Saturday, November 27, 2010

Penuntun Saat Teduh Pribadi 29 November-5 Desember 2010

"Jehovah, Aku adalah Aku”

Orang yang mengenal nama-Mu percaya kepada-Mu,

sebab tidak Kautinggalkan orang yang mencari Engkau, ya TUHAN.”

-Mazmur 9:11-

Senin, 29 November 2010

JEHOVAH RAPHA (ALLAH PENYEMBUH)

Lukas 5:12-16; Keluaran 15:26

Pengajaran:

Ada seorang pria yang bernama Denny. Denny memiliki seorang istri dan dua orang anak. Suatu ketika Denny sedang menyampaikan Firman Tuhan di sebuah tempat yang cukup jauh dari rumahnya.

Ibadah Raya akan dimulai pada pukl 10.00. Pada pukul 09.30, Denny mendapatkan kabar dari istrinya bahwa anaknya yang paling kecil sedang mengalami sakit yang cukup parah. Denny memastikan istrinya supaya bisa mengantar anaknya ke dokter, dan istrinya meyakinkan Denny bahwa ia masih mampu untuk mengantarkan anaknya ke dokter. Denny dihadapkan pada dua pilihan yang cukup sulit. Apakah ia akan tetap berkotbah atau pulang dan menolong anaknya. Pada akhirnya, Denny merasa yakin bahwa Tuhan menyuruh ia untuk menyampaikan Firman kepada jemaat yang ia layani dan ia berdoa: “Tuhan saat ini Engkau mengutusku untuk menyampaikan Firman kepada jemaat di tempat ini, saat ini juga aku memohon kepada-Mu supaya Engkau menyembuhkan anakku karena aku sangat percaya bahwa Engkau adalah Allah yang menyembuhkan. Amin”

Setelah ibadah selesai, Denny kembali menghubungi istrinya. Mujizat terjadi pada anak mereka yang sedang sakit. Istrinya menceritakan bahwa setelah ia membawa pulang anaknya dari dokter, Allah menyembuhkan anak itu dalam perjalanan pulang. Dan yang paling membuat mereka bersyukur adalah kesembuhan terjadi tepat ketika Denny berdoa untuk pelayanan dan anaknya yang sedang sakit.

Ia adalah Jehovah Rapha, Allah yang menyembuhkan. Hanya Ia yang sanggup menyembuhkan segala jenis penyakit yang kita alami. Mintalah kesembuhan dari Allah, maka Ia akan menyembuhkan kita.

Selasa, 30 November 2010

JEHOVAH JIREH (ALLAH MENYEDIAKAN)

Kejadian 22:1-19

Pengajaran:

Ada satu pelajaran lagi yang dapat kita tarik dari kisah penyerahan anak Abraham di Tanah Moria. Allah tidak saja menguji dan menuntut ketaatan dari kita. Ia juga sedang menyediakan sesuatu yang spesial ketika kita takut dan taat kepada perintah-Nya.

Dalam Kejadaian 22:8 Abraham dengan yakin percaya bahwa Allah yang akan menyediakan domba untuk korban bakaran. Padahal saat itu belum ada domba di sekitar mereka dan mereka sendiri tidak membawa domba. Tetapi yang terjadi adalah benar bahwa Allah menyediakan domba itu dan akhirnya Abraham menamai tempat itu “Tuhan menyediakan.” Bahkan sampai sekarang Firman Tuhan berkata bahwa “Di atas gunung Tuhan, akan disediakan.” (Ayat 14).

Allah menyediakan ketika kita berserah penuh kepada-Nya. Kita adalah duta Allah di muka bumi ini. Ia sendiri yang mengutus supaya kita menjadi berkat & terang di sekeliling kita. Oleh karena itu, Ia sendiri yang akan selalu menjamin segala kebutuhan yang kita perlukan selama ada di bumi. Sama seperti Abraham yang sedang Allah utus untuk pergi ke suatu tempat yang belum jelas arahnya. Namun Allah menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh Abraham. Serahkan segala hal yang kita miliki kepada Allah, maka Ia akan menyediakan semua kebutuhan kita.

Rabu, 1 Desember 2010

JEHOVAH SHALOM (ALLAH KEDAMAIAN/KESELAMATAN)

Hakim-hakim 6:1-24

Pengajaran:

Kata yang dipakai dalam Hakim-hakim 6:24 adalah Tuhan itu keselamatan (terjemahan Indonesia). Namun dalam bahasa asli Alkitab Perjanjian Lama yaitu Jehovah Shalom. Kata “Shalom,” memiliki banyak pengertian yaitu damai lahir-batin, keselamatan, bersahabat, dan aman dalam segala hal.

Kisah dari pertemuan Malaikat Tuhan dengan Gideon membawa dampak “Shalom.” Oleh karena itu Gideon sendiri mendirikan mezbah dan menamai tempat pertemuan mereka yaitu “Jehovah Shalom.” Hal inilah yang pada akhirnya membuat Gideon melakukan perintah Allah dan ia merasa yakin sebab Allah yang menyertai dengan “Shalom-Nya.”

Dalam 2 Korintus 3:17 mengatakan: “Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan.” Pernyataan dalam Hakim-hakim 6:24 dan 2 Korintus 3:17 membuktikan bahwa kehadiran Allah dalam hidup manusia sudah seharusnya membawa dampak yang sangat dahsyat, yaitu kemerdekaan, Shalom, keamanan, dll.

Adakah dampak kehadiran Allah dalam hidup kita? Kenapa kita merasa kuatir terus-menerus? Allah tidak berubah. Kita yang sering berubah. Oleh karena itu kita harus terus menyadari kehadiran Allah dan terus membangun hubungan dengan-Nya supaya Shalom dapat kita rasakan dan alami dalam segala situasi.

Kamis, 2 Desember 2010

JEHOVAH ZIDKENU (ALLAH KEBENARAN/KEADILAN)

Yeremia 33:14-26

Pengajaran:

Pada suatu hari yang cerah, seorang petani sedang duduk di bawah pohon kenari sambil mengamati tanaman labunya. Di tengah-tengah lamunanya dia berpikir: “Betapa bodoh dan tidak adil Allah itu! Mengapa Allah meletakkan buah labu yang berat pada tanaman merambat, yang tidak memiliki kekuatan dan menggantungkan kenari yang kecil pada pohon yang cabang-cabangnya dapat menahan berat seorang manusia?” Katanya kemudian: “Ah, seandainya saya jadi Allah, saya akan membuat lebih baik dari itu.”

Tiba-tiba saja ia dikagetkan dengan jatuhnya sebuah kenari di kepalanya. Langsung saja ia melompat dan berteriak, “Allah adil, Allah adil. Dia bijaksana! Haleluya!!” Coba bayangkan jika buah labu yang jatuh di kepala si petani maka akan lebih parah. (Jakub Taniwidjaja, Ilustrasi Kehidupan)

Allah adalah pembela kita yang sangat adil. Mungkin banyak di antara kita yang saat ini merasa dihina, dituduh atau mendapat perlakukan yang tidak adil. Percayalah bahwa Ia akan berlaku adil pada setiap orang dan Ia akan menyatakan kebenaran-Nya.

Jumat, 3 Desember 2010

JEHOVAH RO’I (ALLAH GEMBALAKU)

Mazmur 23:1-6

Pengajaran:

Allah kita digambarkan seorang gembala. Ia adalah gembala yang baik bahkan melebihi semua gembala yang ada di muka bumi. Kata “Gembala” menggunakan kata “Ra’ah” (bahasa Ibrani) yang memiliki banyak arti, yaitu seorang gembala/ menggembalakan, pemelihara, pemberi makan. Kata ini juga memiliki arti yang menggambarkan seorang yang sedang mendidik dan menggembalakan suatu kelompok manusia.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Allah kita adalah sebagai berikut:

1. Seorang Gembala yang sedang menggembalakan umat-Nya

2. Seorang Gembal pemelihara yang sangat akurat

3. Seorang Gembal yang menjamin semua kebutuhan umat-Nya

4. Seorang Gembal yang sedang mendidik umat-Nya dengan kebenaran

Apakah ada di antara kita yang membutuhkan seorang Gembala yang baik? Ya, hanya Allah yang terbaik. Kita tidak perlu lagi bingung dengan keadaan yang sedang dihadapi atau pilihan-pilihan yang membuat kita depresi. Ia akan menuntun kita sesuai dengan kebenaran-Nya.

Sabtu, 4 Desember 2010

JEHOVAH MEKADDISHKEM (ALLAH MENYUCIKAN)

Keluaran 31:12-17; 1 Yohanes 3:6

Pengajaran:

Ada seorang pengamudi mobil yang sedang melihat seorang petani yang sedang mengamati gudangnya yang rusak. Pada saat itu hujan sangat deras sekali. Pada saat itu juga pengemudi mobil menghentikan mobilnya dan menanyakan apa yang sedang terjadi.

“Atapnya bocor,” kata si petani. “Bocornya sudah terlalu lama dan kini sudah rusak sama sekali.”

“Mengapa tidak bapak perbaiki sejak dulu?” Tanya pengemudi.

“Ya...saya tidak pernah mengurus dan memperbaikinya, karena ketika cuaca cerah, tidak ada masalah. Dan ketika hujan turun, akan terlalu basah untuk memperbaikinya.” Jawab si petani sambil mengangkat kedua bahunya. (Jakub Taniwidjaja, Ilustrasi Kehidupan).

Terlalu mudah bagi kita untuk berpikir, “Ah suatu hari aku akan menghentikan dosa-dosaku, suatu hari aku akan hidup bagi Kristus.” Hari Sabat adalah hari yang sangat khusus bagi bangsa Israel untuk melakukan pembersihan diri dari dosa. Namun saat ini, setiap hari adalah hari khusus untuk kita memperbaiki dan mengakui segala kesalahan kita di hadapan Allah. Jika kita mengaku, maka Ia akan menyucikan kita karena Ia adalah Allah yang menyucikan.

Minggu, 5 Desember 2010

JEHOVAH SHAMMAH (ALLAH HADIR DI SITU)

Yehezkiel 48:30-35

Pengajaran:

Pada bagian akhir dari Kitab Yehezkiel adalah tentang pembagian tanah untuk suku-suku di bangsa Israel. Hal ini dimulai dalam pasal 47:13-48:35. Semua pembagian tanah sangat adil dan baik. Yang sangat menarik adalah kota yang saat itu ditempati oleh bangsa Israel dinamakan “JEHOVAH SHAMMAH (ALLAH HADIR DI SINI).”

Pelajaran yang bisa kita tarik adalah tentang Kehadiran Allah. Banyak di antara kita yang mempunyai bayak harta benda, rumah yang mewah, pekerjaan yang layak, prestasi yang luar biasa, dll. tetapi yang menjadi pertanyaan adalah apakah ada Allah di dalamnya? Apakah Allah ikut terlibat? Apakah Allah senantiasa hadir di dalam rumah kita? Walaupun kita memiliki banyak simbol kekristenan atau bahkan salib terbesar sedang tergantung di dalam rumah.

Kehadiran Allah yang terus-menerus adalah hal yang utama dalam segala hal yang kita miliki. Adalah sesuatu yang sia-sia jika tidak ada Allah di dalam rumah, prestasi, harta benda, dll. Mintalah kehadiran-Nya setiap saat, maka akan ada dampak yang luar biasa akan kita alami.

No comments: