Kekristenan vs Farisi
“Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja;
sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.”
(Yakobus 1:22)
Senin, 27 Juli 2009
BAHAYA KEMUNAFIKAN
Firman hari ini: Matius 23:1-12
Pengajaran:
Tuhan Yesus sudah membongkar karakter yang buruk dari orang Farisi dan ahli-ahli Taurat. Tuhan tidak menentang pengajarannya, tetapi Ia menentang apa yang telah dilakukan oleh mereka. Orang Farisi mengajarkan segala yang tertulis di Hukum Taurat, tetapi mereka sendiri tidak melakukannya. Ini namanya munafik. Firman Tuhan dalam Yakobus 1:22 menyatakan bahwa kita harus menjadi pelaku Firman. Jadi selain dipahami, Firman Tuhan juga harus dipraktekkan. Jika tidak kita seumpama orang yang sedang mengamati mukanya di depan cermin. Baru saja memandangi rupanya dan ketika pergi ia sudah lupa dengan rupanya. Terus cek hidup kita, apakah kita sudah melakukan Firman atau sekedar tahu tanpa melakukan dan pada akhirnya menjadi seperti orang Farisi. Ingat, Tuhan melihat apa yang di dalam hati kita. Bukan hanya di luar. Jangan sampai jadi MuNaFiK yang punya kepanjangan: Muka Nabi Fikiran Kotor.
Selasa, 28 Juli 2009
KESOMBONGAN AWAL DARI KEHANCURAN
Firman hari ini: Lukas 18:9-14
Pengajaran:
Suatu hari banyak katak kecil sedang berlompatan dan bermain di antara bunga-bunga yang tumbuh di sisi sebuah kolam. Sekawanan ternak sedang merumput di dekat situ, saat seekor sapi besar tiba-tiba masuk ke kolam untuk minum. Kakinya yang besar turun dan masuk ke dalam lumpur serta menginjak tepat di tengah-tengah katak-katak itu, sehingga menewaskan hampir semuanya, kecuali seekor katak. Katak kecil yang selamat ini segera berlari kepada ibunya dan menceritakan peristiwa yang mengerikan itu. Ibunya berubah warna dari hijau menjadi kuning karena marah. “Binatang seperti itu tidak boleh masuk ke dalam daerah kita. Ibu akan mengusirnya.”
“Tapi bu, ibu tidak akan mampu. Dia sangat besar,” kata katak kecil itu. “Omong kosong! Berapapun besarnya dia, saya bisa membuat diri saya lebih besar darinya.” Maka ia mulai mengisi perutnya denga udara. Dia menghirup udara sehingga ukuran tubuhnya membesar. Kemudian sambil menahan nafasnya, dia bertanya, “Apakah makhluk itu sebesar ini?” Pada akhirnya ibu katak itu hanya menutup mata dan membuka mulut untuk menghirup udara lagi sehingga ia kelihatan mengerikan, lalu meledak dan mati.
Katak-katak berduka atas kematian ibunya, tetapi seekor katak menggeleng-gelengkan kepalanya dan berkata: “Apa gunanya meniup diri sendiri sperti itu? Meskipun ia menjadi sebesar musuh itu, tetapi dia hanya berisi angin.” (Frank Mihalic, 1500 Ceritera Bermakna)
Rabu, 29 Juli 2009
NO, HIDUP UNTUK DIRI SENDIRI!
Firman hari ini: Lukas 10:25-37
Pengajaran:
Orang Farisi atau seorang imam atau seorang Lewi, apalagi ahli Taurat adalah orang yang sama. Mereka adalah orang yang sangat dihormati dan mereka adalah para pemuka agama Yahudi. Tetapi, kenyataannya tidak seorangpun dari mereka datang menolong orang yang sedang menderita, seperti perumpamaan yang diceritakan oleh Yesus. Justru orang Samaria yang menolong orang yang sedang menderita tersebut. Padahal, orang Samaria adalah orang yang tidak mengenal Allah.
Firman Allah selalu mengatakan supaya kita menolong sesama kita yang menderita dan tidak hidup egois. Jadi, biarkan Firman Allah bekerja dalam kehidupan kita kemudian kita praktekkan pada sekitar kita. Setiap kita pasti membutuhkan orang lain. Jika kita rindu supaya orang lain dapat membantu saat kita sedang membutuhkan bantuan, maka mulailah dari kita terlebih dahulu untuk menolong mereka yang membutuhkan. Egois DILARANG dalam hidup kekristenan!
Kamis, 30 Juli 2009
TIDAK ADA YANG EKSKLUSIF
Firman hari ini: Lukas 5:27-32
Pengajaran:
Orang Farisi dan ahli-ahli Taurat tidak pernah bergaul dengan orang-orang berdosa atau orang-orang yang di anggap sampah oleh masyarakat. Sebaliknya, tujuan hidup orang Kristen di dunia adalah untuk menggenapi misi Allah, yaitu menjadi berkat kepada orang-orang disekitar kita, termasuk orang-orang berdosa. Allah mengutus kita untuk membawa orang-orang berdosa tersebut kepadaNya. Jadi, bagaimana mungkin kita menjangkau orang-orang di sekitar kita, jika kita tidak mau berbaur dengan mereka. Kita berbaur dengan orang-orang berdosa bukan berarti untuk mengikuti tingkah laku dosa mereka, tetapi kita justru member pengaruh kepada mereka untuk bertobat dan kembali kepada Allah.
Inilah yang dimaksud oleh Tuhan Yesus ketika berkata bahwa orang yang membutuhkan dokter atau tabib adalah orang-orang yang sakit, bukan orang sehat. Tuhan tidak mau kita ekslusif (menyendiri) seperti orang Farisi dan ahli-ahli Taurat. Bangsa Israel gagal menjadi berkat untuk bangsa lain karena mereka hidup eksklusif. Kita harus bisa mewarnai orang-orang berdosa dengan kebenaran Allah dan bukan malah menghindari mereka.
Jumat, 31 Juli 2009
KEHORMATAN MANUSIA ATAU KEHORMATAN ALLAH?
Firman hari ini: Yohanes 12:37-43
Pengajaran:
Siapa yang tidak senang jika dirinya dihormati oleh orang lain? Semua orang senang dihormati. Tetapi, orang-orang Farisi lebih senang mendapat kehormatan dari manusia daripada Allah. Mereka tidak berani mengakui bahwa mujizat yang dilakukan oleh Yesus berasal dari Allah. Mereka merasa tersaingi dengan apa yang telah dilakukan oleh Yesus. Jika seseorang hanya ingin menyenangkan manusia dan mengorbankan kebenaran Allah, maka orang itu sedang masuk dalam penyesalan yang besar. Manusia tidak selamanya dapat menghargai dan menghormati sesamanya.
Kehormatan yang dimaksud dalam Yohanes 12:43 adalah hal yang menyenangkan manusia atau hal yang menyenangkan Allah. Jika kita menyenangkan manusia, maka belum tentu menyenangkan Allah. Demikian juga sebaliknya. Mari kita mencari kehormatan yang dari Allah, yaitu melaksanakan perintahNya.
Sabtu, 1 Agustus 2009
MENCOBAI ALLAH
Firman hari ini: Matius 16:1-4; Ulangan 6:16-19
Pengajaran:
Kegiatan rutin yang dilakukan oleh orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat ketika Yesus ada di bumi adalah mencobaiNya. Karena pengajaran Yesus diragukan, maka mereka berusaha mencari kelemahanNya. Padahal sudah nyata orang mati dibangkitkan, orang kerasukan dapat dilepaskan, orang lumpuh dapat berjalan, bahkan dosa dapat diampuni oleh Yesus. Jelas-jelas hanya kuasa Allah yang dipakai Yesus untuk melakukan berbagai mujijat tersebut.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali tidak sadar sedang mencobai Allah, contohnya berbuat dosa. Kita menganggap bahwa Allah selalu mengampuni dosa dan dengan demikian kita seenaknya berbuat dosa. Jangan salah, ada hukum tabur tuai. Allah kita bukanlah pelayan yang dapat kita perintah seenaknya. Ia adalah Allah yang berkuasa & tidak dapat diperintah oleh siapapun. Sekali kita menuntut sesuatu dari Allah, maka kita sedang mencobai Dia. Kekristenan mengajarkan “Terjadilah kehendak Allah,” dan bukan kehendakku.
Minggu, 2 Agustus 2009
TRADISI DI ATAS SEGALA-GALANYA?
Firman hari ini: Markus 7:1-23
Pengajaran:
Tradisi manusia bukanlah hal yang terutama dalam hidup manusia. Tradisi hanyalah sebuah aturan dalam lingkungan masyarakat tertentu. Apakah kita harus menolak tradisi? Tentu tidak. Jika tradisi itu sebatas menghormati sebuah kebudayaan dan tidak bertentangan dengan Firman Allah, maka boleh dilakukan. Tetapi, jangan jadikan tradisi sebagai dasar kehidupan, bahkan jangan pernah menjadikan tradisi manusia sebagai landasan kebenaran. Hal yang terpenting untuk kita lakukan adalah perintah Allah.
Orang Farisi menjadikan tradisi sebagai landasan kebenaran. Ini adalah kesalahan besar. Yesus langsung meluruskan apa yang dikatakan oleh orang-orang Farisi. Ia menjadikan kebenaran Allah menjadi dasar dari segala sesuatunya. Hormati tradisi dan jangan melanggar Firman Allah.
Saturday, July 25, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment