Saturday, April 18, 2009

Penuntun Saat Teduh Pribadi 27 April-3 Mei 2009

Kebahagiaan yang Bapa Janjikan


SENIN, 27 APRIL 2009
MISKIN DIHADAPAN ALLAH
Firman Hari Ini : Matius 5 : 2-3

PERTANYAAN PERENUNGAN :
1. Siapakah orang yang berbahagia?
2. Mengapa mereka disebut berbahagia?

PENGAJARAN :
Khotbah Yesus di bukit dalam perikop ini selalu diawali dengan kata ‘berbahagialah’. Di dalam salah satu terjemahan bahasa Inggris dipakai kata ‘diberkatilah‘. Berbahagia adalah satu kata yang menjadi dambaan setiap manusia, namun kata itu bukan berarti menggambarkan keadaan yang selalu lancar atau tanpa masalah, tetapi suatu keadaan dimana kita selalu berada dalam rencana Allah yang penuh damai sejahtera dan sukacita, suatu keadaan yang merupakan manisfestasi kehadiran Allah dalam kehidupan kita
Orang yang berbahagia menurut Yesus adalah orang yang miskin di hadapan Allah. Miskin disini bukanlah orang yang kekurangan uang melainkan orang yang miskin secara roh, artinya orang itu sangat membutuhkan Tuhan dalam hidupnya. Dia merasakan suatu kekosongan dalam jiwanya, dia sadar bahwa hidupnya sangat jauh dari Tuhan , dia sadar bahwa tanpa Tuhan ia akan binasa, dia butuh Juru Selamat dan Tuhan dalam hidupnya. Orang itu akan mengundang Yesus masuk dalam kehidupannya, sehingga ia akan memiliki Kerajaan Sorga. Ia akan menjadi warga Kerajaan Sorga, artinya ia berhak menikmati hak-hak sebagai warga Kerajaan Sorga sekarang ini maupun di masa yang akan datang.

PENERAPAN PRIBADI :
Bagaimana keadaan jiwa/batin Anda saat ini? Apakah Anda merasakan suatu kekosongan? Apakah Anda merasa jauh sekali dari Tuhan? Bila ya, undanglah Yesus masuk dalam hatimu menjadi Tuhan dan Juru Selamatmu saat ini! Maka Anda akan mengalami ketenangan sejati!


SELASA, 28 APRIL 2009
DUKACITA ILAHI
Firman Hari Ini : Matius 5:4 ; Mazmur 32:1-5

PERTANYAAN PERENUNGAN :
1. Siapakah orang yang berbahagia? (Matius 5:4)
2. Bagaimana cara mendapat pengampunan dosa? (Mazmur 32:5)

PENGAJARAN :
Suatu hal yang terdengar ironis, ketika Yesus menyebut berbahagia orang yang berdukacita. Bagaimana menjelaskan bahwa orang yang sedang berdukacita tetapi bisa berbahagia? Dukacita disini berarti suatu sikap menyesali dosa-dosa yang telah diperbuat. Ketika kita menyesali dosa-dosa kita, maka kita akan memohon pengampunan Tuhan. Saat itulah Tuhan akan mengampuni segala dosa kita, sehingga kita akan mendapat penghiburan Tuhan.
Banyak sekali orang yang mencari alasan pembenaran ketika mereka melakukan perbuatan dosa. Mereka mencari ‘kambing hitam’ untuk membenarkan perbuatan dosa mereka. Orang yang mencuri uang beralasan terpaksa mencuri untuk memenuhi kebutuhannya, orang yang berbohong beralasan terpaksa berbohong daripada ‘malu’. Orang yang membalas dendam beralasan terpaksa membalas dendam karena ia telah disakiti begitu rupa. Sebagai orang beriman marilah kita menyadari bahwa dosa adalah dosa tanpa mencari alasan pembenaran. Dan yang lebih penting adalah sikap menyesali dosa-dosa dan meminta pengampunan dengan cara mengakuinya dihadapan Tuhan. Berdukacita juga berarti tidak mau ‘menikmati / bersenang-senang’ hidup dalam dosa, sehingga ia ingin segera bertobat dengan cara hidup benar. Amsal 28:13 berkata, “Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa yang mengakui dan meninggalkannya akan disayangi.“

PENERAPAN PRIBADI :
- Adakah dosa-dosa yang belum Anda akui dan tinggalkan?
- Segeralah datang kepada Tuhan dengan sikap hati yang menyesali dosa-dosa Anda! Dan Anda akan mendapat penghiburan sejati dari Tuhan!


RABU, 29 APRIL 2009
LEMAH LEMBUT
Firman Hari Ini : Matius 5:5

PERTANYAAN PERENUNGAN :
1. Siapakah orang yang berbahagia?
2. Mengapa mereka disebut berbahagia?

PENGAJARAN :
Lemah lembut disini artinya adalah mau memberi diri dipimpin atau dikendalikan oleh Roh Kudus. Tidak semau gue. Orang yang lemah lembut selalu berkata: ‘Biarlah kehendak Tuhan yang terjadi‘ tidak pernah memaksakan kehendaknya sendiri. Seperti tanah liat ditangan tukang periuk, begitu juga hidup kita di tangan Tuhan. Apapun yang Tuhan inginkan biarlah terjadi dalam hidup kita. Janganlah kita mengeraskan hati namun kita harus selalu siap berubah sesuai kehendakNya. Dia berjanji kepada orang yang lemah lembut bahwa mereka akan memiliki bumi. Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Sehari-hari, memiliki bumi diartikan ‘Allah akan memenuhi janjiNya‘. Bukankah ini menjadi kerinduan kita semua? Janji Tuhan selalu untuk kebaikan anak-anakNya. Dalam keadaan yang serba tidak menentu seperti ini, kita sangat membutuhkan ‘uluran’ tangan Tuhan untuk menolong kita, karena kemampuan kita sangatlah terbatas.

PENERAPAN PRIBADI :
Akhir-akhir ini, apakah yang Tuhan kehendaki untuk Anda lakukan? Maukah Anda menerima dan melakukan kehendak Tuhan tersebut ?

KAMIS, 30 APRIL 2009
LAPAR DAN HAUS AKAN KEBENARAN
Firman Hari Ini : Matius 5:6; Mazmur 119:97

PERTANYAAN PERENUNGAN :
1. Siapakah orang yang berbahagia? (Matius 5: 6)
2. Mengapa Daud merenungkan firman Tuhan sepanjang hari ? (Mazmur 119:97)

PENGAJARAN :
Makanan dan minuman menjadi sangat nikmat bila kita sedang lapar dan haus. Begitu juga ketika kita sungguh-sungguh merindukan firman Tuhan, maka firman Tuhan akan sungguh-sungguh memuaskan jiwa dan roh kita. Daud begitu merindukan firman Tuhan sehingga ia bangun pagi pagi untuk bisa menikmati keindahan janji-janji Tuhan (baca Mazmur 119:147-148)

Saat ini banyak orang percaya yang mengalami kekeringan rohani, sehingga mereka tidak bersemangat lagi beribadah dan melayani Tuhan. Hal ini disebabkan karena mereka tidak pernah dipuaskan oleh kehadiran Tuhan melalui firmanNya. Banyak persoalan yang dapat diselesaikan ketika kita sungguh-sungguh berjumpa dengan kebenaran Tuhan. Kita akan mendapatkan ketenangan, kekuatan, sukacita dan hikmat ketika firman Tuhan itu menjadi ‘rhema’ (berbicara secara pribadi kepada kita).

Sesungguhnya firman Tuhan itu lebih indah dari pada emas dan lebih manis dari pada madu (baca Mazmur 19:8-11). Tuhan selalu rindu berbicara kepada anak-anakNya melalui firmanNya, maukah kita mendengarNya?

PENERAPAN PRIBADI :
Milikilah kerinduan yang sungguh-sungguh akan kebenaran Tuhan, maka Anda akan mengalami sukacita dan kesegaran rohani !


JUMAT, 1 MEI 2009
MURAH HATI
Firman Hari Ini : Matius 5:7 ; 18:21-35

PERTANYAAN PERENUNGAN :
1. Siapakah orang yang berbahagia? Mengapa mereka disebut berbahagia? (Matius 5:7)
2. Apa yang dilakukan raja terhadap hamba yang berhutang aepuluh ribu talenta? (Matius 18:27)

PENGAJARAN :
Murah hati disini berarti mudah untuk mengampuni. Hamba yang berhutang sepuluh ribu talenta sebenarnya menggambarkan diri kita sendiri. Kita tidak mampu membayar segala ‘hutang’ dosa kita kepada ‘Raja segala Raja’ karena hutang itu terlalu besar, sehingga tidak mungkin terbayar namun kita mendapatkan pembebasan alias pengampunan. Seharusnya kita di hukum namun dibebaskan dari hukuman. Kalau kita mendapat perlakuan seperti itu, seharusnya kita juga memperlakukan orang yang bersalah kepada kita dengan perlakuan yang sama, yaitu membebaskan mereka dari konsekuensi perbuatan mereka atau mengampuni mereka, karena kesalahan yang mereka lakukan terhadap kita tidak sebanding dengan kesalahan yang kita buat kepada Tuhan. Kalau kita mau mengampuni sesama kita, maka Bapa yang di surga akan mengampuni kesalahan kita juga. Namun, bila kita tidak mau mengampuni kesalahan sesama kita, maka kita juga tidak akan diampuni oleh Bapa di surge. Aartinya, kita akan mendapatkan hukuman yang mengerikan.

Kita tidak akan terhindar dari ‘melukai dan dilukai’, karena kita dan sesama kita adalah orang-orang yang belum sempurna, sehingga masih terbuka kesempatan tersebut. Namun yang terpenting ialah kita dapat terus bermurah hati untuk mengampuni.

PENERAPAN PRIBADI :
Adakah orang-orang yang belum Anda ampuni kesalahannya?
Segeralah mengambil keputusan untuk mengampuni karena Anda juga akan mendapat pengampunan dari Tuhan dan sesama.


SABTU, 2 MEI 2009
SUCI HATI
Firman Hari Ini : Matius 5 : 8

PERTANYAAN PERENUNGAN :
1. Siapakah orang yang berbahagia ?
2. Mengapa mereka disebut berbahagia ?

PENGAJARAN :
Suci hati dalam salah satu terjemahan bahasa Inggris disebut ‘pure in heart‘, artinya hati yang murni, yang ada di dalam dan di luar sama, tidak memakai topeng, tidak ada yang di sembunyikan, perkataan dan perbuatannya selalu sama, menepati janji, bisa di percaya, memiliki integritas. Di keluarga bisa di percaya, di gereja bisa di percaya, di pekerjaan bisa di percaya, di sekolah bisa di percaya, di masyarakat bisa di percaya, di mana saja bisa di percaya.

Saat ini, sangat sulit untuk menemukan orang yang bisa di percaya. Sebagai anak Tuhan seharusnya kita menjadi jawaban bagi dunia yang sedang krisis kepercayaan ini, sehingga Bapa bisa di permuliakan. Tuhan berjanji orang yang suci hatinya akan melihat Tuhan, artinya dia akan melihat Tuhan bekerja dalam segala area kehidupannya. Tuhan akan membuat berhasil segala area kehidupannya

Yusuf adalah tokoh alkitab yang memiliki integritas / bisa di percaya, meskipun untuk sementara ia mengalami banyak kegagalan, namun ia tidak pernah keluar dari hidup berintegritas hingga akhirnya dia melihat janji Tuhan digenapi dalam hidupnya

PENERAPAN PRIBADI :
- Adakah hal-hal yang tidak berkenan di hadapan Allah yang Anda sembunyikan?
- Apakah Anda sering berbohong?
- Marilah akui semuanya di hadapan Tuhan dan bertobat!


MINGGU, 3 MEI 2009
PEMBAWA DAMAI
Firman Hari Ini : Matius 5:9 ; Yesaya 52:7

PERTANYAAN PERENUNGAN :
1. Siapakah orang yang berbahagia? (Matius 5:9)
2. Apakah yang dimaksud dengan pembawa damai? (Yesaya 52:7)

PENGAJARAN :
Yang dimaksud dengan membawa damai disini berarti membawa berita keselamatan yang mendamaikan manusia dengan Allah, yang biasa disebut Injil. Kita yang sudah diselamatkan mempunyai tugas mulia untuk menyampaikan berita keselamatan itu kepada orang yang belum diselamatkan. Tidak banyak orang percaya yang sadar akan tugas mulia ini, dengan berbagai alasan mereka cenderung enggan melakukannya. Namun, Tuhan menyebut orang yang mau membawa berita damai ini dengan orang yang berbahagia.

Ada banyak orang di sekeliling kita yang belum di selamatkan, mereka menunggu pembawa damai- pembawa damai datang kepada mereka. Mulailah dengan memperlihatkan hidup Anda yang sudah di pulihkan dan bagikanlah kasih Bapa yang telah mengubah hidup Anda, maka mereka tidak akan mampu menolak berita damai tersebut. Jangan berkecil hati karena Tuhan senantiasa menyertai anak-anakNya di dalam membawa damai.

PENERAPAN PRIBADI :
Sudahkah Anda menjadi pembawa damai ? Mulailah dengan orang-orang yang ada disekitar Anda!

No comments: