Monday, August 9, 2010

Dipanggil untuk menjadi… PENJAGA KOTA

KEGERAKAN KITA

Doa 24 Jam III telah kita selenggarakan pada tanggal 30-31 Agustus 2010 yang lalu. Kali ini, antusiasme jemaat yang terlibat sungguh luar biasa. Tercatat ada 131 orang yang ikut ambil bagian dalam acara ini, termasuk di antaranya pelajar, mahasiswa, pekerja, keluarga dan para orang tua. Dampak dari Doa 24 jam yang telah tiga kali diadakan ini adalah jemaat tetap bergairah dalam doa pribadinya maupun doa untuk kota dan bangsa.

Dalam Doa 24 Jam kali ini, secara spesifik Tuhan memberikan beberapa pernyataanNya bagi jemaat Krispen sebagai berikut:

Melalui penglihatan mengenai menara yang sangat tinggi di tengah gereja, Tuhan meneguhkan panggilanNya bagi Krispen sesuai dengan Yesaya 62:6-7, yaitu jemaat Krispen dipanggil untuk menjadi penjaga bagi kota dan bangsa. Penglihatan mengenai sebuah tugu dengan simbol binatang buaya dan dibawahnya ada darah semakin meneguhkan panggilan Krispen untuk tetap berjaga-jaga supaya kuasa iblis jangan menghancurkan kota ini.

Bukan hanya sebagai penjaga kota dan bangsa, tetapi jemaat Krispen diberi kuasa untuk mencabut, merobohkan, membinasakan dan meruntuhkan segala bentuk kuasa kejahatan, serta diberi kuasa untuk membangun dan menanam Kerajaan Allah di kota dan bangsa ini (sesuai firman Tuhan dalam Yeremia 1:10).

Melalui penglihatan tentang air setinggi mata kaki yang terus mengalir bertambah tinggi sampai selutut kemudian penuh dan meluap, dimana aliran air tersebut mengalirkan kesembuhan dan kehidupan (seperti firman Tuhan dalam Yehezkiel 47), Krispen akan mengalirkan kuasa yang menyembuhkan serta memulihkan kehidupan yang hancur.

Dengan pernyataan-pernyataan Tuhan di atas, Krispen semakin diteguhkan panggilannya. Ini tentu saja merupakan anugerah dan kepercayaan yang besar dari Tuhan bagi Krispen. Tentu saja, ada tanggung jawab yang besar mengikuti anugerah yang besar ini.

Tetapi, jemaat Krispen tidak perlu ciut nyali, karena Tuhan juga memberikan otoritas dan kuasaNya yang memampukan kita untuk dapat merebut serta menyelamatkan kota ini dari kehancuran.

Ingatlah bahwa masalah kota dan bangsa ini adalah masalah kita. Karena itu, Mari kita jaga kota dan bangsa ini. Mari menjadi bapa bagi jiwa-jiwa yang terhilang. Kita harus selalu berjaga-jaga dalam doa dan ‘mengingatkan’ Tuhan akan janji-janjiNya sampai kemasyuranNya ditegakan di kota ini, sebab Surabaya akan dipakai Tuhan untuk menjadi pintu kebangunan rohani bagi kota-kota lain di Indonesia (Yesaya 61:7).

Demikian penuturan Ibu Ruth Salmah, Koordinator Doa Krispen kepada Warta Kita.


Testimoni…

“Saya merasakan hadirat dan lawatan Allah yang sangat kuat. Saat menyembah, saya dapat merasakan kesedihan Allah terhadap keadaan bangsa ini dan Allah butuh kerjasama kita untuk memulihkan bangsa melalui kuasa doa.” (Ibu Riska/Pegawai Swasta)

Saya mendapat penglihatan tentang Roh Tuhan melingkupi sebuah rumah. Ketika penyembahan terus berlangsung, jumlah rumah yang dilingkupi oleh Roh Tuhan menjadi semakin banyak. Lewat penglihatan ini, Tuhan mau meneguhkan bahwa Dia benar-benar menjadikan jemaat-jemaat Krispen sebagai rumah doaNya. (Cahyana Bayu B/Staf Pengabdi)

Saat menyembah saya diingatkan Tuhan untuk melakukan tindakan-tindakan nyata buat lingkungan sekitar Mojoarum, khususnya orang-orang yang berkekurangan. (Irawati Tan/Ibu Rumah Tangga)

Doa 24 Jam Luar biasa! Allah memberikan hatiNya bagi saya untuk berdoa serta benar-benar merendahkan hati untuk bersyafaat bagi Surabaya. Saat menyembah, saya mendapat janji Tuhan, bahwa Ia memberikan hatiNya kepada jemaat untuk bersyafaat dan berdoa supaya kebenaran serta panji-panji Allah ditegakkan di setiap titik kota Surabaya. (Ester Mei Aryani/Staf Pengabdi)

Doa 24 Jam kali ini sangat berkesan sekali bagi saya, lebih daripada yang sebelum-sebelumnya. Saat menyembah, Tuhan mencelikkan mata saya untuk melihat para pemuda dan remaja yang haus serta lapar akan Tuhan dan Tuhan mau supaya saya menjadi berkat bagi para remaja. Sejak diadakan Doa 24 Jam, hampir setiap hari saya menjadi suka berdoa bagi jemaat krispen, kota dan bangsa. (Christoper/Pelajar)

Saya sangat senang terlibat dalam Doa 24 Jam. Waktu menjadi tidak terasa meskipun berdoa selama 2 jam. Saya begitu merasakan kehadiran Tuhan Yesus. Saat menyembah saya melihat sebuah gunung yang subur dan sebuah gua. Gua itu sangat terang sekali dan saya seperti berjalan tidak merasa takut. Lewat hal ini, Tuhan meneguhkan saya, bahwa Ia memakai saya untuk menjadi terang di komunitas tempat saya berjualan. (Ibu Sri Wahyuni/Wirausaha)

Luar biasa! Memang lebih indah saat berkata-kata dengan Tuhan. Rasanya dekat sekali dengan Dia! Saat menyembah, saya mendapatkan bahwa Tuhan sudah menjawab doa-doa kita bagi kebutuhan kota Surabaya, khususnya. Saat ini kegerakan perubahan itu sudah mulai terjadi di Surabaya. (Agus/Mahasiswa)

Lawatan Tuhan sungguh luar biasa. Saat menyembah tadi, Tuhan menyuruh saya untuk terus berdoa buat kota Surabaya. Dengan terlibat dalam Doa 24 Jam, roh doa saya tetap menyala-nyala. Bahkan, sewaktu saya berada di jalan dan melihat peminta-minta, saya berdoa di jalan supaya pemerintah kota dapat menyelesaikan masalah anak jalanan dengan baik. (Ibu Indah Wayan/Perawat)


Hadirat Allah semakin nyata dan tiap kali ikut Doa 24 Jam saya selalu merasakan hati Allah.
Saat menyembah, Tuhan bukakan tentang pokok doa bagi pemerintah kota dan bangsa, supaya mereka benar-benar memperhatikan kesejahteraan rakyat, dan bukan bekerja semata-mata karena uang. Selain itu, Tuhan ingatkan tentang pertobatan dan keselamatan untuk orang-orang yang duduk dalam pemerintahan. (Lilik Megawati/Staf Administrasi)

No comments: