FOKUS KITA
Ada sebuah pelajaran lain yang menarik dari kisah Nuh dan bahteranya di dalam kitab Kejadian 7 dan 8.
Sebelum mendatangkan air bah yang menenggelamkan seisi bumi, Tuhan memerintahkan Nuh dan seisi rumahnya (keluarganya) untuk masuk ke dalam bahtera. Setelah air bah surut, maka Tuhan memerintahkan Nuh beserta seluruh keluarganya untuk keluar dari bahtera. Di antara 2 kondisi tersebut, Alkitab berkata bahwa Nuh dan keluarganya “tinggal” atau “diam” di dalam bahtera.
Sama halnya bila kita memasuki sebuah tempat yang baru atau suatu hubungan yang baru, ada suatu masa dimana kita harus tinggal, diam, berada di tempat itu sebelum kita keluar.
Kisah Nuh di dalam bahteranya juga mengajarkan kepada kita tentang betapa pentingnya tinggal di dalam Kristus, sehingga hadirat Tuhan nyata dalam hidup kita. Hadirat Tuhan itu sangatlah penting untuk memenuhi hidup kita, karena hadirat Tuhan adalah sumber kekuatan kita untuk bertahan dan mengatasi setiap krisis yang terjadi dalam hidup kita.
Tinggal di dalam Kristus mengandung nilai yang lebih tinggi daripada mengalami suatu kemenangan sesaat di masa krisis.
Mengalami suatu kemenangan dari sebuah krisis memang merupakan hal yang paling menyenangkan. Tetapi, tinggal di dalam Kristus merupakan suatu pengalaman yang sangat mulia dan tak ternilai harganya, karena “Jika kamu tinggal di dalam Aku dan FirmanKu tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki dan kamu akan menerimanya.”
Rasanya ironis jika ada banyak orang yang tidak mau atau enggan menerima kebenaran ini. Banyak orang ingin mengalami kemenangan demi kemenangan dan kemuliaan demi kemuliaan dengan cara yang mudah dan cepat. Daripada tinggal di dalam Kristus yang memerlukan pengorbanan kenyamanan-kenyamanan hidup, mereka bersikap seperti “bayi-bayi” rohani yang hanya mau “susu” serta menolak makanan keras. Mereka terus berbuat dosa, datang ke gereja untuk berdoa dan menyatakan pertobatan, kemudian berbuat dosa lagi.
Adalah jauh lebih baik lagi bagi kita untuk belajar tinggal di dalam Kristus dan membiarkan Roh Tuhan memimpin hidup kita setiap hari memasuki hadiratNYa, yakni kehidupan yang berkelimpahan di “Tanah Perjanjian” kita.
Dengan tinggal di dalam Kristus, kita akan belajar hidup “dari kemuliaan kepada kemuliaan”. Itulah kehidupan yang menyerupai kehidupan Kristus.(L@)
Terinspirasi dari: Pemenang (Bukan Tidak Pernah Gagal, tetapi Tidak Pernah Menyerah), Edwin Louis Cole
Saturday, June 6, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment