FOKUS KITA
Mazmur Daud.
TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau,
Ia membimbing aku ke air yang tenang;
Ia menyegarkan jiwaku.
Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.
Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman,
aku tidak takut bahaya,
sebab Engkau besertaku;
gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
Engkau menyediakan hidangan bagiku,
di hadapan lawanku;
Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak;
pialaku penuh melimpah.
Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku,
seumur hidupku;
dan aku akan diam dalam rumah TUHAN
sepanjang masa.
(Mazmur 23:1-6)
“Bagaimanakah aku dapat melalui hari-hari tersulit yang membentang di depanku? Dari manakah datang pertolonganku dan bagaimana aku dapat meluputkan diriku dari bahaya bahkan maut yang mengancam hidupku?”
Mungkin pertanyaan-pertanyaan seperti itu sedang bermain di benak Anda saat ini, namun ingatlah janji-janji Allah, percayai itu dan imani bahwa Ia adalah Gembala yang akan memelihara kita. Ia menuntun dan memberi makan umatNya, bahkan kadang-kadang dengan cara yang tidak pernah terpikirkan oleh kita, seperti yang pernah dialami oleh John Craig.
John Craig lahir di Skotlandia pada tahun 1512, belajar di Universitas St. Andrews dan kemudian melayani Tuhan. Karena usahanya untuk semakin mengenal Kristus, ia akhirnya ditangkap dan dibawa sebagai tawanan ke Roma. Bukan hanya sebagai tawanan, ia bahkan dijatuhi hukuman mati. Malam itu, tahun 1559, sementara menantikan eksekusi yang akan dijalaninya pada keesokan harinya, Craig mendengar berita bahwa Paus Paulus IV meninggal. Sudah menjadi kebiasaan bahwa jika Paus meninggal, maka penjara-penjara di Roma akan dibuka dan tahanan dibebaskan untuk sementara. Craig melihat itu sebagai kesempatan untuk membebaskan diri, sehingga ia melarikan diri kesebuah penginapan di pinggir kota. Para prajurit tidak tinggal diam, mereka mengejar dan pemimpin pasukan berhasil menangkapnya. Pemimpin pasukan itu menatap lama wajah Craig, kemudian berkata: “Kamu ingat ketika menolong seorang serdadu yang terluka di Bologna dulu? Sayalah serdadu itu. Ini saatnya saya membalas budi baikmu, jadi sekarang kau bebas,” katanya. Pemimpin pasukan itu memberikan sejumlah uang kepada Craig dan menunjukkan kepadanya jalan untuk melarikan diri. Untuk menghindari jalan umum, Craig mengambil jalan memutar dan dengan uang yang diberikan oleh pemimpin pasukan itu, ia membeli makanan. Ketika sendirian di hutan dengan kantong yang sudah kosong dan semangat yang patah, Craig merenung. Tiba-tiba ia mendengar bunyi langkah mendekatinya. Ia menjadi takut, tetapi saat melihat kebelakang ternyata ada seekor anjing membawa dompet di mulutnya dan mengibas-ngibaskan ekornya. Craig takut jebakan sehingga ia mengusir anjing tersebut, tetapi anjing itu bersikeras mengibaskan ekornya dan meninggalkan dompet itu di pangkuannya. Dengan uang tersebut ia bisa tiba di Austria, dan setelah Kaisar Maximilian mendengar khotbahnya, ia memberikan perlindungan kepadanya. Craig memberitakan Injil sampai ajal menjemputnya di usia 88 tahun.
Pemeliharaan Tuhan selalu terbukti dan Ia akan memakai berbagai cara untuk menolong anak-anakNya. Gembala yang baik itu tidak akan membiarkan domba-dombaNya terlantar. Apakah yang membuat Anda kuatir saat ini? Ketika keadaan menjadi sulit, Ia ada untuk menolong kita. Sebuah kalimat bijak ini hendaknya menguatkan kita: “Keajaiban terjadi ketika kuasa Allah bertemu dengan iman kita.” Mari buka mata iman kita lebar-lebar, pegang teguh janji-janjiNya, bertekunlah dalam pengharapan dan setialah melakukan bagian kita. Dia adalah gembala yang baik, yang tahu persis untuk memberikan apa yang dibutuhkan dan dirindukan kita, domba-domba kesayanganNya tepat pada waktunya. (l@/internet)
Saturday, September 26, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment