Saturday, June 13, 2009

Memberikan yang Terbaik

FOKUS KITA

Mendengar kata “memberi”, terlintas dalam pikiran kita bahwa kita harus kehilangan sesuatu. Kita bisa berpikir seperti itu karena kita lebih memperhatikan ego, sehingga kita akan mencari banyak alasan untuk tidak memberi. Tetapi, Firman Tuhan berkata: “Lebih baik memberi daripada menerima” (Kisah Rasul 20:35). Ini benar! Pemberian yang tulus karena ingin memberkati dan melihat orang lain berbahagia akan mendatangkan sukacita sejati tidak hanya bagi orang yang menerimanya, tetapi juga kita yang memberi.

Memberi sering diartikan hanya tentang harta, padahal memberi itu lebih dari masalah harta, tetapi hati kita.

Dulu, memberi adalah hal yang sangat berat bagi saya, karena saya termasuk orang yang sangat perhitungan dalam segala hal, baik uang, waktu dan tenaga. Saya mengalami perubahan ketika melihat teladan hidup pembina saya. Apa yang dia lakukan membuat saya mengerti apa arti memberi, bahkan memberi dari kekurangan. Lewat hidupnya, saya mengerti bahwa apa ia lakukan berawal dari hatinya yang ia berikan untuk Tuhan dan setiap anak rohaninya. Inilah yang membuat dia tidak merasa berat untuk memberi. Saya melihat hidupnya dipenuhi sukacita dan damai, bahkan berlimpah-limpah. Sekarang, saya belajar untuk memberi diri bagi orang lain. Tidak lagi hidup untuk diri sendiri, tetapi hidup untuk orang lain. Pengertian akan keselamatan kekal yang dianugerahkan Tuhan kepada saya tidak dapat digantikan oleh apapun menjadi alasan keputusan saya untuk mau memberi diri dipakai Tuhan. Meskipun banyak pengorbanan, bahkan harus menyerahkan hak-hak saya, saya mau belajar member, karena apa yang saya berikan untuk Tuhan tidak sebanding dengan apa yang telah Yesus berikan kepada saya.

Memberikan hati kita berarti juga memberikan segala hal yang bisa kita berikan, seperti: waktu, tenaga, harta, pikiran dan doa. Memang tidak mudah untuk memberi, karena kecenderungan manusia adalah egois dan enggan berbagi. Tetapi, dengan pertolongan Roh Kudus, kita akan punya belas kasih Tuhan, kemampuan dan kemauan untuk memberi.

Sesungguhnya Tuhan tidak membutuhkan pemberian kita, karena Ia sudah memiliki segalanya. Tuhan perintahkan kita untuk memberi bagi sesama kita, baik materi atau rohani, bukan karena Ia tidak bisa memberi, melainkan supaya sesama kita yang membutuhkan bisa menikmati berkat yang Ia sediakan. Tuhan membutuhkan bantuan kita untuk menjadi perpanjangan tanganNya bagi orang yang membutuhkan. Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan kepentingan dirinya sendiri. Yang ada dalam pikiran dan hatinya adalah bagaimana dia bisa berkenan kepada komandannya, dengan mematuhi semua perintah komandannya. Hidup kita ibarat seorang prajurit yang sedang berjuang. Tujuan dari semuanya ini adalah supaya kita berkenan kepada komandan kita, yaitu YESUS KRISTUS.

Hari-hari ini, Tuhan membawa saya untuk mau memberi diri bagi sekitar saya yang mengalami kesesakan, salah satunya adalah rekan saya di kantor. Dia dan saya memiliki sakit yang sama, yaitu sakit gigi. Dia bercerita kalau dia sudah berdoa, tetapi tidak kunjung sembuh, sementara saya berdoa dan mengalami kesembuhan. Kemudian Roh Kudus berkata dalam hati saya, bahwa saya sembuh karena memiliki Tuhan yang hidup dan sanggup melakukan segala perkara, sedangkan tuhan yang disembah teman saya bukanlah tuhan yang hidup, tidak dapat melakukan mujijat. Kebenaran ini memberi saya keberanian untuk terus memberitakan bahwa Yesus adalah Tuhan yang hidup. Saya bersaksi kepadanya tentang semua yang saya alami. Saya belajar melakukan apa yang menjadi bagian saya, yaitu menabur, menyiram, menanam. Biarlah Tuhan yang memberi pertumbuhan, karena yang dapat membuat orang bertobat adalah pekerjaan Allah melalui Roh KudusNya.

Mari berlomba untuk memberi diri bagi Kerajaan Allah, yaitu untuk membawa keselamatan bagi mereka yang terhilang. Jangan takut untuk menceritakan setiap pengalaman-pengalaman kita bersama Tuhan. Akan ada sukacita dalam hati kita saat kita sudah melakukan bagian kita untuk memberi bagi Kerajaan Allah. (liem)

1 comment:

Ongky said...

Seminngu lalu, setelah pulang dari ibadah doa malam sebuah gereja, temanku sempet sharing padaku melalui apa yang dikatakan oleh seorang hamba tuhan yang memimpin ibadah doa malam kali itu (hamba Tuhan itu berasal dari luar negeri dan ia mendapat nubuatan dalam doanya sehingga ia datang ke Indonesia sebagaimana TUHAN perintahkan kepadanya).Dimana dikatakan bahwa tahun ini adalah saat dimana kita (umat kristen Indonesia pada khususnya) harus lebih banyak MEMBERI, bukannya mengharap balasan yang akan trima nantinya, tetapi percayalah ketika kita memberi dengan sukacita, apalagi ketika kita memberi dalam kekurangan kita, YESUS akan memperhitungkan segala yang kita bayar, bahkan dalam tahun ini pula IA dapat melimpahkan berkatnya berlipat-lipat bagi kita. Memberi tidak harus dengan materi, memberi juga dapat dilakukan dengan membrikan perhatian kepada anggota komsel yang tidak datang ke gereja, membrikan tenaga dan doa untuk teman2 kita yang sedang membutuhkan bantuan dan support. Apapun itu, inilah saatnya!!! Berikan yang terbaik dari dalam hati kita, sehingga setiap orang yang menerima dapat melihat kemuliaan YESUS melalui kita anak-anaknya. Gbu...