Saturday, September 5, 2009

Karena Engkau Mengerti Lebih Baik

FOKUS KITA


'And we know that all things/work together/ for good to them that love God, to them who are called according to his purpose' (Romans 8:28-KJV version)

Dan kita tahu bahwa SEGALA SESUATU / BEKERJA BERSAMA-SAMA / MENDATANGKAN KEBAIKAN bagi mereka yang mengasihi Allah, untuk mereka yang dipanggil sesuai rencanaNya. (Roma 8:28)

“Segala sesuatu...

Hari itu saya lelah. Baru saja kakek saya meninggal, dan rasa-rasanya setiap anggota keluarga langsung disibukkan dengan urusan pemakaman dan sebagainya. Jadilah saya banyak menggantikan peran orangtua di tempat pekerjaan mereka. Namun demikian, saya berusaha tetap menyelesaikan persiapan tugas akhir kuliah (skripsi) di kampus.

Hari itu saya terkejut. Melihat papan pengumuman di kampus yang menuliskan bahwa saya tidak diperbolehkan mengambil persiapan skripsi semester ini karena tidak mengumpulkan ‘selembar’ surat izin untuk berkas administrasi (yang sebenarnya bisa dengan mudah saya buat dan serahkan dalam beberapa menit saja). Saya baru bisa mengambilnya semester depan alias tahun depan.

Hari itu saya marah. Marah karena merasa saya begitu konyol (melewatkan hal kecil yang berdampak cukup parah).
Marah karena rencana dan perhitungan waktu saya buyar.
Marah karena heran,kok bisa-bisanya ada kejadian sepertini?
Marah karena tidak tahu harus berpikir apa lagi.
Sambil menyetir saya memutar sebuah lagu, berjudul “Better than I” (Lebih baik daripada aku).

....bekerja bersama-sama....
Begini salah satu penggalan liriknya

If this has been a test (Jika ini adalah sebuah ujian)I cannot see the reason (Aku tidak bisa melihat alasannya) But maybe knowin', I don't know (Tapi mungkin tidak mengetahuinya sekarang)Is part of gettin through (adalah bagian dari proses ini)

For You know better than I (Karena Engkau mengetahuinya lebih baik daripada aku)You know the way (Engkau mengerti jalanku)I've let go, the need to know why (Aku melepaskannya, keinginan untuk terus bertanya ‘mengapa?’Cause You know better than I (Karena Engkau mengetahuinya lebih baik daripada aku)

Lagu itu menenangkan saya. Begitu juga dengan Roma 8:28. Dan di saat saya memutuskan untuk melepaskan segala hak saya: Hak untuk marah, dan hak untuk memperoleh jawaban ‘mengapa ini boleh terjadi?’, ia memberikan sebuah pengertian.

“Karena aku ingin kamu belajar taat dan tunduk pada peraturan..”
Saya langsung tersadar. Selama ini, ketika mendoakan orangtua, saya sering berdoa agar ayah dapat memiliki rasa takut akan Tuhan, termasuk dalam pekerjaannya. Karena ayah suka menembus beberapa peraturan yang dianggap menghalangi tujuannya.
Dan tanpa sadar, pola didik ayah yang seperti itu telah mengakar dalam diri saya. Saya juga memiliki kecenderungan seperti itu. Tidak menghiraukan peraturan otoritas saya, jika menurut pemikiran saya itu tidak penting. Saya pun jadi mengerti. Bagaimana saya bisa membawa perubahan di lingkungan kerja keluarga apabila dalam peraturan kecil kampus seperti itu saya masih belum bisa ‘lulus?’

...mendatangkan Kebaikan..”
Saya berterima kasih kepada Tuhan atas kesempatan shock therapy di pagi hari itu. Saya bersyukur boleh belajar tunduk dan taat dalam peraturan kecil tersebut. Dan saya menyerahkan segalanya ke dalam Tuhan. Mau ambil persiapan skripsi tahun depan ya sudah.
Tiba-tiba ada pesan masuk di ponsel saya. Ternyata dari dosen saya. Isinya: “Valen, kamu boleh ikut kelas seminar (persiapan skripsi) semester ini, tapi yang tahap 2, yaitu bulan November 2009.”

Saya terdiam.
Karena saya terkejut (lagi). Dengan kesempatan yang diberikan itu. Saya masih bisa ikut kelas persiapn skripsi dalam semester ini, meski bukan tahap pertama. Padahal peraturan awal saya betul-betul harus mengulang tahun depan.
Tuhan, terima kasih. Karena kejadian ini boleh membuat saya belajar. Belajar tunduk dan taat pada peraturan. Belajar melepaskan hak. Dan belajar percaya bahwa Engkau selalu mengerti lebih baik dibandingkan pikiranku. (vln)

No comments: