Thursday, June 7, 2007

FOKUS KITA


Pelatihan Iman yang Terus-menerus

Ibadah selalu melibatkan semua aspek dalam kehidupan kita. Dengan demikian ibadah sangat penting. Dalam ibadah kita dapat melihat janji-janji ALLAH dan sekaligus menerimanya. Jadi, ibadah merupakan sarana di mana kita dapat menerima janji-janji ALLAH tersebut.

I Timotius 4:6-8 mengatakan: “Dengan selalu mengingatkan hal-hal itu kepada saudara-saudara kita, engkau akan menjadi seorang pelayan Yesus Kristus yang baik, terdidik dalam soal-soal iman kita dan dalam ajaran sehat yang telah kau ikuti selama ini. Tetapi jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah. Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun hidup yang akan datang.”

Paulus mengatakan dengan tegas bahwa dalam ibadah kita dapat menerima janji ALLAH. Berbeda dengan takhayul. Takhayul atau dongeng tidak mengandung janji dan tidak memberikan pengharapan apa-apa. Ibadah ada kepastian janji dan sekaligus menjadi pengaharapan orang percaya. Paulus mengatakan bahwa latihan badani terbatas gunanya. Memang, penting untuk menjaga tubuh jasmani, tetapi semua itu terbatas dan tidak ada janji yang akan diharapkan. Namun, dalam ibadah ada berkat seutuhnya dari ALLAH dan itu pasti.

Pertanyaannya adalah bagaimana kita dapat menerima janji tersebut?

Dalam I Timotius 4:7b dikatakan: “Latihlah dirimu beribadah.” Ini adalah kunci untuk menerima janji atau berkat dari ALLAH. Jika dikatakan “latihan” maka hal ini tidak terjadi secara “instan”. Dengan kata lain, janji ALLAH tidak kita terima secara langsung, namun MELALUI PROSES.

Kata “latihan” berarti sesuatu yang dilakukan secara terus-menerus & perlu adanya ketekunan. Jika terjadi kegagalan, maka jangan berhenti untuk mencoba lagi. Gagal dan coba. Gagal dan coba lagi, sampai kita bisa melakukan sehingga dapat merasakan kemenangan. Seperti seorang olahragawan, mereka tidak mungkin langsung menjadi orang yang penuh dengan kemenangan dan langsung terkenal begitu saja. Tetapi, mereka harus melewati berbagai macam pengalaman dan pasti terjadi kegagalan. Jika mereka ingin menang dari lawannya, maka mereka akan terus berlatih dan berusaha belajar dari kegagalannya. Hal apa yang perlu dilatih?

I Timotius 4:6 mengatakan: “…terdidik dalam soal-soal pokok iman kita dan ajaran sehat telah kau ikuti selama ini.” Dalam ayat tersebut menyatakan mengenai pokok-pokok iman. Jadi yang harus dilatih adalah iman kita. Pokok-pokok iman adalah prinsip-prinsip iman yaitu hal-hal di mana dari aspek kehidupan kita yang menyangkut masalah iman dan iman tersebut dapat bekerja. Pokok-pokok iman atau prinsip iman ada dalam Ibrani 11:1-3. Ayat tersebut berbunyi demikian: “Iman adalah dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Sebab oleh imanlah telah diberikan kesaksian kepada nenek moyang kita. Karena iman kita mengerti bahwa alam semesta telah dijadikan oleh Firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang kita lihat.”

2 pokok iman dalam Ibrani 11:1-3:

1. Iman bisa melihat (ay.1).
Kita bisa melihat janji ALLAH dengan menggunakan mata rohani. Bagaimana kita dapat melihatnya? Yosua 1:8 berkata, “Janganlah kamu lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam,…” Jadi, renungkan Firman ALLAH terus-menerus. Dengan demikian, kita dapat melihat janji ALLAH. Seperti Abraham diperintahkan ALLAH untuk melihat bintang di langit. ALLAH berjanji bahwa keturunannya akan sebanyak bintang di langit. Itulah iman yang dapat melihat. Selama kehidupannya, Abraham terus menyatakan bahwa ia akan memiliki bangsa yang besar. Contohnya seseorang yang ingin membuat handphone. Ia pasti sudah memiliki bayangan yang jelas mengenai handphone tersebut walalupun handphone belum jadi.

2. Iman dapat bersaksi (ay.2).
Apa yang kita lihat melalui mata rohani akan dapat disaksikan atau nyatakan dalam hidup kita. Firman ALLAH yang dilihat kita nyatakan dalam kenyataan. Iman bukan mengadakan apa yang belum pernah ada, tetapi mengadakan apa yang telah ada. Maksudnya, janji ALLAH yang telah kita renungkan masih ada dalam alam roh. Dengan adanya kesaksian atau perkataan atau confess, maka janji tersebut akan tergenapi dan dapat dilihat secara nyata. Kita harus terus saksikan janji ALLAH, perkatakan FirmanNYA dan biarlah ALLAH menggenapi sesuai waktu yang tepat.

Latihlah iman kita senantiasa. Jangan pernah berputus asa, terus mencoba dan jangan menyerah. Ingat, kita sedang berjalan dalam perjanjian dengan ALLAH. Yakinlah ALLAH akan menolong dan menyertai kita.(you)

No comments: