“HIDUPKU MILIK YESUS SEPENUHNYA”
Senin, 21 Juli 2008
TETAP DALAM FIRMAN
Firman Hari ini: Yohanes 8:30-36
Pertanyaan Perenungan:
Apakah yang harus kita lakukan supaya benar-benar menjadi seorang murid Kristus? (Ay. 31)
Apakah maksudnya jawaban pertanyaan no.1 tsb. di atas?
Pengajaran:
Senin, 21 Juli 2008
TETAP DALAM FIRMAN
Firman Hari ini: Yohanes 8:30-36
Pertanyaan Perenungan:
Apakah yang harus kita lakukan supaya benar-benar menjadi seorang murid Kristus? (Ay. 31)
Apakah maksudnya jawaban pertanyaan no.1 tsb. di atas?
Pengajaran:
Seorang murid Kristus harus tetap tinggal dalam Firman. Tetap dalam Firman memiliki pengertian yang sangat penting. Dalam bahasa asli kata ”Tetap” berarti tinggal tetap secara terus-menerus. Jadi, jika kita tinggal tetap secara terus-menerus dalam firman maka hasilnya kita akan mengetahui setiap kebenaran ilahi yang disingkapkan ke dalam hidup kita. Selain itu yang lebih dahsyat adalah bahwa kebenaran itu akan memerdekakan kita (Ay. 31). Kebenaran Firman Allah benar-benar hidup, sehingga mampu membuat kita terlepas dari perbuatan-perbuatan yang tidak berkenan di hadapan Allah. Seorang murid sejati akan tetap hidup dan taat kepada Firman Allah. Saat ini banyak hal yang di anggap benar oleh dunia ini, namun hanya satu kebenaran yang dapat memerdekakan orang dari dosa dan kekuasaan iblis yaitu kebenaran mengenai Yesus Kristus yang terdapat dalam Firman Allah. Langkah-langkah praktis dalam mempraktekkan ”Tetap dalam Firman” yaitu:
1. Renungkan & Ucapkan Firman
Dalam Yosua 1:8 dikatakan bahwa kita harus mengucapkan dan merenungkan Taurat Tuhan yaitu Firman Allah siang dan malam. Mengapa harus merenungkan firman siang dan malam? Agar kita penuh dengan Firman Allah. Pak Eddy Leo mengatakan bahwa sebagai murid Kristus kita harus merenungkan Firman sampai hati kita penuh dengan Firman bahkan sampai ”Mabuk” oleh Firman (= dikuasai sepenuhnya oleh firman).
2. Praktekkan Firman
Firman Allah harus dipraktekkan supaya Firman itu benar-benar nyata dan hidup dalam diri kita. Inilah yang disebut Firman yang memerdekakan. Kita menyatakan Firman melalui praktek hidup sehari-hari supaya iman kita dapat dilihat orang lain di sekitar kita dan yakinlah bahwa mereka akan melihat Kristus dalam diri kita.
Lakukan 2 hal di atas secara terus-menerus supaya sebagai murid Kristus kita tetap kuat dalam menghadapi segala tantangan.
Penerapan Pribadi:
1. Apakah Saudara sudah merenungkan, mengucapkan dan mempraktekkan Firman Allah setiap hari?
2. Lakukan M1 (Menerima firman), M2 (Merenungkan firman), M3 (Melakukan firman) & M4 (Membagikan firman) secara terus-menerus!
Selasa, 22 Juli 2008
MEMILIKI BUAH SEJATI
Firman Hari ini: Yohanes 15:1-16
Dalam Yosua 1:8 dikatakan bahwa kita harus mengucapkan dan merenungkan Taurat Tuhan yaitu Firman Allah siang dan malam. Mengapa harus merenungkan firman siang dan malam? Agar kita penuh dengan Firman Allah. Pak Eddy Leo mengatakan bahwa sebagai murid Kristus kita harus merenungkan Firman sampai hati kita penuh dengan Firman bahkan sampai ”Mabuk” oleh Firman (= dikuasai sepenuhnya oleh firman).
2. Praktekkan Firman
Firman Allah harus dipraktekkan supaya Firman itu benar-benar nyata dan hidup dalam diri kita. Inilah yang disebut Firman yang memerdekakan. Kita menyatakan Firman melalui praktek hidup sehari-hari supaya iman kita dapat dilihat orang lain di sekitar kita dan yakinlah bahwa mereka akan melihat Kristus dalam diri kita.
Lakukan 2 hal di atas secara terus-menerus supaya sebagai murid Kristus kita tetap kuat dalam menghadapi segala tantangan.
Penerapan Pribadi:
1. Apakah Saudara sudah merenungkan, mengucapkan dan mempraktekkan Firman Allah setiap hari?
2. Lakukan M1 (Menerima firman), M2 (Merenungkan firman), M3 (Melakukan firman) & M4 (Membagikan firman) secara terus-menerus!
Selasa, 22 Juli 2008
MEMILIKI BUAH SEJATI
Firman Hari ini: Yohanes 15:1-16
Pertanyaan Perenungan:
1. Apakah ciri murid Kristus yang sejati? (Ay. 8)
2. Apakah yang terjadi jika ia tidak berbuah? (Ay. 2)
3. Baca dan renungkan ayat 16! Apa maksud ayat tersebut bagi Saudara dan apa yang Tuhan katakan untuk diri Saudara?
Pengajaran:
Seorang yang telah menerima Yesus sebagai Juruselamat pribadi adalah murid Kristus. Sebagai murid Kristus ia harus tetap dalam pokok anggur yaitu Tuhan Yesus. Selain sebagai Tuhan bagi diri kita, Ia juga adalah Guru untuk hidup kita. Murid yang sejati harus berbuah (Ay. 2). Apa yang terjadi jika tidak berbuah? Firman Allah mengatakan bahwa ranting yang tidak berbuah akan dipotong. Apa yang terjadi jika sudah terpotong dan lepas dari pokoknya? Ranting tsb tidak akan pernah bisa berbuah, alias mati serta tidak ada gunanya. Buah apa saja yang harus ada dalam seorang murid Kristus?
1. Buah Pertobatan
Murid Kristus harus menunjukkan buah-buah pertobatan yaitu memilki karakter dari sang Guru. Murid tidak akan pernah hidup dalam hal-hal yang tidak menyenangkan bagi gurunya. Jadi kita harus benar-benar bertobat dari dosa. Mungkin kita masih bisa jatuh ke dalam dosa, tetapi seorang murid tidak akan pernah betah tinggal dalam dosa. Dia akan cepat-cepat bertobat. Miliki pertobatan yang radikal supaya kita tidak murtad dan tetap mengikut Yesus sampai akhir.
2. Buah Jiwa-Jiwa
Murid yang sejati pasti akan menghasilkan murid yang lain. Bibit mangga yang ditanam akan menghasilkan buah mangga dan buahnya banyak. Jadi sebagai murid Kristus kita harus berbuah murid Kristus lain. Marilah kita berbuah jiwa-jiwa. Kita akan terus melipatgandakan gaya hidup Allah kepada orang lain yang belum mengenal Yesus.
3. Buah Pelayanan
Seorang yang menjadikan Yesus sebagai Tuhan pasti ia melayani. Yesus adalah Tuan dan kita adalah hamba. Apa yang dilakukan oleh seorang hamba? Melayani tuannya sampai akhir hidupnya. Di mana pun dan kapan pun kita berada, kita harus tetap melayani Tuhan dan tidak ada kata pensiun. Inilah murid sejati.
Hasilkan buah-buah tersebut dan biarlah buahnya tetap. Buahnya tetap berarti kita menjaga buah tetap utuh. Hasilkan buah yang banyak bagi kemuliaan Allah.
Penerapan Pribadi:
1. Sudahkah Saudara menghasilkan buah? Buah mana yang belum dihasilkan?
2. Buatlah keputusan untuk menghasilkan buah dan hasilkan buah yang banyak bagi Tuhan!
(Disarikan dari buku SPK Pemenang)
Rabu, 23 Juli 2008
KETAATAN SEJATI
Firman Hari ini: Kejadian 6:9-22
Pertanyaan Perenungan:
1. Siapakah Nuh di hadapan Allah? (Ay. 9)
2. Apa perintah Allah kepada Nuh? (Ay. 14-21)
3. Baca dan renungkan Ay. 22. Dapatkanlah sesuatu dari merenungkan ayat ini.
Pengajaran:
Nuh adalah orang yang sangat luar biasa. Firman Allah mengatakan bahwa ia adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sejamannya dan yang lebih dahsyat lagi, ia bergaul dengan Allah. Bukankah ini luar biasa! Allah memerintahkan Nuh untuk membuat bahtera dan membawa segala sesuatu yang diperintahkan Allah untuk dibawa dalam bahtera. Mari kita lihat dan renungkan respon Nuh dalam ayat 22! Dikatakan bahwa Nuh melakukan semua itu tepat seperti yang diperintahkan Allah kepadanya, demikianlah dilakukannya. Nuh taat kepada perintah Allah secara total. Ketaatan adalah karakter yang jarang ditemui saat ini. Seorang murid sejati adalah seperti seorang prajurit (Baca II Timotius 2:1-4). Apa saja yang diperintahkan oleh komandannya, harus dilakukan prajurit tersebut. Ketaatan tidak menunda apa yang telah diperintahkan. Ketaatan dilakukan segera dan tanpa pilih-pilih. Ketaatan yang ditunda, dipilih, apalagi tidak dilakukan bukanlah suatu ketaatan. Murid Kristus sejati harus taat terhadap komandan yaitu Yesus Kristus. Ada seseorang yang bekerja di sebuah toko bangunan. Pada hari pertama, pimpinannya menyuruhnya untuk memindahkan 500 buah genteng dari satu gudang ke gudang yang lain. Pekerja itu melakukannya dengan baik. Pada hari kedua, pimpinannya menyuruhnya untuk mengembalikan 500 buah genteng ke tempat semula dan ia melakukannya. Hari ketiga, pimpinannya kembali memerintahkan pekerja itu untuk memindahkan 500 buah genteng yang sama ke gudang yang lain. Hal ini berlangsung selama 1 minggu. Inilah gambaran ketaatan yang sejati. Seringkali orang mengeluh dan bertanya-tanya kenapa hal itu dilakukan? Tapi ketaatan harus tetap dilakukan bahkan ketika tidak diberi penjelasan sekalipun. Pertajam kepekaan Saudara terhadap suara Allah dan taatilah apa yang menjadi perintah-Nya. Jangan menunda-nunda dan memilih-milih. Segera lakukan. Buktikan bahwa Saudara adalah murid Kristus yang sejati.
Penerapan pribadi:
1. Apakah ada perintah Allah yang Saudara terima?
2. Sudahkah Saudara melakukannya?
3. Renungkan Mazmur 112:1-10! Catatlah semua hal yang Allah akan berikan ketika Saudara menaati perintah-perintahNya.
Kamis, 24 Juli 2008
MUDAH DIBENTUK
Firman Hari ini: Yeremia 18:1-6
Pertanyaan Perenungan:
Setelah membaca ayat Firman Tuhan hari ini, apa yang Saudara dapatkan?
Baca juga Yesaya 45:9 dan 64:8.
Pengajaran:
Yeremia dibawa oleh Allah kepada seorang tukang periuk yang sedang membuat bejana dari tanah liat. Jika bejana yang dibuat rusak, maka tukang periuk itu akan mengulangnya kembali. Allah berbicara kepada Yeremia bahwa Ia juga membentuk bangsa Israel seperti tukang periuk membentuk bejana itu. Ia sanggup melakukannya. Murid Kristus yang sejati harus mau dibentuk oleh Tuhan. Kapan proses pembentukan dimulai? Proses pembentukan dimulai saat seseorang menerima keselamatan. Tujuan pembentukan dari Allah adalah supaya kita semakin serupa dengan karakter Kristus. Seorang murid tidak boleh membantah dan melawan guru jika ia ingin menjadi serupa dengan gurunya sendiri. Mungkin ada karakter kesombongan, arogan atau meninggikan diri sendiri dalam hidup kita, maka inilah yang akan dikikis oleh Allah. Sebab tidak ada kesombongan dalam karakter Kristus. Tuhan ingin kita menjadi orang yang rendah hati dan selalu mengandalkan Dia. Proses pembentukan akan selalu melewati hal-hal yang menyakitkan, namun itulah harga yang harus dibayar. Jika kita ingin bisa bermain gitar, maka yang harus dilakukan adalah berlatih atau belajar dan siap untuk menghadapi hal-hal yang membutuhkan pengorbanan. Misalnya seperti jari tangan yang selalu bergesekan dengan senar gitar, hasilnya kulit jari menjadi rusak, sakit dan kadang-kadang terasa ada benda logam yang menancap di jari dan rasanya sakit. Selain itu kita harus menghafal kunci-kunci (chord) gitar, cara memetik gitar dengan benar dan bagaimana cara menghasilkan suara gitar yang sempurna. Ini semua membutuhkan pengorbanan. Demikian juga dengan kita sebagai murid Kristus. Dibutuhkan pengorbanan dari hidup kita. Gaya hidup kita yang tidak sesuai dengan karakter Kristus akan dikikis oleh Tuhan. Allah sering membentuk kita melalui komunitas. Kita akan bertemu dan selalu berinteraksi dengan saudara seiman yang seringkali membuat kita kecewa, tertekan, sehingga kita menghindari komunitas. Jalan keluarnya bukanlah menghindari, tetapi menghadapinya dengan sikap hati yang mau belajar untuk memiliki karakter-karakter Yesus. Ikutilah proses pembentukan Allah dan tunduklah terhadap kedaulatan-Nya, sebab Ia akan membuat kita menjadi murid sejati yang terbaik.
Penerapan pribadi:
Pembentukan apakah yang Saudara alami saat ini?
Apakah Saudara sudah memiliki penundukan diri terhadap pembentukan yang Allah lakukan?
Jangan keluar dari proses pembentukan Allah. Ingatlah, Roh Kudus selalu siap menolong Saudara dalam masa kesesakan. Bangunlah pergaulan yang karib dengan Roh Kudus.
Jum'at, 25 Juli 2008
HARGA MATI MURID SEJATI
Firman Hari ini: Lukas 9:22-27 dan Lukas 14:27
Pertanyaan Perenungan:
1. Apa syarat untuk menjadi seorang murid Kristus? (Lukas 14:27)
2. Apa artinya 'menyangkal diri dan memikul salib' (Lukas 9:23)
3. Menurut Saudara, apa artinya Lukas 9:24?
Pengajaran:
Harga mati atau syarat mutlak yang harus dimiliki oleh seorang murid Kristus adalah menyangkal diri dan memikul salib. Apa maksudnya 'memikul salib'? Orang-orang pada jaman Yesus mengetahui benar bahwa memikul salib bukanlah masalah-masalah yang biasa dialami oleh seorang manusia, seperti penyakit fisik, masalah keluarga, dll. Penyaliban adalah pemandangan yang sangat akrab bagi orang Yahudi. Bagi mereka salib adalah alat penderitaan yang menyakitkan dan yang pada akhirnya mematikan. Bagi Yesus salib adalah sesuatu yang dipikul-Nya secara sukarela, bukan secara terpaksa. Salib mencakup pengorbanan dan penderitaan (J. Oswald Sanders, Kemuridan Rohani). Memikul salib adalah mengalami penderitaan sebagai akibat kita melakukan kehendak Bapa. Setiap kali kita memutuskan untuk melakukan firman Allah, berarti kita menyangkal diri kita. Semua jenis penderitaan yang kita alami karena nama Yesus adalah wujud nyata dari memikul salib. Contohnya, seseorang yang rela untuk menerima pengucilan dan ketidakpopuleran dari dunia demi Dia. Mungkin kita harus mengeluarkan uang yang banyak demi jiwa-jiwa yang kita layani atau kita rela membatalkan segala rencana masa depan demi melayani Tuhan dan masih banyak lagi yang harus kita hadapi dan lakukan. Namun pengalaman memikul salib bukan berarti tanpa ada sukacita. Samuel Rutherford mengatakan: “Orang yang melihat sisi putih salib Kristus dan mengangkatnya dengan gagah akan mendapati bahwa itu bagaikan beban sayap-sayap bagi seekor burung.” Kita adalah murid Kristus yang sejati apabila kita siap memikul salib dengan sukarela, bukan dengan terpaksa. Jika tidak, maka kita bukanlah seorang murid Kristus. Setiap hari kita harus memikul salib dan menyangkal diri. Artinya, gaya hidup kita adalah gaya hidup memikul salib dan menyangkal diri. Kita harus bisa merelakan segala hal dalam hidup kita demi Kristus yang kita layani.
Penerapan pribadi:
1. Sudahkah Saudara memenuhi syarat mutlak ini yaitu memikul salib dan mengikut Yesus?
2. Jika belum ambillah keputusan untuk memulainya. Jika sudah, teruskan memikul salib dengan sukacita.
Sabtu, 26 Juli 2008
PENYERAHAN TOTAL
Firman Hari ini: Matius 19: 16-26; Lukas 14:33
Pertanyaan Perenungan:
1. Menurut Saudara apakah orang muda yang kaya tsb. sudah melakukan semua kehendak Allah? Mengapa demikian? (Mat. 19:16-22)
2. Apa yang harus dilakukan supaya dapat menjadi murid Kristus? (Luk. 14:33)
Pengajaran:
Ayat-ayat Firman Allah yang kita baca hari ini menyatakan dengan radikal bahwa murid Kristus harus melepaskan diri dari segala miliknya. Syarat ini biasanya yang paling sulit untuk dilakukan dan yang paling tidak disukai oleh masyarakat yang tamak dan materialistis sekarang ini. Apa yang sebenarnya Tuhan minta? Hal ini bukan berarti bahwa segala apa yang kita miliki dijual atau diserahkan kepada gereja. Tidak, bukan itu maksud Yesus. Artinya, semua harta yang ada pada kita bukanlah sebagai hak milik, tetapi sebagai perwalian. Dengan kata lain semua milik kita adalah milik Tuhan dan bukan milik kita. Kita hanya dipercayai untuk mengelola saja. Kita bertindak sebagai wali atas harta yang Tuhan titipkan kepada kita. Oleh sebab itu, sebagai murid Krsitus kita harus memberikan kepada Kristus tempat yang pertama dan terutama di atas segala milik duniawi kita. Ada 2 cara kita dapat memegang harta milik kita:
1. Kita dapat menggenggamnya dalam kepalan tangan kita erat-erat dan berkata: “Ini adalah milikku yang dapat kugunakan sesukaku.”
2. Kita dapat memegangnya dengan tangan terbuka, jari-jemari kita menyentuhnya sedikit saja dan berkata: “Terima kasih, Tuhan, karena telah mempercayakan segala harta milik ini kepadaku. Aku menyadari bahwa aku hanyalah seorang wali, bukan pemilik. Bila Engkau menginginkan yang mana pun dari semuanya ini kembali, katakanlah kepadaku dan aku akan melepaskannya.”
Nomor 2 adalah ciri murid sejati. Jangan lupa! Yesus selalu membandingkan dirinya dengan mamon yaitu harta atau keuangan. Firman Tuhan mengatakan, di mana hartamu berada, di situ hatimu ada. Tuhan tidak menuntut apa-apa. Ia hanya ingin kita menjadikan Dia prioritas utama dan segala-galanya, bukan harta yang ada pada kita saat ini. Jadilah murid sejati yang berani menyerahkan segalanya untuk Tuhan dan menjadikan Ia segala-galanya dalam hidup pribadi.
Penerapan pribadi:
Apakah hati Saudara dikuasai oleh harta benda? Apakah Saudara mencintai uang lebih daripada Tuhan? Ujilah hati dengan sungguh-sungguh.
Bila ya, catatlah semua hal yang masih Saudara pertahankan tersebut, kemudian serahkan itu kepada Tuhan.
(Disarikan dari buku J. Oswald Sanders, Kemuridan Rohani)
Minggu, 27 Juli 2008
SIAP MENGHADAPI UJIAN
Firman Hari ini: Matius 26:69-75
Pertanyaan Perenungan:
1. Menurut Saudara apa respon Petrus ketika ia menghadapi masalah? (Ay. 69-75)
2. Apakah posisi Petrus saat itu di hadapan Yesus?
Pengajaran:
Ketika Yesus ditangkap, semua murid-Nya tersebar atau melarikan diri. Salah satu murid yang melarikan diri adalah Petrus. Petrus menghadapi ujian sebanyak 3 kali. Jadi, waktu Yesus ditangkap, beberapa orang mengenali bahwa ia juga murid Yesus. Tetapi apa respon Petrus? Ia menyangkal dengan menegaskan bahwa ia bukan pengikut Yesus bahkan mengatakan tidak kenal sama sekali. Posisi Petrus saat itu adalah sebagai murid Yesus. Ia menghadapi ujian 3 kali dalam hal yang sama. Apa yang dapat kita pelajari dari hal ini? Sebagai Murid Kristus sejati, iman kita akan selalu diuji. Bukankah orang yang sedang belajar harus mengalami ujian sebagai bukti pemahaman atas apa yang telah ia pelajari? Demikian juga dengan kita, sebagai murid Kristus, akan ada ujian yang kita hadapi. Ujian kita bukanlah ujian tertulis, tetapi ujian praktek. Apa yang telah kita pelajari dari Firman Allah akan kita lakukan dalam praktek hidup sehari-hari dan pasti ada banyak masalah yang kita hadapi. Masalah tersebut akan memancing bagaimana respon kita sebagai muridNya. Apakah kita murid palsu atau sejati? Ini semua akan terlihat dalam ujian hidup. Jika kita gagal menghadapi ujian yang pertama maka ujian itu akan terulang kembali sampai kita berhasil. Petrus menghadapi ujian 3 kali dalam kasus yang sama yaitu tentang pengakuan apakah ia murid Yesus atau bukan. Jangan takut menghadapi setiap ujian hidup. Tuhan ingin melihat respon atau mental seorang murid yang sejati dalam diri kita. Jika kita berhasil melewati ujian pertama, maka kita akan masuk pada ujian yang lain. Hal ini akan membuat kita semakin dewasa dan serupa dengan Kristus. Pedoman agar kita lulus dalam ujian yang kita hadapi telah diberikan dalam firman Allah. Dia ingin kita mengikuti pedoman tersebut saat menghadapi ujian dalam sekolah kehidupan sehari-hari. Buatlah Tuhan bangga melalui respon kita sebagai Murid Kristus yang sejati.
Penerapan pribadi:
Ujian apa yang belum berhasil Saudara selesaikan?
Apakah respon Saudara ketika menghadapi ujian tsb.?
Bagaimanakah seharusnya respon Saudara?
1. Apakah ciri murid Kristus yang sejati? (Ay. 8)
2. Apakah yang terjadi jika ia tidak berbuah? (Ay. 2)
3. Baca dan renungkan ayat 16! Apa maksud ayat tersebut bagi Saudara dan apa yang Tuhan katakan untuk diri Saudara?
Pengajaran:
Seorang yang telah menerima Yesus sebagai Juruselamat pribadi adalah murid Kristus. Sebagai murid Kristus ia harus tetap dalam pokok anggur yaitu Tuhan Yesus. Selain sebagai Tuhan bagi diri kita, Ia juga adalah Guru untuk hidup kita. Murid yang sejati harus berbuah (Ay. 2). Apa yang terjadi jika tidak berbuah? Firman Allah mengatakan bahwa ranting yang tidak berbuah akan dipotong. Apa yang terjadi jika sudah terpotong dan lepas dari pokoknya? Ranting tsb tidak akan pernah bisa berbuah, alias mati serta tidak ada gunanya. Buah apa saja yang harus ada dalam seorang murid Kristus?
1. Buah Pertobatan
Murid Kristus harus menunjukkan buah-buah pertobatan yaitu memilki karakter dari sang Guru. Murid tidak akan pernah hidup dalam hal-hal yang tidak menyenangkan bagi gurunya. Jadi kita harus benar-benar bertobat dari dosa. Mungkin kita masih bisa jatuh ke dalam dosa, tetapi seorang murid tidak akan pernah betah tinggal dalam dosa. Dia akan cepat-cepat bertobat. Miliki pertobatan yang radikal supaya kita tidak murtad dan tetap mengikut Yesus sampai akhir.
2. Buah Jiwa-Jiwa
Murid yang sejati pasti akan menghasilkan murid yang lain. Bibit mangga yang ditanam akan menghasilkan buah mangga dan buahnya banyak. Jadi sebagai murid Kristus kita harus berbuah murid Kristus lain. Marilah kita berbuah jiwa-jiwa. Kita akan terus melipatgandakan gaya hidup Allah kepada orang lain yang belum mengenal Yesus.
3. Buah Pelayanan
Seorang yang menjadikan Yesus sebagai Tuhan pasti ia melayani. Yesus adalah Tuan dan kita adalah hamba. Apa yang dilakukan oleh seorang hamba? Melayani tuannya sampai akhir hidupnya. Di mana pun dan kapan pun kita berada, kita harus tetap melayani Tuhan dan tidak ada kata pensiun. Inilah murid sejati.
Hasilkan buah-buah tersebut dan biarlah buahnya tetap. Buahnya tetap berarti kita menjaga buah tetap utuh. Hasilkan buah yang banyak bagi kemuliaan Allah.
Penerapan Pribadi:
1. Sudahkah Saudara menghasilkan buah? Buah mana yang belum dihasilkan?
2. Buatlah keputusan untuk menghasilkan buah dan hasilkan buah yang banyak bagi Tuhan!
(Disarikan dari buku SPK Pemenang)
Rabu, 23 Juli 2008
KETAATAN SEJATI
Firman Hari ini: Kejadian 6:9-22
Pertanyaan Perenungan:
1. Siapakah Nuh di hadapan Allah? (Ay. 9)
2. Apa perintah Allah kepada Nuh? (Ay. 14-21)
3. Baca dan renungkan Ay. 22. Dapatkanlah sesuatu dari merenungkan ayat ini.
Pengajaran:
Nuh adalah orang yang sangat luar biasa. Firman Allah mengatakan bahwa ia adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sejamannya dan yang lebih dahsyat lagi, ia bergaul dengan Allah. Bukankah ini luar biasa! Allah memerintahkan Nuh untuk membuat bahtera dan membawa segala sesuatu yang diperintahkan Allah untuk dibawa dalam bahtera. Mari kita lihat dan renungkan respon Nuh dalam ayat 22! Dikatakan bahwa Nuh melakukan semua itu tepat seperti yang diperintahkan Allah kepadanya, demikianlah dilakukannya. Nuh taat kepada perintah Allah secara total. Ketaatan adalah karakter yang jarang ditemui saat ini. Seorang murid sejati adalah seperti seorang prajurit (Baca II Timotius 2:1-4). Apa saja yang diperintahkan oleh komandannya, harus dilakukan prajurit tersebut. Ketaatan tidak menunda apa yang telah diperintahkan. Ketaatan dilakukan segera dan tanpa pilih-pilih. Ketaatan yang ditunda, dipilih, apalagi tidak dilakukan bukanlah suatu ketaatan. Murid Kristus sejati harus taat terhadap komandan yaitu Yesus Kristus. Ada seseorang yang bekerja di sebuah toko bangunan. Pada hari pertama, pimpinannya menyuruhnya untuk memindahkan 500 buah genteng dari satu gudang ke gudang yang lain. Pekerja itu melakukannya dengan baik. Pada hari kedua, pimpinannya menyuruhnya untuk mengembalikan 500 buah genteng ke tempat semula dan ia melakukannya. Hari ketiga, pimpinannya kembali memerintahkan pekerja itu untuk memindahkan 500 buah genteng yang sama ke gudang yang lain. Hal ini berlangsung selama 1 minggu. Inilah gambaran ketaatan yang sejati. Seringkali orang mengeluh dan bertanya-tanya kenapa hal itu dilakukan? Tapi ketaatan harus tetap dilakukan bahkan ketika tidak diberi penjelasan sekalipun. Pertajam kepekaan Saudara terhadap suara Allah dan taatilah apa yang menjadi perintah-Nya. Jangan menunda-nunda dan memilih-milih. Segera lakukan. Buktikan bahwa Saudara adalah murid Kristus yang sejati.
Penerapan pribadi:
1. Apakah ada perintah Allah yang Saudara terima?
2. Sudahkah Saudara melakukannya?
3. Renungkan Mazmur 112:1-10! Catatlah semua hal yang Allah akan berikan ketika Saudara menaati perintah-perintahNya.
Kamis, 24 Juli 2008
MUDAH DIBENTUK
Firman Hari ini: Yeremia 18:1-6
Pertanyaan Perenungan:
Setelah membaca ayat Firman Tuhan hari ini, apa yang Saudara dapatkan?
Baca juga Yesaya 45:9 dan 64:8.
Pengajaran:
Yeremia dibawa oleh Allah kepada seorang tukang periuk yang sedang membuat bejana dari tanah liat. Jika bejana yang dibuat rusak, maka tukang periuk itu akan mengulangnya kembali. Allah berbicara kepada Yeremia bahwa Ia juga membentuk bangsa Israel seperti tukang periuk membentuk bejana itu. Ia sanggup melakukannya. Murid Kristus yang sejati harus mau dibentuk oleh Tuhan. Kapan proses pembentukan dimulai? Proses pembentukan dimulai saat seseorang menerima keselamatan. Tujuan pembentukan dari Allah adalah supaya kita semakin serupa dengan karakter Kristus. Seorang murid tidak boleh membantah dan melawan guru jika ia ingin menjadi serupa dengan gurunya sendiri. Mungkin ada karakter kesombongan, arogan atau meninggikan diri sendiri dalam hidup kita, maka inilah yang akan dikikis oleh Allah. Sebab tidak ada kesombongan dalam karakter Kristus. Tuhan ingin kita menjadi orang yang rendah hati dan selalu mengandalkan Dia. Proses pembentukan akan selalu melewati hal-hal yang menyakitkan, namun itulah harga yang harus dibayar. Jika kita ingin bisa bermain gitar, maka yang harus dilakukan adalah berlatih atau belajar dan siap untuk menghadapi hal-hal yang membutuhkan pengorbanan. Misalnya seperti jari tangan yang selalu bergesekan dengan senar gitar, hasilnya kulit jari menjadi rusak, sakit dan kadang-kadang terasa ada benda logam yang menancap di jari dan rasanya sakit. Selain itu kita harus menghafal kunci-kunci (chord) gitar, cara memetik gitar dengan benar dan bagaimana cara menghasilkan suara gitar yang sempurna. Ini semua membutuhkan pengorbanan. Demikian juga dengan kita sebagai murid Kristus. Dibutuhkan pengorbanan dari hidup kita. Gaya hidup kita yang tidak sesuai dengan karakter Kristus akan dikikis oleh Tuhan. Allah sering membentuk kita melalui komunitas. Kita akan bertemu dan selalu berinteraksi dengan saudara seiman yang seringkali membuat kita kecewa, tertekan, sehingga kita menghindari komunitas. Jalan keluarnya bukanlah menghindari, tetapi menghadapinya dengan sikap hati yang mau belajar untuk memiliki karakter-karakter Yesus. Ikutilah proses pembentukan Allah dan tunduklah terhadap kedaulatan-Nya, sebab Ia akan membuat kita menjadi murid sejati yang terbaik.
Penerapan pribadi:
Pembentukan apakah yang Saudara alami saat ini?
Apakah Saudara sudah memiliki penundukan diri terhadap pembentukan yang Allah lakukan?
Jangan keluar dari proses pembentukan Allah. Ingatlah, Roh Kudus selalu siap menolong Saudara dalam masa kesesakan. Bangunlah pergaulan yang karib dengan Roh Kudus.
Jum'at, 25 Juli 2008
HARGA MATI MURID SEJATI
Firman Hari ini: Lukas 9:22-27 dan Lukas 14:27
Pertanyaan Perenungan:
1. Apa syarat untuk menjadi seorang murid Kristus? (Lukas 14:27)
2. Apa artinya 'menyangkal diri dan memikul salib' (Lukas 9:23)
3. Menurut Saudara, apa artinya Lukas 9:24?
Pengajaran:
Harga mati atau syarat mutlak yang harus dimiliki oleh seorang murid Kristus adalah menyangkal diri dan memikul salib. Apa maksudnya 'memikul salib'? Orang-orang pada jaman Yesus mengetahui benar bahwa memikul salib bukanlah masalah-masalah yang biasa dialami oleh seorang manusia, seperti penyakit fisik, masalah keluarga, dll. Penyaliban adalah pemandangan yang sangat akrab bagi orang Yahudi. Bagi mereka salib adalah alat penderitaan yang menyakitkan dan yang pada akhirnya mematikan. Bagi Yesus salib adalah sesuatu yang dipikul-Nya secara sukarela, bukan secara terpaksa. Salib mencakup pengorbanan dan penderitaan (J. Oswald Sanders, Kemuridan Rohani). Memikul salib adalah mengalami penderitaan sebagai akibat kita melakukan kehendak Bapa. Setiap kali kita memutuskan untuk melakukan firman Allah, berarti kita menyangkal diri kita. Semua jenis penderitaan yang kita alami karena nama Yesus adalah wujud nyata dari memikul salib. Contohnya, seseorang yang rela untuk menerima pengucilan dan ketidakpopuleran dari dunia demi Dia. Mungkin kita harus mengeluarkan uang yang banyak demi jiwa-jiwa yang kita layani atau kita rela membatalkan segala rencana masa depan demi melayani Tuhan dan masih banyak lagi yang harus kita hadapi dan lakukan. Namun pengalaman memikul salib bukan berarti tanpa ada sukacita. Samuel Rutherford mengatakan: “Orang yang melihat sisi putih salib Kristus dan mengangkatnya dengan gagah akan mendapati bahwa itu bagaikan beban sayap-sayap bagi seekor burung.” Kita adalah murid Kristus yang sejati apabila kita siap memikul salib dengan sukarela, bukan dengan terpaksa. Jika tidak, maka kita bukanlah seorang murid Kristus. Setiap hari kita harus memikul salib dan menyangkal diri. Artinya, gaya hidup kita adalah gaya hidup memikul salib dan menyangkal diri. Kita harus bisa merelakan segala hal dalam hidup kita demi Kristus yang kita layani.
Penerapan pribadi:
1. Sudahkah Saudara memenuhi syarat mutlak ini yaitu memikul salib dan mengikut Yesus?
2. Jika belum ambillah keputusan untuk memulainya. Jika sudah, teruskan memikul salib dengan sukacita.
Sabtu, 26 Juli 2008
PENYERAHAN TOTAL
Firman Hari ini: Matius 19: 16-26; Lukas 14:33
Pertanyaan Perenungan:
1. Menurut Saudara apakah orang muda yang kaya tsb. sudah melakukan semua kehendak Allah? Mengapa demikian? (Mat. 19:16-22)
2. Apa yang harus dilakukan supaya dapat menjadi murid Kristus? (Luk. 14:33)
Pengajaran:
Ayat-ayat Firman Allah yang kita baca hari ini menyatakan dengan radikal bahwa murid Kristus harus melepaskan diri dari segala miliknya. Syarat ini biasanya yang paling sulit untuk dilakukan dan yang paling tidak disukai oleh masyarakat yang tamak dan materialistis sekarang ini. Apa yang sebenarnya Tuhan minta? Hal ini bukan berarti bahwa segala apa yang kita miliki dijual atau diserahkan kepada gereja. Tidak, bukan itu maksud Yesus. Artinya, semua harta yang ada pada kita bukanlah sebagai hak milik, tetapi sebagai perwalian. Dengan kata lain semua milik kita adalah milik Tuhan dan bukan milik kita. Kita hanya dipercayai untuk mengelola saja. Kita bertindak sebagai wali atas harta yang Tuhan titipkan kepada kita. Oleh sebab itu, sebagai murid Krsitus kita harus memberikan kepada Kristus tempat yang pertama dan terutama di atas segala milik duniawi kita. Ada 2 cara kita dapat memegang harta milik kita:
1. Kita dapat menggenggamnya dalam kepalan tangan kita erat-erat dan berkata: “Ini adalah milikku yang dapat kugunakan sesukaku.”
2. Kita dapat memegangnya dengan tangan terbuka, jari-jemari kita menyentuhnya sedikit saja dan berkata: “Terima kasih, Tuhan, karena telah mempercayakan segala harta milik ini kepadaku. Aku menyadari bahwa aku hanyalah seorang wali, bukan pemilik. Bila Engkau menginginkan yang mana pun dari semuanya ini kembali, katakanlah kepadaku dan aku akan melepaskannya.”
Nomor 2 adalah ciri murid sejati. Jangan lupa! Yesus selalu membandingkan dirinya dengan mamon yaitu harta atau keuangan. Firman Tuhan mengatakan, di mana hartamu berada, di situ hatimu ada. Tuhan tidak menuntut apa-apa. Ia hanya ingin kita menjadikan Dia prioritas utama dan segala-galanya, bukan harta yang ada pada kita saat ini. Jadilah murid sejati yang berani menyerahkan segalanya untuk Tuhan dan menjadikan Ia segala-galanya dalam hidup pribadi.
Penerapan pribadi:
Apakah hati Saudara dikuasai oleh harta benda? Apakah Saudara mencintai uang lebih daripada Tuhan? Ujilah hati dengan sungguh-sungguh.
Bila ya, catatlah semua hal yang masih Saudara pertahankan tersebut, kemudian serahkan itu kepada Tuhan.
(Disarikan dari buku J. Oswald Sanders, Kemuridan Rohani)
Minggu, 27 Juli 2008
SIAP MENGHADAPI UJIAN
Firman Hari ini: Matius 26:69-75
Pertanyaan Perenungan:
1. Menurut Saudara apa respon Petrus ketika ia menghadapi masalah? (Ay. 69-75)
2. Apakah posisi Petrus saat itu di hadapan Yesus?
Pengajaran:
Ketika Yesus ditangkap, semua murid-Nya tersebar atau melarikan diri. Salah satu murid yang melarikan diri adalah Petrus. Petrus menghadapi ujian sebanyak 3 kali. Jadi, waktu Yesus ditangkap, beberapa orang mengenali bahwa ia juga murid Yesus. Tetapi apa respon Petrus? Ia menyangkal dengan menegaskan bahwa ia bukan pengikut Yesus bahkan mengatakan tidak kenal sama sekali. Posisi Petrus saat itu adalah sebagai murid Yesus. Ia menghadapi ujian 3 kali dalam hal yang sama. Apa yang dapat kita pelajari dari hal ini? Sebagai Murid Kristus sejati, iman kita akan selalu diuji. Bukankah orang yang sedang belajar harus mengalami ujian sebagai bukti pemahaman atas apa yang telah ia pelajari? Demikian juga dengan kita, sebagai murid Kristus, akan ada ujian yang kita hadapi. Ujian kita bukanlah ujian tertulis, tetapi ujian praktek. Apa yang telah kita pelajari dari Firman Allah akan kita lakukan dalam praktek hidup sehari-hari dan pasti ada banyak masalah yang kita hadapi. Masalah tersebut akan memancing bagaimana respon kita sebagai muridNya. Apakah kita murid palsu atau sejati? Ini semua akan terlihat dalam ujian hidup. Jika kita gagal menghadapi ujian yang pertama maka ujian itu akan terulang kembali sampai kita berhasil. Petrus menghadapi ujian 3 kali dalam kasus yang sama yaitu tentang pengakuan apakah ia murid Yesus atau bukan. Jangan takut menghadapi setiap ujian hidup. Tuhan ingin melihat respon atau mental seorang murid yang sejati dalam diri kita. Jika kita berhasil melewati ujian pertama, maka kita akan masuk pada ujian yang lain. Hal ini akan membuat kita semakin dewasa dan serupa dengan Kristus. Pedoman agar kita lulus dalam ujian yang kita hadapi telah diberikan dalam firman Allah. Dia ingin kita mengikuti pedoman tersebut saat menghadapi ujian dalam sekolah kehidupan sehari-hari. Buatlah Tuhan bangga melalui respon kita sebagai Murid Kristus yang sejati.
Penerapan pribadi:
Ujian apa yang belum berhasil Saudara selesaikan?
Apakah respon Saudara ketika menghadapi ujian tsb.?
Bagaimanakah seharusnya respon Saudara?
No comments:
Post a Comment