Saturday, January 24, 2009

Pohon Tua

INSPIRATIONAL STORY

Suatu ketika di sebuah padang, terdapat sebatang pohon rindang. Dahannya rimbun oleh dedaunan. Batangnya tinggi menjulang. Akarnya, tampak menonjol keluar, menembus tanah hingga dalam. Pohon itu tampak gagah dibandingkan dengan pohon-pohon lain di sekitarnya.
Pohon itu pun menjadi tempat hidup bagi beberapa burung di sana. Mereka membuat sarang, dan bergantung hidup pada batang-batangnya. Burung-burung itu membuat lubang dan mengerami telur-telur mereka di dalam pohon yang besar itu. Pohon itu pun merasa senang karena ia mendapatkan teman saat mengisi hari-harinya yang panjang.

Orang-orang bersyukur atas keberadaan pohon tersebut. Mereka kerap singgah dan berteduh di bawah kerindangan pohon itu. Orang-orang itu sering duduk dan membuka bekal makan di bawah naungan dahan-dahannya yang rindang. "Pohon yang sangat berguna," begitu ujar mereka setiap selesai berteduh. Lagi-lagi, sang pohon bangga mendengar perkataan tadi.
Waktu terus berjalan. Sang pohon pun mulai sakit-sakitan. Daun-daunnya rontok, ranting-rantingnya pun mulai berjatuhan. Tubuhnya, kini mulai kurus dan pucat. Tak ada lagi kegagahan yang dulu dimilikinya. Burung-burung pun mulai enggan bersarang di sana. Orang yang lewat, tak lagi mau mampir dan singgah untuk berteduh. Sang pohon pun bersedih. "Ya Tuhan, mengapa begitu berat ujian yang Kau berikan padaku? Aku butuh teman. Tak ada lagi yang mau mendekatiku. Mengapa Kau ambil semua kemuliaan yang pernah aku miliki?" begitu ratap sang pohon, hingga terde-ngar ke seluruh hutan. "Mengapa tak Kau tumbangkan saja tubuhku, agar aku tak perlu merasakan siksaan ini?" Sang pohon terus menangis, membasahi tubuhnya yang kering.

Musim telah berganti, namun keadaannya belum berubah. Sang pohon tetap kesepian dalam kesendiriannya. Batangnya tampak semakin kering. Ratap dan tangis terus terde-ngar setiap malam, mengisi malam-malam hening yang panjang. Hingga pada saat pagi menjelang.
"Cittt... cericirit... cittt" Ternyata, ada seekor anak burung yang baru menetas. Sang pohon terhenyak dalam lamunannya. "Cittt... cericirit... cittt, suara itu makin keras melengking. Ada lagi anak burung yang baru lahir. Lama kemudian, riuhlah pohon itu atas kelahiran burung-burung baru. Satu... dua... tiga... empat anak burung lahir. "Ah, doaku di jawabNya," begitu seru sang pohon.

Keesokan harinya, beterbanganlah banyak burung ke arah pohon itu. Mereka akan membuat sarang-sarang baru. Ternyata, batang kayu yang kering, mengundang burung jenis tertentu tertarik untuk bersarang di sana. Burung-burung itu merasa lebih hangat berada di dalam batang yang kering daripada sebelumnya. Jumlahnya pun lebih banyak dan lebih beragam. "Ah, kini hariku makin cerah bersama burung-burung ini", gumam sang pohon dengan berbinar. Sang pohon pun kembali bergembira. Dan ketika ia melihat ke bawah, hatinya kembali membuncah. Ada sebatang tunas baru yang muncul di dekat akarnya. Sang tunas tersenyum. Ah, rupanya, air mata sang pohon tua itu, membuahkan bibit baru yang akan melanjutkan pengabdiannya pada alam.

Allah selalu punya rencana-rencana rahasia buat kita. Dengan kuasa yang Maha Tinggi dan Maha Mulia, Ia selalu memberikan jawaban-jawaban buat kita. Walaupun kadang penyelesaiannya tak selalu mudah di tebak. Namun yakinlah, Allah Maha Tahu yang terbaik buat kita. Saat diijinkanNya pencobaan terjadi, maka di saat lain, diberikanNya kita karunia yang berlimpah. Ujian yang diijinkanNya terjadi, bukanlah harga mati dan bukan suatu hal yang tak dapat disiasati. Saat Allah mengijinkan pencobaan menimpa sang Pohon, maka, sesungguhnya Allah, sedang MENUNDA memberikan kemuliaanNya. Allah tidak memilih untuk menumbangkannya, sebab Ia menyimpan rahasia. Allah, sedang menguji kesabaran yang dimilikinya.

Semua masalah yang kita hadapi adalah bagian dari rangkaian kemuliaan yang sedang dipersiapkanNya buat kita. Jadi, jangan putus asa dan tawar hati.(Anonim)

No comments: