Makna Pernyataan Syukur (1)
“Mengucap syukurlah dalam segala hal,
sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu,”
-I Tesalonika 5:18-
Bahan diambil dan diedit seperlunya dari: e-4m abbalove
Senin, 8 November 2010
1# Bersyukur adalah Kita Tahu Bahwa Tuhan Ada Di Sini Saat Ini
Firman hari ini: Ulangan 31:1-8 ; Roma 8:28
Pengajaran:
Salah satu ciri orang yang berjalan dalam anugerah Tuhan adalah selalu mengucap syukur. Alkitab mengajarkan banyak hal kepada kita untuk selalu bersykur kepada Tuhan di dalam segala keadaan. Maksudnya adalah ketika kita bersyukur kepada Tuhan dalam segala keadaan, maka sebenarnya kita berkata, “Tuhan, kami percaya bahwa Engkau hadir di sini,“ atau, “Tuhan, Engkau ada dalam situasi hidupku saat ini.” Itulah sebabnya, Roma 8:28 dimulai dengan kalimat, “Kita tahu sekarang.” Jika kita berkata, “Allah turut bekerja dalam segala sesuatu di hidup kita,” berarti kita seharusnya tahu bahwa Tuhan ada sekarang, dan bukan hari kemarin atau hari esok. Jadi, bersukur artinya menyadari kehadiran Tuhan bersama kita pada saat ini. Kita harus tahu bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita, Dia selalu menyertai kita. Oleh karena itu, bukalah mulut kita dan mulailah bersyukur untuk mengekspresikan kehadiran Tuhan dalam hidupmu. Kita hanya perlu menguatkan dan meneguhkan hati kita untuk tidak takut dan gentar.
Selasa, 9 November 2010
2# Bersyukur Adalah Membawa Korban Kepada Tuhan
Firman hari ini: Ulangan 16:16 ; Mazmur 50:1-23
Pengajaran:
Ketika kita bersaat teduh setiap pagi, kita sedang bersekutu dengan Tuhan. Dan orang yang hendak bersekutu serta tinggal di dalam Tuhan tidak boleh datang dengan tangan hampa. Kita perlu memperhatikan peringatan firman ini, “Janganlah ia menghadap hadirat TUHAN dengan tangan hampa,” dan lagi, “Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai korban, ia memuliakan Aku.” Jadi, salah satu korban yang menyukakan Tuhan adalah ucapan syukur. Jika semua hal yang terjadi dalam hidup kita hari ini berjalan tidak seperti yang diharapkan, tetapi kita memutuskan untuk tetap bersyukur, itu adalah korban di hadapan Tuhan. Jika saat ini fisik kita tidak memungkinkan bagi kita untuk mengucapkan sepatah kata pun, namun hati kita melonjak dan bersukacita di hadapan Tuhan, itu adalah korban di hadapanNya. Saat kita berkata, “Tuhan, Engkau sungguh baik dan luar biasa.” Itu adalah korban yang memuliakan Tuhan. Janganlah kita menghadap ke hadirat Tuhan dengan tangan hampa, tetapi bawalah korban syukur kita.
Rabu, 10 November 2010
3# Bersyukur Adalah Kita Bersepakat dengan Tuhan
Firman hari ini: Bilangan 14:1-38
Pengajaran:
Lawan dari bersyukur adalah bersungut sungut. Tuhan berinisiatif membawa orang Israel keluar dari perbudakan di Mesir. Perjalanan dari Mesir ke Tanah Perjanjian adalah gambaran dari perjalanan kekristenan kita hari ini. Tuhan menebus kita dari Mesir (tempat perbudakan dosa) dan membebaskan kita dari perbudakan untuk membawa kita kepada tujuan panggilanNya di dalam kita. Namun Alkitab memberikan gambaran yang jelas kepada kita tentang angkatan pertama Orang Israel yang keluar dari Mesir, hanya 2 orang yang masuk ke tanah Perjanjian, yaitu Kaleb dan Yosua. Mengapa hanya dua dari sekian juta orang yang ditebus Tuhan dari Mesir? Karena mereka bersungut-sungut di hadapan Tuhan. Itulah sebabnya mereka mati binasa di padang gurun. Mengapa hanya Kaleb dan Yosua saja yang berhasil untuk masuk ke Tanah Perjanjian? Karena mereka memilih untuk bersepakat dengan Tuhan, bahwa apa yang dijanjikan Tuhan pasti digenapi. Bagaimana dengan Anda hari ini? Apakah memilih untuk BERSEPAKAT dengan Tuhan atau sebaliknya bersungut sungut?
Kamis, 11 November 2010
4# Bersyukur Adalah Memercayai Tuhan Sepenuhnya
Firman hari ini: 2 Tawarikh 20:12 ; Mazmur 9:11
Pengajaran:
Saya menyarankan kepada Anda untuk membaca 2 Tawarikh 20:1-37, karena kisah yang tertulis di sini akan membuka suatu wawasan yang baru, bahwa ada kuasa di dalam pujian yang dinyanyikan. Kita melihat bahwa raja Yosafat tidak mempunyai pasukan tentara yang mumpuni untuk sanggup melawan pasukan bani Moab dan bani Amon. Tetapi, Yosafat justru mempunyai pasukan pemuji Tuhan yang luar biasa. Mengapa? Karena Yosafat percaya bahwa ada kuasa di dalam pujian dan ucapan syukur. Hanya dengan pujian dan ucapan syukur saja, maka musuh pun dapat dikalahkan. Jika kita memperhatikan ekspresi pujian dan syukur raja Yosafat, maka kita melihat bahwa ia mempercayai Allah sepenuh hati. Hal ini tampak dari kalimat, ”Tetapi mata kami tertuju Kepada-Mu.” Saya percaya bahwa ungkapan ini hanya lahir dari pengenalan dan kepercayaan yang sepenuhnya pada Tuhan. Bersyukur kepada Tuhan. Karena ucapan syukur yang didasari oleh pengenalan kita kepada Tuhan, akan membawa kita melihat kuasa Tuhan bekerja dengan nyata di dalam hidup kita.
Jumat, 12 November 2010
5# Bersyukur Adalah Tanggapan Kita Atas Kebaikan yang Kita Terima
Firman hari ini: Lukas 17:11-19 ; Mazmur 105:5
Pengajaran:
Salah satu kecendrungan sifat manusia adalah cepat lupa dengan peristiwa-peristiwa atau hal-hal baik yang pernah ia terima. Sedikit keburukan yang kita alami biasanya lebih membekas atau selalu diingat-ingat. Mengapa Tuhan menghendaki kita untuk bersyukur? Karena ketika kita bersyukur, kita pasti mengingat kebaikan Tuhan yang kita alami di dalam hidup kita. Salah satu contohnya terdapat dalam Injil Lukas 17:11-19, tentang sepuluh orang kusta yang disembuhkan oleh Yesus, cuma seorang yang kembali untuk bersyukur kepada Tuhan, yakni orang Samaria. Setelah sadar bahwa ia telah disembuhkan oleh Yesus, ia memutuskan untuk kembali kepada Tuhan Yesus untuk bersyukur atas kesembuhannya. Orang Samaria adalah orang asing, namun ia berkata, “Terima kasih Tuhan untuk kesembuhan yang Engkau karuniakan pada saya.” Hari-hari ini, banyak orang percaya yang menganggap bahwa Tuhan wajib menolong mereka. Jenis orang seperti ini cenderung melupakan kebaikan Tuhan, karena asyik dengan tuntutan mereka kepada Tuhan. Apakah Anda termasuk 9 orang yang sembuh dan tidak kembali untuk bersyukur atau 1 orang yang kembali untuk bersyukur atas keselamatan dari Yesus. Kata Yesus, "Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau," (Lukas 17:19).
Sabtu, 13 November 2010
6# Bersyukur Adalah Puas Dengan Keputusan Tuhan Atas Hidup Kita
Firman hari ini: Ayub 2:9-10 ; Ibrani.13:15
Pengajaran:
Kita semua sudah tahu tentang kisah Ayub. Ia adalah orang saleh yang harus kehilangan semua anaknya yang tewas oleh angin yang merubuhkan rumah mereka saat mereka berpesta. Semua lembu sapi dan keledai dirampas oleh para perampok. Kambing dombanya mati disambar oleh api dari langit. Dalam sekejap, Ayub menjadi orang yang paling miskin. Tetapi hal yang membedakan Ayub dari kebanyakan orang percaya adalah, ”Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya.” Itu, artinya mulutnya Ayub hanya dipakai untuk respon yang benar tentang kasih setia Tuhan. Ayub tetap bersyukur sekalipun keadaannya tidak baik. Ia tetap memberikan respon yang benar. Penulis kitab Ibrani memberikan nasihat yang indah dengan berkata, “Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya.” Jadi, Tuhan menginginkan kita untuk bersyukur kepada-Nya dalam setiap situasi yang ada. Baiklah kita berkata, “Tuhan saya puas dengan rencana-Mu dalam hidup saya.” Apakah Anda salah satunya?
Minggu, 14 November 2010
7# Bersyukur Adalah Percaya Bahwa Rancangan Tuhan Pasti Terbaik
Firman hari ini: Yesaya 14:24 ; Yesaya 55:8-9
Pengajaran:
Sebenarnya Tuhan tidak perlu bersumpah. Mengapa Tuhan harus bersumpah? Karena Ia hanya ingin meyakinkan kita sebagai umat-Nya agar memahami rancangan Tuhan atas hidup kita. Tuhan menegaskan janjiNya dengan sumpah. Isi sumpah Tuhan adalah, ”Maksud dan rancangan Tuhan pasti terlaksana.” Masalahnya adalah pikiran dan rekaan hati kita yang amat terbatas sehingga tidak mampu memahami rancangan Tuhan. Tuhan menginginkan kita untuk selalu percaya dan bersyukur atas rancanganNya atas hidup kita. Memang, jika belum memahami rancangan Tuhan atas hidup kita, maka kita pasti takut dan kuatir karena berpikir bahwa hal itu mustahil tergenapi. Sesungguhnya ketakutan kita berasal dari rancangan pribadi kita sendiri. Kita tidak takut atau kuatir jika kita gagal memenangkan 1 jiwa bagi Tuhan sampai pada akhir tahun. Tetapi kita takut jika gagal memenuhi target penjualan kita pada akhir tahun. Ketika kita beryukur kepada Tuhan atas rancanganNya dalam hidup kita, maka kita sedang membiarkan Tuhan untuk turut campur atas masa depan kita demi kemuliaanNya.
Tuesday, November 9, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment