SEPUTAR KITA
(testimoni peserta School of Prayer (SOP III) – bagian 2)
Saya merasakan banyak sekali manfaat mengikuti SOP. Saya jadi lebih suka dan sering menyembah serta memuliakan Tuhan. Saya lebih mengutamakan datang ke ibadah raya, daripada menerima orderan pekerjaan. Saya selalu ingin dekat dengan Tuhan, rindu dan haus akan Tuhan setiap waktu, meskipun seluruh keluarga saya belum bertobat. Saya ingin dan bertekad agar keluarga saya bertobat. Sekarang saya menjadi orang yang punya belas kasihan dan mengasihi orang-orang di sekeliling saya. Padahal dulu saya cuek terhadap orang-orang di sekeliling saya. Saya lebih bertumbuh sejak ikut SOP. (Yayuk Lestari/Wirausaha)
Saya lebih banyak berdoa dari sebelumnya, yaitu berdoa di dalam roh dan memperkatakan Firman Tuhan. Saya merasakan bahwa sejak merenungkan dan memperkatakan Firman Tuhan, jiwa saya dipulihkan dari rasa kuatir. Kepekaan roh saya semakin meningkat karena hubungan yang intim dengan Roh Kudus. Kalau dulu saya gampang marah-marah, sekarang sudah semakin berkurang. (Endro Sumartono/Wirausaha)
Ada perubahan di dalam hidup saya. Sekarang saya lebih rajin berdoa dan merenungkan Firman Tuhan. Saya juga bisa berpuasa dan melakukan pelayanan orang percaya (POP), antara lain memberi bantuan kepada orang-orang yang memerlukan di sekeliling rumah saya. (Ristiani/Wirausaha)
Saya benar-benar bisa berdoa dan menyembah dalam roh serta mengalami kuasa Allah. Khususnya, pada hari Senin malam Bayu benar-benar mengalami kuasa Alllah yang luar biasa. Waktu itu saya menjenguk Efa yang sedang sakit, karena serangan balik iblis sesudah dia berdoa keliling untuk kota Surabaya. Waktu itu, dirumahnya Efa sedang diserang iblis, matanya terbalik dan berwarna putih sambil melototi saya. Lalu saya berperang rohani dengan berdoa dan berbahasa roh. Puji Tuhan! Bayu pun menang dan Efa sembuh. (Bayu Tri Laksono/Pelajar SMU)
Saya menjadi lebih intim dengan Bapa daripada bulan-bulan sebelumnya. Saya menjadi betah tinggal dalam hadirat Tuhan dan dapat mendengarkan suara Tuhan. (Daniel Mawar Sharon/Pelajar SMU)
Sekarang saya lebih suka berpuasa, merenungkan dan memperkatakan firman Tuhan. Jika ada teman yang sakit, saya suka mendoakan mereka. Kalau saya diserang rasa malas untuk melakukan BBMM, Tuhan selalu mendorong saya untuk selalu bangkit melakukan BBMM. (Christopher/Pelajar)
Semenjak ikut SOP, saya sering menceritakan tentang keajaiban Tuhan Yesus pada orang-orang fokus, terutama di pasar (karena pekerjaan saya jualan di pasar). Bahkan, saya kadang-kadang heran, kenapa mulut ini kok bisa ngomong tentang Yesus. Padahal, kalau dipikir secara sadar, saya nggak mungkin bisa ngomong seperti itu. (Sri Wahyuni/Pedagang)
Saat teduh saya sangat baik. Saya belajar untuk terus menerus menjadi pelaku Firman setiap hari. Saya juga terus menerus belajar untuk menang dari kekurangan-kekurangan saya, misalnya: jika toko ramai dan banyak masalah, biasanya saya cenderung untuk panik dan marah-marah jika ada kesalahan. Tapi, sekarang saya banyak berubah dan bisa menahan diri. Saya lebih punya hati dan memikirkan teman saya yang belum kenal Tuhan. Saya rajin berdoa dan merenungkan Firman. (Fei Kiem/Wirausaha)
Saya diingatkan lagi untuk setiap hari memberi makan manusia roh saya dengan berdoa, berpuasa dan merenungkan Firman Tuhan. Terutama dalam merenungkan Firman, saya belajar untuk menghafalkan ayat–ayat Firman Tuhan dan mengucapkannya. Ini sangat berdampak dalam diri saya karena dengan mengucapkan Firman Tuhan saya tidak lagi merenungkan masalah saya, tetapi diganti dengan Firman Tuhan. Hasilnya, saya yang biasanya cepat kuatir, sekarang cepat mengalami kemenangan. (Anita Siswardani/Pegawai Swasta)
Banyak perubahan dalam hidup saya. Kepekaan saya akan tuntunan Roh Kudus semakin terasah. Saya selalu diberi peringatan oleh Yesus langsung saat berdoa, dan juga waktu tidur saya sering diberi mimpi dan penglihatan. Dan apa yang saya katakan lewat mulut itu pasti terjadi. Oleh sebab itu, saya selalu berhati-hati dalam bicara. (Arie Kurniawan J./Pegawai Swasta)
Saturday, June 27, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment