Sunday, June 6, 2010

Penuntun Saat Teduh Pribadi 7-13 Juni 2010

Menjadi Pribadi Tak Tergoncangkan di Tengah Tekanan
(belajar dari profil Mordekhai)

"Yang hatinya teguh Kaujagai dengan damai sejahtera, sebab kepada-Mulah ia percaya,"
-Yesaya 26:3-

Bahan diambil dan diedit seperlunya dari: e-4M abbalove

Senin, 7 Juni 2010
Menabur Didikan yang Baik
Firman hari ini: Ester 2:1-18

Pengajaran:
“Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.” demikian Salomo menulis dalam Amsal 22:6. Seorang anak yang dididik dengan benar, maka akan terlihat buah-buahnya ketika dia besar nantinya. Mordekhai bin Yair bin Simei bin Kish, seorang Benyamin yang diangkut dari Yerusalem sebagai salah seorang buangan yang turut dengan Yekhonya, raja Yehuda, telah mengangkat Hadasa, anak dari saudara ayahnya. Hadasa atau Ester sudah tidak beribu bapa lagi, lalu Ester diangkat sebagai anak oleh Mordekhai. Mordekhai begitu sayang dengan Ester dan ia mendidik Ester dengan benar, sehingga Ester bertumbuh menjadi gadis yang baik yang selalu menimbulkan kasih sayang dari orang-orang yang mengenalnya. Ester bukan hanya elok perawakannya dan cantik parasnya, namun ia juga seorang yang sangat patuh pada apa yang dikatakan oleh Mordekhai. Jika kita membaca kisah Ester, maka kita dapat melihat buah-buah yang telah Mordekhai tabur untuk Ester. Apa yang sedang Anda tabur saat ini bagi anak ataupun generasi penerus Anda? Apakah Anda sudah mendidiknya tidak hanya dengan baik saja, tetapi juga dengan kebenaran?


Selasa, 8 Juni 2010
Jangan Menutupi Dosa
Firman hari ini: Ester 2:19-23

Pengajaran:
Bacaan Firman Tuhan hari ini memberitahu kita bagaimana Mordekhai menggagalkan rencana busuk dua orang sida-sida raja, yaitu Bigtan dan Teresh. Rasa sakit hati yang dialami Bigtan dan Teresh telah membawa mereka ke dalam rencana ingin membunuh raja Ahasyweros. Namun Mordekhai yang mendengar niat buruk mereka, segera mengungkapkannya kepada raja melalui Ester. Mordekhai telah mengambil keputusan yang tepat yaitu menggagalkan rencana jahat tersebut, walaupun ada banyak konsekuensi yang akan ia terima seandainya raja tidak mengindahkan laporannya tersebut. Mordekhai tidak menutupi dosa yang dibuat oleh Bigtan dan Teresh. Buah sakit hati yang dituai kedua sida-sida raja itupun merugikan diri mereka sendiri, yaitu mereka mati digantung pada tiang. Anda adalah anak Allah. Sudah sepatutnyalah Anda bertindak seperti yang Mordekhai lakukan: jangan menutupi dosa yang sedang terjadi.


Rabu, 9 Juni 2010
Hidup Sesuai Nilai-nilai Firman Tuhan
Firman hari ini: Ester 3:1-15

Pengajaran:
Karisma bisa mengatrol seseorang untuk duduk di puncak, namun karakter mempertahankan posisi seseorang untuk tetap di puncak. Dari manakah karakter seseorang dibangun? Karakter dibangun dari nilai-nilai yang dianut oleh orang tersebut selama hidupnya. Mordekhai adalah orang Yahudi dan jalan hidupnya hanya sesuai dengan nilai-nilai agama Yahudi. Salah satu larangan mereka adalah tidak boleh sujud untuk menyembah kepada siapa pun, kecuali kepada Yahweh atau TUHAN. Hal itu telah menjadi karakter Mordekhai. Itulah sebabnya, ketika Haman ingin agar Mordekhai sujud menyembah dia, maka Mordekhai menolak. “Ketika Haman melihat, bahwa Mordekhai tidak berlutut dan sujud kepadanya, maka sangat panaslah hati Haman, tetapi ia menganggap dirinya terlalu hina untuk membunuh hanya Mordekhai saja, karena orang telah memberitahukan kepadanya kebangsaan Mordekhai itu. Jadi Haman mencari ikhtiar memunahkan semua orang Yahudi, yakni bangsa Mordekhai itu, di seluruh kerajaan Ahasyweros,”(Ester 3:5-6). Meskipun hidup sebagai tawanan dan nyawanya terancam, Mordekhai tetapi hidup sesuai nilai-nilai warisan orang tuanya, yakni Taurat Yahudi. Bagaimana dengan Anda saat ini? Apakah nilai-nilai hidup Anda sudah luntur karena tekanan?


Kamis, 10 Juni 2010
Membagikan Misi
Firman hari ini: Ester 4:1-17

Pengajaran:
Mordekhai adalah seorang pemimpin yang mengambil tanggung jawab atas orang-orang yang ia kasihi. Salah satu tanda bahwa Mordekhai merupakan seorang pemimpin besar adalah karena ia tidak ingin mencapai misinya tersendiri, tapi membagikannya pada Ester untuk mewujudkan misi itu bersama-sama. John C. Maxwell berkata, “Tim adalah hal yang luar biasa. Tidak ada tugas yang terlalu besar, tidak ada pencapaian yang terlalu hebat, tidak ada impian yang tidak masuk akal bagi sebuah tim. Dibutuhkan tim kerja untuk membuat impian bekerja.” Dengan tim kerja yang hebat seperti Ester, maka Mordekhai mendapat kesempatan untuk mengejawantahkan visi atau misinya menjadi nyata. Ia berusaha untuk menolong dan menyelamatkan semua orang Yahudi dari amukan Haman yang bengis. Bagaimana dengan Anda? Sudahkah Anda membagikan misi Anda kepada orang lain? Ingatlah bahwa berdua lebih baik dari pada seorang diri. Ingatlah pernyataan yang terkenal tentang hasil dari berdua, yakni, “Satu mengalahkan seribu musuh, dua mengalahkan berlaksa-laksa.”


Jumat, 11 Juni 2010
Berpegang pada Pendirian yang Semula
Firman hari ini: Ester 5:9-14

Pengajaran:
Kita seringkali mengkritik seseorang yang cepat mengalah ketika ia berada di bawah tekanan, tetapi apa respon kita saat kita sendiri yang berada pada posisi yang demikian? Hanya orang yang memiliki ketabahan hatilah yang akan tetap pada pendirian, meskipun ia harus menderita. Karakter yang kuat seperti inilah yang dimiliki oleh Mordekhai ketika ia harus menghadapi tekanan bertubi-tubi dari Haman bin Hamedata. Haman yang merasa panas hati karena Mordekhai tetap pada pendiriannya untuk tidak berlutut dan sujud untuk menghormatinya terus-menerus menekan dan berusaha menghancurkan Mordekhai. Pernahkah Anda goyah dengan pendirian semula hanya karena tekanan yang Anda hadapi? Belajarlah dari Mordekhai untuk lebih takut kepada Allah daripada takut kepada ancaman manusia. Benarlah perkataan Yesus, “Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka,”(Matius 10:28). Masihkah Anda tetap berpegang teguh pada Firman Tuhan yang menjadi dasar hidup Anda? Marilah kita hidup sesuai dengan prinsip firman Tuhan.


Sabtu, 12 Juni 2010
Menuai Kembali hasil Perbuatan Baik
Firman hari ini: Ester 6:1-14

Pengajaran:
Pernahkah Anda merenungkan Mazmur 126:1-6, tentang menabur dengan air mata dan menuai dengan sorak-sorai? Dalam renungan firman Tuhan hari ini, kita bisa melihat bahwa Mordekhai telah menabur dengan banyak air mata dan kini saatnya ia menuai kembali apa yang telah ia taburkan selama hidupnya. Pemazmur berkata, “Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa: 'TUHAN telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!' TUHAN telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita. Pulihkanlah keadaan kami, ya TUHAN, seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb! Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya,”(Mazmur 126:2-6). Mordekhai memberikan contoh kepada kita bahwa apa yang kita taburkan tidak akan sia-sia. Mari, terus-meneruslah menabur kebaikan, karena Paulus berkata, “Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah,”(Galatia 6:9). Teruslah menabur kebaikan.


Minggu, 13 Juni 2010
MORDEKHAI MENJADI PAHLAWAN BANGSA YAHUDI
Firman hari ini: Ester 10:1-3

Pengajaran:
Setiap orang ingin mengakhiri hidupnya dengan baik. Tetapi, mereka tidak mau bertindak sesuai nilai-nilai firman Tuhan yang mereka hidupi selama ini. Kita pasti tahu bahwa Mordekhai pasti tidak pernah bermimpi untuk menjadi seorang pahlawan bagi bangsa Yahudi, tetapi prinsip hidup yang dijalaninya menjadi jembatan penghubung yang mengantarkan Mordekhai sebagai pahlawan. Kerinduan hati Mordekhai diringkaskan dalam satu ayat, “Karena Mordekhai, orang Yahudi itu, menjadi orang kedua di bawah raja Ahasyweros, dan ia dihormati oleh orang Yahudi serta disukai oleh banyak sanak saudaranya, sebab ia mengikhtiarkan yang baik bagi bangsanya dan berbicara untuk keselamatan bagi semua orang sebangsanya,”(Ester 10:3). Mordekhai mengikhtiarkan yang baik bagi bangsanya. Jika kita ingin memberikan yang terbaik bagi bangsa kita, maka kita perlu membela bangsa kita baik di hadapan Allah dan manusia. Sudahkah Anda mendoakan dan bertindak dengan iman untuk kebaikan negeri ini? Doakan supaya keberadaan orang-orang Kristen menjadi jawaban bagi kebutuhan bangsa ini.

No comments: