SEPUTAR KITA
Hari Selasa malam, tanggal 9 Juni 2009, tampak para PJ, PA, dan PKS dari seluruh kelompok usia turut memadati ruang gereja Krispen. Mereka hadir untuk menyaksikan penutupan School of Prayer (SOP) angkatan ke-3. SOP yang digelar sejak tanggal 14 April 2009 lalu ini diikuti oleh 82 orang peserta.
Ada yang berbeda pada materi SOP angkatan yang ke 3 ini. Jika dulu pada SOP angkatan 1 & 2 (dulu bernama Diklat Doa) para peserta diajar untuk membangun manusia roh yang kuat lewat berdoa dalam Roh, berpuasa, merenungkan dan memperkatakan Firman Tuhan (disingkat BBM), sekarang peserta juga diajak untuk aktif melakukan pelayanan orang percaya alias POP (disingkat M). Adapun POP meliputi: Memberitakan Injil kerajaan Allah, Membalut Hati yang Terluka, Menyembuhkan Orang Sakit, Melepaskan Roh Jahat dan Memuridkan Jiwa.
Di malam penutupan SOP, penatua KrisPen, Pdt. Hanna Ongkosoetrisno, berpesan kepada semua peserta supaya tetap menjaga manusia rohnya tetap kuat dengan setia melakukan 4 disiplin rohani (BBMM) yang sudah diajarkan. Selain itu, peserta dimotivasi untuk aktif terlibat dalam kegiatan doa yang ada di KrisPen, antara lain: menjadi perisai doa bagi para pemimpin KrisPen yang sudah Tuhan percayakan, menjadi pendoa demi lawatan Tuhan di setiap ibadah raya dan berdoa untuk pertobatan, kesembuhan serta mujijat bagi komunitasnya. Peserta juga diajak untuk terlibat dalam kegerakan doa berkati kota Surabaya, contohnya: mengikuti doa di menara kota, berdoa keliling di tempat-tempat yang sering menjadi sarang kejahatan sampat terjadi perubahan.
Mengakhiri pesannya, Penatua mengajak seluruh peserta untuk berdoa sepakat bersama bagi kota Surabaya. Sebelum pulang, setiap peserta dibagikan laporan grafik pertumbuhan rohaninya serta resume dari Pembina SOP.
Pastikan diri Anda mengalami terobosan juga dalam kehidupan manusia roh Anda. Sampai jumpa di SOP berikutnya.(mr)
Testimoni…
Selama mengikuti SOP saya sangat termotivasi untuk memiliki kualitas disiplin rohani yang kuat. Saya sangat menikmati dalam hal mempraktekkan BBMM, walaupun banyak tantangan. Ada banyak mujijat yang saya alami keyika mengikuti SOP. (Cahyana Bayu B./Staf Pengabdi)
Saya merasakan dampak SOP yang signifikan, sama sekali bukan “emosional”. Materi-materi SOP memberikan pengaruh yang konsisten dalam kehidupan pribadi saya dengan Tuhan. Sebelumnya saya merasa biasa-biasa saja dalam kehidupan BBMM. BBM sesuai rutinitas, POP juga tidak terlalu antusias. Namun, semenjak ikut SOP saya jadi mencintai Firman. Saat-saat merenungkan Firman bagi saya bukan lagi rutinitas, melainkan waktu untuk menggali dan menerima kebenaran. Dampaknya saya mengalami tuntunan Firman Tuhan dalam hidup saya. Jika sebelumnya saya juga “takut” atau enggan menyaksikan secara gamblang pengalaman pribadi saya bersama Tuhan kepada orang yang belum kenal Tuhan, sekarang saya justru antusias menceritakan apa yang telah saya alami bersama Tuhan kepada teman-teman saya. Saya juga belajar menjadi tidak egois. Saya rindu membagikan apa yang saya alami, karena saya percaya Tuhan bisa mengerjakan hal yang sama kepada orang-orang di sekeliling saya. (Valencia Leonata/Mahasiswi)
Saya jadi lebih teratur dalam membaca dan merenungkan Firman Tuhan. Ketika bersaat teduh di pagi buta, saya sekarang dapat menjadi lebih peka akan suara Tuhan. (Rudy Muljanto/Wirausahawan)
Sejak diberi kepercayaan untuk membina peserta SOP, saya menjadi lebih bergairah untuk membina jiwa. (Nurachman/Swasta)
Saya sangat kurang berdoa syafaat untuk keluarga dan VIP List. Tapi, kini iman saya benar-benar dibangkitkan untuk kembali tekun dan setia berdoa buat mereka, karena apa yang saya tabur tidak sia-sia. Semangat saya untuk doa keliling juga dibangkitkan. Kebenaran tentang doa, merenungkan Firman Allah lebih dirhemakan. Sekalipun hari-hari ini saya masih seringkali kalah dengan situasi dan kondisi tubuh, tetapi saya tidak menyerah. Saya akan terus mengejar ketinggalan-ketinggalan saya. Saya pasti bisa. (Mevy Eunice K./Ibu Rumah Tangga)
Saya merasa lebih intim dengan Tuhan, juga lebih akrab dengan lingkungan, keluarga dan teman. Sekarang saya merasa jijik dengan dosa. Saya mendapat penglihatan dari Tuhan agar kota Surabaya tidak sombong, walaupun berhasil membuat jembatan terhebat di Asia Tenggara karena Tuhan dapat menghancurkan dengan wujud Tsunami seperti di Aceh. Saya terus berdoa agar kota Surabaya terhindar dari murka Allah. (Jehtro/Pelajar SMU)
Saya baru pertama kali menjadi pembina dalam SOP, sehingga saya semakin tertantang untuk setia dalam BBMM, supaya menjadi teladan bagi kelompok saya. Saya tidak pernah bolong bersaat teduh, karena saya sering diimpartasi Firman Tuhan dan dibimbing Roh Kudus dalam sekolah dan keluarga saya. Saya rindu menjadi pembina SOP lagi, karena menjadi Pembina juga memacu pertumbuhan rohani saya. (Yohanes AK./Pelajar SMU)
Sekarang saya jauh lebih bisa mengontrol perkataan dan emosi saya. Dalam membangun hubungan intim dengan Tuhan, sekarang saya juga jauh lebih berupaya dari yang dulu. Kalau dulu saya berdoa asal-asalan, setelah mengikuti SOP saya berdoa dengan hati yang sungguh-sungguh dan rindu dipakai lebih lagi oleh Tuhan. (Randa/Pelajar SMU)
SOP membantu saya menyangkal kenyamanan daging dan mendisiplinkan saat teduh saya serta membagikan berkat firman Tuhan kepada saudara-saudara seiman. (Krissilia Sandri H./ Swasta)
Sekarang kalau sehari tidak berdoa, membaca firman dan merenungkannya rasanya ada yang kurang. Setiap pagi dan malam saya menjadi teratur untuk membaca firman dan berdoa. Kadang, kalau sore ada waktu luang, saya juga pakai untuk berdoa dan membaca firman. Saya menjadi sering sharing firman dengan istri saya. Kalau dulu berdoa selalu sendirian tanpa istri, sejak SOP kami selalu berdoa bersama secara rutin. Dimana pun saya berada, saya jadi sering berdoa dalam roh dan suka mendoakan orang lain. (Wilson/Swasta)
Sunday, June 21, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment