Rahasia Keintiman
“Mendekatlah kepada Allah dan Ia akan mendekat kepadamu.”
-Yakobus 4:8a-
Senin, 21 September 2009
Arti keintiman (1)
Firman hari ini: 2 Korintus 6:16-18
Pengajaran:
Setiap orang percaya merindukan lawatan Tuhan saat mereka beribadah atau bersekutu dengan Tuhan. Ini adalah sesuatu yangbaik. Namun, sesungguhnya Tuhan merindukan lebih dari itu, bukan sekedar lawatan atau kunjungan singkat, melainkan Ia ingin diam dan hidup bersama-sama dengan setiap orang percaya. Sama dengan ketika kita berkunjung ke rumah sahabat kita, dengan senang hati Ia menerima, menjamu dan bercengkerama, namun ada saatnya kita pulang ke rumah kita, kunjungan itu bersifat sementara, sehingga keintimannyapun sementara. Sebaliknya, tinggal itu sifatnya tetap. Dan Alalh ingin tinggal bersama-sama dengan kita. Dia ingin senantiasa menjadi Allah dan Bapa kita. Inilah maksud Tuhan menebus hidup kita. Keluaran 29:46 berkata, “Maka mereka akan mengetahui, bahwa Akulah Tuhan, Allah mereka, yang telah membawa mereka keluar dari tanah Mesir, supaya Aku diam di tengah-tengah mereka; Akulah Tuhan, Allah mereka.” Tuhan ingin kita mengerti maksud sesungguhnya dari karyaNya menebus hidup kita dari perbudakan dosa, yaitu bahwa Ia ingin diam/tinggal diantara kita, Ia ingin senantiasa dekat dengan umat tebusanNya. Sungguh hal yang luar biasa. Bagaimana seorang Pencipta mencari dan mendekati ciptaanNya yang telah memberontak kepadaNya. Maukah kita mengerti dan meresponinya?
Selasa, 22 September 2009
Arti Keintiman (2)
Firman hari ini: Mazmur 63:1-9
Pengajaran:
Keintiman dapat diartikan adanya dua pihak yang menjalin hubungan secara pribadi dan mendalam sehingga tercipta suatu kesatuan jiwa. Renungan kemarin mengajar kita bahwa Tuhan sebagai Pribadi yang mulia telah berinisiatif menjalin hubungan yang intim dengan manusia, hari ini giliran manusia meresponi kerinduan Tuhan.
Daud berkata jiwanya haus akan Tuhan, seperti tanah yang kering dan tandus, tiada berair. Inilah gambaran kerinduan yang mendalam akan Tuhan. Bagaimana dengan Anda? Apa yang Anda rindukan hari-hari ini? Seberapa dalam kerinduan Anda kepada Tuhan? Seringkali sepulang dari ibadah atau komsel kita diingatkan kembali pentingnya merindukan Tuhan dan kita meresponinya dengan baik, bahkan kita membuat komitmen untuk dekat denganNya. Namun, kerapkali pula kerinduan itu semakin pupus setelah beberapa hari. Daud memberikan resep kepada kita bahwa bukan hanya jiwanya yang haus kepada Tuhan, namun tubuhnya juga rindu kepada Tuhan, artinya jiwa dan tubuhnya bekerja bersama-sama untuk rindu dan datang kepada Tuhan. Kita perlu mendisiplin tubuh kita untuk terus mendekat kepadaNya di dalam doa, firman, komsel dan ibadah raya. Kita perlu ‘memerintahkan’ tubuh kita untuk mengikuti kerinduan jiwa kita untuk datang kepadaNya. Karena Tuhan berfirman: “Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging lemah” (Markus 14:38)
Rabu, 23 September 2009
Mendapatkan Tuntunan
Firman hari ini: Mazmur 32:8-9
Pengajaran:
Ciri-ciri kuda yang tidak berakal adalah garang, sulit didekati, apalagi dikendalikan. Dibutuhkan tali dan kekang untuk membuatnya menurut. Tuhan tidak ingin kita menjadi orang yang garang, sulit didekati dan dikendalikan, sehingga Tuhan perlu memakai cara-cara yang ‘menyakitkan’ untuk membuat kita lembut dan mudah dipimpin. Dia ingin kita menjadi orang yang terus mendekat kepadaNya dengan kesadaran/kerinduan sendiri tanpa adanya paksaan yang menyakitkan. Alasannya sangat jelas karena Ia hendak menunjukkan jalan yang harus kita tempuh. Dalam hidup ini kita sangat memerlukan tuntunan Tuhan dalam mengambil setiap keputusan, khususnya keputusan-keputusan besar yang berdampak jangka panjang dan luas (berdampak kepada orang-orang di sekeliling kita). Kita perlu mendekatkan diri secara total agar tuntunanNya jelas bagi kita. Tuntunan Tuhan bisa berupa firman yang kita baca dan renungkan; atau impresi-impresi dalam hati kita ketika kita berdoa; atau peneguhan-peneguhan dari saudara seiman dan sebagainya. Tuntunan Tuhanlah yang membuat hidup kita menjadi berhasil dan menjadi berkat bagi orang lain.
Kamis, 24 September 2009
Ketenangan
Firman hari ini: Mazmur 62:1-9
Pengajaran:
Yang membuat kita tenang bukanlah harta, pangkat atau kemampuan kita, karena itu semua bisa sirna dalam sekejap bila Tuhan menghendakinya, tetapi hanya dekat Tuhan saja kita tenang. Bagaimana mungkin hal ini bisa terjadi? Karena Tuhan menjadi tempat perlindungan bagi kita (ayat 9). Salah satu kebutuhan terbesar manusia adalah rasa aman. Tidak adanya rasa aman membuat kita tidak tenang, seperti Daud yang terus menerus dikejar musuh sehingga ia merasa terancam nyawanya. Namun, di tengah ketakutannya ia menemukan rahasia ketenangan yaitu ketika ia dekat dengan Tuhannya. Hari-hari ini apakah yang membuat Anda tidak tenang, takut, gelisah atau kuatir? Janganlah mencoba mengatasinya dengan kekuatan sendiri atau orang lain karena Anda akan mengalami kegagalan. Tetapi, mendekatlah kepada Tuhan, sebab Ia berjanji, “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahteraKu Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu” (Yohanes 14:27). Ia juga berfirman: ”Aku sendiri hendak membimbing engkau dan memberikan ketentraman kepadamu” (Keluaran 33:14). Janji-janjiNya akan memberikan kekuatan baru kepada kita.
Jumat, 25 September 2009
Keserupaan
Firman hari ini: Keluaran 34:27-35
Pengajaran:
Sesuatu yang luar biasa terjadi ketika Musa bersama-sama dengan Tuhan selama empat puluh hari empat puluh malam. Kulit mukanya menjadi bercahaya. Penyebabnya jelas, yaitu karena Musa telah berbicara dengan Tuhan. Musa mendapatkan kemuliaan Tuhan setelah ia bersekutu secara intim dengan Tuhan. Musa memiliki keserupaan dengan Tuhan. Musa adalah orang yang sangat lembut hatinya (Bilangan 12:3). Sifat ini adalah sifat Tuhan sendiri (Matius 11:29). Semakin kita intim dengan Tuhan, semakin pula kita diubahkan serupa denganNya. Kita akan menjadi serupa dengan siapa kita bergaul, sebab itu firman Tuhan berkata: “Janganlah kamu sesat: pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik” (1 Korintus 15:33). Jika Anda memiliki sifat-sifat atau kebiasaan-kebiasaan yang buruk dan Anda ingin berubah, cara yang efektif adalah dengan mendekat kepada Tuhan, maka Anda akan diubahkan semakin serupa dengan Dia. Banyaklah berdoa, merenungkan firman Tuhan dan berpuasa, maka Anda akan mengalami perubahan-perubahan menuju keserupaan dengan Tuhan, sehingga orang-orang di sekeliling Anda akan diberkati dengan keberadaan Anda.
Sabtu, 26 September 2009
Pemulihan
Firman hari ini: Lukas 15:11-24
Pengajaran:
Dengan jelas kita melihat bahwa anak bungsu yang meninggalkan dan tinggal jauh dari bapanya mengalami keterpurukan yang amat sangat. Tidak ada suatu keberhasilan apapun ketika seseorang meninggalkan Bapa Surgawinya, yang ada hanyalah kemalangan dan penderitaan. Sebab beginilah firman Tuhan: “Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada Tuhan! Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk.” (Yeremia 17:5-6). Namun, ketika si bungsu mulai menyadari keterpurukannya dan mengambil keputusan untuk kembali ke rumah bapanya, serta mengakui dosanya, maka bapanya menerimanya dengan penuh kerinduan dan sukacita. Dan apa yang menjadi hak anak bungsu itu diberikan/dikembalikan lagi. Bahkan, lebih daripada itu, bapanya mengadakan pesta tanda sukacita. Inilah yang disebut pemulihan! Dari keadaan yang terpuruk diubah menjadi serba kelimpahan. Hal itu terjadi ketika seseorang menyadari keadaannya yang jauh dari Tuhan dan memutuskan kembali tinggal dan diam bersama BapaNya dengan segenap hati. Di dalam keintiman dengan Bapa ada pemulihan. Maukah Anda mengalami pemulihan? Maka, kembalilah kepadaNya.
Minggu, 27 September 2009
Ketahanan (Endurance)
Firman hari ini: Yesaya 40:27-31
Pengajaran:
Kerap kali kita lesu atau bosan dalam mengikuti atau melayani Tuhan. Hal ini dikarenakan persoalan hidup yang semakin berat, sehingga konsentrasi/fokus kita cenderung kepada masalah dan bukan kepada Tuhan yang sanggup menyelesaikan masalah kita. Kita mulai berpikir dan mengatakan bahwa hidup kita tidak diperhatikan oleh Tuhan (ayat 27), sehingga semakin hari semangat kita semakin sirna dalam mengiring Tuhan. Sesungguhnya, Tuhan memberikan kekuatan baru kepada orang-orang yang menanti-nantikanNya, sehingga mereka akan tetap bersemangat meskipun persoalan datang. Mereka akan tetap berjalan, bahkan berlari tanpa letih atau lesu sedikitpun, rohnya tetap menyala-nyala dalam mengikuti atau melayani Tuhan. Persoalan tidak akan berhenti dalam hidup ini, artinya persoalan yang satu selesai, persoalan yang lain muncul. Namun, itu tidak seharusnya membuat kita semakin kehilangan semangat dan kekuatan, karena firman Tuhan berkata: “Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu” (Yesaya 30:15) dan “Mereka berjalan makin lama makin kuat, hendak menghadap Allah di Sion” (Mazmur 84:8).
Saturday, September 26, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment