Tuesday, November 9, 2010

Ayo bersatu memohon ampun bagi bangsa ini...

SEPUTAR KITA


Dalam Doa 24 Jam yang dilaksanakan pada hari Jumat-Sabtu, 29-30 Oktober 2010 yang lalu, Tuhan membawa jemaat untuk benar–benar serius berdoa dan bersyafaat bagi segala bencana yang terjadi di Indonesia (banjir di Wasior, tsunami di Mentawai, meletusnya Gunung Merapi). Banyak pernyataan dan janji Tuhan yang didapat dari setiap shift doa yang dihadiri total 126 orang jemaat Krispen.

Tuhan memimpin jemaat ini untuk terus berdoa dan berjaga-jaga serta merendahkan hati dihadapanNya, berdiri untuk menjadi pembela bagi bangsa ini dan meminta ampun bagi para pemimpin bangsa ini yang sudah menjalankan kepemimpinan dengan tidak takut akan Tuhan. Banyak ketidak adilan, banyak korupsi dimana-mana tanpa ada penyelesaian dan rakyat dibuat semakin menderita. Dalam Doa 24 Jam kali ini, jemaat bersatu dan berdoa agar para pemimpin bangsa berbalik dari jalan-jalan yang jahat serta bertobat, sehingga murka Tuhan dilalukan dari bangsa ini.

Tuhan mau kita menginjil, semakin giat berbuat baik dan mempersiapkan diri untuk tetap kuat di masa sukar. (Chintya/Ibu Rumah Tangga)

Tuhan menunggu anak–anakNya bertindak nyata atas orang–orang yang menderita akibat bencana yang terjadi supaya mereka mengenal Tuhan lah Allah yang hidup, berdaulat dan berkuasa atas bumi dan pada akhirnya mereka diselamatkan. (Hanna Ongkosoetrisno/Penatua)


Tuhan mengingatkan bahwa waktunya sudah dekat. Karena itu sebagai gerejaNya, Tuhan ingin kita secara pribadi lebih dekat dengan Dia dan juga membawa jiwa–jiwa supaya memperoleh keselamatan dari Tuhan. (Ester Mei Aryani/Staf Pengabdi)

Tuhan ingin supaya kita semakin banyak berdoa syafaat bagi terbukanya pintu pertobatan dan keselamatan jiwa–jiwa terhilang melalui segala macam bencana/kejadian di negeri ini. Supaya setiap jiwa yang terhilang haus akan kebenaran serta keselamatan yang kekal dan mereka mengalami perjumpan Ilahi dengan Tuhan. Sebab, hanya perjumpaan Ilahi yang mampu menembus segala benteng ketidakpercayaan mereka kepada Tuhan. Tuhan juga mau supaya gerejaNya (kita) menangkap momen ini (bencana alam, penderitaan) untuk menyalurkan kasih dan keselamatan buat mereka. (Yulia Windyasari/Staf Pengabdi)

Saat berdoa bagi bangsa, saya menodong Tuhan dengan segala pertanyaan ”Mengapa ini (bencana alam) terjadi kepada bangsa Indonesia?”. Namun saya diingatkan Tuhan tentang bagaimana seorang memperbaiki sulaman yang salah. Demikian juga Tuhan sedang memperbaiki bangsa ini. Tuhan sedang menggunting habis setiap benang yang kusut yang kita bangun bagi bangsa kita dan dengan kain yang baru yang bernamakan kasih, jarum yang bernamakan iman, dan benang yang bernamakan kebenaran, Tuhan sedang menyulam kembali bangsa ini dan saya percaya sulaman yang Tuhan kerjakan adalah sulaman yang indah. (Joan/Mahasiswi)

Tuhan membuka hati saya yang sempat dingin untuk berbelas kasih dan berdoa untuk jiwa-jiwa yang terhilang yang sedang mengalami musibah. Tuhan membuka hati saya untuk turut mendoakan korban bencana dan lain–lain. (Christin/Staf Swasta)

Aku merasakan bahwa Tuhan sedang memeluk bangsa Indonesia. Tuhan sayang dan mengasihi bangsa Indonesia. (Lindawati S./Staf Swasta)

Saya merasakan belas kasihan yang sangat kuat untuk bangsa ini dan terdorong untuk banyak berdoa bagi pengampunan dan pertobatan bangsa dan pemimpin – pemimpin. Saat penyembahan saya mendapatkan bahwa umat Tuhan perlu menyadari segala kesombongan yang ada dalam hidupnya. (Paulina Wijaya/Insurance Agent)

Saat dalam penyembahan saya tergerak untuk mendoakan setiap anak–anak Tuhan agar dengan segala masalah dan bencana yang terjadi, hati mereka dapat kembali kepada Tuhan dan hidup semakin takut akan Tuhan. Tuhan ingatkan dan teguhkan supaya terus menjaga hati, tingkah laku dan perkataan agar pada saat berdoa layak di hadirat Tuhan. ”Doa orang benar besar kuasanya.” Ini berarti setiap kita harus jadi orang benar 100%. (Guntoro Rusli/Wirausaha)

Hari–hari ini Tuhan benar–benar sedang menampi umatNya, mana yang sungguh-sungguh di hadapanNya dan mana yang suam-suam kuku. (Lisa Ilintutu/Guru)

Hari ini Tuhan banyak membawa kami untuk fokus berdoa bagi korban bencana Merapi dan Tsunami di Mentawai. Tuhan mencurahkan pengampunan atas bangsa kita dan para pemimpin bangsa yang korupsi akan dipertobatkan. (Iwan Sukmadi/Wirausaha)

Tuhan sangat mengasihi Indonesia. Bencana yang terjadi di Indonesia merupakan peringatan agar anak–anak Tuhan tetap tekun berdoa dan kembali kepada jalanNya. (Soelistijani Agi/Ibu Rumah Tangga)

No comments: