Tundukkan dirimu!
tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku.
-Keluaran 20:6-
Senin, 20 Juli 2009
Ketaatan Mendatangkan berkat
Firman hari ini: Ulangan 28:1-14
Pengajaran:
Tidak mudah hidup taat, apalagi taat kepada peraturan. Tetapi, minggu ini kita akan belajar untuk taat/tunduk, karena Firman Tuhan mengajarkan bahwa dalam ketaatan ada berkat Tuhan. Kepada siapa kita harus taat/tunduk? Yang pasti kepada otoritas di atas kita. Otoritas dalam bahasa Inggris, adalah kekuasaan untuk (yang) memberi perintah, membuat keputusan dan memberlakukan ketaatan. Tuhan dan FirmanNya adalah otoritas tertinggi kita.
Dalam perjanjian lama, taat/tunduk adalah hal yang mutlak harus dilakukan oleh bangsa Israel, yaitu bangsa yang dipilih Tuhan dan dikuduskan (dipisahkan) dari bangsa-bangsa lain. Tujuan Allah adalah membuat bangsa Israel menjadi contoh/teladan hidup bagi bangsa lain yang menyembah berhala agar juga mau menyembah Tuhan yang benar. Bangsa Israel sepenuhnya dituntut untuk hidup taat/tunduk kepada Allah sebagai otoritas mereka. Bangsa Israel hidup dalam hukum Taurat, dan ketaatan kepada hukum Taurat inilah yang membuat hidup mereka diberkati. Ini juga berlaku bagi kita orang percaya. Setiap berkat yang dijanjikan Tuhan melalui Yesus Kristus akan menjadi milik kita, asal kita hidup tunduk dan taat kepada otoritas Tuhan dan firmanNya. Kasih karunia Tuhan akan memampukan kita untuk tunduk serta taat kepada firmanNya, sehingga dapat menikmati berkat-berkat yang dijanjikanNya.
Selasa, 21 Juli 2009
Tunduk Menghasilkan Keamanan
Firman hari ini: Hakim-Hakim 5:31; 8:28
Pengajaran:
Firman Tuhan hari ini menceritakan bagaimana bangsa Israel hidup aman dan diberkati selama masing-masing 40 tahun, karena mereka hidup takut dan tunduk kepada Tuhan. Tuhan memberikan bangsa Israel sebuah peraturan yang jelas: jika mereka menyembah Tuhan, maka hidup mereka diberkati. Sebaliknya jika mereka berontak kepada Tuhan, mereka akan menerima hukuman (Ulangan 28). Di jaman Hakim Debora dan Hakim Gideon (Hakim-Hakim 5-8), diceritakan bagaimana bangsa Isarel menerima hukuman dan menerima pertolongan dari Tuhan.
Dalam hidup kita, hukum Tuhan ini tetap berlaku: siapa yang tunduk kepada Tuhan akan hidup menikmati berkat-berkat Tuhan. Tunduk artinya hidup sesuai dengan segala peraturan Tuhan. Bagaimana kita tahu peraturan-peraturan Tuhan? Melalui FirmanNya. Dengan membaca FirmanNya, kita akan mengerti hukum-hukum Tuhan. Dan sesudah kita mengerti, kita tunduk dan menjalani hidup kita sesuai hukum Tuhan. Ada sebuah janji Tuhan tentang keamanan hidup kita sehubungan dengan ketundukan kita kepada 10 perintah Tuhan (Keluaran 20:1-17), yaitu: “tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku (Keluaran 20:6).
Rabu, 22 Juli 2009
Menundukkan Nafsu dan Keinginan
Firman hari ini: Hakim-Hakim 16:4-22
Pengajaran:
Simson adalah hamba Tuhan yang luar biasa, dia diberi kemampuan khusus untuk membela dan menyelamatkan bangsa Israel dari tangan musuhnya, yaitu bangsa Filistin (Hakim-Hakim 13:5). Simson menjadi hakim atas bangsa Israel selama 20 tahun. Namun, Simson memiliki kelemahan dan inilah yang membuat hidupnya sering mengalami kegagalan dan kehancuran, dia tunduk pada perempuan (Hakim 14:17; 16:19).
Mari kita belajar dari hidup Simson, sehingga kita tidak jatuh dalam berbagai kegagalan juga. Perempuan bagi seorang pria adalah suatu berkat dari Tuhan, penolong yang sepadan, tetapi bisa menjadi suatu kelemahan juga. Tanpa bermaksud menuduh siapapun, tetapi biarlah ini menjadi perenungan hidup. Lebih dalam lagi, ‘perempuan’ di sini bisa berarti nafsu/keinginan daging bagi pria atau keinginan mata bagi wanita. Sebab kelemahan kita adalah keinginan mata, keinginan daging dan keangkuhan hidup. Bagi wanita, keinginan mata seperti halnya dengan keinginan berbelanja ketika melihat barang-barang di Mall, meskipun barang tersebut bukan kebutuhan melainkan keinginan. Akhirnya, uang yang Tuhan percayakan habis untuk memuaskan semua keinginannya, bukan untuk memberkati orang lain juga.
Mari kita semua tetap berjaga-jaga jangan sampai hidup kita ditundukkan oleh keinginan-keinginan dosa. Saat kita lemah datang kepada Tuhan dalam pertobatan agar hidup kita dikuduskan dan dipulihkan.
Kamis, 23 Juli 2009
Menundukkan Ego
Firman hari ini: Yesaya 2:11-12
Pengajaran:
Kata tunduk mengandung konotasi dua arah, ada yang di atas dan ada yang di bawah. Otoritas ada di atas dan yang ditundukkan ada di bawah. Salah satu hal yang Allah mau kita lakukan adalah menundukkan ego kita. Ego adalah segala keinginan kita untuk menjauhkan diri dari kekuasaan dan pemerintahan Tuhan dalam hidup kita.
Dalam ayat bacaan kita, Tuhan berkata akan merendahkan dan menundukkan orang yang sombong atau angkuh. Ayat ini menjadi rhema bagi hidup saya untuk terus-menerus waspada, supaya jangan sampai kesombongan atau keangkuhan ada dalam hidup saya. Artinya, dalam segala keadaan, kita perlu menempatkan Allah sebagai penguasa tertinggi atau otoritas tertinggi dalam hidup kita. Ada hukuman Tuhan bagi orang yang sombong. Ingat, hanya orang yang rendah hati yang akan menerima berkat Tuhan. Air selalu mengalir ke tempat yang rendah. Jika kita menempatkan hati kita serendah-rendahnya, berkat Tuhan akan mengalir dan memenuhinya.
Jumat, 24 Juli 2009
Tunduk Kepada Pemerintah
Firman hari ini: Roma 13:1-7
Pengajaran:
Firman Tuhan mengajar kita untuk tunduk (sikap hati yang menghormati) kepada pemerintah, sebab pemerintah berasal dari dan ditetapkan oleh Tuhan. Namun, kita tidak harus taat (melakukan) kepada pemerintah yang tidak takut kepada Tuhan, terlebih jika keputusan atau kebijakan yang pemerintah buat bertentangan dengan Firman Tuhan. Ada kebijakan pemerintah yang baik, namun ada juga penyelewengan yang dilakukan oleh pemerintah. Kalau sudah begini, apa yang harus kita lakukan?
Saya percaya, tidak ada kuasa yang lebih besar dari kuasa doa. Dari abad pertama sampai abad keempat, orang-orang Kristen hidup dalam penganiayaan yang berat, mereka dikejar-kejar. Ditangkap, disiksa dan dibunuh oleh pemerintah Romawi pada waktu itu. Oleh kuasa doa, pada tahun 324 kaisar Romawi Constantinus menerima Tuhan dan menerima Kristen sebagai agama Negara. Dengan demikian hidup kekristenan menjadi lebih aman. Apakah Tuhan mampu berbuat demikian untuk negara kita? Saya percaya sepenuhnya, bahwa Tuhan adalah otoritas yang tertinggi bagi hidup kita orang–orang percaya, jauh melebihi otoritas pemerintahan kita. Tuhan terlampau sanggup mengubahkan hati para pemimpin negeri kita.
Sabtu, 25 Juli 2009
Tunduk Kepada Pemimpin
Firman hari ini: Ibrani 13:17
Pengajaran:
Kata taat dalam ayat ini berarti persuade (membujuk/merayu), dan kata tunduk berarti submit (menerima dengan sukarela). Seorang pemimpin adalah orang yang berusaha membujuk para pengikutnya untuk melaksanakan apa yg menjadi visinya. Membujuk di sini memiliki arti yang positif, yaitu membuat orang lain tunduk tetapi dengan sukarela. Inilah yang disebut seni kepeminpinan. Ada banyak gaya kepemimpinan, tetapi yang terbaik adalah gaya kepemimpinan hamba, seperti cara Tuhan Yesus mengajar murid-muridNya (Markus 10:43-45). Ada 5 praktek kepemimpinan hamba:
- Pemimpin menjadi teladan
- Pemimpin menginspirasi suatu visi bersama
- Pemimpin mengutamakan proses
- Pemimpin memampukan orang lain untuk bertindak
- Pemimpin membangkitkan semangat
Jika kelima praktek kepemimpinan hamba ini kita jalankan, maka setiap orang yang kita pimpin akan tunduk dengan sukarela dan sukacita, sehingga mendatangkan kebaikan dan berkat bagi kita bersama.
Minggu, 26 Juli 2009
Tunduk Kepada Orang Tua
Firman hari ini: Efesus 6:1-3
Pengajaran:
Tunduk kepada orang tua adalah suatu perintah Tuhan yang penting. Perintah ini bukan saja ditujukan kepada anak yang masih kecil, tetapi orang dewasa juga. Saya banyak mengalami proses Tuhan dalam masalah tunduk kepada orang tua ini, apalagi setelah mereka tua dan menjadi lebih suka mengatur. Saya merasa tidak bebas dan tidak merdeka, namun Tuhan mengajar saya supaya tetap menghormati mereka. Karena orang tua adalah wakil Allah dalam keluarga untuk mendidik kita dalam jalan kebenaran. Berkatnya sangat jelas ketika kita tunduk dan menghormati orang tua: hidup bahagia dan panjang umur di bumi. Ini hal yang sangat luar biasa. Kita bisa saja hidup panjang di dunia, tetapi tidak bahagia. Ini adaah kehidupan yang sia-sia. Apa artinya hidup panjang, tetapi tidak bahagia? Atau hidup panjang, tetapi sakit-sakitan? Dari berbagai penelitian, penyebab penyakit manusia ada 3 macam: makanan, gaya hidup dan kondisi batin (emosi). Kondisi batin juga sangat dipengaruhi oleh hubungan dengan sesama.
Ada sebuah kisah, seseorang yang menderita penyakit berat dan ternyata penyebabnya adalah hubungan yang buruk dengan orang tuanya. Setelah dia mengadakan pemberesan atau pemulihan hubungan dengan orang tua, maka ia menjadi sembuh. Mari kita berdamai dengan orang tua dengan menyadari bahwa mereka adalah alat Tuhan untuk mendisiplin dan mengasihi kita.
Saturday, July 18, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment