Saturday, April 5, 2008

PENUNTUN SAAT TEDUH PRIBADI 7 – 13 April 2008

“Bersukacitalah!”

Senin, 7 April 2008

SUMBER SUKACITA
Firman Hari Ini : Mazmur 16: 1-11

Pertanyaan Perenungan:
1. Ada 2 hal yang harus kita lakukan untuk memiliki sukacita. Apa sajakah itu? ( Ayat 7 dan 8)
2. Dimanakah kita bisa memperoleh sukacita yang besar? ( Ayat 11)

Pengajaran:
Satu hal yang paling dicari oleh manusia yaitu kebahagiaan. Manusia mencari kebahagiaan dengan segala daya dan upaya, namun tidak mendapatkannya. “Sukacita datang dari kepuasan batin di dalam diri seseorang. Itu tidak bergantung kepada faktor-faktor diluar diri kita, tetapi kepada kesadaran batin bahwa ia berharga, bertujuan dan puas” (Don Colbert). Sukacita yang sejati bersumber dari mata air kehidupan yang Tuhan tempatkan di dalam setiap anak Allah (Yohanes 4:14 ; Yesaya 12:3). Yesus adalah Mata Air Kehidupan kita. Dia adalah sumber sukacita yang sesungguhnya. Namun, dalam menjalani kehidupan sehari-hari banyak anak Allah yang kehilangan sukacita. Mengapa? Karena bersungut-sungut dan tidak memiliki fokus yang benar. Bersungut-sungut dan tidak memusatkan hati kepada Yesus akan mengakibatkan tersumbatnya aliran sungai sukacita yang telah Dia berikan kepada kita. Di dalam Mazmur 16:7, Daud mengatakan bahwa untuk mengalami sukacita senantiasa, kita harus memuji Tuhan. Artinya, kita tidak mengijinkan keluh kesah, kemarahan, sakit hati menyesakkan hati, tetapi sebaliknya memuji Tuhan dalam segala keadaan karena menyadari bahwa Dia bekerja bersama untuk mendatangkan kebaikan bagi kita. Hal ke dua adalah Memandang Tuhan. Artinya, apapun yang terjadi, kita harus berfokus kepada Tuhan, tidak kepada situasi, atau kepada sesama manusia beserta dengan masalahnya. Putuskanlah untuk merenungkan Tuhan, firman Tuhan, janjiNya, kasih setiaNya, kuasaNya yang maha dahsyat dan jangan merenungkan masalah atau perbuatan sesama kepada kita. Anda akan mengalami sukacita yang meluap dan tubuh serta jiwa Anda akan mengalami ketenteraman. Ingat baik-baik, di dalam hadirat Bapa saja kita akan mengalami sukacita yang melimpah ruah, yang tidak bisa habis (Mazmur 16:11). Sebab itu, jangan keluar dari hadiratNya. Peliharalah hadiratNya di dalam hidup Anda setiap saat.

Penerapan Pribadi:
Temukan apa saja yang selama ini menyumbat aliran sungai sukacita di dalam hati Anda.
Mulai lakukan ‘Memuji Tuhan’ dan ‘Memandang Tuhan’ secara kontinyu.


Selasa, 8 April 2008

SUKACITA SEJATI vs SUKACITA PALSU
Firman Hari Ini : Habakuk 3: 17-19

Pertanyaan Perenungan:
Tulislah dengan kata-kata sendiri, bagaimana keadaan Habakuk menurut ayat 17 ?
Bagaimana reaksi Habakuk menghadapi situasi tsb.? (Ayat 18)
Mengapa Habakuk bisa berespon seperti itu ? (Ayat 19)

Pengajaran:
Sukacita karena Tuhan adalah perlindungan kita ( Nehemia 8:11). Perlindungan dari kekuatiran, kepahitan, stress, depresi, dan masalah-masalah emosional lainnya yang bisa mengakibatkan bermacam-macam penyakit dalam tubuh kita. Bila sukacita menghilang dari kehidupan seseorang, ia akan layu dan lemah (Yoel 1:12). Ayat yang sama ini (Nehemia 8:11) di dalam versi bahasa Inggris berbunyi : “Sukacita dari Tuhan adalah kekuatan kita.” Suatu kekuatan yang luar biasa di dalam batin kita untuk menghadapi masalah yang berat sekalipun. Habakuk dalam keadaan habis-habisan, tetapi hatinya bisa tetap bersorak-sorak dan bersukacita, karena Tuhanlah yang menjadi kekuatannya. Kaki seekor rusa adalah kaki yang amat kuat untuk berjalan dan berlari ditengah hutan yang permukaan tanahnya kasar sekali, penuh batu tajam, semak duri, dll. Justru dalam keadaan yang tampaknya tak ada harapan sama sekali, Habakuk mendeklarasikan bahwa dia amat kuat. Itulah sukacita yang sejati ! Sukacita yang seperti ini adalah buah Roh Kudus yang sebenarnya sudah Dia berikan kepada kita (Galatia 5:22). Sukacita yang diberikan Roh Kudus ini selalu akan kita nikmati apabila kita hidup berdasarkan prinsip-prinsip kerajaan Allah (Roma 14:17). Jika kita merasa sukacita hanya ketika segalanya berjalan beres sesuai dengan keinginan dan rencana kita, maka sebenarnya sukacita yang kita rasakan itu semu adanya. Itu bukan buah Roh.

Penerapan Pribadi:
1. Ujilah sukacita Anda. Sejati ataukah semu?
2. Berdoalah sungguh-sungguh dan belajarlah untuk hidup dengan sukacita sejati.


Rabu, 9 April 2008

SOSOK PENUH SUKACITA
Firman Hari Ini : Markus 10: 13-16

Pertanyaan Perenungan:
Dari kisah singkat ini, sifat apakah yang Anda temukan dalam pribadi Yesus?

Pengajaran:
Menurut Anda, Yesus, pada waktu hidup di dunia sebagai manusia, adalah sosok pribadi yang bagaimanakah? Tanpa sadar, kita memiliki pandangan bahwa Yesus adalah sosok yang amat serius, karena Dia kudus, suci, karena itu wajahnya tegang. Benarkah demikian? Salah sama sekali ! Ada seorang pendeta yang wajahnya seram menakutkan, tak pernah senyum sedikitpun, berkotbah dengan topik “Air Mata Yesus”. Dia mengatakan, “ Tiga kali kita membaca di Alkitab bahwa Yesus menangis, tetapi tidak pernah sekalipun kita membaca bahwa Dia tersenyum.” Seorang anak perempuan kecil secara spontan mengatakan, “Tetapi aku tahu Yesus tersenyum!” Pendeta itupun terkejut dan bertanya, “ Mengapa kamu mengatakan demikian, Nak?” Anak kecil itu menjawab, “ Karena di Alkitab dikatakan bahwa Yesus memanggil seorang anak kecil dan anak kecil itu datang kepadaNya. Seandainya Yesus itu seram seperti Bapak, pasti anak kecil itu takut dan tidak mau datang kepada Dia.” Mungkin Anda tersenyum membaca kisah ini. Namun, benar sekali yang dikatakan oleh anak perempuan tsb. Yesus sangat mengasihi anak-anak dan mereka senang berkerumun di sekeliling Yesus. Dia memeluk mereka, meletakkan tanganNya dan memberkati mereka. Sebab itu Yesus sering mengajarkan kebenaran mengenai anak kecil kepada murid-muridNya (Matius 18:1; 19:13; Markus 10:13-16; Lukas 18:15-17). Yesus adalah sosok yang penuh sukacita melimpah. Bayangkan, saat hampir saja Dia diadili, disiksa dan akhirnya disalibkan, Dia menyanyikan nyanyian pujian bersama murid-muridNya (Markus 14:26). Ketika dalam perjalanan menuju Getsemani, sukacitaNya penuh (Yohanes 17:13). Sukacita semacam itulah yang Dia ingin tanamkan di dalam hati kita anak-anakNya. Marilah kita menjadi pribadi yang penuh sukacita juga.

Penerapan Pribadi :
1. Sudahkah Anda menjadi sosok yang bersukacita, yang menjadi berkat bagi sesama di dunia Anda?
2. Belum terlambat. Mulai hari ini putuskan untuk belajar menjadi seperti Yesus yang disukai oleh Allah dan manusia. Tuliskanlah keputusan Anda.

Ilustrasi dari: Encyclopedia of 15,000 Ilustrations


Kamis, 10 April 2008

SUKACITA KARENA ISTIMEWA
Firman Hari Ini : Zefanya 3:17

Perenungan:

Bacalah ayat ini pelan-pelan dan berulangkali. Renungkanlah kata-kata dan kalimat-kalimatnya secara mendalam! Temukanlah satu kata atau satu kalimat yang berbicara secara spesial kepada Anda. Bayangkanlah (visualisasikanlah) kata atau kalimat tsb., maka Anda akan disembuhkan, diberi semangat baru, diberi sukacita yang meluap.

Pengajaran:
Ayat yang baru saja kita renungkan ini amat luar biasa maknanya bagi kita ! Pernahkah Anda membayangkan apa artinya ‘Ia bergirang karena engkau dengan sukacita’ ? Artinya, dengan senyum lebar PAPA sorgawi memegang bahu Anda sambil menatap mata Anda mengatakan, “ Aku bangga banget sama kamu, Nak. Kamu anakKu yang sangat istimewa. Papa senang punya anak kamu.” Ketika Anda merasa minder karena gagal, tidak berhasil mencapai prestasi yang Anda harapkan, tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan orang lain yang lebih segala-galanya, Dia tetap menatap mata Anda dan mengatakan hal yang sama. Bukan hanya itu saja, selanjutnya Papa memeluk Anda erat-erat dengan segenap kasihNya sambil mengatakan, “Aku tahu kerinduanmu dan melihat upayamu untuk memberi yang terbaik bagiKu. Meskipun kamu nggak puas akan hasilnya, tetapi Aku amat puas. Ayo, bangkit dan berusaha lagi. Aku sayang padamu, Nak.” Itulah arti dari ‘Ia membaharui engkau dalam kasihNya’. Papa memberi semangat baru kepada Anda saat Anda kecewa kepada diri sendiri, saat Anda merasa bersalah atau berdosa. Di dalam Alkitab versi Amplified dikatakan : “...Dia akan beristirahat dengan tenang dan puas dan di dalam kasihNya Dia akan diam dan tidak menyebut-nyebut dosa masa lalu, atau mengingat-ingatnya; Dia amat bersukacita karena engkau dengan menyanyi.” Saking bangganya dan bersukacitanya Papa pada diri Anda sampai Dia menyanyi. Wow! Jika selama ini Anda melihat Bapa dengan sudut pandang keliru, mulai hari ini dan seterusnya pandanglah Dia sesuai dengan kebenaran dalam ayat ini. Bersukacitalah, bersukacitalah, karena Anda amat sangat istimewa bagi Papa. Dia bernyanyi, bersorak-sorak dengan sukacita yang meluap karena Anda! Papa Anda adalah pahlawan yang memberi kemenangan kepada Anda! Apa yang perlu Anda takutkan? Buang jauh-jauh semua perasaan gagal, sedih, cemas itu! Tertawalah dan tatap masa depan dengan sukacita!

Penerapan Pribadi:
Tuliskanlah apa yang Anda alami saat merenungkan Zefanya 3:17 dan saat membaca bagian pengajaran tsb di atas.


Jum’at, 11 April 2008

SUKACITA ADALAH SEBUAH PILIHAN
Firman Hari Ini : Mazmur 118: 13 - 24

Pertanyaan Perenungan:
Suasana apa yang amat terasa ketika Anda merenungkan ayat-ayat tsb.? Temukan dan tuliskanlah.

Pengajaran:
Pada umumnya manusia berpikir bahwa dirinya baru bisa benar-benar berbahagia (bersukacita) jika cita-cita atau hasratnya terkabul. Tak terkecuali, orang Kristenpun berpikir demikian. Yang masih lajang berpikir bahwa dirinya akan bahagia ketika sudah menemukan pasangan dan menikah. Yang sudah menikah berpikir dirinya bahagia saat sudah memiliki anak, rumah sendiri, kendaraan sendiri, pekerjaan sendiri, dst. Ketahuilah, jika Anda tidak bersukacita saat masih single atau saat belum memiliki anak / rumah / kendaraan / pekerjaan, maka Anda juga tidak akan berbahagia saat sudah menikah atau saat keinginan Anda terwujud. Mengapa? Karena sukacita adalah sebuah pilihan. Dalam ayat 24, pemazmur mengajak kita untuk bersukacita, karena HARI INI telah dibuat oleh Tuhan. HARI INI kita bisa bersukacita, bukan lain kali. Sukacita adalah memilih untuk mempunyai sikap hati yang benar. Sukacita bersumber dari dalam, yaitu dari hubungan Anda dengan Yesus sebagai sumbernya. Kita harus belajar untuk memilih bersukacita. Kembangkanlah kebiasaan bersukacita bukan kebiasaan kuatir. Kembangkanlah kebiasaan tertawa bukan kebiasaan murung; kebiasaan bersyukur bukan mengeluh. Tiap pagi ketika kita bangun dari tidur, kita harus memilih untuk bersukacita dan mengatakan dengan suara keras : “Hari ini adalah hari yang dibuat oleh Tuhan. Aku mau bersukacita sepanjang hari ini. Apapun yang akan terjadi aku memutuskan untuk selalu bersukacita.” Joel Osteen dalam bukunya ‘Your Best Life Now’ memberikan beberapa nasihat untuk senantiasa bersukacita:
1. Berkembanglah dimana engkau ditempatkan.
2. Jangan stress mengenai hal-hal yang engkau tidak dapat ubah.
3. Nikmatilah hidup hari ini.
4. Belajarlah untuk banyak tersenyum.
5. Milikilah rasa puas dengan apa yang ada padamu.
6. Berhentilah mengeluh dan memprotes Tuhan dan mulailah mempercayai Dia.

Penerapan Pribadi:
1. Dari 6 nasihat tsb. di atas, manakah yang belum Anda lakukan? Ambillah langkah untuk bertindak hari ini juga.
2. Kembangkanlah kebiasaan bersukacita, tertawa, dan bersyukur seperti yang sudah diajarkan di atas.


Sabtu, 12 April 2008

PERAMPAS SUKACITA
Firman Hari Ini : Ibrani 12: 1-13

Pertanyaan Perenungan:
Dalam perjuangan hidup ini, nasihat – nasihat apa yang diberikan kepada kita?
a. Ayat 1b
b. Ayat 1c
c. Ayat 2a

Pengajaran:
Jangan membiarkan siapapun atau kondisi apapun merampas sukacita / menjatuhkan mental Anda! Pada masa depresi yang melanda Amerika pada 1933, Jeery Siegel mempunyai ide menciptakan seorang tokoh pahlawan anak-anak yang mempunyai kemampuan luar biasa. Tenaganya lebih kuat dari besi, bisa terbang dan asalnya dari planet lain. Maka, bersama dengan temannya yakni Joe Shuster yang pandai melukis, diciptakanlah untuk pertama kalinya gambaran manusia baja tersebut. Tetapi gambaran komik manusia super itu tidaklah begitu menarik. Kecaman dan kritikan diterima. Selama enam tahun berturut-turut komiknya pun ditolak sana-sini. Hingga akhirnya, puncak kehancuran mental Siegel dan Shuster terjadi saat mereka mendengar ada editor dari Detective Comics yang membutuhkan komik strips. Lantas mereka pun mencoba menjual kepada mereka. Tapi, saat membuka-buka dan melihat gambaran komik mereka, para editor pun tertawa dan berkata, "Wah, nggak akan ada yang percaya dengan ide komik seperti ini. Gambarnya murahan dan tak mungkin laku dijual". Maka, karena sudah terlalu frustrasi dengan penolakan dan kalimat yang menghancurkan itu, Shuster dan Siegel akhirnya sepakat menjual komik serta segala hak ciptanya kepada Detective Comics hanya senilai US$130 (kira-kira Rp. 1.200.000,-). Perhatikan baik-baik, hanya seharga Rp. 1.200.000,- ! Itulah kesalahan terbesar Siegel dan Shuster akibat terlalu mendengarkan kalimat pembunuh yang diterimanya. Beberapa saat setelah komiknya dibeli, karakter komiknya ternyata menjadi pujaan. Anda pasti bisa menebak. Itulah tokoh Superman, manusia Krypton dengan kemampuan terbang, penglihatan super serta kekuatan fisik yang luar biasa. Komik Superman menjadi begitu laris, hingga difilmkan, karakternya menjadi tokoh idola anak-anak. Sementara Shuster dan Siegel, penciptanya yang pertama, hanya bisa gigit jari. Tokoh Superman menjadi populer dan meraup keuntungan miliaran dolar AS. Tapi tokoh penciptanya hanya mendapat Rp.1.200.000,-, bahkan hidup dalam utang dan kemiskinan.

Penerapan Pribadi:
1. Siapakah yang sering membunuh semangat Anda ?
2. Kondisi apakah yang sering merampas sukacita Anda?
3. Mulai hari ini dan seterusnya, buatlah tekad untuk tidak mengijinkan apapun atau siapapun merampas sukacita Anda.

Ilustrasi dari : Killer Statement, Anthony Dio Martin


Minggu, 13 April 2008

SIAPKAN ANTI VIRUSNYA !
Firman Hari Ini : Yosua 1:1-9

Pertanyaan Perenungan:
1. Apa artinya ’meneguhkan hati’ dalam ayat 7?
2. Apa rahasia berhasil dan beruntung? ( Ayat 8)

Pengajaran:
Apa yang harus kita lakukan bila orang tua kita atau orang lain di sekeliling kita sering mengucapkan kalimat-kalimat yang merampas sukacita kita dan membunuh potensi serta mimpi kita? Lawanlah dengan kalimat-kalimat penegasan positif dari firman Tuhan! Kita ucapkan kalimat-kalimat firman tsb. kepada diri sendiri. Maka itu akan berfungsi seperti anti virus yang menangkal, sehingga pikiran kita tidak bisa diracuni dan dilumpuhkan. Bahkan, sebaliknya semangat kita pulih dan sukacita kita berkobar. Di salah satu acara kontes menyanyi, ada seorang penyanyi kondang yang sudah tua, tapi diundang menjadi tamu untuk juri. Saat itu ada seorang penyanyi yang mendapat penilaian buruk dan akhirnya tersingkir. Saat sebelum mundur, si penyanyi tua ini memberikan nasihat, "Jangan pedulikan hasil penilaian ini buatmu. Yang penting adalah kuatkanlah dirimu terus. Sayapun tidak pernah menjuarai kontes menyanyi, toh dengan kegigihan, saya bisa menjadi seorang penyanyi. Teruslah berlatih dan buktikan dirimu bisa berhasil.” Sungguh suatu kata-kata penguatan yang luar biasa. Andapun harus mengatakan hal yang sama kepada diri Anda, saat Anda diberi kata-kata negatif yang membunuh semangat. Ingatlah baik-baik, jangan sampai potensi dan kemampuan Anda dirusak oleh kata-kata dari orang yang tidak bertanggung jawab. Merekalah yang sebenarnya punya masalah dengan diri mereka. Jangan biarkan mereka merusak diri Anda. Jangan biarkan mereka mencuri mimpi Anda. Siapkan selalu anti virus firman Allah !


Penerapan Pribadi:
1. Carilah ayat-ayat firman yang bisa menangkal virus pembunuh semangat dan hasrat Anda.
2. Bertekunlah dalam memperkatakannya kepada diri Anda sampai Anda berkemenangan secara kontinyu.

Ilustrasi dari : Killer Statement, oleh Anthony Dio Martin

Referensi Buku:


1. Kekristenan sejati, Paul Caram
2. Emosi yang Mematikan, Don Colbert M.D.
3. Stress Less, Don Colbert M.D.

No comments: