Saturday, July 5, 2008

Mau Mencapai Visi? Bayar harganya!

PRESBITORIAL - 6 Juli

Betapa melelahkan kalau seorang pemain sepak bola, hanya menggiring bola ke kanan dan ke kiri sepanjang permainan tanpa pernah mencetak goal. Sama halnya dengan hidup kita yang akan menjadi sia-sia jika tidak memiliki tujuan dan mencapainya. Hidup kita akan seperti bola yang menggelinding tanpa arah. Oleh karena itu, kita harus menjadi orang Kristen yang berdampak, menjadi pencetak sejarah, karena untuk tujuan itulah kita diciptakan Tuhan. Kita tidak boleh puas menjadi orang Kristen yang biasa-biasa saja. Kalau kita mati, kita harus mati sebagai pembuat sejarah, bukan mati sebagai orang kebanyakan.

Memiliki dan menggenapi visi membutuhkan pengorbanan yang besar dari dari hidup kita. Pengorbanan yang kita bayarkan berbicara tentang waktu, tenaga, pikiran, perasaan dan uang kita. Banyak orang ingin memiliki hidup yang berdampak, namun tidak siap untuk berkorban membayar harganya. Akibatnya, bertahun-tahun menjadi orang Kristen tidak ada sesuatu yang kita capai. Hidup yang demikian tidak dapat disebut sebagai hidup orang Kristen, melainkan kita hanya menjadi karikaturnya orang Kristen.

Banyak orang Kristen yang hidupnya hanya menjadi bahan tertawaan dunia, karena tidak mau bayar harga untuk melakukan sesuatu yang besar dalam hidupnya. Berkali-kali kita mendengar nasehat supaya tidak hidup untuk diri sendiri, namun kata-kata itu hanya lewat saja di telinga kita. Kita tidak termotivasi untuk berubah sedikitpun, karena kita tergolong orang yang sangat degil, bertelinga namun sebenarnya tuli. Karena itu Alkitab menasehati agar kita berubah. Tidak ada kata terlambat untuk berubah. Kalau kita bertahan untuk tidak berubah, maka kita sendiri yang akan menanggung kerugian yang besar, karena pada akhirnya kita tidak mencapai apa-apa dalam hidup kita, seperti yang dikatakan dalam Matius 19:30 bahwa yang terdahulu menjadi yang terakhir dan yang terakhir menjadi yang terdahulu.

Priscilla Lidia Brocharda
Koordinator Misi

No comments: