Sunday, June 21, 2009

Nomor Satu: Connect dengan Tuhan

FOKUS KITA

Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamNya. (Efesus 2:10)

Ketika membaca ayat di atas, kalimat awal akan membuat kita bersemangat, “…diciptakan untuk melakukan pekerjaan baik yang dipersiapkan Allah sebelumnya...” Wah, sepertinya Tuhan sudah memberi jaminan dalam kehidupan. Ia sudah mempersiapkan jalan untuk kita, baik pula. Jadilah kita giat menjalankan setiap tugas serta tanggung jawab yang sudah ada dalam hidup kita masing-masing. Alasannya? “Kan kita memang diciptakan untuk melakukan pekerjaan baik yang dipersiapkan Allah sebelumnya.” Kita tidak menyadari bahwa ayat ini ada kelanjutannya, yang justru merupakan intisarinya.

Hidup di DalamNya: Connect sepanjang hari
Jika direnungkan lebih lagi, ada yang ‘aneh’ dalam Efesus 2:10 ini. Jika dilihat secara keseluruhan, secara struktur Bahasa Indonesia membuka sebuah kalimat baru dengan kata ‘karena’ adalah hal yang aneh. Contohnya kalimat berikut ini: Karena ingin membeli bahan makanan untuk makan malam nanti. Ibu ke pasar. Aneh bukan? Lebih tepat bila diubah: Ibu ke pasar karena ingin membeli bahan makanan untuk makan malam nanti. Sama halnya dengan ayat tersebut di atas, kalimat yang akhir harusnya diletakkan di awal.
Jadi semestinya adalah: (1)Ia mau, supaya kita hidup di dalamNya. (2)Karena kita ini buatan Allah diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Bagian yang harusnya dinomor satukan adalah: kita hidup di dalamNya.
Sebagai orang yang sudah lahir baru, kata hidup di dalamNya tentu tidak lagi asing. Saat teduh, merenungkan firman, berdoa, dan sebagainya sudah menjadi gaya hidup. Namun, hidup di dalamNya tidak sebatas memulai hari dengan berdoa, membaca Firman, sms M4 ke teman komsel, dan berlanjut ke rutinitas harian. Masih ingat kegerakan Touching Heaven Changing Life (THCL) tahun 2007 yang lalu? Ya, itu lah hidup di dalamNya. Connect atau terhubung sepanjang hari dengan Tuhan. Merenungkan Firman di sela-sela kegiatan kita sehari-hari, menyimpan Firman di dalam pikiran dan hati. Berbahasa roh, berdialong terus-menerus dengan Tuhan.

Transfer Pengertian Berbeda
Ketika kita terhubung dengan Tuhan sepanjang hari, kita tidak sedang menghadapi hari-hari dengan pengertian kita sendiri. Tidak heran ketika menjumpai masalah, yang keluar adalah stock Firman yang selama ini kita renungkan. Tidak heran kita akan keheranan melihat bagaimana bisa kita tetap bersukacita, meskipun dalam satu hari ‘seharusnya’ terasa begitu melelahkan. Atau bagaimana kita dapat melihat sisi positif dan tetap bersyukur dalam setiap kondisi. Ya, itu semua karena kita hidup di dalamNya. Sehingga kendali utama bukan lagi pada akal pikiran kita, melainkan pengertianNya.

Jadi, siap connect sepanjang hari dengan Tuhan dan menemukan betapa dashyatnya melalui hari-hari Anda dengan pengertian baru? (vln)

No comments: