Iman + Ketaatan = Mujijat
(belajar dari profil Abraham)
"Karena iman Abraham taat,
ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui,”
-Ibrani 11:8-
Bahan diambil dan diedit seperlunya dari:
e-4m abbalove
Senin, 28 Juni 2010
SANG TELADAN IMAN
Firman hari ini: Ibrani 11:8-12
Pengajaran:
Berbicara mengenai iman, Abraham adalah salah satu teladan yang patut dijadikan contoh bagi hidup kita. Iman yang dimiliki Abraham sangat luar biasa sehingga ia dapat melihat janji-janji Allah tergenapi dalam hidupnya. Karena iman juga ia beroleh kekuatan untuk memiliki keturunan yang dianggap manusia sebagai suatu yang mustahil dikarenakan usianya dan istrinya yang sudah renta. Iman tersebut jugalah yang membuatnya taat kepada kehendak Tuhan. Apa yang telah dijanjikan Tuhan dalam hidup Anda di tahun ini? Melalui Firman Tuhan hari ini, mari belajar untuk memiliki iman seperti Abraham dan Tuhan akan melakukan bagian-Nya atas hidup kita. Karena iman Abrahan taat. Karena iman dan ketaatannya, Abraham mengalami mujijat janji-janji Tuhan.
Selasa, 29 Juni 2010
ABRAHAM MEMILIKI IMAN YANG BESAR
Firman hari ini: Kejadian 12:1-9
Pengajaran:
Iman timbul dari pendengaran, pendengaran akan firman Allah (Roma 10:17) Kehidupan Abraham dan keluarganya di Haran pada saat itu mungkin sudah nyaman dengan semua yang dimilikinya. Namun ketika Allah menyuruh Abraham untuk pergi, Abraham taat. Ia meninggalkan negeri yang telah ditinggalinya beberapa tahun untuk pergi ke suatu negeri yang ia sendiri belum tahu. Abraham melihat dengan mata imannya tentang semua janji Allah dalam hidupnya, ia taat akan perintah Tuhan untuk pergi kemana Ia membawanya. Bagaimana Abraham bisa memiliki iman yang luar biasa tersebut? Karena Abraham bergaul dengan Tuhan senantiasa. Abraham senantiasa mendengar firman Tuhan (Kejadian 12:7-8), sebab itu Abraham memiliki iman yang sangat besar. Rindukah Anda juga melihat janji-janji Tuhan digenapi dalam hidup Anda? Sudahkah hari ini Anda mendengar FirmanNya? Intim dengan Bapa membuat kita mengenal kehendak Bapa atas hidup kita, seperti Abraham yang bergaul karib dengan Tuhan, ia mengenal kehendak Tuhan atas hidupnya.
Rabu, 30 Juni 2010
KETAKUTAN MENGGEROGOTI IMAN ABRAHAM SEHINGGA IA RELA BERDUSTA
Firman hari ini: Kejadian 12:10-20.
Pengajaran:
Ada orang yang pernah berkata: “Ketika iman masuk melalui pintu depan, maka ketakutan akan keluar melalui pintu belakang. Tetapi, ketika ketakutan masuk melalui pintu depan, maka iman akan keluar melalui pintu belakang.” Itulah yang terjadi dengan Abraham. Ia baru saja melangkah pasti dengan iman yang teguh untuk menaati Tuhan, tetapi ketakutan tiba-tiba muncul menggerogoti dirinya sehingga ia kehilangan iman dan mulai berdusta. Dusta Abraham tidak tanggung-tanggung karena ia berbohong tentang isterinya Sarai. Abraham mengatakan bahwa Sarai adalah saudarinya. Akibat kebohongan ini, ia hampir saja kehilangan isterinya yang akan dijadikan gundik oleh Firaun di Mesir. Hal yang sama dapat terjadi pada kita jika kita mengalami ketakutan. Ketika ketakutan datang menggerogoti hidup kita, maka iman kita bisa lemah sehingga kita akan jatuh ke dalam berbagai macam dosa yang dilarang oleh Tuhan. Pernahkah Anda mengalami ketakutan dalam hidup Anda sehingga itu menggoyahkan iman Anda? Apa akibatnya? Apa komitmen Anda setelah Anda melihat contoh dari bacaan Firman Tuhan hari ini? Mari dapatkan inspirasi baru dari perenungan firman Tuhan hari ini.
Kamis, 1 Juli 2010
ABRAHAM MEMILIH UNTUK MENYERAHKAN HAKNYA
Bacaan Firman Tuhan hari ini: Kejadian 13:1-18.
Pengajaran:
Setiap manusia mempunyai hak. Hak itu disebut Hak Azazi Manusia (HAM). Ada hak hidup, hak mencari nafkah, hak memilih dan dipilih, hak menentukan masa depan, bahkan hak untuk beribadah kepada Tuhan. Demikian pula dengan Abraham. Ia bersama dengan Lot, anak saudaranya pergi dari Mesir ke tanah Negeb untuk tinggal bersama di sana. Ketika itu, mereka bertambah kaya, sehingga tidak cukup bagi mereka untuk tinggal bersama di negeri itu. Abraham sebagai orang yang menerima janji Tuhan dan yang dituakan seharusnya menentukan pilihannya terlebih dahulu. Anehnya, Abraham malah mengalah dan memberikan kesempatan kepada Lot untuk memilih. Ia berkata, “Bukankah seluruh negeri ini terbuka untuk engkau? Baiklah pisahkan dirimu dari padaku; jika engkau ke kiri, maka aku ke kanan, jika engkau ke kanan, maka aku ke kiri,"(Kejadian 13:9). Tidak mudah bagi Abraham untuk melakukan hal ini, tetapi ia rela menyerahkan haknya. Akibat penyerahan hak yang demikian, maka Tuhan memberikan janji baru kepada Abraham. Ia berfirman kepada Abraham, "Pandanglah sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau berdiri itu ke timur dan barat, utara dan selatan, sebab seluruh negeri yang kaulihat itu akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu untuk selama-lamanya,”(Kejadian 13:14-15). Bagaimana dengan Anda? Adakah hak yang masih Anda pertahankan di hadapan Tuhan? Ingatlah, ada berkat dibalik hak yang Anda serahkan kepada Tuhan.
Jumat, 2 Juli 2010
IMAN DAN PERBUATAN MENJADIKAN ABRAHAM SAHABAT ALLAH
Firman hari ini: Yakobus 2:14-26
Pengajaran:
Pernahkah Anda mendengar pernyataan seseorang bahwa iman dan perbuatan menjadikan kita sahabat Allah? Jika belum pernah, maka kita menemukan pernyataan itu di dalam Kitab Yakobus yang menulis tentang hal tersebut. Kata Yakobus dalam argumentasinya, "Tunjukkanlah kepadaku imanmu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku. Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati. Iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna. Dengan jalan demikian genaplah nas yang mengatakan: Lalu percayalah Abraham kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran. Karena itu Abraham disebut: 'Sahabat Allah,' (sesuai suratan Yakobus 2:17-23). Sebenarnya, bukan hanya Yakobus yang menyatakan hal itu, tetapi Yesus sendiri yang berkata, “Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri?,”(Matius 7:16). Jadi, perbuatan kita menunjukan iman kita. Mari jadikan diri kita sahabat Allah melalui perbuatan kita setiap hari.
Sabtu, 3 Juli 2010
UPAH ABRAHAM SANGAT BESAR KARENA ALLAH ADALAH PERISAI HIDUPNYA
Firman hari ini: Kejadian 15:1-21
Pengajaran:
Banyak orang Kristen menerima janji-janji Tuhan yang besar dan luar biasa bagi hidup mereka. Namun, karena janji yang mereka terima tidak kunjung digenapi, akhirnya mereka jatuh dalam keputusasaan hingga membelenggu hidup mereka. Sebenarnya apa yang dialami oleh orang Kristen telah terlebih dahulu dialami oleh Abraham. Pada suatu kali, Abraham mengeluh kepada Tuhan, "Ya Tuhan ALLAH, apakah yang akan Engkau berikan kepadaku, karena aku akan meninggal dengan tidak mempunyai anak, dan yang akan mewarisi rumahku ialah Eliezer, orang Damsyik itu. Engkau tidak memberikan kepadaku keturunan, sehingga seorang hambaku nanti menjadi ahli warisku,"(Kejadian 15:2-3). Tetapi, Tuhan tidak mau Abraham mengeluh. Kata Tuhan, "Janganlah takut, Abram, Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar,"(Kejadian 15:1b). Maksud Tuhan bagi Abraham adalah ada upah besar yang tersedia bagi dirinya, karena itu Tuhan menguatkan Abraham supaya tidak goyah, karena Ia adalah perisai dan penjamin hidup Abraham. Abraham pun percaya dan Tuhan memperhitungkan kepercayaan Abraham itu sebagai kebenaran (Kejadian 15:6). Percayalah kepada Tuhan, karena Dia adalah perisai dan penjamin hidup kita.
Minggu, 4 Juli 2010
ALLAH MENETAPKAN ABRAHAM MENJADI BAPA BANYAK BANGSA
Firman hari ini: Roma 4:1-25
Pengajaran:
Ketetapan Allah untuk menjadikan Abraham sebagai bapa banyak bangsa menimbulkan banyak kebencian terhadap umat tertentu, khususnya bangsa Yahudi. Tetapi, ketetapan Allah terhadap Abraham tidak dapat dibatalkan oleh penolakan manusia. Ketetapan Allah itu berlaku ketika janji Allah diberikan kepada Abraham, "'Engkau telah Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa,' dan lagi, firman-Nya, 'Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu,'"(Roma 4:17-18). Lalu, mengapa dituliskan untuk kita? Karena Allah juga dapat memperhitungkan janji yang diberikan kepada Abraham itu kepada kita bila kita percaya kepada Tuhan. Kata Paulus, “Kata-kata ini, yaitu 'hal ini diperhitungkan kepadanya,' tidak ditulis untuk Abraham saja, tetapi ditulis juga untuk kita; sebab kepada kita pun Allah memperhitungkannya, karena kita percaya kepada Dia, yang telah membangkitkan Yesus, Tuhan kita, dari antara orang mati, yaitu Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita,”(Roma 4:23-25). Apa keuntungannya bagi kita? Karena kita adalah keturunan Abraham, maka kita juga berhak menerima janji Allah. Karena itu iman kita tidak boleh lemah.
Saturday, June 26, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment