FOKUS KITA - 4 Januari
Tahun yang baru membawa harapan yang baru pula bagi kita. Harapan untuk dapat memperbaiki area-area kehidupan kita, menghasilkan karya-karya terbaik lebih banyak lagi, harapan untuk dapat menyelesaikan pe er - pe er tahun lalu yang belum terselesaikan, belajar hal-hal baru yang positif untuk mengembangkan diri, dan banyak lagi. Adalah baik memiliki harapan-harapan di tahun yang baru ini. Namun, kita perlu memahami hal terpenting yang harus kita lakukan sehingga semua harapan, mimpi atau visi kita di tahun yang baru ini tidak menguap begitu saja bersamaan dengan waktu, melainkan dapat tergenapi.
Beberapa waktu lalu, dalam sebuah seminar yang saya ikuti, seorang mentor saya mengatakan bahwa untuk dapat menyelesaikan impian atau visi, kita harus benar-benar memiliki-nya. Caranya, “Tulislah impian Anda, kerjakan apa yg anda tulis, dan selesaikan apa yg anda kerjakan”. Seperti Yesus yang tidak hanya lahir di dunia dan mengerjakan apa yang telah tertulis (nubuatan-nubuatan), tetapi juga mengerjakan-nya sampai selesai (Yohanes 17:4).
Bagaimana Memiliki & Menyelesaikan Mimpi?
1. Menuliskan dan mendasari setiap impian kita dengan Firman
Menuliskan impian kita (Habakuk 2:2-4) akan membentengi serta menguatkan kita tatkala situasi sekitar sedang tidak mendukung berkembangnya impian kita. Selain itu, menuliskan impian juga membentengi kita dari tawaran-tawaran instan atau jalan pintas yang berbau dosa dalam menyelesaikan impian kita. Ketika Yesus dicobai di padang gurun, Dia selalu menjawab “Ada tertulis….”. Oleh karena itu, janganlah kita lupa untuk memperkatakan impian dan Firman (Yos 1:8).
2. Mengerjakan/melakukan impian kita (Yohanes 4:34)
Dengan mendengar Firman Tuhan terus-menerus, iman kita akan bertumbuh dan bekerja sesuai dengan impian kita. Ibrani 11 menulis “Karena iman, … (pahlawan iman mengerjakan sesuatu)”. Makanan (kekuatan) kita adalah mengerjakan impian kita. Dengan mengerjakannya, akan ada hasil yang dapat kita lihat dan rasakan. Hasil akan membuat kita semakin giat mengerjakan impian yang sudah Tuhan percayakan kepada kita.
Penyakit yang banyak menghinggapi orang Kristen adalah kemalasan berdasarkan “Tuhan akan menolong” atau “Tuhan akan kirim burung gagak untuk mengantar makanan”. Seorang investor tidak akan menginvestasikan uangnya kepada seorang pemalas, sekalipun orang itu sangat berbakat. Demikian pula Tuhan tidak bisa menolong kita jika kita malas, sekalipun kita “rohani”, confess FirmanNya setiap hari, dsb. Tanpa Tuhan kita tidak bisa, tanpa kerja keras kita, Tuhan tidak mau. Tuliskan sasaran/tujuan akhir Anda serta aktivitas/pekerjaan yang mendukung tercapainya sasaran Anda, kerjakan hal itu dengan tekun dan jangan malas (Amsal 26:14).
3. Menyelesaikan apa yang kita kerjakan
Langkah ke tiga mencapai kehidupan maksimal adalah menyelesaikan apa yang kita kerjakan. Yesus memberi contoh sikap yang benar dalam menyelesaikan impian: rendah hati (mengandalkan Tuhan) dan taat sampai mati (mengerjakan sekuat tenaga sampai batas akhir kekuatan, bahkan samapai mati).
John Maxwell menulis dalam bukunya, “Visi adalah sesuatu hal yang untuknya Anda rela mati.” Paulus dalam mengerjakan visinya menuliskan “Itulah yang kuusahakan dan kupergumulkan dengan segala tenaga sesuai dengan kuasa-Nya, yang bekerja dengan kuat di dalam aku” (Kolose 1:29). Seberapa besar kekuatan Tuhan yang dinyatakan dalam impian kita sebanding dengan seberapa besar kekuatan (keseriusan) kita dalam menyelesaikan impian itu.
Contoh Perencanaan Sasaran & Aktivitas Pencapaian Impian (klik gambar untuk memperbesar)
Tahun yang baru membawa harapan yang baru pula bagi kita. Harapan untuk dapat memperbaiki area-area kehidupan kita, menghasilkan karya-karya terbaik lebih banyak lagi, harapan untuk dapat menyelesaikan pe er - pe er tahun lalu yang belum terselesaikan, belajar hal-hal baru yang positif untuk mengembangkan diri, dan banyak lagi. Adalah baik memiliki harapan-harapan di tahun yang baru ini. Namun, kita perlu memahami hal terpenting yang harus kita lakukan sehingga semua harapan, mimpi atau visi kita di tahun yang baru ini tidak menguap begitu saja bersamaan dengan waktu, melainkan dapat tergenapi.
Beberapa waktu lalu, dalam sebuah seminar yang saya ikuti, seorang mentor saya mengatakan bahwa untuk dapat menyelesaikan impian atau visi, kita harus benar-benar memiliki-nya. Caranya, “Tulislah impian Anda, kerjakan apa yg anda tulis, dan selesaikan apa yg anda kerjakan”. Seperti Yesus yang tidak hanya lahir di dunia dan mengerjakan apa yang telah tertulis (nubuatan-nubuatan), tetapi juga mengerjakan-nya sampai selesai (Yohanes 17:4).
Bagaimana Memiliki & Menyelesaikan Mimpi?
1. Menuliskan dan mendasari setiap impian kita dengan Firman
Menuliskan impian kita (Habakuk 2:2-4) akan membentengi serta menguatkan kita tatkala situasi sekitar sedang tidak mendukung berkembangnya impian kita. Selain itu, menuliskan impian juga membentengi kita dari tawaran-tawaran instan atau jalan pintas yang berbau dosa dalam menyelesaikan impian kita. Ketika Yesus dicobai di padang gurun, Dia selalu menjawab “Ada tertulis….”. Oleh karena itu, janganlah kita lupa untuk memperkatakan impian dan Firman (Yos 1:8).
2. Mengerjakan/melakukan impian kita (Yohanes 4:34)
Dengan mendengar Firman Tuhan terus-menerus, iman kita akan bertumbuh dan bekerja sesuai dengan impian kita. Ibrani 11 menulis “Karena iman, … (pahlawan iman mengerjakan sesuatu)”. Makanan (kekuatan) kita adalah mengerjakan impian kita. Dengan mengerjakannya, akan ada hasil yang dapat kita lihat dan rasakan. Hasil akan membuat kita semakin giat mengerjakan impian yang sudah Tuhan percayakan kepada kita.
Penyakit yang banyak menghinggapi orang Kristen adalah kemalasan berdasarkan “Tuhan akan menolong” atau “Tuhan akan kirim burung gagak untuk mengantar makanan”. Seorang investor tidak akan menginvestasikan uangnya kepada seorang pemalas, sekalipun orang itu sangat berbakat. Demikian pula Tuhan tidak bisa menolong kita jika kita malas, sekalipun kita “rohani”, confess FirmanNya setiap hari, dsb. Tanpa Tuhan kita tidak bisa, tanpa kerja keras kita, Tuhan tidak mau. Tuliskan sasaran/tujuan akhir Anda serta aktivitas/pekerjaan yang mendukung tercapainya sasaran Anda, kerjakan hal itu dengan tekun dan jangan malas (Amsal 26:14).
3. Menyelesaikan apa yang kita kerjakan
Langkah ke tiga mencapai kehidupan maksimal adalah menyelesaikan apa yang kita kerjakan. Yesus memberi contoh sikap yang benar dalam menyelesaikan impian: rendah hati (mengandalkan Tuhan) dan taat sampai mati (mengerjakan sekuat tenaga sampai batas akhir kekuatan, bahkan samapai mati).
John Maxwell menulis dalam bukunya, “Visi adalah sesuatu hal yang untuknya Anda rela mati.” Paulus dalam mengerjakan visinya menuliskan “Itulah yang kuusahakan dan kupergumulkan dengan segala tenaga sesuai dengan kuasa-Nya, yang bekerja dengan kuat di dalam aku” (Kolose 1:29). Seberapa besar kekuatan Tuhan yang dinyatakan dalam impian kita sebanding dengan seberapa besar kekuatan (keseriusan) kita dalam menyelesaikan impian itu.
Contoh Perencanaan Sasaran & Aktivitas Pencapaian Impian (klik gambar untuk memperbesar)
Firman Tuhan menubuatkan bahwa di akhir jaman Ia akan memberikan mimpi dan penglihatan (visi) kepada umatNya (Yoel 2:28). Jika kita tidak memiliki impian, kita tidak hanya akan ketinggalan banyak hal yang Tuhan sedang kerjakan hari-hari ini, namun bahkan kita akan menjadi liar dan binasa (Amsal 29:18). Kegerakan demi kegerakan Tuhan akan terjadi seperti gelombang yang tak pernah putus. Orang-orang yang baru bertobat akan mengalami percepatan rohani untuk masuk dalam gelombang kegerakan Tuhan. Bagaimana dengan kita?(wn)
No comments:
Post a Comment