Sunday, March 28, 2010

PENUNTUN SAAT TEDUH PRIBADI 29 Maret-4 April 2010

"MATA TUHAN MEMPERHATIKAN”

”Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya,

sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia,

yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.”

-Ibrani 4:13-

Senin, 29 Maret 2010

Seribu Tahun Seperti Hari Kemarin

Firman hari ini: Mazmur 90:1-6, 2 Petrus 3:8

Pengajaran:

Seorang murid yang sedang belajar bela diri berkata kepada gurunya, "Guru, saya berkomitmen belajar ilmu bela diri dari Guru. Berapa lama waktu yang saya butuhkan untuk menguasainya?" Dengan tenang sang guru menjawab, "Sepuluh tahun." Si murid menjawab dengan tidak sabar, "Tetapi saya ingin menguasainya lebih cepat. Saya akan bekerja sangat keras, berlatih setiap hari, jika perlu sepuluh jam atau lebih dalam sehari. Jika demikian, berapa lama waktu yang diperlukan?" Sang guru berpikir sejenak, "20 tahun." Minggu ini mari kita belajar memandang setiap hal sebagaimana mata Tuhan memandang, dengan mulai dari cara kita memperhatikan waktu. Sama seperti si murid, kadang-kadang kita merasa Tuhan terlalu lamban dan kita pun berusaha mengambil jalan pintas dengan melakukan hal-hal yang menurut kita dapat mempercepat Tuhan. Atau sebaliknya mungkin kita merasa bahwa Tuhan terlalu cepat dalam menyuruh kita melakukan sesuatu sehingga kita justru menunda-nunda bertindak. Biarlah setiap kita mengetahui dan melangkah menurut waktu Tuhan, tidak terlalu cepat dan juga tidak terlalu lambat, dengan cara semakin melekat kepada Tuhan dan Firman-Nya dari waktu ke waktu.

(Sumber ilustrasi: www. inspirationalarchive.com)

Selasa, 30 Maret 2010

Sebelum Kita Dilahirkan

Firman hari ini: Mazmur 139:13-18

Pengajaran:

Bagi mata orang awam, perangko yang salah cetak (ada tulisan yang hilang, arah wajah yang berlawanan dengan yang seharusnya, dan sebagainya) merupakan hal yang biasa, atau mungkin sampah, tetapi bagi mata seorang filatelis – kolektor perangko – perangko tersebut adalah harta yang sangat berharga. Bagaimana bisa? Cara pandanglah yang menyebabkan perbedaan penilaian itu. Orang awam menganggap perangko yang salah cetak adalah hasil dari kegagalan mesin sehingga layak dibuang, namun filatelis memandang perangko salah cetak adalah sebuah keunikan tiada duanya yang harus dijaga keberadaannya baik-baik. Puji Tuhan, BAPA Surgawi memandang kita seperti seorang filatelis dalam melihat perangko yang salah cetak: hidup kita bukanlah sebuah kesalahan, tetapi harta yang tak ternilai! Ia telah memperhatikan kita bahkan sebelum kita dilahirkan karena Ia sendiri yang merancang dan membentuk kita secara unik, satu per satu. Malahan, ”salah cetak” tidak ada dalam kamus-Nya karena memang tidak ada satupun dari kita yang benar-benar sama dengan orang lain, sekalipun kembar. Saudara, Tuhan mencintai keunikan dan perbedaan, maka jangan pernah bandingkan dirimu dengan orang lain!

Rabu, 31 Maret 2010

Tertuju Kepada Orang Benar

Firman hari ini: Mazmur 34:16-23

Pengajaran:

Terjemahan Alkitab versi The Message untuk ayat 16 adalah, “Tuhan mengawasi sahabat-sahabat-Nya, telinga-Nya mendengarkan setiap keluhan dan erangan.” Jadi di dalam Alkitab salah satu definisi orang benar adalah ”sahabat Tuhan”. Menjadi sahabat-Nya membuat kita mendapat keistimewaan untuk menyenangkan-Nya seperti Ia telah melakukan hal yang terbaik untuk kita. Dikisahkan, seorang gembala gereja bercerita tentang seorang ayah, anaknya, dan sahabat anaknya yang tiba-tiba dihadang badai sehingga mereka tersapu ke dalam lautan. Sang ayah berhasil meraih sebuah pelampung dan akhirnya ia mengambil keputusan yang menyakitkan dengan melemparkan ke sahabat anaknya, sambil berkata kepada anaknya, “Aku mengasihimu!” Maka tenggelamlah sang anak. Ternyata anaknya adalah orang percaya dan sang ayah yakin ia akan masuk ke kekekalan bersama Yesus, sedangkan sahabat anaknya belum sehingga sang ayah tidak tega jika ia masuk ke kekekalan tanpa Yesus… Dan sang sahabat adalah gembala itu sendiri. Mari menjadi sahabat Tuhan, yang tidak menyia-nyiakan pengorbanan Sahabat kita.

(Sumber ilustrasi: www. skywriting.net)

Kamis, 1 April 2010

Tertuju Kepada Orang Yang Takut Akan Dia

Firman hari ini: Mazmur 33:10-22

Pengajaran:

Johnny diberi ketapel untuk dimainkan di hutan, tetapi tidak pernah dapat mengenai targetnya. Saat kembali untuk makan siang, ia melihat bebek peliharaan neneknya dan terdorong untuk mengetapelnya, tepat di kepala… dan matilah si bebek. Ternyata Sally, saudara perempuannya, melihat kejadian itu. Akibatnya, Sally mengalihkan tugas-tugasnya ke Johnny dengan berkata kepada kakek nenek mereka bahwa Johnny mau menggantikannya, sambil setiap kali Sally akan berbisik kepada Johnny, “Ingat bebek itu?” Setelah beberapa hari Johnny akhirnya mengaku kepada neneknya. Sungguh mengejutkan, neneknya berkata, ”Sayang, aku sudah tahu karena aku pun melihatnya. Justru aku bertanya-tanya sampai kapan kamu mau diperbudak Sally sedangkan aku berharap kamu akan mengatakannya sendiri kepadaku, dan karena aku mengasihimu maka aku memaafkanmu.” Sebagai orang yang takut akan Tuhan, seharusnya kita juga menyadari bahwa mata Tuhan melihat kita, bukan hanya sesekali dan di tempat tertentu, tetapi setiap waktu dan di mana saja. Maka kita pun tidak akan menuruti keinginan iblis, melainkan keinginan Tuhan. (Sumber ilustrasi: www. fathershands.com)

Jumat, 2 April 2010

Mencari Orang Yang Bersungguh Hati Terhadap-Nya

Firman hari ini: 2 Tawarikh 16:1-10

Pengajaran:

Masalah apa yang sering melatarbelakangi perceraian suami istri? Salah satunya adalah perselingkuhan atau ketidaksetiaan. Itulah yang terjadi dalam bacaan kita hari ini. Sebelumnya (2 Tawarikh 14-15), selama 35 tahun pemerintahannya Asa melakukan yang baik dan benar di mata Tuhan dengan menjauhkan mezbah asing dan bukit pengorbanan serta menghancurkan tugu dan tiang berhala. Ia juga memerintahkan orang Yehuda supaya mencari TUHAN serta mematuhi hukum dan perintah. TUHAN pun memberikan keamanan serta penyertaan dalam menghadapi musuh, termasuk saat mengalahkan satu juta tentara Etiopia. Hanya, pada tahun ke-36 Asa ”berselingkuh”. Ketika menghadapi ancaman dari raja Israel, Asa malah mencari bantuan dari raja Aram, bahkan dengan mengirimkan harta dari rumah TUHAN untuk raja Aram itu. Pada waktu diingatkan Hanani pun, Asa tidak bertobat, melainkan memenjarakannya. Hal ini juga yang acap kita lakukan ketika merasa sudah kuat dan mampu sendiri. Kita menjadi mengandalkan diri kita, orang lain, atau hal lain, bukannya Tuhan, padahal Tuhan mencari orang yang bersungguh hati/ selalu setia kepada-Nya dan merekalah yang akan memperoleh kekuatan-Nya.

Sabtu, 3 April 2010

Mengawasi Dari Awal Sampai Akhir Tahun

Firman hari ini: Ulangan 11:8-12

Pengajaran:

Pernahkah Saudara mengeluh atau bersungut-sungut karena merasa ada begitu banyak perintah Tuhan yang harus dilakukan? Atau bahkan curiga bahwa Tuhan hanya ingin mengekang kebebasan kita? Sebenarnya segala perintah Tuhan adalah untuk kebaikan kita, yaitu supaya kuat untuk memasuki serta menduduki ”negeri” ke mana kita pergi (ayat 8), suatu negeri yang dipelihara oleh Tuhan sendiri dan diawasi oleh mata-Nya dari awal sampai akhir tahun. Negeri berbicara tentang kehidupan yang dijanjikan Tuhan terhadap kita. Dipelihara serta diawasi dari awal sampai akhir tahun oleh Tuhan berarti kita tidak akan berkekurangan maupun tidak akan lepas dari perhatian Tuhan. Walau demikian hal ini bukan berarti kita tidak akan mengalami kesulitan atau kekurangan, tetapi justru di dalam kesulitan dan kekurangan itu kita dapat tetap mencukupkan diri dan merasa puas. Seorang bijak berkata bahwa orang yang kaya adalah orang yang sedikit memerlukan (memiliki sedikit kebutuhan) untuk dirinya sendiri sehingga ia dapat memberi lebih banyak untuk orang lain. Haleluya!

Minggu, 4 April 2010

Kematian Orang Yang Dikasihi-Nya itu Berharga

Firman hari ini: Mazmur 116

Pengajaran:

Seorang wanita pengikut Yesus meninggal dalam usia yang masih cukup muda, 38 tahun. Ia meninggalkan suami dan dua orang anak, anak laki-laki kelas 4 SD dan anak perempuan usia 4 tahun. Tidak lama kemudian, terdengar kabar bahwa si sulung hendak bunuh diri dengan membenturkan kepalanya ke lantai. Terungkaplah bahwa ia merasa bersalah karena sering bertengkar dengan ibunya semasa hidup sehingga ia ingin menemui sang ibu, tetapi karena ibunya sudah meninggal maka si sulung berpikir bahwa ia juga harus meninggal. Sebenarnya, di mata Tuhan kematian seorang percaya bukan sekedar pergi dari dunia ini ke tempat lain, melainkan berarti pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus yang merupakan hal yang sangat dirindukan-Nya. Walau demikian Yesus tahu kehadiran kita di dunia juga diperlukan untuk memberkati orang lain (Filipi 1:21-24) sehingga ia tidak sembarangan membiarkan seseorang meninggal. Selama masih ada karya yang kita perlu kerjakan di dunia ini, Tuhan tidak ingin kita meninggal, tetapi jika waktunya tiba maka Tuhan ingin kita menghadapi kematian kita – yang sangat berharga di mata-Nya itu – dengan hati yang tetap tenang, berapa pun usia kita, karena itu berarti kita akan segera berjumpa dengan-Nya muka dengan muka.

No comments: