Saturday, September 20, 2008

Penuntun Saat Teduh Pribadi 22-27 September 2008

RAHASIA KEMENANGAN DAUD
Diambil dari buku ‘Facing Your Giants’ Max Lucado


SENIN, 22 SEPTEMBER 2008


KEMENANGAN MASA LALU
Firman Hari Ini : I Samuel 17 :32-37

PERTANYAAN PERENUNGAN :
1. Apakah penilaian Saul terhadap Daud ? (ayat 33)
2. Apakah pengalaman baik Daud ketika menggembalakan kambing domba ? (ayat 37)


PENGAJARAN :
Saul menilai Daud tidak mungkin dapat mengalahkan Goliat karena Daud masih muda dan belum berpengalaman. Tetapi Daud tidak terpengaruh dengan penilaian rajanya, sebaliknya ia menceritakan pengalaman baiknya bersama dengan Tuhan, yaitu ia berhasil membunuh binatang-binatang buas yang akan menerkam kambing domba peliharaannya.

“Goliat” apa yang sedang kita hadapi? Keuangan? Rumah Tangga? Pekerjaan? Penyakit? Pelayanan? Studi? Masa Depan? Pasangan hidup? Tuhan mengijinkan kita menghadapi “goliat” untuk melatih kita berperang, menjadi prajuritNya. Saat orang lain pesimis dengan kemampuan kita, bahkan diri kita sendiri mulai gentar menghadapinya, berhentilah sejenak dan mulailah mengingat pengalaman-pengalaman kemenangan masa lalu bersama dengan Tuhan. Pertolongan-pertolongan Tuhan mulai dari hal-hal yang kecil sampai hal-hal yang mustahil ternyata begitu banyak, bila kita mulai mengingatnya. Saat ini kita ada karena kasih karuniaNya.
Apapun bentuk dan besarnya “goliat” yang kita hadapi, jangan takut! Dia selalu merencanakan dan memberikan kemenangan kepada setiap anak-anakNya (Baca Ulangan 20 :4 & Yesaya 41 :10 )

PENERAPAN PRIBADI :
Ingatlah dan catatlah kemenangan-kemenangan yang telah Saudara raih bersama dengan Tuhan di masa yang lalu!


SELASA, 23 SEPTEMBER 2008


BERDOA
Firman Hari Ini : I Samuel 30 :1-23

PERTANYAAN PERENUNGAN :
1. Apakah yang dilakukan Daud ketika rakyat hendak melempari dia dengan batu ? (ayat 6)
2. Apakah yang dilakukan Daud ketika ia hendak mengejar gerombolan itu ? (ayat 8)

PENGAJARAN :
Daud seringkali mengalami keadaan-keadaan yang terjepit bahkan yang mengancam nyawanya, namun kita membaca bahwa ia memilih untuk berespon benar, yaitu ia menguatkan kepercayaannya kepada Tuhan! Selain itu, ia selalu bertanya kepada Tuhan ketika hendak berperang. Kedua respon Daud tersebut menggambarkan suatu aktifitas dialog dengan Tuhan, yang bisa kita sebut BERDOA. Tuhan mengijinkan kita menghadapi keadaan-keadaan terjepit, seperti : anggota keluarga yang sedang sakit atau rumah kontrakan yang habis berbarengan dengan uang pangkal sekolah anak kita, namun kita tidak memiliki cukup uang untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Apakah yang menjadi respon awal kita? Kadang kita langsung memutuskan untuk meminjam uang, namun sebenarnya kita perlu mencontoh Daud, yaitu kita perlu berdoa sungguh-sungguh untuk :

Pertama, menguatkan iman kita bahwa Tuhan itu selalu baik dan merencanakan kebaikan untuk kehidupan anak-anakNya; bahwa Ia bekerja dalam kesulitan kita untuk mendatangkan kebaikan bagi kita. Itulah yang harus selalu kita percayai.

Kedua, kita perlu bertanya: Mengapa hal ini terjadi? Apakah yang harus kita lakukan? Ketika kita bertanya, pasti Tuhan akan menjawab dan akan memberi hikmat untuk kita bisa belajar dari kesalahan kita . Selain itu kita akan mendapatkan jalan keluar yang perlu kita lakukan menghadapi setiap kesulitan kita.Tidak ada kemenangan tanpa DOA !

PENERAPAN PRIBADI :
Respon apakah yang sering Anda lakukan ketika Anda sedang terjepit? Ambillah waktu untuk berdoa dengan sungguh-sungguh dan bertanya kepada Tuhan!



RABU, 24 SEPTEMBER 2008


KEGAIRAHAN
Firman Hari Ini : I Samuel 17 : 48-54

PERTANYAAN PERENUNGAN :
Apa yang dilakukan Daud ketika Goliat bergerak maju dan akhirnya jatuh ? (ayat 48 & 51 )

PENGAJARAN :
Hal yang luar biasa adalah : Daud berlari menyongsong Goliat dan bukan lari menjauhi, bahkan ketika Goliat terjerumus iapun berlari mendatanginya. Inilah gambaran orang yang bergairah meskipun ada tantangan dan persoalan. Ada banyak orang yang frustasi bahkan depresi ketika persoalan datang, sehingga persoalan tidak makin selesai namun makin membesar. Orang mengatakan ‘kalah sebelum berperang’ Tidak demikian seharusnya dengan orang percaya. Mengapa Daud demikian bergairah dan tidak ada ketakutan sedikitpun ? Karena ia memusatkan perhatian kepada Allah ! Mazmur 62 :2-3 mengatakan : “Hanya dekat Allah saja aku tenang, daripadaNyalah keselamatanku. Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah” Orang yang dekat dengan Allah / memusatkan perhatian kepada Allah akan senantiasa bergairah menghadapi keadaan apapun juga, karena ia tahu dan yakin bahwa Allah selalu menyertainya dan memberinya kemenangan. Marilah kita memupuk keintiman dengan Allah sebagai pusat perhatian dalam kehidupan kita. Jangan mengijinkan hal-hal lain menarik perhatian kita lebih daripada Allah, karena semua itu akan menjauhkan kita daripadaNya. Yakobus 4 : 4 mengatakan bahwa “….persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah….”

PENERAPAN PRIBADI :
1. Persoalan dan hal apakah yang membuat Anda tidak bisa memusatkan perhatian kepada Allah ? Tuliskanlah satu per satu.
2. Buatlah keputusan tegas untuk meninggalkan semuanya itu. Renungkan Ibrani 12 : 1-2 secara mendalam.


KAMIS, 25 SEPETEMBER 2008


KETEKUNAN
Firman Hari Ini : I Samuel 17 :32-36

PERTANYAAN PERENUNGAN :
Pekerjaan apakah yang biasa dilakukan Daud ? (ayat 34)

PENGAJARAN :
Daud adalah seseorang yang tekun melakukan pekerjaannya sebagai gembala kambing domba. Apa tanda orang yang tekun ?

Pertama, ketekunan tidak mengenal putus asa ; ketekunan itu pantang menyerah ; ketekunan berani menghadapi masalah. Ketika ada beruang atau singa yang akan menyerang kambing dombanya, Daud berani menghadapinya sampai binatang-binatang buas itu yang menyerah. Sifat inilah yang membuat ia makin terampil menghadapi binatang-binatang buas.

Kedua, ketekunan itu tidak mengenal kata ‘bosan’. Setiap hari ia menghadapi kambing domba, padang rumput, suatu keadaan yang sangat membosankan karena tidak banyak bertemu orang dan tidak banyak tantangan.

Pada era yang serba canggih dan cepat ini, kita mau belajar menjadi orang yang tekun, yaitu orang yang tidak mudah menyerah; tidak cepat bosan dengan apa yang kita lakukan hingga akhirnya menghasilkan buah-buah keberhasilan. Karakter Daud yang tekun inilah yang menarik perhatian Allah, sehingga Allah berkenan memakai dia sebagai alat pilihan ditanganNya.

PENERAPAN PRIBADI :
Dalam hal apakah kita mudah menyerah atau putus asa ?
Dalam hal apakah kita mudah bosan ?



JUMAT, 26 SEPTEMBER 2008



MENGHARGAI OTORITAS
Firman Hari Ini : I Samuel 16 : 13-23

PERTANYAAN PERENUNGAN :

Apa yang dilakukan nabi Samuel terhadap Daud ? (ayat 13)
Apa yang terjadi setelah Daud diurapi ? (ayat 13)

PENGAJARAN :
Daud bukan lagi seorang gembala kambing domba yang ‘biasa’ karena Tuhan telah mengurapinya sebagai Raja Israel. Namun yang indah disini adalah :
Daud tetap menghargai ayahnya sebagai otoritasnya, sehingga ia tetap mentaati perintah ayahnya untuk mengirim makanan kepada kakak-kakaknya yang di medan perang (I Samuel 17:17).
Daud tetap menghargai Saul sebagai rajanya, meskipun Saul sudah tidak lagi disertai Tuhan dan sering berada dalam keadaan ‘lepas kendali’ atau seperti ‘orang gila’.
Daud tidak mau membunuh Saul yang terus menerus mengejarnya untuk membinasakan hidupnya, meskipun sebenarnya dia mempunyai kesempatan yang baik untuk membunuh Saul (I Samuel 24 : 1-12).
Tuhan rindu melihat anak-anakNya menghargai otoritas, baik orang tua, suami, guru, bos, pemimpin rohani dan pemerintah, karena Tuhan telah mengatur segala hubungan antar manusia tersebut dengan sangat baik dan kita tidak perlu “memberontak” pada aturan tersebut. Meskipun secara nyata otoritas kita tidak “pantas” kita hormati karena berbagai alasan, namun kita belajar taat pada otoritas tertinggi kita, yaitu Tuhan dan firmanNya. Meskipun posisi kita telah “begitu tinggi” kita tetap harus menghormati otoritas kita.

PENERAPAN PRIBADI :

Kepada otoritas yang mana kita sulit menghormati ? Marilah berubah dan bertobat saat ini juga.
Segeralah ambil tindakan untuk menghormati dan mentaati otoritas tsb.



SABTU, 27 SEPTEMBER 2008

MEMEGANG JANJI

Firman Hari Ini : 2 Samuel 9 :1-13

PERTANYAAN PERENUNGAN :
Mengapa Daud mengingat Mefiboset ? ( II Samuel 9:1; I Samuel 20:14-16)
Apa yang dilakukan Daud terhadap Mefiboset ? (II Samuel 9:7)

PENGAJARAN :
Daud adalah seorang pribadi yang mempunyai komitmen yang tinggi. Meskipun telah berlalu begitu lama, ia masih mengingat apa yang telah di janjikannya kepada Yonatan, bahwa ia akan memberikan kasih setianya kepada keturunan Yonatan. Bahkan ketika Yonatan telah meninggal sekalipun, ia tetap mengingat janji itu dan menggenapinya. Teladan yang diberikan Daud adalah bahwa memegang janji adalah mutlak, tidak bergantung berapa lama janji itu telah dibuat, atau apakah orang dengan siapa kita berjanji tersebut masih hidup atau masih ingat akan janji itu; apakah itu akan merugikan dirinya atau tidak. (Baca Mazmur 15:4 ).

Dunia sedang mencari orang-orang yang mau memegang janji, baik di perusahaan, bisnis, sekolah, gereja atau rumah tangga. Sebagai saksi-saksi Kristus kita perlu membuktikan kepada dunia bahwa kita adalah orang-orang yang memegang janji, berapapun harga yang harus dibayar. Biasanya kita cenderung memilih-milih janji mana yang akan kita tepati. Apabila janji itu kepada orang penting, maka kita berupaya menepatinya; atau bila ada sanksinya maka kita akan menepatinya, bila tidak maka dengan santai kita gampang melalaikannya.

PENERAPAN PRIBADI :
Mintalah bantuan Roh Kudus untuk mengingatkan janji yang telah kita buat dan yang belum kita tepati.
Buatlah komitmen untuk menepatinya satu per satu.



MINGGU, 28 SEPTEMBER 2008


PRIORITAS UTAMA
Firman Hari Ini : I Samuel 17 :40-50

PERTANYAAN PERENUNGAN :
1. Untuk apakah Tuhan memberikan kemenangan kepada Daud? (ayat 46)
2. Apakah perintah Tuhan bagi seluruh ciptaanNya ? (Maz 148 :13-14)

PENGAJARAN :
Daud mempercayai bahwa Tuhan yang akan memberikan kemenangan kepadanya. Namun ia menyadari bahwa kemenangan yang akan ia dapatkan nantinya punya satu tujuan yaitu agar seluruh bumi tahu bahwa Israel punya Allah yang layak disembah. Daud menyadari bahwa andilnya dalam kemenangan itu sangatlah kecil dan andil Tuhan begitu besar dan menentukan, sebab itu Tuhanlah yang layak ditinggikan, bukan dia secara pribadi. Kita melihat bahwa prioritas utama Daud adalah memuliakan Allah, baik lewat persoalan yang dia hadapi ataupun lewat kemenangan yang dia terima. Ketika kita menghadapi masalah, maukah kita berpikir: “Bagaimana caranya agar Tuhan dimuliakan lewat masalah yang aku hadapi? Bagaimana caranya agar Tuhan berkarya secara nyata lewat masalahku? Bila kita berpikir demikian, maka kita dapat terus berfokus kepada Tuhan dan bukan kepada masalah. Iblis akan membuat kita berfokus dan ‘sibuk’ dengan masalah, bahkan akan membujuk kita untuk mempercayai bahwa Tuhan tidak adil, tidak mengasihi atau sedang menghukum kita, namun seharusnya kita perlu meneladani Daud, yaitu apapun yang terjadi, kita membuat komitmen bahwa nama Tuhan harus dimuliakan. Apabila Tuhan telah memberikan kemenangan-kemenangan dalam hidup kita, maukah kita memberitakan kepada dunia bahwa Ialah yang telah memberikan kemenangan tersebut dan Ia adalah Tuhan yang layak disembah?
Anggaplah pergumulan Anda sebagai kanvas Allah. Diatas kanvas itu Dia akan melukiskan supremasiNya yang beraneka warna.

PENERAPAN PRIBADI :
1. Masalah apa yang sedang Anda hadapi ?
2. Coba pikirkan bagaimana caranya supaya Anda bisa memuliakan Allah lewat masalah yang Anda hadapi. Tuliskanlah.

No comments: