Saturday, September 20, 2008

Hati-Hati Menggunakan Ponsel

INFO KESEHATAN - 21 September 2008


Meskipun teknologi memudahkan aktivitas manusia, namun WHO menyimpulkan penggunaan ponsel secara terus-menerus selama 5 -18 tahun atau lebih menimbulkan risko lebih tinggi terkena kanker darah (leukemia) atau kanker pankreas. Seseorang yang sering terkena radiasi ponsel, cepat atau lambat, dapat mengalami efek detrimental pada otak.

RISET medis di Amerika Serikat menunjukkan bahwa laki-laki yang menggunakan ponsel lebih dari 4 jam setiap hari mengalami penurunan jumlah sel mani hingga 40% dibandingkan laki-laki yang persen­tase pemakaian ponselnya lebih rendah. Dari begitu banyak perilaku penggunaan ponsel, ada enam fakta yang ternyata secara medis berpengaruh kepada fisik si pengguna. Apa saja itu?

1. Menggantungkan ponsel di leher atau pinggang
Menggantungkan ponsel di leher memang sudah biasa kits lakukan karena terasa lebih praktis. Namun fakta medis berbicara lain. Menyimpan ponsel di sekitar areal leher berbahaya bagi penderita arrhythmia atau gangguan irama jantung. Fungsi jantung menjadi tidak sempurna akibat pengaruh radiasi dari ponsel yang menggantung di sekitar dada.
Solusi: Selalu simpan ponsel dalam tas, dompet atau sarung dengan cara digenggam, bukan diikatkan pada pinggang atau digantungkan di leher.

2. Langsung menempelkan ponsel di telinga ketika hubungan belum tersambung
Umumnya, begitu memencet nomor yang ingin dihubungi, pengguna langsung menem­pelkan ponsel di telinga untuk mendengarkan apakah nada sudah tersambung. Padahal percakapan belum dimulai sedetik pun.
Solusi:
1) Ketika hubungan telepon belum tersam­bung, radiasi akan bertambah kuat. Seri selang waktu lima detik untuk kemudian menelepon ulang kembali.
2) Langsung jawab jika ada telepon masuk.

3. Menempelkan ponsel di telinga ketika menelepon
Kelemahan suara yang dihasilkan sebuah ponsel bisa jadi alasan kenapa banyak orang yang tidak memberi jarak sedikitpun antara telinga dan ponsel yang digunakan.
Solusi:
1) Seri jarak antara telinga dan ponsel Anda.
2) Pilih operator dan ponsel yang mampu memberikan jaringan dan sinyal yang balk.

4. Melakukan percakapan terlalu lama
Tarif murah yang diberikan operator seperti memberi jalan tol bagi pengguna untuk tidak bosan bicara berjam-jam lewat ponsel. Padahal jika ponsel mulai terasa panas, Anda tahu bahwa ada sesuatu yang tidak beres.
Solusi:
1) Gunakan handsfree untuk mengurangi radiasi.
2) Jika terpaksa harus menelepon dalam waktu yang lama, letakkan ponsel secara bergantian di kiri dan kanan telinga setiap 1-2 menit.
3) Bila perlu, buat saja janji untuk bertemu.

5. Berbicara sambil mojok di sudut tembok, dan berbisik-bisik saat menerima telepon
Menelepon dengan bersembunyi di sudut ruangan lebih membahayakan kesehatan. Dalam kondisi umum, penutupan sinyal di sudut ruangan dapat menyebabkan daya radiasi ponsel pada sudut tertentu bertambah besar.
Solusi:
1) Usahakan untuk selalu mencari ruangan terbuka untuk berkomunikasi lewat ponsel.
2) Jangan menggunakan ponsel untuk bergosip.

6. Menelepon sambil mondar-mandir
Tanpa disadari sejumlah orang suka berjalan perlahan ketika menelepon. Pada saat menggerakkan posisi ketika menelepon menyebabkan ketidakstabilan sinyal yang akan diterima. Kalau sudah begitu, terjadi luncuran daya tinggi dalam waktu singkat yang tidak diperlukan.
Solusi:
1) Carl posisi paling nyaman.
2) Berhenti dan diam ketika menelepon, karena menelepon hanya membutuhkan suara dan ponsel sebagai perantaranya.
3) Membuat kebiasaan baru: tidak menjadi orang yang terlalu sibuk untuk sekedar menerima telepon.
4) Tidak merima panggilan telepon sama sekali jika Anda sedang bergerak.

Sumber: FORSEL edisi Februari 2008

No comments: