Saturday, April 26, 2008

Penuntun Saat Teduh Pribadi 28 April – 4 Mei 2008

“Mengembangkan Karakter Ilahi dalam Diri Anda”

SENIN, 28 APRIL 2008

KASIH DAN KESETIAAN
Firman Hari ini : Rut 1:11-22

PERTANYAAN PERENUNGAN :
1. Karakter apakah yang ditunjukkan Ruth kepada mertuanya Naomi ? (ayat 16)
2. Apakah yang kita dapatkan kalau kita memiliki kasih dan kesetiaan? (Amsal 3:3-4)

PENGAJARAN :
Rut adalah sosok pribadi yang menjadi teladan dalam hal kasih dan kesetiaan. Hal itu dibuktikan dengan terus mengikuti dan melayani sang mertua kemanapun ia pergi. Sungguh suatu hal yang tidak mudah bagi seorang wanita muda dan telah menjadi janda untuk tetap melayani (mantan) mertua dalam keadaan miskin, tetapi inilah karakter yang sangat menonjol dan patut dihargai sekaligus diteladani. Nama ‘Rut’ itu sendiri berarti ‘Persahabatan’ dan ia mampu mewujudkan arti itu dalam kehidupannya. Sebagai orang percaya, kita perlu menunjukkan kasih dan kesetiaan kepada orang-orang yang terdekat dalam kehidupan kita, seperti kepada orang tua/ mertua, suami/istri, anak/menantu, kakak/adik, bos, pemimpin rohani, teman-teman seiman, teman-teman sekantor, teman-teman sekolah dll. Meskipun orang-orang tersebut sering tidak menyukakan alias menjengkelkan, namun kita harus tetap berusaha menjaga persahabatan dengan cara mengasihi dan menunjukkan kesetiaan kita, karena suatu hari kita akan mendapatkan penghargaan dari manusia dan Tuhan. Rut akhirnya menikah dengan pemilik pertanian yang kaya dimana ia bekerja. Rut dapat mengangkat kesedihan sekaligus martabat mertuanya. Rut dipercayai Tuhan untuk menjadi nenek buyut dari Raja Daud, dimana dari keturunannyalah lahir Sang Juru Selamat dunia yaitu Yesus Kristus. Sungguh luar biasa ! Semua hal tersebut lahir dari kasih dan kesetiaan ! Dunia ini sedang menanti-nantikan sosok pribadi yang memiliki kasih dan kesetiaan karena saat ini kehidupan di dunia selalu diwarnai dengan materialisme, perhitungan untung rugi ‘apa untungnya buat saya’, namun bila kita hendak menjadi saksi-saksi Kristus, kita perlu menunjukkan karakter Kristus lewat kehidupan kita yaitu karakter kasih dan kesetiaan.

PENERAPAN PRIBADI :
Kepada siapakah saudara perlu menunjukkan kasih dan kesetiaan pada hari-hari ini?


SELASA, 29 APRIL 2008

RESPON YANG BENAR

Firman Hari ini : 1 Samuel 1:1-15

PERTANYAAN PERENUNGAN :

Apa yang dialami oleh Hana dari tahun ke tahun ? (ayat 6)
Apa yang dilakukan oleh Hana dari tahun ke tahun ? (ayat 3, 10, 15)

PENGAJARAN :
Hana adalah seorang wanita yang hidupnya menderita karena ia tidak memiliki anak; suaminya memiliki istri muda; dan istri mudanya terus-menerus menyakiti hatinya dan yang lebih membuat dia menderita sebenarnya adalah Tuhan telah menutup kandungannya (ayat 5). Tetapi, kita melihat bahwa ia memilih respon yang benar ketika menghadapi penderitaan, yaitu ia mencurahkan isi hatinya kepada Tuhan alias berdoa dan tetap sujud menyembah alias tetap beribadah kepada Tuhan. Ia tidak menyalahkan Tuhan, atau suaminya atau membalas dendam kepada madunya. Tuhan tidak pernah menjanjikan kehidupan yang selalu lancar bagi anak-anakNya. Kadang-kadang Ia mengijinkan persoalan terjadi dalam berbagai bentuk dalam kehidupan kita. Bagaimanakah respon kita menghadapi persoalan yang membuat kita menderita? Kecenderungan kita adalah menyalahkan orang lain ; berusaha mengandalkan kekuatan kita sendiri atau orang lain; menyalahkan Tuhan dan meninggalkanNya; putus asa atau merenungi nasib. Marilah kita belajar dari Hana yaitu tetap berdoa, tetap beribadah, tetap melayani, tetap bersukacita, tetap berharap kepada Tuhan dan tidak meninggalkanNya. Pengharapan dan kesetiaan kita kepada Tuhan tidak akan pernah sia-sia; semua itu akan menarik kasih Tuhan untuk menolong kita keluar dari penderitaan kita (Roma 5:5). Sebenarnya Tuhan ingin melihat bagaimana kita meresponi setiap persoalan dan penderitaan yang kita hadapi, karena saat itulah jati diri kita yang sesungguhnya mulai nampak. Saat itu pulalah iman kita diuji apakah kita menunjukkan kepercayaan dan pengharapan kepada Tuhan atau tidak. Hana akhirnya dipakai Tuhan untuk melahirkan seorang pemimpin bagi bangsa Israel. Biarlah persoalan dan penderitaan yang Tuhan ijinkan akhirnya membawa kita semakin dipakai Tuhan untuk menggenapi rencanaNya yang indah!

PENERAPAN PRIBADI :
Apakah yang menjadi respon pertama kita ketika persoalan datang dalam hidup kita?


RABU, 30 APRIL 2008

KETAATAN
Firman Hari Ini : I Raja-raja 17:7-16

PERTANYAAN PERENUNGAN :
Bagaimana keadaan janda Sarfat pada saat itu? (ayat 12)
Apa yang dilakukan janda itu ? Dan apakah hasilnya ? (ayat 15)

PENGAJARAN :
Karakter yang sangat menonjol dari janda Sarfat adalah ketaatan. Dia bersedia taat pada perkataan nabi Elia meskipun hal itu sangat berat dan tidak masuk akal untuk dilakukan. Ketaatan adalah langkah awal untuk datangnya sebuah mujijat. Ketaatan perlu keberanian. Dalam keadaan terdesak, kita tetap perlu taat kepada firman Tuhan, meskipun hal tersebut tidak masuk akal. Contohnya : meskipun secara matematis, keuangan kita hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan pribadi, tetapi kita perlu mengembalikan perpuluhan milik Tuhan; meskipun bos tidak memberikan pinjaman uang padahal ada kebutuhan mendadak, tetapi kita tetap bekerja jujur dan transparan; meskipun terancam mendapatkan sanksi, kita tetap berkata jujur dan tidak berbohong. Hal-hal yang diluar kemampuan kita adalah bagian Tuhan yang mengerjakannya. Tepung dan minyak milik janda Sarfat yang tak kunjung habis adalah bagian Tuhan, sedangkan mentaati perkataan nabi Elia adalah bagian yang harus dilakukan janda tersebut. Ditengah jaman yang serba sulit ini kita perlu sungguh-sungguh taat pada perintah Tuhan, meskipun sangat berat dan tidak masuk akal. Sebab, ketika kita taat maka Tuhan akan mengerjakan apa yang mustahil bagi kita. Penghasilan yang kelihatannya pas-pasan akan dibuat lebih oleh Tuhan; bos yang tidak peduli pada kebutuhan karyawannya akan dibuat bermurah hati oleh Tuhan; suami / istri yang sulit untuk bertobat akan dijamah hatinya oleh Tuhan. Semua hal tersebut menjadi mungkin bila kita mau taat. Semua mujijat diawali dengan ketaatan !

PENERAPAN PRIBADI :
Dalam keadaan yang bagaimana kita sering tidak taat kepada Tuhan ? Marilah kita bertobat dari ketidaktaatan kita !


KAMIS, 1 MEI 2008

KERAMAHAN & KEMURAHAN HATI
Firman Hari Ini : 2 Raja-Raja 4 : 8-17

PERTANYAAN PERENUNGAN :
Karakter apa yang ditunjukkan perempuan Sunem tersebut? (ayat 8 & 10)

PENGAJARAN :
Perempuan Sunem adalah orang yang kaya tetapi memiliki keramahan dan kemurahan hati yang luar biasa. Ada orang bilang ‘semakin kaya semakin pelit’ yang lain berkata ‘semakin kaya semakin sombong’. Tidak demikian dengan perempuan Sunem tersebut. Dia mengundang dan melayani nabi Elisa dengan begitu baik sehingga nabi itu selalu singgah makan dan menginap di rumahnya ketika sedang berada di kota Sunem. Keramahan yang ditunjukkannya bukanlah keramahan yang basa-basi tetapi keramahan sejati. Bahkan perempuan itu berkeputusan membangun kamar diatas secara khusus untuk nabi Elisa. Tidak diperlukan suatu kekayaan tertentu untuk kita dapat menunjukkan keramahan dan kemurahan hati seperti perempuan Sunem itu. Mulailah dengan menunjukkannya kepada hamba-hamba Tuhan, orang-orang kudus/ saudara-saudara seiman kita, seperti yang tertulis dalam Roma 12:13 “ Bantulah dalam kekurangan orang-orang kudus dan usahakanlah dirimu untuk selalu memberi tumpangan !” dan Ibrani 13:2 “ Jangan kamu lupa memberi tumpangan kepada orang, sebab dengan berbuat demikian beberapa orang dengan tidak diketahuinya telah menjamu malaikat-malaikat.“ Marilah kita mewujudkan suatu kehidupan sebagai keluarga Allah yang saling memperhatikan, saling menolong dan saling melayani seperti kehidupan jemaat mula-mula sehingga Allah bekerja secara luar biasa dengan menambah jumlah orang-orang yang bertobat dan banyak sekali mujijat-mujijat yang terjadi. Bukankah ini adalah kerinduan kita bersama?

PENERAPAN PRIBADI :
Kepada siapakah kita perlu menunjukkan keramahan dan kemurahan pada hari-hari ini?


JUMAT, 2 MEI 2008

PERJUANGAN YANG BERANI
Firman Hari Ini : Ester 4:1-17; 5:1-2

PERTANYAAN PERENUNGAN :
Apakah yang dilakukan Ester untuk menyelamatkan bangsa Yahudi?
(Ester 5:1)
Sebelum menghadap raja apa yang dilakukan Ester? (Ester 4:16)

PENGAJARAN :
Ester adalah sosok wanita sederhana yang berani memperjuangkan bangsanya agar tidak dimusnahkan. Dengan merendahkan diri didalam puasa dan dengan tekad yang kuat untuk menghadap raja sekalipun dengan risiko menanggung hukuman mati, ia akhirnya bisa menyelamatkan bangsanya. Tuhan punya rencana yang indah melalui gadis yatim piatu yang hidup negeri asing, yang akhirnya terpilih menjadi ratu untuk menyelamatkan kehidupan suatu bangsa. Ester memiliki posisi sebagai ratu bukanlah sebuah kebetulan, tetapi itu adalah rencana Tuhan. Apapun posisi kita didalam masyarakat, itu bukanlah sebuah kebetulan, tetapi itu adalah rencana Tuhan. Mari kita pakai posisi kita untuk berjuang bagi sebuah rencana Tuhan yaitu menyelamatkan orang-orang yang akan binasa. Perjuangan itu bukanlah hal yang mudah. Kita perlu sungguh-sungguh melakukannya dengan membayar harganya, dengan berpuasa, dengan mengorbankan waktu ,tenaga, uang dan kenyamanan-kenyamanan lainnya. Setiap kita dipanggil untuk tugas yang mulia ini. Apapun yang Tuhan telah berikan kepada kita merupakan suatu bekal untuk menggenapi rencana Tuhan dalam hidup kita. Marilah kita mulai berjuang untuk menyelamatkan orang-orang yang ada dalam komunitas kita, yaitu : sekolah, kantor/tempat kerja, keluarga, tempat tinggal kita, maka Tuhan yang akan membuat perjuangan kita berhasil.

PENERAPAN PRIBADI :
Lihatlah orang-orang disekitar kita yang belum diselamatkan dan berjuanglah untuk mereka maka Tuhan yang akan memperlengkapi dan membuat berhasil segala perjuangan kita.


SABTU, 3 MEI 2008

KESALEHAN
Firman Hari ini : Lukas 1 : 5-17

PERTANYAAN PERENUNGAN :
Bagaimana kehidupan Elisabeth dihadapan Alah ? (ayat 6)

PENGAJARAN :
Elisabeth adalah sosok wanita yang memiliki kehidupan yang benar dan tidak bercacat dihadapan Tuhan. Meskipun ada sesuatu yang tidak sempurna didalam kehidupannya yaitu kemandulan, tetapi itu bukanlah suatu hambatan untuk dia tetap menjaga kesalehannya dihadapan Tuhan. Pelajaran yang kita dapatkan dari Elisabeth adalah mungkin Tuhan menunda jawaban doa kita sehingga ada sesuatu yang ‘kurang sempurna’ dalam kehidupan kita, tetapi itu bukanlah suatu hambatan untuk kita tetap hidup dalam kebenaran, bahkan untuk hidup tidak bercacat di hadapan Tuhan. Orang dunia bilang, “Mana mungkin bisa hidup kudus sekarang ini, apalagi tidak bercacat ?” Mereka akan bilang, “Tak ada gading yang tak retak.” Matius 5:48 berkata, “Karena itu haruslah kamu sempurna sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.“ Elisabeth adalah manusia biasa seperti kita. Kalau dia bisa hidup tidak bercacat, berarti kitapun bisa! Karena bukan dengan kekuatan dan keperkasaan kita, tetapi karena Roh Kudus yang memampukan kita untuk hidup tak bercacat. Yang menjadi pertanyaan adalah: Maukah kita hidup tidak bercacat dihadapan Tuhan ? Apakah kita memiliki kerinduan untuk hidup tidak bercacat dihadapan Tuhan ? Dan, Apakah kita berjuang untuk hidup tidak bercacat dihadapan Tuhan ? Tuhan sedang mencari orang-orang yang menjawab ‘YA’ untuk ketiga pertanyaan tersebut diatas, karena orang-orang seperti itulah yang akan dipakai Tuhan secara luar biasa!

PENERAPAN PRIBADI :
Mintalah Roh Kudus memberitahu hal-hal yang kurang berkenan dihadapanNya yang masih ada dalam kehidupan kita ! Marilah kita meninggalkannya !


MINGGU, 4 APRIL 2008

IMAN YANG BESAR
Firman Hari ini : Matius 15:21-28

PERTANYAAN PERENUNGAN :
Apakah yang dialami oleh perempuan Kanaan itu ? (ayat 22)
Apakah yang dilakukan oleh perempuan Kanaan itu ? (ayat 22,25)
Apakah yang terjadi dengan anak perempuan Kanaan itu ? (ayat 28)

PENGAJARAN :
Perempuan Siro Fenisia adalah sosok wanita yang memiliki iman yang besar. Mengapa? Pertama, ia bukanlah orang Yahudi dan Yesus adalah orang Yahudi. Pada waktu itu orang Yahudi tidak bergaul dengan orang non Yahudi. Kedua, ketika ia memohon pertolongan kepada Yesus, Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Ketiga, ketika ia memohon lagi, Yesus mengatakan ia hanya diutus kepada bangsa Yahudi saja dan bukan kepada bangsa perempuan tersebut. Keempat, ketika perempuan tersebut terus mendekat, Yesus menganggap perempuan tersebut sebagai anjing. Karena kegigihan dan iman yang besar dari perempuan tersebut akhirnya Yesus menyembuhkan anak perempuannya yang kerasukan setan. Apakah yang menjadi persoalan terbesar dalam hidup kita saat ini ? Miliki iman yang besar seperti perempuan itu. Iman yang tidak menyerah pada keadaan; iman yang terus berjuang untuk mendapatkan yang terbaik dari Tuhan; iman yang ‘bandel’; iman yang hanya memandang kepada Yesus sebagai sumber segala mujijat. Dalam jaman yang serba kompetitif ini orang cenderung memperbesar kekuatan dan kemampuan diri sendiri sehingga secara tidak disadari kita mulai mengandalkan kekuatan manusia, diri sendiri maupun orang lain. Namun Tuhan mengijinkan suatu persoalan yang tidak dapat diselesaikan oleh kemampuan manusia, sehingga kita perlu datang kepada Tuhan dengan iman yang besar.

PENERAPAN PRIBADI :
Persoalan apakah yang perlu kita bawa kepada Tuhan dengan iman yang besar?

No comments: