Tuesday, July 7, 2009

Berbekal Motivasi Memberkati, Beroleh Keberanian Mendoakan

TESTIMONI

Kegerakan POP (Pelayanan Orang Percaya) yang telah dikumandangkan sejak beberapa bulan lalu terus dihidupi oleh para jemaat Kristus Pencipta. Berikut adalah salah satu kisah menarik yang datang dari jemaat keluarga, komsel Bp. Hery Sukamto & Ibu Indri Sintawati.

Sekitar satu bulan yang lalu, saya (Ibu Indri) bersama 4 anggota komsel memutuskan untuk melakukan POP mendoakan orang sakit, yaitu saudara dari Sdri. Ciptani yang terkena stroke dan dirawat di Rumah Sakit Haji. Awalnya, kami berlima hanya berniat untuk mendoakan saudara dari Ciptani. Namun, ketika memasuki kamar yang berisi 8 orang itu, kami tergerak untuk mendoakan pasien yang lain satu per satu. Meskipun demikian, sempat timbul keraguan di hati kami, mengingat hampir semua pasien adalah orang fokus.
Kami sempat merasa sungkan dan takut, apalagi awalnya ada juga pasien yang menolak untuk didoakan. Namun, kami memutuskan untuk tidak goyah, dan terus mencoba. Hingga akhirnya, begitu ada satu pasien yang mau didoakan, yang lainnya juga ikut-ikutan ingin didoakan. Bahkan mereka yang awalnya menolak, akhirnya minta untuk didoakan juga.
Karena begitu banyak kebutuhan untuk didoakan, kami akhirnya berpencar untuk mendoakan pasien-pasien lain yang rata-rata mengidap diabetes dan hipertensi. Memang kami belum melihat hasil yang spektakuler. Tapi, hal berharga yang kami dapatkan adalah keberanian. Bekal kami cuma satu, kami ingin memberkati mereka.

Demikian jelas Ibu Indri mewakili anggota komselnya. (vln)




MY LIFE: BEFORE AND AFTER

Waktu saya kecil, orang tua saya menganut agama Budha. Saya sering diberi minum air yang sudah di doakan dan diramalkan dari ramalan kartu dan lain sebagainya. Setelah papa saya meninggal dunia, saya mulai ikut teman ke gereja setiap hari Minggu, tetapi saya tidak merasakan hadirat Tuhan yang luar biasa di sana. Saya merasa ke gereja hanyalah suatu rutinitas biasa setiap minggunya. Saat teduh juga sering lupa, dan bahkan sering lupa berdoa sebelum tidur.

Setelah saya berteman dengan salah satu jemaat Krispen, saya diajak ke komsel. Sayapun mulai bertumbuh dan dekat dengan Tuhan. Namun iblis mulai bekerja mengganggu saya. Saya sering mendapat mimpi buruk mengenai jimat-jimat, binatang-binatang dan patung-patung sembahyang agama lain yang sangat menggangu pikiran saya. Saya juga merasa ada roh jahat yang selalu mengikuti saya, sehingga saya diliputi ketakutan yang luar biasa. Sampai-sampai, ketika berdoa dan menyembah Tuhan pun saya takut untuk memejamkan mata.

Akhirnya saya menceritakan keadaan saya tersebut kepada teman saya yang selalu mengajak saya ke komsel. Ia memberikan saran kepada saya untuk dilayani pelepasan pada acara SPK Pemenang, namun saya sudah tidak tahan dengan rasa ketakutan yang luar biasa itu. Lalu kami minta tolong kepada pembina dan tim doa Krispen untuk melayani pelepasan secara individu.

Ketika dilayani pelepasan, saya mengalami manifestasi yang luar biasa, dan saya percaya bahwa semua dosa dan hal-hal yang tidak berkenan dari diri saya telah dilepaskan dan sekarang saya menjadi ciptaan yang baru.

Setelah dilayani pelepasan, kini saya merasa sangat tenang dan damai. Saya semakin rindu untuk bertumbuh dalam pengenalan akan Tuhan. Apalagi dengan metode saat teduh 4M, terutama M4, saya belajar membagikan berkat dari perenungan firman Tuhan kepada orang lain. Hal itu memicu saya untuk menceritakan kuasa Tuhan tentang perlindunganNya bagi hidup saya.
(Thee Christine/Ibadah Raya Youth)

No comments: