Saturday, July 25, 2009

Resep Bahagia ala Mazmur

FOKUS KITA

Tahukah Anda, bahwa khotbah pertama Yesus di dunia dimulai dengan kata b-a-h-a-g-i-a? Tidak percaya? Baca saja Matius 5, tentang khotbah Yesus di bukit. Jika kita cermati lagi, kita akan menemukan 9 kata bahagia di sana. Di Alkitab, jika ada satu kata disebutkan lebih dari sekali, itu artinya sangat penting sekali untuk kita perhatikan.

Yesus berkhotbah dan mengatakan supaya kita berbahagia. Mengapa kita harus berbahagia? Sebab, Allah tahu bahwa kita sulit untuk berbahagia, terlebih ketika berada di tengah masa sukar dan jaman yang serba sulit seperti sekarang ini. Yesus dalam khotbahNya tidak berkata, “Berbahagialah jika…”, tetapi Dia berkata, “Berbahagialah orang yang…”. Artinya, jika kita ingin menjadi mahagia, kita harus menjadi orang yang disebutkan Yesus dalam Matius 5. Ada 9 orang bahagia di sana, tetapi kali ini kita akan belajar bagaimana caranya kita bisa menjadi 9 orang bahagia yang disebutkan Yesus.

Ternyata, jika ingin menjadi orang yang bahagia, kita harus melihat resepnya di Mazmur 1:1. Di sana Raja Daud membagikan resep rahasia untuk menjadi bahagia.

1. Tidak mendengarkan nasihat orang fasik (ayat 1a)
Menurut Yudas 1:15, orang fasik adalah orang yang kesukaannya menggerutu setiap waktu, mengeluh tentang nasibnya, egois, hidup untuk menuruti hawa nafsu seenaknya, mulut mereka selalu mengatakan hal-hal negatif, menghasut dan menjilat orang lain untuk mendapatkan keuntungan. Karena itu, langkah pertama untuk berbahagia adalah tidak mengikuti nasihat mereka yang hanya akan memperkeruh keadaan, mengkhamiri hati kita dan semakin menghancurkan kita.

2. Tidak ikut-ikutan berbuat dosa (ayat 1b)
Sudah jelas bahwa upah dosa adalah maut (Roma 6:23). Maut sudah pasti tidak akan bisa mendatangkan kebahagiaan, malah sebaliknya. Kalaupun dosa membuat bahagia, itu hanya kesenangan sesaat, ujung-ujungnya tetap saja maut yang kekal. Jadi, jangan berbuat dosa!

3. Tidak duduk dalam kumpulan pencemooh (ayat 1c)
Ikut duduk bersama pencemooh lama-lama akan membuat kita menjadi pencemooh juga. Pencemooh sama dengan pengejek. Orang yang kebiasaannya suka mengejek adalah orang yang iri hati. Orang yang iri hati adalah orang yang tidak pernah berbahagia, karena dia selalu membandingkan dirinya dengan orang lain, selalu menginginkan apa yang dimiliki orang lain dan tidak pernah bisa puas serta berbahagia menerima berkat yang sudah Allah berikan dalam hidupnya. Jadi, mana bisa orang yang demikian itu berbahagia?(l@/adaptasi ide dari:gfresh)

No comments: