FOKUS KITA
Saya menderita penyakit sinusitis sejak berumur 8 tahun. Dulu saya sudah dibawa berobat oleh orang tua saya dan menghabiskan biaya yang banyak. Saya pun sempat sembuh dari penyakit tersebut. Tetapi, ketika saya hendak memasang kawat gigi beberapa bulan yang lalu, di foto gigi saya terlihat ada kelainan. Dokter bilang bahwa kemungkinan besar kelainan yang terlihat di foto itu adalah sinusitis.
Saat perjamuan kudus pada hari Minggu, 1 Maret 2009 yang lalu, ketika tantangan altar call bagi orang yang membutuhkan kesembuhan diberikan, saya pun maju untuk didoakan. Saya meminta kesembuhan dari Tuhan untuk sinusitis saya. Ketika didoakan dan sesudahnya, saya tidak merasakan perubahan apa-apa. Tapi, pembina yang mendoakan saya terus menyemangati saya untuk percaya bahwa Tuhan telah menyembuhkan saya. Saya pun beriman dan percaya bahwa Tuhan sudah menyembuhkan saya. Ketika saya kembali ke dokter untuk memeriksakan diri dan difoto lagi, ajaib! Dokter berkata sinusitisnya sudah kering. Saya bersyukur sekali sudah disembuhkan oleh Tuhan. Jika tidak, maka saya harus menjalani sedot sinusitis yang lumayan menyakitkan rasanya. (Denny Halim/16 tahun)
Kurang lebih dua bulan yang lalu, saya menderita sakit di pergelangan ibu jari sampai pergelangan tangan kiri saya. Rasanya nyeri dan ngilu sepanjang waktu, tidak dapat digerakkan untuk membawa, mengangkat maupun menahan beban yang agak berat. Setiap kali saya membawa, mengangkat dan menahan beban yang agak berat, barang tersebut selalu terjatuh. Akibatnya, saya sering menangis jengkel dengan diri sendiri. Saya menderita sakit tersebut selama hampir sebulan.
Sampai pada hari Minggu, 1 Maret 2009 yang lalu, dimana ibadah raya hari itu disertai dengan perjamuan kudus. Hari itu saya mengharapkan kesembuhan dari Tuhan melalui persekutuan dengan tubuh dan darah Yesus lewat perjamuan kudus. Saya percaya darah Yesus berkuasa menyembuhkan sakit saya, sekalipun kesembuhan yang sering saya alami sebelumnya tidak langsung terjadi seketika itu, tetapi proses waktu. Sambil meringis saya paksakan diri untuk mengangkat tangan serta bertepuk tangan saat pujian dinaikkan. Rasa sakit di ibu jari, telapak dan pergelangan tangan kiri saya sakitnya semakin parah. Ketika tantangan altar call untuk kesembuhan penyakit diberitahukan, saya menahan diri untuk tidak maju, karena saya memilih untuk memberi kesempatan bagi orang lain yang lebih membutuhkan dari pada saya. Apalagi, teman baru saya (peserta SPK Pemenang), yang duduk di sebelah saya juga sedang sakit. Saya memperhatikannya dan mendorongnya maju untuk didoakan. Saya berkata dalam hati, “Tuhan, nggak pa pa kalau tangan saya sakit. Saya bisa menahannya. Aku percaya Engkau menyembuhkanku, dan kesembuhan sedang terjadi padaku.” Kemudian saya maju, tetapi untuk mendoakan teman baru saya tersebut. Ajaib! Saat kami kembali ke tempat duduk, tiba-tiba saya menyadari bahwa rasa nyeri dan ngilu di pergelangan ibu jari tangan kiri saya hilang seketika! Sejak hari itu sampai sekarang pergelangan ibu jari saya sembuh total dan bisa berfungsi normal, bahkan untuk membawa, mengangkat dan menahan beban atau barang yang berat. (Yulia W./ 28 tahun)
Sadarkah kita, bahwa ketika kita sungguh-sungguh percaya, menerima dengan iman karya salib dan kuasa bilur serta darah Yesus, hidup kita dijamah dan diubahkan oleh Tuhan?
Ya! Ada kuasa yang maha dahsyat di dalam darah Yesus yang dicurahkan di Golgota bagi kita. Darah Yesus melambangkan kehidupanNya. Ketika Yesus mencurahkan darahnya di Golgota, Dia memberikan hidupNya sendiri. Dan jika kita meminta Tuhan untuk membasuh dan melindungi kita dengan darahNya, kita akan mengalami kuasaNya yang memberikan kehidupan. Di dalam darahNya ada jaminan keselamatan, pengampunan, pentahiran, pengudusan, pendamaian, penyembuhan, perlindungan, keamanan dalam anugerah Allah, hidup baru, jalan masuk & tinggal dalam hadirat Allah serta kemenangan hidup setiap hari.
Minggu ini kita akan memasuki Jumat Agung, untuk memperingati kematian Yesus di kayu salib. Kita sekali lagi akan bersekutu dengan tubuh dan darah Yesus melalui perjamuan kudus untuk mengingat pengorbananNya di kayu salib. Mari siapkan hati kita untuk menghormati, menghargai karyaNya di kayu salib untuk kita, umat tebusan yang sangat dikasihiNya, melalui penyembahan dan seluruh hidup kita setiap hari. Dan alamilah kuasa dalam bilur dan darahNya yang membawa kemenangan setiap hari. (l@)
Sunday, April 5, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment