barang rumah tangga seperti piring, gelas, mangkuk, mug, cetok, sendok, garpu, dan sebagainya ternyata tidak semuanya aman bagi kesehatan kita dan dapat memicu kanker. Selain harga yang murah, bentuknya yang beraneka ragam, ringan dan tahan banting menjadi primadona dalam perkakas rumah tangga di masyarakat. Anda perlu selektif dan waspada dalam membeli wadah berbahan melamin, termasuk yang dijual di hipermarket, supermarket dan minimarket sekalipun ritel tersebut modern dan ketat mengawasi barang dagangannya. Berdasarkan uji klinis terdapat sebagian merek produk melamine di Indonesia yang mengandung racun formaldehid atau formalin. Racun tersebut adalah merupakan hasil polimerisasi yang tidak sempurna sehingga menghasilkan residu formaldehid yang menempel pada barang-barang tersebut. Apabila residu itu ikut nimbrung masuk ke dalam perut badan kita melalui makanan dan minuman, maka bisa menimbulkan masalah kesehatan seperti kanker dan penyakit lain yang sangat berbahaya.

Tips:
1. Jika membeli suatu barang dalam kemasan, pastikan kemasan dan atau segel masih dalam keadaan baik dan belum rusak.
2. Perhatikan tanggal kadaluarsa produk tersebut yang tertera pada kemasan. Jika isinya sudah rusak atau cacat, jangan dikonsumsi.
3. Jika membeli makanan/minuman, lebih baik gunakan wadah sendiri. Gunakan wadah makanan dan minuman yang bebas racun walaupun kurang praktis, mahal, berat, gampang pecah, dan sebagainya. Yang penting aman bagi kesehatan Anda, keluarga, orang lain dan lingkungan.

Sumber: internet

No comments: