“Mengandalkan Tuhan”
“Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.”
-Yeremia 17:7-8-
Senin, 11 Oktober 2010
Mengandalkan Tuhan
Firman hari ini: 2 Tawarikh 13:1-20
Pengajaran:
Di sebuah pabrik kapas, ada sebuah kartu yang ditempelkan di dinding ruang produksi yang berbunyi: “Jika benang Anda ruwet datanglah kepada mandor.”Suatu hari, benang seorang pekerja baru ruwet, dan dia mencoba mengurainya, tetapi justru membuatnya makin ruwet. Kemudian, ia datang kepada mandor.
Mandor itu datang dan melihat, lalu berkata kepadanya,”Apakah Anda mencoba mengurainya sendiri?” “Ya,” jawabnya. “Mengapa Anda tidak datang kepada saya sesuai perintah?” Tanya si mandor lagi. “Saya mencoba melakukan yang terbaik,” ujarnya. “Tidak, Anda tidak melakukan yang terbaik,” ujar mandor itu. “Ingat, melakukan yang terbaik adalah datang kepada saya.” (Sumber: 100 Kisah yang Menguatkan Iman Anda).
Hal yang terbaik kita lakukan adalah mengandalkan Tuhan secara langsung, bukan berusaha dulu dan ketika gagal barulah kita mengandalkan Tuhan. Mengandalkan Tuhan bukan ketika kita sudah kehabisan tenaga, akal bahkan waktu. Tetapi, sejak awal melangkah kita harus sudah melibatkan Tuhan di dalamnya.
Selasa, 12 Oktober 2010
Sudut Pandang Tuhan
Firman hari ini: Matius 9:9-13
Pengajaran:
Sudut pandang manusia seringkali berbeda dengan sudut pandang Tuhan. Dari pembacaan Alkitab hari ini sudah terlihat jelas pandangan manusia (seperti halnya sudut pandang orang Farisi) bahwa tidak mungkin seorang yang saleh dapat bergaul dengan orang-orang berdosa. Tetapi justru itu Tuhan menghendaki belas kasihan dan bukan persembahan. Tuhan justru datang ke dunia untuk memanggil orang-orang yang berdosa, bukan orang benar.
Pakailah senantiasa sudut pandang Tuhan. Sebagai acuannya, kita dapat mempelajari Firman Tuhan yang ada di Alkitab. Apa kata Firman Tuhan tentang perceraian, homoseks, kekuatiran, masalah hidup, tujuan hidup, dll? Prinsip hidup dapat kita pelajari melalui Firman Tuhan. Komunikasi dengan Tuhan dapat membantu kita dalam mengetahui sudut pandang Tuhan. Bergaul intim dengan Tuhan senantiasa supaya Ia dapat menyatakan kehendak-Nya sehingga kita dapat mengetahui solusi yang terbaik dari Tuhan.
Rabu, 13 Oktober 2010
Lakukan Bagian Kita
Firman hari ini: Yosua 6:1-27
Pengajaran:
Suatu hari ada satu keluarga yang rindu mendapatkan sebuah mobil dari Tuhan. Keluarga ini sangat menginginkannya karena mereka rindu mobil tersebut akan menjadi berkat untuk orang lain. Keluarga ini sangat mencintai Tuhan dan melayaniNya. Secara tiba-tiba Tuhan memberikan sebuah mobil yang cukup besar dan cukup canggih kepada keluarga ini. Ternyata mobil tersebut adalah hadiah dari sebuah bank swasta di kota mereka. Sudah puluhan tahun mereka menjadi nasabah di bank itu dan akhirnya mendapatkan sebuah mobil. Mereka sangat bersukacita. Saat itu juga mereka bersyukur kepada Tuhan.
Mobil hadiah itu dipelihara dengan baik. Dibersihkan dan ditutup dengan rapi. Sungguh luar biasa kejadian ini bagi mereka. Mereka selalu bersaksi di mana-mana bahkan di gereja tentang berkat ini. Semua tetangga pun tahu berkat yang mereka peroleh.
Selama 1 bulan mobil tidak pernah bergerak dari garasi rumah mereka. Sejak mendapatkan mobil mereka tetap meggunakan sepeda motor atau taxi. Mobil tidak berfungsi selama 1 bulan dan tidak dapat memberkati orang lain. Mereka baru menyadari bahwa di dalam keluarga tidak ada seorangpun yang bisa mengemudikan mobil. Mereka lupa melakukan bagian yang harus mereka lakukan, yaitu belajar mengemudikan mobil. Akhirnya mobil ‘berkat Tuhan’ belum bisa menjadi berkat bagi orang lain karena sang penerima berkat lupa melakukan bagiannya.
Kamis, 14 Oktober 2010
Tuhan Membuka Jalan
Firman hari ini: Keluaran 14:1-31
Pengajaran:
Sebuah pesawat yang sedang terbang tiba-tiba mengalami goncangan. Satu mesin mati total karena tersambar petir. Keadaan saat itu sangat kacau karena ada badai yang sangat hebat. Semua penumpang tegang dan melakukan instruksi penyelamatan dari kapten pilot pesawat itu. Namun ada kabar baik, yaitu mereka bisa sampai ke tempat tujuan.
Sebelum mendarat, terdengar kabar buruk dari operator bandara. Lampu penunjuk jalan tempat mendaratnya pesawat mati total karena konsleting. Jadi bandara yang akan dituju terlihat gelap dari udara. Semua petugas yang ada di bandara kebingungan dan tidak memungkinkan untuk memperbaiki jalur listrik lampu jalan karena badai sedang terjadi. Akhirnya ada seorang karyawan bandara yang bertugas mengisi bahan bakar langsung mengendarai mobil besar yang berisi bahan bakar pesawat terbang. Teman-temannya heran melihatnya. Tetapi ia tetap pergi ke landasan pesawat. Ketika tiba di ujung jalan landasan pesawat, ia membuka keran tangki dan mengeluarkan bahan bakar. Ia pun mulai menjalankan mobil sepanjang landasan pesawat. Tiba di ujung jalan yang lain, ia memberhentikan mobil dan mengeluarkan korek api serta membakar bahan bakar yang telah dibuang sepanjang jalan tadi. Akhirnya api merambat ke sepanjang landasan pesawat.
Jalan landasan pun terlihat karena ada api yang menyala di sepanjangnya. Singkat cerita pesawat yang rusak dan membawa ratusan penumpang tersebut bisa mendarat walaupun tidak sempurna. Tetapi semua awak pesawat dan penumpang selamat. Berkat kerja keras seorang sopir mobil tangki, pesawat bisa mendarat karena mereka melihat jalan yang tadinya tidak terlihat sama sekali.
Jumat, 15 Oktober 2010
Ikuti JalanNya
Firman hari ini: Mazmur 81:9-17
Pengajaran:
Pelajaran yang dapat kita ambil dari kisah bangsa Israel adalah bahwa bangsa itu tegar tengkuk. Mereka seringkali melawan kehdak Tuhan. Tuhan sudah memberkati dan memberikan jalan keluar dari setiap masalah mereka, tetapi mereka tetap melanggar perintah-Nya dan berjalan mengikuti keinginan hati mereka sendiri. Dalam ayat 13 sangat jelas apa yang dilakukan Tuhan kepada bangsa Israel.
Intinya adalah bahwa Tuhan tidak akan ikut campur dalam setiap jalan yang kita tempuh sendiri. Jika kita hanya mengikuti prinsip dan berjalan sesuai kehendak sendiri maka resiko ditanggung sendiri.
Tetap ikuti jalan Tuhan. Walaupun banyak hal yang tidak sesuai dengan pemikiran kita, maka tetaplah untuk berjalan sesuai perintah-Nya. Selama itu perintah Tuhan, ikuti saja. Seringkali Tuhan tidak memberitahukan alasan kepada kita. Yang Ia inginkan hanyalah ketaatan. Tidak ada yang salah selama yang kita tempuh adalah jalan Tuhan. Semua yang dari Tuhan pasti yang terbaik. Jadi tetap andalkan Tuhan dan ikuti jalan-Nya.
Sabtu, 16 Oktober 2010
Ingat KebaikanNya
Firman hari ini: Mazmur 111:1-10
Pengajaran:
Seorang penyanyi lagu rohani Ira D. Sankey mengadakan perjalanan dengan kapal Delaware River. Ia dikenali oleh beberapa orang yang tahu bahwa ia adalah sahabt DL. Moody. Ketika ia diminta menyanyikan sebuah lagu, ia memilih lagu, “Yesus bagaikan Gembala.” Ia minta supaya semua orang ikut menyanyikan lagu itu.
Setelah selesai menyanyi, seorang pria melangkah maju dan bertanya, “Apakah Anda ikut perang, Tuan Sankey?”
“Ya saya ikut perang tahun 1860.”
“Pernahkan Anda bertugas jaga malam di Maryland kira-kira tahun 1862?”
“Ya benar.”
“Kalau saya di pihak tentara Selatan,” kata orang asing itu, dan saya melihat Anda memakai seragam biru. Saat itu senapan saya sedang membidik Anda. Tetapi ketika akan melepasakan tembakan, Anda mulai menyanyi. Lagu yang Anda nyanyikan dalah lagu yang sering dinyanyikan oleh ibu saya. Saya menyadari Anda orang Kristen dan saya tidak jadi menembak Anda.”
Dengan penuh syukur, Sankey memeluk mantan musuhnya. Betapa ajaib kuasa pemeliharaan Tuhan.
(Tiomotius Adi Tan, Secangkir Sup Bagi Jiwa Anda)
Minggu, 17 Oktober 2010
Bertindak dengan Iman
Firman hari ini: Yakobus 2:14-26
Pengajaran:
Seorang guru agama dan seorang pembuat sabun berjalan bersama-sama. Pembuat sabun yang ucapannya sinis ini berkata, “Apa manfaatnya agama? Lihat, betapa banyaknya kesusahan dan penderitaan di dunia! Masih tetap ada, bahkan setelah bertahun-tahun, beribu-ribu tahun diajarkan tentang kebaikan, kebenaran dan kedamaian. Tetap ada walaupun sudah dipanjatkan doa-doa, diberikan khotbah dan pengajaran. Jika agama baik dan benar, mengapa semuanya terjadi seperti sekarang?”
Guru agama itu tidak berkata apa-apa. Mereka terus berjalan sampai mereka menyaksikan seorang anak sedang bermain-main di selokan. Kemudian guru agama itu berkata, “Lihat anak kecil itu. Engkau berkata bahwa sabun bisa membuat orang bersih, tetapi lihat kotoran pada anak itu! Apa gunanya sabun? Sudah bertahun-tahun di dunia, tetapi anak kecil itu tetap kotor. Saya meragukan seberapa efektifnya sabun!”
“Tetapi Guru,” protes pembuat sabun itu, “Sabun tidak bisa bermanfaat kalau tidak dipakai!”
“Tepat sekali,” jawab guru itu. “Benar!”
(Tiomotius Adi Tan, Secangkir Sup Bagi Jiwa Anda)
Kepercayaan kita kepada Tuhan harus kita terapkan dalam tindakan. Walaupun kita sudah berdoa sedemikian rupa, tetapi jika tidak ada tindakan dari kita, maka tidak ada hal yang akan terjadi. Kita bergantung kepada Tuhan, tetapi kita juga bertindak sebagai wujud iman kita kepadaNya.
Monday, October 11, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment