FOKUS KITA
Peristiwa yang terjadi di sekitar kita dari waktu ke waktu semakin jahat dan mengerikan. Berita tentang tindak kejahatan yang semakin merajalela, keputusasaan hidup yang berujung pada aksi bunuh diri menjadi seperti makanan kita sehari-hari.biasa kita dengar. Semua itu terjadi akibat tekanan hidup yang semakin berat. Dunia dimana kita hidup tidak lagi menjadi tempat yang aman. Bahkan, sebagian orang Kristen ada yang berpikir dan berharap sebaiknya Tuhan cepat datang, supaya penderitaan cepat selesai.
Semua yang terjadi di akhir jaman ini sudah terlebih dulu Tuhan peringatkan melalui FirmanNya, bahwa hari-hari ini akan semakin jahat, manusia hidup menuruti hawa nafsunya. Sebagai anak Tuhan yang telah diajarkan kebenaran firman tidak sepatutnya bersikap masa bodoh, tidak peduli terhadap kondisi yang semakin kacau balau ini dan hanya mementingkan keselamatannya sendiri. Sebab, keselamatan dari Tuhan bukan sekedar untuk menyelamatkan manusia dari maut saja, tetapi supaya setiap orang yang percaya bertumbuh dalam pengenalannya akan Tuhan.
Mengenal Tuhan, berarti juga mengenal hatiNya. Hati Tuhan adalah supaya jiwa-jiwa yang terhilang diselamatkan. Keberadaan kita, orang percaya di dunia ini adalah sebagai utusan Tuhan untuk memberitakan kabar keselamatan dari Tuhan ini kepada mereka yang terhilang, seperti yang difirmankanNya: “Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia” (Yohanes 17:18)
Kita adalah surat Kristus yang terbuka, dimana setiap orang bisa melihat perbuatan atau perkataan kita. Apakah semua hal dalam hidup kita mencerminkan karakter Kristus, mencerminkan nilai-nilai Kerajaan Allah, sehingga setiap orang yang melihatnya mengalami kasih Tuhan dan bertobat? Atau sebaliknya malah terhanyut dalam arus dunia yang semakin dipenuhi hawa nafsu, sehingga justru menjadi batu sandungan untuk orang lain? Tuhan menempatkan kita di keluarga yang belum kenal Tuhan, karena Dia rindu agar kita membawa mereka kepada Kristus. Begitu juga dengan jiwa-jiwa yang terhilang sekeliling kita. Di manapun kita berada, kita adalah utusan-utusanNya.
Firman Tuhan dalam 1 Timotius 4:12 berkata, “Janganlah ada seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang percaya dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.” (1 Timotius 4:12). Inilah yang Tuhan rindukan dari setiap kita orang percaya, yakni supaya setiap orang yang berada di sekeliling kita melihat kasih Yesus dalam hidup kita. Biarlah perkataan kita adalah perkataan yang membangun, yang penuh kasih, yang memberikan semangat dan kekuatan kepada mereka yang lemah dan sedang berputus asa. Biarlah mereka yang belum percaya terjamah oleh perbuatan baik kita yang berasal dari hati yang tulus dan penuh kasih.
Menjadi utusan Kristus tidaklah sulit. Kita bisa memulainya dengan melakukan hal-hal baik yang kecil, namun kita lakukan dengan konsisten. Mungkin itu senyuman dan sapaan selamat pagi, atau kata-kata lembut bernada menguatkan yang bisa memberikan sukacita bagi mereka yang sedang bersusah hati.
Mari kita mulai untuk memberi perhatian lebih kepada keluarga, tetangga, teman, sahabat yang belum mengenal Yesus. Mari kita mulai berdoa syafaat bagi mereka agar hati mereka lemah lembut ketika kita berbicara. Mari kita kunjungi orang sakit dan mendoakan mereka. Kita tidak akan pernah tahu sampai kapan kita dapat berjumpa dengan mereka yang belum kenal Tuhan. Mungkin saja hari ini adalah hari terakhir kita bertemu dengan mereka.
Yesus telah mati bagi kita semua agar tidak binasa. Kebangkitan Yesus memberikan jaminan bahwa Dia memberikan kuasaNya untuk kita dapat menggenapi kerinduan hatiNya. Hidup kita bukanlah milik kita lagi, tetapi milik Kristus. Beritakanlah kabar baik ini kepada setiap orang yang belum percaya kepada Kristus. Jika kita mengasihi Yesus, berarti kita juga mengasihi hatiNya, yaitu jiwa-jiwa yang belum diselamatkan.(rs)
Saturday, April 11, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment