Tuesday, July 7, 2009

Di Balik Doa Keliling

FOKUS KITA

Selama satu bulan terakhir, Penatua Hanna Ongkosoetrisno serius menyerukan kepada komsel-komsel untuk rajin melakukan doa keliling. Sebenarnya, apakah doa keliling itu? Apa hubungannya doa keliling dengan Pelayanan Orang Percaya (POP) dan pemberitaan Injil? Apakah doa keliling adalah sebuah program baru yang hanya akan ‘menambah’ daftar kegiatan kita saja?

Sebenarnya, doa keliling bukanlah sebuah program baru, tetapi doa keliling adalah bagian dari Pelayanan Orang Percaya (POP) dan pemberitaan Injil itu sendiri. Mengapa demikian? Salah satu motto yang diajarkan dalam School of Prayer (SOP) gereja kita mengajarkan dengan jelas bahwa: “Tidak ada doa, tidak ada kuasa. Sedikit doa, sedikit kuasa. Banyak doa, banyak kuasa.” Ini berarti bahwa doa (termasuk doa keliling) memegang peranan penting dalam kebrehasilan POP maupun pemberitaan Injil. Mengapa? Doa menyelesaikan apa yang tidak dapat diselesaikan dengan perbantahan atau argumentasi.

Apakah yang Dimaksud dengan Doa Keliling?

Berdoa keliling adalah berdoa syafaat di lokasi (tempat/komunitas) yang kita harapkan Tuhan akan menjawab doa kita untuknya (Ulangan 11:24-25; Yosua 1:3). Ada perbedaan antara mendoakan sebuah komunitas/lokasi dari tempat kita berdoa (gedung gereja, ruang doa, persekutuan doa, komsel) dan mendoakan sebuah komunitas dengan berjalan melaluinya. Keduanya sama-sama bernilai, tetapi doa keliling membuat kita mampu melihat, mendengar, dan merasakan komunitas itu; yang akan memberi dorongan, gagasan, kekushusan, kesungguhan serta tujuan pada doa kita.

Doa keliling menggunakan daya jangkau doa lebih dari sekedar untuk memenuhi kebutuhan pribadi, keluarga/kelompok, gereja, persekutuan kita. Kita memusatkan doa kita demi kasih kepada Tuhan agar namaNya dikuduskan, pemerintahanNya ditegakkan dan kehendaknya ditaati di tempat itu (Matius 6:9, 10, 13). Kita memusatkan doa kita demi kasih kepada sesama, meminta bagi mereka –yang tidak dapat mendoakan diri mereka sendiri−pemenuhan kebutuhan jasmani, pengampunan dosa, dan kelepasan dari yang jahat (Matius 6:11-13).

Apakah yang Harus Diperhatikan Selama Doa Keliling?

Peka terhadap Tuhan:
ü Ketika berdoa keliling kita melakukan dua hal: bersekutu dengan Tuhan dan memerangi rancangan-rancangan jahat iblis. Bersekutu dengan Tuhan adalah hal yang paling penting, yang membuat roh kita diarahkan oleh Roh Kudus untuk berdoa, bukan sekedar akal kepandaian kita saja yang berbicara kepadaNya. Kita disiapkan untuk berperang sebagai duta Kristus, dan dengan kuasa Tuhan mematahkan pekerjaan iblis dan memerdekakan orang dari belenggunya.
ü Seringkali sebelum Tuhan bertindak, Dia terlebih dahulu menggerakkan kita untuk mendoakannya, dengan member kesan dan tarikan yang kuat di dalam hati kita terhadap sesuatu. Terkadang doa keliling adalah cara Tuhan untuk menunjukkan gambaran “sebelumnya” dari suatu wilayah. Ketika masa penuaian tiba, kita akan melihat dengan jelas gambaran “sesudahnya” yang sangat berbeda. Dan kita akan lebih lagi menaikkan pujian dan syukur kepada Tuhan atas karyaNya.
ü Di saat-saat diam, berilah keleluasaan dan perhatian kepada Roh Kudus untuk memimpin langkah-langkah dan kata-kata kita. Berdoalah dengan memikirkan dan membayangkan apa yang Tuhan rindukan terjadi di sana.

Peka terhadap Sekeliling:
ü Penenkanan doa keliling bukan pada “berkeliling” atau pada “berada di luar”, melainkan pada berada dekat dengan orang-orang yang didoakan, sehingga kita dapat lebih jelas mengenal apa yang perlu didoakan.
ü Kristus mencari dan menyelamatkan yang hilang (Lukas 19:10). Ketika berkeliling kita mengambil bagian dalam mencari orang-orang yang terhilang, bagian Tuhan untuk menyelamatkan mereka.
ü Ketika kita mendoakan penggenapan rencana Tuhan atas orang-orang yang kita lihat, kita akan merasakan pengharapan dan kasih kita bertumbuh. Kita akan mulai melihat mereka sebagaimana Tuhan melihat. Mungkin akan muncul inspirasi hal-hal yang dapat dilakukan dengan kasih kepada sesama manusia.

Saran-saran Praktis dalam Melakukan Doa Keliling
ü Anda dapat berjalan keliling sendirian, namun banyak orang mendapati bahwa doa mereka dapat lebih fokus ketika dilakukan bersama seorang rekan. Kita dapat berdoa sejenak, berbincang sejenak, berdiam diri sejenak untuk menantikan arahan Tuhan, dst.
ü Berdoalah dengan bersuara yang dapat didengar oleh rekan Anda agar ada kejelasan dan kesepakatan dalam doa. Saling bergantianlah dalam memimpin doa.
ü Berdoalah dengan tidak mencolok (Matius 6:5). Jika berdoa dengan seseorang, buatlah seolah-olah sedang melakukan percakapan sambil berjalan.
ü Perhatikan wilayah yang penting dan strategis yang dilalui: tempat kerja, tempat ibadah/yang dikeramatkan, dataran tinggi, lokasi kejahatan/dosa masa lalu/kini, tempat tragedy/peristiwa khusus, gerbang masuk, dsb.
ü Setelah selesai, tuliskan dan atau diskusikanlah kesan-kesan dan perenungan yang penting selama berdoa keliling.

Sumber: Makalah “Prayer Walking”

No comments: