Saturday, June 6, 2009

Ibadah Raya Misi Teen: Menangkan Surabaya

DARI KITA UNTUK KITA

Tidak perlu terkejut bila Anda disambut oleh dua orang remaja putri berbusana Ning Surabaya di pintu masuk gedung ibadah GBI Krispen, pada hari Minggu, 31 April 2009 yang lalu. Di dalam ruangan ibadah, para remaja yang lain tampak mengenakan batik. Belum lagi kemeriahan dekorasi, mulai dari teras dan pintu masuk ruang ibadah serta panggung yang sarat dengan semangat nasionalisme arek-arek Suroboyo. Mulai dari patung miniatur Tugu Pahlawan yang menjulang, ikon kota Surabaya: Ikan Sura dan Buaya, ada pula bambu runcing serta miniatur tank yang membungkus mimbar. Ada apa dengan Ibadah Raya Teen?

Kemeriahan suasana tersebut merupakan bagian dari Ibadah Raya Misi Teen dalam rangka menyambut Ulang Tahun Surabaya yang tepat berusia 716 tahun pada hari Minggu, 31 Mei 2009 lalu. Selain suasana ruang dan dresscode, ragam acara yang ditampilkan juga Surabaya ‘banget.’ Sebut saja tarian bendera yang diiringi lagu “Surabaya” dan penampilan Tari Remo lengkap dengan kostumnya yang mengiringi kirab 3 pasang Cak & Ning. Tidak lupa penampilan Band Living Water dan acara makan bersama lontong balap –makanan khas Surabaya- melengkapi perayaan HUT Surabaya yang sekaligus bertepatan dengan HUT Ibadah Yaya Teen yang ke-3.

Tak kalah pentingnya adalah pemutaran video klip tentang sejarah berdirinya kota Surabaya serta kondisi gaya hidup dan pergaulan remaja Surabaya di masa kini. Puncaknya, tentu saja khotbah Penatua Hanna Ongkosoetrisno mengenai berdoa bagi keselamatan kota. “Saya mengapresiasi para pemimpin Teen, yang tidak hanya kreatif, tetapi begitu profetis dalam memperingati HUT Teen yang ke-3 ini. Para pemimpin Teen telah menangkap isi hati Tuhan untuk kota Surabaya. Hal ini sangat sesuai dengan arahan Tuhan hari-hari ini kepada pemimpin KrisPen, supaya memiliki hati Allah, yaitu hati untuk (minimal) kota kita…. Saya percaya, ke manapun jemaat Teen pergi ke ‘tempat-tempat yang gelap’, di sana akan Teen akan menjadi terang dan membawa terobosan.”

Menutup khotbahnya, Penatua mendorong setiap jemaat Teen untuk menjadi saksi bagi kota, melalui doa syafaat bagi keselamatan Surabaya serta menjadi teladan hidup yang benar di manapun mereka berada.

Altar call kali ini juga berlangsung istimewa. Setiap jemaat yang hadir diajak untuk maju ke depan, mengambil hiasan berbentuk hati kecil, sebagai tanda, mereka mau memiliki hati untuk Surabaya. Selanjutnya, seluruh pemimpin dan jemaat Teen berdoa bersama untuk keselamatan serta pertobatan kota Surabaya.

Bukan kemeriahan dan kesuksesan acara Teen yang terutama, melainkan bagaimana respon Teen dalam menangkap isi hati Tuhan dan menggunakan momen ini untuk memberkati kota Surabaya. Berkaca dari semangat cinta akan kota yang dimiliki Teen, marilah kita bersama-sama memberkati Surabaya, kota pahlawan tempat kita tinggal ini! (vln)

1 comment:

Anonymous said...

Thank u :-) check out that emo boy hair at this blog:
http://www.emo--boys.info