Tuesday, July 7, 2009

Penuntun Saat Teduh Pribadi 6 - 12 Juli 2009

“Menjadi Berkat yang Seutuhnya”
Sumber: e-4M Abbalove

Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.
I Korintus 13:2



§ M1 = Menerima firman
“Apa yang Roh Kudus katakan kepada saya melalui firman hari ini?“
§ M2 = Merenungkan firman
“Perubahan apa yang harus saya buat dalam hidup saya?“ Saya akan…..
§ M3 = Melakukan firman
“Harga apa yang harus saya bayar (pengorbanan apa yang harus saya lakukan) agar bisa berubah seperti yang firman Tuhan katakan?“
§ M4 = Membagikan firman
“Kepada siapa saya akan menceritakan berkat dari firman hari ini?”


Senin, 6 Juli 2009
IMAN & KASIH
Firman hari ini: 1 Korintus 13:1-13

Pengajaran:
Kasih adalah motivasi iman. Iman tidak mungkin bekerja tanpa kuasa kasih. Iman menjadi kosong dan tak berarti tanpa kasih Allah yang memotivasi dan mengarahkan kuasa iman. Iman dan kasih saling menggenapi satu sama lainnya. George Mueller memiliki kasih yang sangat besar terhadap anak-anak yatim piatu dan ia mendirikan panti asuhan bagi mereka di Inggris. Suatu hari jumlah anak-anak yang tinggal di panti asuhannya mencapai ratusan orang, Ia tidak pernah meminta uang dari siapapun, hanya kepada Allah ia percaya. Kasihnya kepada anak-anak ini mengharuskan ia berlutut setiap hari kepada Allah meminta agar keperluan mereka dapat dipenuhi. Kasihnya menjadi objek untuk menumbuhkan iman, dan imannya menjangkau hingga kepada Allah untuk memenuhi keperluan anak-anak yang ia kasihi. Dalam bacaan firman hari ini, Paulus mengajarkan kepada kita bahwa, “Sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.” Ayat ini tidak mengatakan bahwa kita harus memiliki kasih dari pada iman. Melainkan iman harus dikerjakan oleh kasih atau iman kita kosong. Kasih akan membuat iman kita bertumbuh. Tanyakanlah kepada diri Anda setiap kali Anda mulai melatih iman untuk meminta suatu berkat dari Tuhan: “Apakah berkat ini memperlihatkan kasih kepada orang lain?”


Selasa, 7 Juli 2009
MEMBERKATI LINGKUNGAN KITA ADALAH TUJUAN UTAMA ORANG KRISTEN
Firman hari ini: Matius 5:13-16

Pengajaran:
Ada sebuah keluarga yang selama 3 tahun tinggal di pedalaman hutan Timor. Suatu hari, sang suami pergi ke kota dan membeli setengah kilogram garam dapur dan membawanya ke dalam hutan, lalu ia menyimpannya di bawah atap rumah. Beberapa hari kemudian, hujan lebat turun selama 1 minggu, sehingga garam yang ia simpan mencair dan menjadi tawar. Lalu sang isteri hendak memasak makanan bagi seluruh keluarga mereka. Kebiasaan masyarakat di Timor adalah mencampur masakan apapun dengan garam supaya berasa. Kemudian ia menyuruh anaknya untuk mengambil garam yang disimpan di bawah atap rumah. Tak disangka oleh keluarga tersebut bahwa garam yang dibeli itu telah kehilangan rasa asinnya. Dengan menyesal, mereka terpaksa membuang garam tawar tersebut. Hal yang sama telah dikatakan oleh Yesus, ”Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang,”(Matius 5:13). Kekristenan sama sekali tidak boleh tawar, tetapi harus memberi rasa di tengah-tengah komunitasnya, agar sekeliling kita dapat melihat perbuatan kita yang baik dan memuliakan Bapa di surga. Sudahkah Anda menjadi garam dan terang buat lingkungan Anda?


Rabu, 8 Juli 2009
KITA TERPANGGIL UNTUK MENJADI BERKAT
Firman hari ini: Kejadian 12:1-9

Pengajaran:
Tuhan sendiri yang berinisiatif memanggil seseorang untuk mengikutiNya. Ketika Tuhan memanggil seseorang, Ia mempunyai rencana yang harus dipenuhi oleh orang tersebut. Hal seperti itu tampak pada panggilan Allah atas diri Abraham. Allah memanggil Abraham untuk menjadi berkat bagi segala bangsa. Demikian pula, ketika kita menjadi orang Kristen, Tuhan ingin agar kita menjadi berkat bagi yang lain. Mari lakukan tindakan kasih kita untuk menjadi berkat bagi orang lain, karena kita terpanggil untuk menjadi berkat.



Kamis, 9 Juli 2009
MEMBERKATI LINGKUNGAN MELALUI TINDAKAN NYATA KITA
Firman hari ini: Yesaya 58:6-12.

Pengajaran:
Sabtu, 23 Agustus 2008 di daerah Warakas, Tanjung Priok. Beberapa petugas Pembantu kepolisian datang menggusur Taman BMW (Taman Bersih Manusiawi dan Bewibawa) yang berjarak jauh dari lokasi rumah yang kami tempati untuk melayani orang-orang stres. Penggusuran dimulai jam 2 pagi. Saat itu kami hanya menonton dan berpikir bahwa tempat kami tidak kena gusur, karena jarak ke lokasi kami sangat jauh. Namun, ternyata pada jam 7 pagi petugas mulai masuk dan mengusur tempat tinggal kami. Seluruh rumah warga hancur tanpa sisa. Saya tidak dapat berbuat banyak, jiwa-jiwa yang kami layani menangis dan menjerit sampai akhirnya saya pun pingsan. Setelah sadar, pikiran saya dipenuhi kekecewaan terhadap pemerintah. Kemudian pihak gereja membawa kami ke tempat penampungan sementara. Ketika membaca saat teduh di warta, kebetulan saat itu juga dikatakan bahwa “Kita harus berdoa untuk pemerintah kita”. Saat itu saya tidak lagi bisa berdoa bagi pemerintah. Lalu, Tuhan berbicara kepada saya melalui firman yang saya baca tentang kisah Ayub. Tuhan katakan, “Thomas, pelayanan ini bukan milikmu, mereka adalah milikKu”. Saat itu saya hancur hati. Bersama beberapa teman kami saling mendoakan dan minta pengampunan kepada Tuhan. Kami memutuskan untuk mengampuni pemerintah, karena kami percaya bahwa pemerintah adalah wakil Allah di bumi. Beberapa hari kemudian kami melihat ke lokasi penggusuran. Di sana ada sekitar 4000 orang yang terlantar dan tidak tahu harus kemana. Kami tidak tahu harus berbuat apa, kemudian saya dan beberapa teman membawa 3 dus mi instan untuk dibagikan ke mereka. Memang tidak cukup untuk mereka, namun yang kami miliki hanyalah itu. Di saat susah kami masih tetap memilih untuk berbagi karena kami percaya bahwa di saat kami memberkati orang lain, maka Tuhan akan memberkati kami. (Thomas Selan, karyawan). Sudahkan ibadah kekristenan kita nyata dalam perbuatan kepada sesama yang membutuhkan?



Jumat, 10 Juli 2009
TANGGUNGJAWAB ORANG KRISTEN: HARUS MENJADI BERKAT
Firman hari ini: I Petrus 2:11-17

Pengajaran:
Untuk mengisi libur musim panas, saya melayani sebagai babysitter bagi seorang anak berusia 5 tahun. Itu adalah pekerjaan musim panas yang paling berkesan! Maddie suka bermain ayunan di taman. Suatu hari di taman itu, Maddie bermain ayunan, kami mendengar banyak anak-anak kecil tertawa. Maddie pergi kesana untuk melihat apa yang sedang mereka tertawakan. Kami berjalan, dan seorang anak laki-laki lari menuju Maddie dan mengatakan, "Lihat orang perempuan aneh ini! Ia kotor dan berbau, menangis lagi!" Maddie mendorong anak laki laki itu, dan menuju ke seorang wanita yang sedang duduk di tanah. Anak laki-laki itu benar, orang itu berbau dan kotor. Satu hal yang saya pikir akan saya lakukan adalah menyingkirkan Maddie dari orang itu. Namun ternyata Maddie sudah duduk di samping wanita itu dan memegang tangannya. Orang itu melihat kepada Maddie dan tersenyum. Untuk beberapa detik lamanya orang itu rasanya tidak lagi berbau dan kotor, dia cantik! Maddie memeluk orang itu, lalu meninggalkannya. Saya bertanya kepada Maddie, "Mengapa kamu memegang tangan dan memeluk orang itu, sementara anak anak yang lain menertawakan dan menakut-nakutinya?" Maddie menatap saya dan berkata, "Julie, Yesus tidak akan memperlakukan wanita itu seperti itu. Setiap orang menertawakan dan memperlakukan Yesus seperti apa yang mereka perbuat, tapi apa yang Yesus telah perbuat? Dia sudah mati untuk kita di kayu salib.Setiap kali saya melihat seseorang dipermalukan seperti itu, saya selalu pergi menemuinya, memeluk mereka, dan mengatakan bahwa Yesus mencintai mereka. Hal itu selalu membuat mereka merasa menjadi lebih baik.Saya yang berumur 23 tahun, seharusnya lebih pintar! Tetapi Maddie, 5 tahun, mengetahui lebih banyak daripada saya dan telah memperlihatkan apa itu kasih!
Banyak orang Kristen yang berpikir bahwa mereka sudah menjadi warga negara Kerajaan Allah, sehingga tidak perlu memikirkan tentang keberadaan mereka di dunia ini. Itulah sebabnya, mereka tidak akan peduli dengan lingkungan di mana mereka berada. Namun, Simon Petrus memberikan petunjuk kepada orang Kristen agar menjadi berkat bagi orang-orang di sekeliling mereka. Karena itu, kita sebagai orang Kristen harus menyadari bahwa tanggungjawab orang Kristen adalah harus menjadi berkat di mana pun kita berada.



Sabtu, 11 Juli 2009
MENJADI BERKAT SECARA UTUH DAN MENYELURUH
Firman hari ini: Kejadian 45:1-20

Pengajaran:
Tidak pernah terpikirkan oleh Yusuf maupun Yakub, bahwa suatu hari Tuhan akan membuat Yusuf menjadi berkat bagi keluarganya, bagi seluruh bangsa Mesir dan bahkan bagi bangsa-bangsa yang ada pada waktu itu. Tuhan sendiri yang memberikan mimpi kepada Yusuf, lalu Ia menggenapi mimpi tersebut secara sempurna dan utuh. Dengan demikian, Yusuf menjadi berkat secara utuh dan menyeluruh bagi keluarganya dan bahkan bangsa Mesir. Sama seperti Yusuf, Tuhan juga memakai hidup kita untuk menjadi berkat bukan hanya bagi keluarga, bangsa Indonesia, namun juga untuk bangsa-bangsa. Apa yang bisa Anda lakukan untuk menjadi berkat, minimal bagi keluarga dan bangsa Anda?


Minggu, 12 Juli 2009
MENJADI BERKAT BAGI SEGALA BANGSA
Firman hari ini: Galatia 3:6-14

Pengajaran:
Awal tahun 2005, saya masuk kuliah di daerah Jakarta Barat. Saat itu saya kebingungan untuk membiasakan diri hidup mandiri sebagai anak kost, Sampai suatu hari ada seorang kakak yang tiba-tiba menghubungi saya, dan membantu saya dalam masa orientasi mahasiswa baru di kampus. Awalnya saya curiga, apakah dia minta dibayar atau tidak. Tetapi, saya terkejut karena dia tidak meminta bayaran. Kakak ini membantu saya dengan tulus, bahkan hampir semua kebutuhan saya dibantunya. Saya juga diajak ikut komsel olehnya. Awalnya saya agak ragu untuk masuk ke dalam komsel, tetapi akhirnya saya putuskan untuk ikut saja. Di komsel saya merasakan betapa saya diterima apa adanya. Di dalam komunitas ini saya mengalami proses pembentukan karakter. Saya harus belajar menerima setiap orang apa adanya, bukan ‘ada apanya’ mengingat sebelumnya saya adalah orang yang cukup perfeksionis. Selain itu saya dulu juga mempunyai karakter yang keras. Di awal masuk komsel, saya tidak mau diajar, sampai satu hari saya pindah kos dan hampir semua anggota komsel membantu saya. Melalui hal yang sederhana inilah saya belajar untuk melayani dan memberikan yang terbaik bagi jiwa-jiwa yang Tuhan percayakan. (Michael, Mahasiswa)
Kita juga bisa menjadi berkat lewat komunitas orang-orang percaya yang ada, karena melalui kita-lah berkat-berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain. Sudahkah komunitasmu menjadi berkat?

No comments: