FOKUS KITA - April 27
Ketika Tuhan menciptakan kita, Ia telah memiliki gambaran yang jelas mengenai tujuan hidup kita (Mzm. 139.13-16). Dalam Kejadian 12:2, Tuhan menuliskan tujuan ilahi dalam hidup kita, yaitu: menjadi besar, diberkati, masyhur dan menjadi berkat.
Tuhan mau supaya kita mengembangkan diri (menjadi besar), kemudian Ia akan memberkati semua usaha kita untuk berkembang sehingga menjadi masyhur (berprestasi). Dengan demikian, kita akan dengan mudah menjadi saluran berkat bagi orang lain. Mari perbaharui pemikiran kita untuk tidak hanya ingin menjadi berkat bagi orang lain tanpa mau mengembangkan diri. Sebaliknya, jangan pula kita egois hanya mau hidup sukses tanpa menjadi berkat bagi orang lain. Sebab, maksud Tuhan memberkati kita adalah supaya kita juga menyalurkan berkat bagi mereka yang membutuhkan. Inilah isi hati Tuhan, yaitu supaya semua orang mengalami kasih, berkat serta keselamatan dari Tuhan lewat perpanjangan tanganNya di dunia, yaitu kita. Bagaimana kita dapat terus bergerak di dalam tujuan ilahi yang sudah Tuhan tetapkan?
1. Intim dengan Tuhan
Yohanes 15.4-5 berkata bahwa di luar Yesus kita tidak dapat berbuah banyak (maksimal) dan tidak dapat berbuat apa-apa. Keintiman dengan Tuhan membuat kita ikut mencintai dan memiliki hati misi Tuhan. Keintiman dengan Tuhan memberikan kita kekuatan serta hikmat untuk dapat melakukan bagian kita dengan maksimal dalam menggenapi tujuan ilahi yang Tuhan berikan.
2. Miliki tujuan yg spesifik, realis dan terukur
Jika Tuhan ingin kita memberkati dunia sekitar yang membutuhkan melalui talenta, kepandaian, pekerjaan maupun harta kita, miliki target yang jelas tentang bagaiamna kita dapat mewujudkannya. Jika kita terbeban untuk menolong orang lain melalui konseling, dalam hal apa saja dan sampai sejauh mana kita harus bertumbuh sehingga dapat mengkonseling orang dengan efektif dan maksimal? Mungkin kita harus mengembangkan karakter kesabaran dalam mendengarkan. Kita juga perlu terus bertumbuh dalam kepekaan mendengar suara Roh Kudus, memperluas wawasan dengan membaca buku-buku yang dapat menolong kita dalam mengkonseling orang. Jika kita terbeban untuk mengalirkan kasih kepada orang-orang di tempat kerja, buatlah target tentang siapa saja yang dengannya kita perlu membangun hubungan. Rencanakanlah waktu (di tengah-tengah kesibukan) untuk mengunjunginya, menceritakan kasih Yesus kepadanya dan mendoakan dia. Jika kita terbeban untuk mendukung pekerjaan misi lewat uang kita, pikirkan seberapa besar kita rindu pekerjaan misi tersebut tergenapi, berapa banyak dana yang dibutuhkan agar pekerjaan misi itu terwujud, seberapa besar dukungan dana yang mau kita berikan dan usaha apa saja yang harus kita lakukan supaya bisa memberi dengan maksimal? Jika kita terbeban untuk menolong teman sekolah melalui kepandaian kita, rencanakanlah bagaimana kita bisa menolongnya supaya pintar. Mungkin dengan belajar bersama, memberi les gratis untuknya sementara kita juga harus terus belajar supaya pengetahuan/kepandaian semakin bertambah.
3. Mengatur Prioritas
Setelah mengetahui tujuan/target, selanjutnya adalah menyusun prioritas harian. Kita harus bijaksana dalam menyusun prioritas mana yang penting dan harus kita kerjakan kerjakan setiap hari. Berfokulah pada kegiatan yg mengarah pada tujuan ilahi yang Tuhan berikan. Jika kita rindu supaya anak-anak di Rumah Kehidupan mengalami kasih Bapa, singkirkan acara nonton sinetron kita, luangkan waktu untuk mengunjungi dan mengajak anak-anak itu bermain. Jika kita rindu supaya keluarga atau teman kita bertobat, mungkin kita perlu mengurangi waktu tidur kita untuk mendoakan mereka dan menyediakan waktu untuk berbagi kasih serta berita keselamatan dengan mereka. Jika kita rindu Healing Centre KrisPen segera terwujud, mungkin kita perlu menyisihkan uang saku sekolah atau sebagian dari keuntungan bisnis kita untuk diberikan sebagai janji iman misi kita.
4. Bertekun dalam panggilan Tuhan
Jika kita rindu untuk menjadi berkat di ladang misi lintas budaya maupun bangsa-bangsa lain, jangan tunggu nanti. Kebanyakan orang berpikir bahwa mereka akan menjadi berkat bagi orang lain “suatu hari nanti”. Sayangnya suatu hari nanti tidak pernah terjadi. Terus bayangkan dan doakan tujuan ilahi yang Tuhan berikan pada setiap kita setiap pagi agar kita tidak menjadi tawar hati. Tetapi, juga mulailah berfungsi dimana kita ditempatkan sekarang. Jika kita adalah seorang PA, PKS atau pembina di komsel, layanilah dengan maksimal orang-orang yang Tuhan percayakan di komsel kita. Jika ada banyak orang yang belum mengenal Yesus di kampung, sekolah dan tempat kerja kita, mulailah mengabarkan karya keselamatan Yesus kepada mereka mulai sekarang. Di manapun kita, dalam situasi apapun dan bagaimanapun caranya, belajarlah tekun mulai dari hal-hal yang kecil untuk menjadi berkat. Ketika kita setia dalam hal-hal yang kecil, Tuhan akan percayakan hal-hal yang lebih besar.(wn)
Saturday, April 26, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment