Saturday, September 13, 2008

Sebuah Proses Kelahiran Pelayan Sejati:

Kesaksian Peserta Excellent Servant Camp (ESC) - Bagian II

SEPUTAR KITA - 14 September 2008

Sebelumnya saya terbiasa hidup nyaman dan tidak peduli pada jiwa-jiwa (terutama orang-orang yang tidak saya kenal). Melalui sesi penyerahan hak, saya ditegur keras oleh Tuhan agar mau melayani jiwa-jiwa dan melepaskan kenyamanan saya. Di sini saya dilatih untuk mau rendah hati, peduli pada orang lain dan tidak sombong, karena dalam melayani Tuhan kita harus mau melepaskan semua harga diri maupun hak-hak yang lainnya. Dalam ESC saya juga belajar banyak tentang pentingnya kedisiplinan. (Irwan Wibowo/PeMuJi)

Lewat ESC Tuhan mengajar saya untuk benar-benar tunduk dan taat kepada otoritas. Saya disadarkan bahwa tunduk itu hukumnya mutlak dan ketidaktundukkan adalah pemberontakan di hadapan Tuhan. Saya juga belajar untuk menyerahkan hak-hak saya, sebab mempertahankan hak hanya akan membuat saya tidak bisa maksimal berjalan dalam rencana Tuhan yang terbaik buat saya. Di sini saya diajar untuk disiplin (terutama dalam hal waktu), sebab jika saya tidak disiplin maka akan ada banyak pihak yang dirugikan karena saya. Saya juga belajar bahwa untuk menemukan tujuan hidup harus melalui proses, dan itu mungkin harus berada di fungsi yang “tidak cocok” terlebih dulu. (Alwyn Heriawan/Staf IT KrisPen)

Lewat ESC kali ini saya benar-benar mengalami kuasa keterbukaan. Sebelumnya, selama kurang lebih 1 tahun saya menutupi rasa ketidaksukaan saya pada seseorang. Ketika saya mengucapkan motto “keterbukaan adalah awal dari pemulihan”, saya teringat pada orang tersebut. Saya pun terbuka dan mengutarakan apa yang saya rasakan pada orang tersebut. Puji Tuhan! Rekonsiliasi pun terjadi. Kami berkomitmen untuk menjadi sahabat yang saling menguatkan dan membangun. Hubungan kami dipulihkan. (Dewi Fatimah/istri PKS Keluarga)

Melalui ESC saya jadi mengerti dan sadar bahwa ketaatan pada otoritas itu penting dan dampaknya sungguh fatal jika tidak dilakukan. Saya mengambil komitmen untuk menyerahkan hak-hak saya, yaitu hak untuk dihargai, menjawab/berbantah, dan kekerasan hati saya. Saya dicelikkan tentang kebenaran bahwa kesatuan tubuh Kristus itu sangat penting dan saya mau menghidupinya. Tidak lagi mementingkan diri sendiri, tetapi peduli pada jiwa-jiwa dan memperbaiki komsel. Hati untuk bangsa kembali diperbarui, sehingga saya mau lebih sungguh-sungguh berdoa syafaat bagi Indonesia. (Indri Sintawati/PeMuJi)

Berkat-berkat yang saya terima lewat ESC ini adalah saya bisa mengetahui kelemahan diri saya melalui sesi “Gambar Diri”, saya semakin diteguhkan untuk tetap tunduk terhadap otoritas berdasar hati nurani untuk menyenangkan hati Allah dan bukan manusia. Karakter saya juga banyak dibentuk lewat pendisiplinan serta praktek-praktek yang dilakukan. Di sini saya jadi tahu bahwa respon saya harus selalu baik/positif dalam kondisi apapun. (Riska Dwi Sukmawati/Pendoa)

Dalam ESC kali ini saya belajar untuk keluar dari zona nyaman dan menjadi hamba buat orang lain. Saya juga diingatkan bahwa bila saya bermalas-malasan atau melakukan dosa, maka anggota komsel yang akan menanggung akibatnya. Jadi saya harus memotivasi diri dengan selalu mengingat salib Kristus. Saya juga diajar untuk memecahkan suatu konflik/masalah yang sama dengan cara yang berbeda, tidak berdasarkan cara/pengalaman masa lalu, tapi dengan cara yang kreatif. (Lilik Megawati/PA Youth)

Saya bisa mengampuni papa yang sudah menyakiti hati saya. Sebelumnya saya benar-benar kecewa atas hidup dan sikapnya yang tidak berubah lebih baik setelah ikut camp kepriaan. Tetapi, saya mengubah paradigma saya, bahwa saya harus mengampuninya sama seperti Bapa di Sorga yang telah mengampuni saya ranpa syarat. Saya berkomitmen untuk menjadi hamba dan melayani Tuhan dengan lebih sungguh-sungguh dan segenap hati. (Yuliana Sutrisno/Usher Youth)

Selama ini saya belum pernah menyerahkan hak saya pada Tuhan, tetapi dalam camp ini saya menyadari betapa pentingnya arti penyerahan hak. Selain itu saya juga belajar untuk tunduk dan taat pada otoritas. Dulu saya tidak mengerti, tapi lewat ESC ini saya mengerti arti tunduk dan taat pada otoritas. Dengan ikut camp ini saya banyak di berkati. (Khoe Puniyanto, Operator LCD Keluarga)

Saya belajar mengampuni, tunduk dan taat kepada orang yang lebih tua atau pada otoritas, dan belajar untuk tidak berontak lagi terhadap mereka. Di sana saya juga belajar mengampuni dan melakukan pemberesan langsung dengan PKS saya. Saya pun mendapat hati yang baru. Saya berkomitmen sepulang ESC mau menjadi pemaaf kepada orang lain dan taat kepada orang tua.(Stevanus Ricky Kristanto, Usher Teen)

Melalui ESC saya banyak belajar tentang kerendahan hati, kelemahlembutan serta ketaatan pada Tuhan dan otoritas. Sebelumnya, saya terkadang keras hati dan suka mencari-cari alas an untuk menghindar dari tanggung jawab, tapi di ESC saya disadarkan bahwa semua hak saya sudah ada di tangan Tuhan. Yang perlu saya lakukan hanya taat dan berserah padaNya. Di sini saya juga belajar untuk mengutamakan kepentingan bersama dan tidak egois. Saya berkomitmen untuk lebih melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh dan tidak mendua hati. (Laura MT. Pohan, Pendoa)

Sebelumnya, saya adalah orang yang seringkali tidak mau tunduk pada otoritas. Saya hanya melakukan apa yang menurut saya benar. Selama ini saya telah memberontak pada orang tua, bos, PKS dan siapapun yang telah Tuhan percayakan sebagai otoritasku. Tapi, selama ESC saya benar-benar diajar untuk bagaimana memiliki karakter seorang hamba yang tidak menuntut hak-haknya, tetapi melakukan segala sesuatu dengan penuh ketaatan dan tunduk pada otoritas. Di sini aku diajar tentang bahaya yang diakibatkan oleh ketidaktaatan kepada otoritas. (Lucia Febe, Pendoa)

Di ESC saya belajar cara yang benar dalam mengasihi orang lain seperti mengasihi diri sendiri. Saya juga belajar untuk menyerahkan segala hak saya kepada Tuhan. Kehidupan saya yang jauh dari Tuhan dipulihkan. Sekarang saya menjadi dekat denganNya karena saya tahu bahwa Tuhan sangat mengasihi saya. Saran saya ESC diadakan lagi tahun depan. Tim pelaksana, pertahankan kerinduan Anda untuk membantu kami berubah. (Primadita Natalia, PeMuJi)

Saya mengalami Tuhan dalam setiap sesi dan kegiatan-kegiatan lainnya di ESC. Awal ikut ESC saya merasa sudah beres, tidak ada lagi yang harus diubah dari diri/karakter saya. Apalagi, saya sudah pernah mendapat pelajaran seperti ini sebelumnya. Tapi, Tuhan berbicara kepada saya tentang hal kecil-kecil yang selama ini ternyata menjadi penghalang untuk saya dapat berfungsi sebagai pemimpin yang maksimal. Lewat kegiatan-kegiatan lainnya yang ada di ESC Tuhan ubahkan paradigma saya sehingga saya bisa berespon benar, tidak melihat kesalahan orang lain dan menyerahkan hak kenyamanan saya. (Finley Ivana Purwosuwito, Pembina)

Sebelum ikut ESC, sudah lama sekali saya mengalami kekeringan rohani. Saya tidak antusias dan selama ini melayani hanya rutinitas dan bermodal skill saja. Saya telah menjadi sombong rohani. Tapi, lewat ESC Tuhan ingatkan dan tegur saya untuk menyalibkan hak-hak saya. Setelah ESC saya berkomitmen untuk kembali antusias dan radikal melayani Tuhan seratus persen. (Iwan Ekaputra Setiadji, PKS Youth)

Di ESC, saya ditegur keras oleh Tuhan karena sudah melayani dengan tidak terbaik dan tidak sepenuh hati, hanya mengerjakan tugas-tugas dengan baik. Tuhan minta saya untuk melayani dengan segenap hati yang berarti kembali memberikan hati dalam setiap pelayanan yang saya lakukan, bukan hanya secara fisik saja. Tuhan juga ingatkan supaya saya tunduk dan taat kepada pemimpin tanpa alasan, bagaimanapun sikap dan kondisi pemimpin. Walaupun sudah pernah ikut ESC tahun lalu, tapi ada banyak hal baru yang Tuhan ajarkan pada saya kali ini, yaitu tentang kepedulian kepada orang lain (terutama yang menderita dan biasa disisihkan, tidak egois dan menjadi teladan hidup bagi orang lain. Saya berkomitmen untuk memperbaiki pelayanan saya sesuai Kolose 3:23. (Ester Mei Aryani, PJ Anak)

Selama ESC gambar diri saya semakin banyak dipulihkan, paradigma saya diubahkan sehingga saya dapat memiliki respon dan tindakan yang benar terhadap masalah. Yang paling berkesan adalah ketika saya harus memaafkan teman yang karena kesalahannya saya harus ikut menerima akibatnya. Hal ini menyadarkan saya akan teladan Yesus yang mati disalib untuk menebus dosa saya. Saya mau berubah lebih lagi dan tidak berfokus pada masalah saya sendiri. Saya mau maksimal di komsel dan semakin disiplin serta mengembangkan pelayanan saya. Saya tidak mau menyia-nyiakan kematian dan pengorbanan Yesus buat saya (Ongky Setiawan Wibisono Putra, PeMuJi)

Sebelum berangkat ESC saya diliputi perasaan tertuduh karena tidak bisa maksimal melayani komsel, khususnya dalam hal menjadi teladan dalam ketepatan waktu.Saya sudah berusaha mengatur waktu, tetapi seringkali situasi terjadi tiba-tiba diluar kendali saya sehingga saya terlambat dating komsel atau ibadah. Sempat terpikir oleh saya untuk mundur dari pelayanan komsel karena merasa sudah tidak menjadi teladan dan memberikan pelayanan kepada orang lain saja. Ketika ESC, saya justru semakin tertuduh karena setiap kali melakukan kesalahan (meskipun sudah berusaha untuk tidak melakukan kesalanan), teman-teman yang lain ikut terkena getahnya. Sampai pada satu sesi saya sudah tidak tahan dan tidak mampu lagi karena merasa gagal jadi teladan. Tuhan berkata kepada saya, “Cukuplah kasih karuniaKu bagimu.” Saya dikuatkan dan saya pun menyerahkan ketidakmampuan saya kepada Tuhan. (Samuel Sanjaya, PKS Youth)

Di ESC Tuhan tegur saya bahwa tanpa sadar selama ini saya sudah tidak tunduk dan taat kepada otoritas, baik itu PKS, PA maupun koordinator pelayanan usher. Dan semua masalah ketidakdisiplinan saya selama ini adalah karena saya telah memberontak kepada otoritas. Seringkali saya merasa diri benar dan berontak untuk membela diri, bahkan ketika saya salah sekalipun. Itu dikarenakan saya tidak mau di”injak-injak” (disalahkan).Tapi lewat ESC saya diajar untuk memiliki respon yang benar, yaitu rendah hati dan lembut ketika menerima teguran. Saya tidak akan main-main lagi dengan dosa karena saya tahu besar konsekuensinya. Yesus terus menderita dan menanggung setiap dosa yang saya lakukan. (Guntur Bayu Tirto, usher Youth)

Di ESC saya ditegur untuk tidak lagi hidup buat diri sendiri, berani melangkah keluar dari comfort zone. Tapi, hingga sesi terakhir, saya terus diuji untuk tidak hidup berdasarkan perasaan. Saya belum berhasil, tapi respon saya sudah berbeda. Saya tidak lagi mengasihani diri dan memahami bahwa gagal bukan akhir dari segalanya. Saya juga berkomitmen untuk benar-benar melepaskan masa lalu dan mengampuni orang-orang yang telah menyakitiku. Tuhan juga berikan janji kepada saya, bahwa saya akan menjadi besar di antara bangsa-bangsa dan banyak orang yang bertobat melalui saya. Saya mau tetap menanyikan janji Tuhan dan menbjalani prosesnya dengab penuh sukacita. (Lidya Ariestya Sutamea, Komunikasi)

Waktu ESC Tuhan ingatkan ada satu ruang dalam hati saya yang belum saya serahkan pada Tuhan. Di dalam ruang hati itu tersimpan kepahitan akan kejadian-kejadian pahit dalam keluarga saya. Walaupun awalnya sulit dan menyakitkan, tapi saya putuskan untuk mau mengampuni orang-orang yang telah menyakiti saya. Selain itu saya menyerahkan hak saya untuk “takut”. Seringkali saya menolak tanggung jawab baru yang dipercayakan pada saya karena saya merasa takut tidak mampu. Tapi, saat itu Tuhan minta supaya saya menyerahkan seluruh hal yang saya miliki dalam hidup saya, tak terkecuali ketakutan-ketakutan saya. Saya mengambil keputusan untuk menyerahkan hak saya, meskipun itu tidak mudah bagi saya. Saya berkomitmen tidak takut lagi saat diberi tanggung jawab. Tuhan sudah merelakan nyawaNya buat saya, tak ada alasan bagi saya untuk tidak memberikan seluruh hidup saya bagiNya. (Irine Yanitha Chandra Dewi/PeMuJi)

1 comment:

Anonymous said...

[url=http://www.ganar-dinero-ya.com][img]http://www.ganar-dinero-ya.com/ganardinero.jpg[/img][/url]
[b]Una gran guia de ganar dinero[/b]
Nosotros hemos hallado la mejor pagina web en internet de como trabajo casa. Como fue de interes para nosotros, tambien les puede ser de utilidad a ustedes. No son solo formas de ganar dinero con su pagina web, hay todo tipo de metodos para ganar dinero en internet...
[b][url=http://www.ganar-dinero-ya.com][img]http://www.ganar-dinero-ya.com/dinero.jpg[/img][/url]Te recomendamos entrar a [url=http://www.ganar-dinero-ya.com/]Ganar-dinero-ya.com[/url][url=http://www.ganar-dinero-ya.com][img]http://www.ganar-dinero-ya.com/dinero.jpg[/img][/url][/b]