SENIN, 21 APRIL
BAPAKU SEORANG PENGUSAHA
Firman Tuhan : Yohanes 15 : 1 – 8
PERTANYAAN PERENUNGAN :
1. Siapakah Bapa Sorgawi, Yesus dan kita dalam perumpamaan ini? (ay. 1,2,5)
2. Apa yang dilakukan Bapa terhadap kita? (ay. 2)
3. Apa yang menjadi ukuran kemuliaan Bapa? (ay. 8)
PENGAJARAN :
Sering sekali kita mendengar perumpamaan ini dan sudah ada 2 (dua) lagu yang digubah untuk menggambarkan perumpamaan ini. Hampir semuanya menjelaskan perumpamaan ini dengan ilmu Biologi. Memang sepintas kita melihat bahwa ini biologi banget, kalau kita tidak tinggal dalam Yesus (sebagai pokok anggur) maka kita tidak bisa berbuat apa – apa dan akan mati pada akhirnya. Namun lebih daripada itu, ayat pertama menegaskan kepada kita bahwa perumpamaan ini berbicara tentang BISNIS, bahwa Bapa adalah seorang PENGUSAHA. Sebagai seorang pengusaha, Bapa memiliki visi dan ukuran keberhasilan yang jelas yaitu bahwa kita (sebagai ranting anggur atau murid – muridNya) harus berbuah. Kalau tidak berbuah, maka kita akan mengalami pemotongan. Banyak orang Kristen yang ingin tahu lebih banyak tentang Firman Allah, tetapi hari ini Dia memperingatkan bahwa mereka akan mengalami tuntutan rohani lebih banyak. Ahli Taurat dikecam Yesus karena mereka tahu lebih banyak tetapi malah menghalangi orang untuk datang kepada Bapa. Yang penting bagi Bapa bukan tahu banyak firman, tetapi melakukan firman. Itulah berbuah. Bagaimana dengan yang sudah berbuah? Kita akan mengalami pembersihan. Artinya Bapa belum puas dengan kehidupan kita sekarang dan masih menginginkan kita dibersihkan dari segala karakter dan keterbatasan pikiran yang selama ini menghalangi Dia untuk bekerja secara maksimal lewat hidup kita. Mari bekerja sama dengan Bapa mulai hari ini.
PENERAPAN PRIBADI :
1. Sudahkah aku berbuah? Buah apa saja yang sudah aku hasilkan (karakter, pelayanan dan jiwa – jiwa)?
2. Benalu atau keterbatasan apa saja yang Bapa ingin bersihkan dalam kehidupanku?
BAPAKU SEORANG PENGUSAHA
Firman Tuhan : Yohanes 15 : 1 – 8
PERTANYAAN PERENUNGAN :
1. Siapakah Bapa Sorgawi, Yesus dan kita dalam perumpamaan ini? (ay. 1,2,5)
2. Apa yang dilakukan Bapa terhadap kita? (ay. 2)
3. Apa yang menjadi ukuran kemuliaan Bapa? (ay. 8)
PENGAJARAN :
Sering sekali kita mendengar perumpamaan ini dan sudah ada 2 (dua) lagu yang digubah untuk menggambarkan perumpamaan ini. Hampir semuanya menjelaskan perumpamaan ini dengan ilmu Biologi. Memang sepintas kita melihat bahwa ini biologi banget, kalau kita tidak tinggal dalam Yesus (sebagai pokok anggur) maka kita tidak bisa berbuat apa – apa dan akan mati pada akhirnya. Namun lebih daripada itu, ayat pertama menegaskan kepada kita bahwa perumpamaan ini berbicara tentang BISNIS, bahwa Bapa adalah seorang PENGUSAHA. Sebagai seorang pengusaha, Bapa memiliki visi dan ukuran keberhasilan yang jelas yaitu bahwa kita (sebagai ranting anggur atau murid – muridNya) harus berbuah. Kalau tidak berbuah, maka kita akan mengalami pemotongan. Banyak orang Kristen yang ingin tahu lebih banyak tentang Firman Allah, tetapi hari ini Dia memperingatkan bahwa mereka akan mengalami tuntutan rohani lebih banyak. Ahli Taurat dikecam Yesus karena mereka tahu lebih banyak tetapi malah menghalangi orang untuk datang kepada Bapa. Yang penting bagi Bapa bukan tahu banyak firman, tetapi melakukan firman. Itulah berbuah. Bagaimana dengan yang sudah berbuah? Kita akan mengalami pembersihan. Artinya Bapa belum puas dengan kehidupan kita sekarang dan masih menginginkan kita dibersihkan dari segala karakter dan keterbatasan pikiran yang selama ini menghalangi Dia untuk bekerja secara maksimal lewat hidup kita. Mari bekerja sama dengan Bapa mulai hari ini.
PENERAPAN PRIBADI :
1. Sudahkah aku berbuah? Buah apa saja yang sudah aku hasilkan (karakter, pelayanan dan jiwa – jiwa)?
2. Benalu atau keterbatasan apa saja yang Bapa ingin bersihkan dalam kehidupanku?
SELASA, 22 APRIL
BUAH KARAKTER (1)
Firman Tuhan : Galatia 5 : 16 – 26
PERTANYAAN RENUNGAN :
1. Apa kunci untuk tidak hidup dalam kedagingan? (ay 18).
2. Apa saja perbuatan daging itu ? (ay 19 – 20)
3. Bagaimana hidup dalam Roh itu ? (ay 24)
4. Apa hasil hidup dalam Roh ? (ay 22 – 23). Renungkan sungguh – sungguh.
PENGAJARAN :
Buah pertama yang dunia ingin lihat dari seorang Kristen adalah buah Roh atau karakter yang diubahkan serupa dengan Kristus. Kalau orang Kristen tidak ada bedanya dengan dunia, maka orang dunia tidak akan memperhatikan. Kalau kita berada dalam situasi yang sangat gelap, maka sebatang korek api saja dapat menarik perhatian siapa saja. Seorang pelajar yang jujur akan sangat menarik perhatian semua temannya yang terlibat dalam gaya hidup yang mencontek. Demikian juga seorang karyawan yang jujur akan mengherankan semua rekannya yang melakukan korupsi. Saya merasa sangat gampang membuat perbedaan dengan dunia saat ini, karena mereka sangat kelihatan garang, tidak tahu berterima kasih, tidak perduli agama dan melakukan banyak perbuatan kedagingan lainnya. Memiliki perilaku yang berlawanan dengan mereka sudah menarik perhatian dunia, apalagi kalau itu adalah hasil proses karakter yang Bapa kerjakan dalam kehidupan kita, yaitu kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri. Ketika saya mempraktekkan gaya hidup Kristus (buah Roh), saya menerima pujian dari dunia! Di saat semua profesional lain berkelit selincah – lincahnya ketika menghadapi masalah, saya memilih untuk menerima kritik dan meminta ampun atas kesalahan saya. Ternyata dunia memberikan penghargaan terhadap apa yang baik. Mereka haus akan kasih dan kebenaran. Atasan saya bisa melihat perbedaan saya dengan rekan lainnya dan dia memuji saya dan memberikan kesempatan yang lebih besar.
PENERAPAN PRIBADI :
1. Perbuatan daging apa saja yang masih dalam pergumulan kita?
2. Imajinasikan bagaimana Saudara bekerja sama dengan Bapa untuk menyalibkan kedagingan Saudara saat cobaan itu datang!
RABU, 23 APRIL
BUAH KARAKTER (2)
Firman Tuhan : 2 Petrus 1 : 3 – 9
PERTANYAAN RENUNGAN :
1. Mengapa kita harus mengalami pertumbuhan iman? (ay 3 – 4)
2. Apa saja yang harus ditambahkan kepada iman? Bagaimanakah urutan pertumbuhannya? (ay 5 – 7)
3. Apakah akibat kalau semuanya itu ada pada kita? (ay 8)
PENGAJARAN :
Iman tanpa perbuatan akan mati, demikian juga iman tanpa kebajikan. Begitu saya memiliki iman dalam Kristus, kerinduan untuk berbuat baik itu sangat besar. Namun bila perbuatan baik itu tidak disertai dengan pengetahuan (pemahaman) mengapa dan untuk apa saya harus berbuat baik, maka semuanya akan percuma. Bila pengetahuan saya tidak disertai dengan penguasaan diri, maka kesombongan akan merajalela dalam diri saya. Penguasaan diri bukan hanya terjadi sekali – kali karena itu namanya kedisiplinan sesaat, oleh sebab itu kita harus tekun melakukannya. Semuanya itu akan membawa kita kepada kesalehan (hidup yang kudus). Di atas semuanya itu, kita harus menambahkan KASIH, baik untuk saudara seiman maupun untuk semua orang.
Kalau dunia mengatakan UUD alias ujung – ujungnya duit, maka gereja harus menyatakan UUK, ujung – ujungnya kasih. Beberapa sarjana Alkitab menegaskan bahwa buah roh itu adalah satu (kalau tidak, tentu namanya adalah buah – buah Roh), yaitu kasih, yang berisi sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri. Hari ini kita melihat bahwa pandangan ini ditegaskan dalam perikop yang kita pelajari.
Paulus pun menyadari bahwa tanpa kasih, kita seperti canang yang bergemerincing. Semuanya sia – sia ketika dunia mengenal gereja tidak memiliki kasih. Ujung semua buah karakter kita adalah KASIH. Siapkah saudara mempraktekkannya?
PENERAPAN PRIBADI :
Di tingkat manakah pertumbuhan rohani Saudara? Apa yang Saudara harus lakukan untuk sampai pada pertumbuhan puncak kita (kasih)?
Mari kita mulai dengan perbuatan baik dan tingkatkan sampai Kasih menjadi karakter kita.
KAMIS, 24 APRIL
BUAH PELAYANAN (1)
Firman Tuhan : Roma 12 : 3 - 8
PERTANYAAN RENUNGAN :
1. Apa rahasia hidup bersama dalam jemaat atau di dalam komunitas lainnya? (ay. 3)
2. Atas dasar apakah Tuhan memberikan karunia kepada kita? (ay 6)
3. Sebutkan macam – macam karunia dalam perikop ini! (ay 7 – 8)
PENGAJARAN :
Gereja bukan hanya sebuah organisasi, melainkan juga sebuah organisme. Gereja sering diumpamakan sebagai tubuh manusia dan anggota gereja diumpamakan sebagai anggota tubuh yang memiliki fungsi yang berbeda – beda, namun membentuk sistem fungsi yang membangun tubuh itu sendiri. Kita akan berfungsi sempurna ketika kita tidak berusaha meniru yang lain.
Bagaimana caranya supaya kita tetap memelihara keaslian (originalitas) kita tanpa merasa perlu iri dan meniru orang lain yang kita anggap lebih hebat dengan karunianya? Rasul Paulus punya resep yang sangat jitu : janganlah kita memikirkan hal – hal yang lebih tinggi daripada yang patut kita pikirkan, sesuai dengan ukuran iman yang dikaruniakan Tuhan kepada kita. Ketika kita memikirkan hal – hal yang lebih tinggi daripada ukuran iman yang dianugrahkan Tuhan, di situlah letak kekacauan dimulai. Kita akan mulai mementingkan diri sendiri dengan jalan menganggap diri kita lebih hebat atau lebih utama dibandingkan dengan yang lain.
Saat kita merasa lebih penting daripada orang lain, saat itulah saat yang terburuk karena kita tidak akan melayani orang lain. Kita hanya tertarik untuk melayani diri sendiri. Otomatis karunia pelayanan kita tidak akan berjalan, karena Tuhan menciptakan karunia untuk kita jalankan bagi kepentingan orang lain. Pada saat itulah kita bisa dinyatakan tidak berbuah. Itulah sebabnya, mari kita merendahkan diri kita untuk memikirkan hal – hal yang Tuhan anugerahkan, bukan memikirkan ambisi pribadi.
PENERAPAN PRIBADI :
1. Ambisi pribadi apa yang kerap kali menghalangi Anda untuk berbuah pelayanan?
2. Akui dan bertobat. Kerjakan dengan sungguh – sungguh karunia Tuhan atas hidup Anda.
JUMAT, 25 APRIL
BUAH PELAYANAN (2)
Firman Tuhan : 1 Petrus 4 : 7 - 11
PERTANYAAN RENUNGAN :
1. Hal penting apakah yang harus kita perhatikan di akhir jaman ini? (ay 7)
2. Sebutkan hal – hal yang harus kita lakukan di akhir jaman ini! (ay 8 – 11)
PENGAJARAN :
Banyak hal yang menyita perhatian saya di zaman ini, rasa – rasanya semua harus diperhatikan dan saya harus mengambil keputusan atas semua situasi ini. Kadang itu membuat saya sangat tertekan dan mengalami frustrasi ketika keadaan tidak berjalan sebagaimana mestinya. Saya bisa merasakan roh saya tertekan dan gelisah, pada saat itulah saya tahu bahwa saya harus berdoa lebih banyak. Pada saat saya berdoa, saya mendapati bahwa saya tidak bisa menghentikan doa saya karena memang roh saya membutuhkan lebih banyak waktu dengan Penciptanya.
Hari ini kita belajar untuk tidak hanya memikirkan diri sendiri saja. Kalau kita sudah berdoa lebih banyak dan merasa lebih baik (feel good), maka hal itu harus diikuti dengan tindakan nyata yaitu melakukan kebaikan atau kasih (do good) kepada sesama. Tuhan mengajarkan kepada kita untuk memberikan tumpangan dengan tidak bersungut – sungut (tulus dalam membantu), melayani sesuai dengan karunia yang Tuhan anugrahkan dan berbicara sebagai orang yang menyampaikan firman Tuhan. Tuhan melatih kita memiliki lidah seorang murid yang akan menguatkan hati banyak orang yang sedang tertekan saat – saat ini.
Menjadi pengurus yang baik dari karunia Tuhan adalah prestasi kerja yang sangat baik dipandang Tuhan dan manusia. Orang memberikan penghargaan kepada pengurus yang benar – benar melakukan tugasnya dengan sukacita, bukan hanya sekedar bekerja. Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, Bapa dimuliakan ketika kita berbuah, salah satunya melayani dengan karunia yang dianugrahkanNya kepada kita.
PENERAPAN PRIBADI :
Apa saja yang membuat Anda tidak tenang dan tidak berdoa?
Pelayanan apa yang akan Anda lakukan setelah belajar firman ini?
SABTU, 26 APRIL
BUAH JIWA – JIWA (1)
Firman Tuhan : Yohanes 4 : 27 – 30, 39 – 42
PERTANYAAN RENUNGAN:
1. Apa yang dilakukan perempuan Samaria itu setelah bertemu dengan Yesus? Apa yang dikatakannya kepada orang – orang yang ada di kotanya? (ay. 28 – 29)
2. Apa yang terjadi setelah perempuan Samaria melakukan hal tsb.? (ay. 39)
PENGAJARAN :
Apa yang dilakukan perempuan Samaria ini sama sederhananya dengan yang dilakukan oleh Andreas terhadap Petrus. Ia hanya mengajak orang – orang untuk melihat apa yang dilihatnya dan mendengar apa yang dia telah dengar. Tanpa malu – malu perempuan itu menceritakan suatu penempelakan rohani dari Tuhan atas dosa – dosanya dan menyaksikan semuanya kepada orang lain agar mereka juga mendapatkan kesempatan rohani yang sama.
Kepercayaan yang tulus dan kerinduan hati yang besar setelah mengalami pemulihan, menyebabkan perempuan ini berani dan tidak malu lagi dengan kehidupannya. Dia telah melihat bahwa hidupnya sungguh berubah total. Sebelumnya dia sangat malu dengan reputasinya sebagai perempuan berzinah. Kini dia merasakan kemerdekaan yang besar untuk menjadi dirinya sendiri, tanpa harus terikat dengan dosa.
Kasih mula – mula yang besar itulah yang menyebabkan dia berani mempertaruhkan reputasinya dengan cara mengajak setiap orang melalui kesaksian pertobatannya. Orang yang melihat hidupnya telah berubah menjadi tertarik kepada Yesus, yang telah mengubah hidup perempuan itu. Sampai akhirnya mereka bertemu sendiri dengan Yesus dan memiliki iman pribadi kepada Yesus.
PENERAPAN PRIBADI :
1. Periksa apakah hati kita masih berisi kasih mula – mula itu.
2. Ingat dan doakan beberapa teman yang perlu bertemu dengan Yesus.
MINGGU, 27 APRIL
BUAH JIWA – JIWA (2)
Firman Tuhan : Kisah 2 : 41 - 47
PERTANYAAN RENUNGAN :
Bagaimanakah cara Tuhan menambah jumlah jiwa – jiwa kepada gerejaNya?
PENGAJARAN :
Banyak orang berkata bahwa cara hidup jemaat pertama adalah utopia (sebuah khayalan yang ideal dan tidak mungkin terjadi). Yang perlu kita pelajari di sini adalah bagaimana sikap jemaat mula – mula kepada Tuhan. Pertama, mereka takut akan Tuhan. Mereka menghormati Tuhan yang berkuasa untuk mengadakan mujizat dalam kehidupan mereka, terutama mujizat keselamatan.
Kedua, mereka bersatu. Segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, tidak eksklusif. Dengan mempraktekkan gaya hidup semacam ini, mereka menyatakan diri sebagai pengelola miliknya Tuhan, bukan sebagai pemilik kekayaan sendiri. Mereka hanyalah pengurus yang setia dari sumber daya yang Tuhan berikan ke dalam kehidupan mereka. Ketiga, mereka bersekutu dalam kasih yang tulus sehingga dunia melihat mereka berbeda dengan yang lain dan menciptakan ketertarikan untuk bergabung dengan kumpulan mereka.
Inilah gereja atau komunitas sejati. Kalau kita rindu berbuah dan Bapa dipermuliakan, nyatakanlah kasih kepada saudara seiman, dan kemudian kepada semua orang. Ketika ada hamba Tuhan memberikan nasihat kepada saya untuk mengasihi tubuh Kristus, saya sadar bahwa kasih saya kepada tubuh Kristus dapat menggerakkan hati Tuhan untuk menambah jumlah jiwa kepada gerejaNya. Haleluya!
PENERAPAN PRIBADI :
1. Apa yang masih kurang dalam komunitas kita untuk mengalami seperti jemaat mula – mula?
2. Mari kita mengasihi Tubuh Kristus, stop hujatan atau keluhan kepada gereja.
BUAH JIWA – JIWA (2)
Firman Tuhan : Kisah 2 : 41 - 47
PERTANYAAN RENUNGAN :
Bagaimanakah cara Tuhan menambah jumlah jiwa – jiwa kepada gerejaNya?
PENGAJARAN :
Banyak orang berkata bahwa cara hidup jemaat pertama adalah utopia (sebuah khayalan yang ideal dan tidak mungkin terjadi). Yang perlu kita pelajari di sini adalah bagaimana sikap jemaat mula – mula kepada Tuhan. Pertama, mereka takut akan Tuhan. Mereka menghormati Tuhan yang berkuasa untuk mengadakan mujizat dalam kehidupan mereka, terutama mujizat keselamatan.
Kedua, mereka bersatu. Segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, tidak eksklusif. Dengan mempraktekkan gaya hidup semacam ini, mereka menyatakan diri sebagai pengelola miliknya Tuhan, bukan sebagai pemilik kekayaan sendiri. Mereka hanyalah pengurus yang setia dari sumber daya yang Tuhan berikan ke dalam kehidupan mereka. Ketiga, mereka bersekutu dalam kasih yang tulus sehingga dunia melihat mereka berbeda dengan yang lain dan menciptakan ketertarikan untuk bergabung dengan kumpulan mereka.
Inilah gereja atau komunitas sejati. Kalau kita rindu berbuah dan Bapa dipermuliakan, nyatakanlah kasih kepada saudara seiman, dan kemudian kepada semua orang. Ketika ada hamba Tuhan memberikan nasihat kepada saya untuk mengasihi tubuh Kristus, saya sadar bahwa kasih saya kepada tubuh Kristus dapat menggerakkan hati Tuhan untuk menambah jumlah jiwa kepada gerejaNya. Haleluya!
PENERAPAN PRIBADI :
1. Apa yang masih kurang dalam komunitas kita untuk mengalami seperti jemaat mula – mula?
2. Mari kita mengasihi Tubuh Kristus, stop hujatan atau keluhan kepada gereja.
No comments:
Post a Comment