Sunday, October 31, 2010

Penuntun Saat Teduh Pribadi 1 - 7 November 2010

Perkataan yang Mendatangkan Kasih Karunia bagi Sesama (2)
Bahan diambil & diedit seperlunya dari: e-4m abbalove



Senin, 1 November 2010
#8 Saya Membutuhkanmu
Firman hari ini: Ulangan 1:9-18

Pengajaran:
Ketika Musa tidak sanggup lagi memimpin seorang diri untuk memikul beban tanggung jawab yang sangat banyak kepada jutaan orang Israel di padang gurun, maka ia harus mengangkat beberapa pemimpin sebagai penolong baginya. Mengapa Musa melakukan hal ini? Karena Salomo berkata, “Berdua lebih baik dari pada seorang diri, karena mereka menerima upah yang baik dalam jerih payah mereka. Karena kalau mereka jatuh, yang seorang mengangkat temannya, tetapi wai orang yang jatuh, yang tidak mempunyai orang lain untuk mengangkatnya! Juga kalau orang tidur berdua, mereka menjadi panas, tetapi bagaimana seorang saja dapat menjadi panas? Dan bilamana seorang dapat dialahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mudah diputuskan.” (Pengkotbah 4:9-12). Dua orang akan saling menyemangati. Anda tidak akan turun derajatnya atau terlihat lebih rendah saat meminta pertolongan dari orang lain. Sebaliknya, justru ada kalanya Tuhan memberikan pertolongan atau menjawab doa Anda melalui orang lain. Saat Anda membutuhkan oleh orang lain atau dibutuhkan oleh orang lain, Anda lebih merasa berdaya guna, bukan? Jangan malu atau merasa terhina untuk mengatakan, “Saya membutuhkanmu” kepada orang lain.


Selasa, 2 November 2010
#9 Kuatkan dan Teguhkan Hatimu. Kamu Pasti Bisa!
Firman hari ini: Ulangan 31:1-8

Pengajaran:
Musa menguatkan dan meneguhkan (encourage) Yosua yang masih sangat muda dan belum berpengalaman, supaya Yosua mempunyai keyakinan alias kepercayaan diri (confident), bahwa ia pasti bisa menjadi seorang pemimpin besar untuk menggantikan diri Musa. Akibat "encourage" Musa, Yosua memiliki "confident" untuk menjadi seorang pemimpin yang berani. Akhirnya, dengan penyertaan Tuhan, Yosua berhasil memimpin dan membawa jutaan orang Israel untuk memasuki dan menduduki tanah Kanaan. Ketika seseorang bimbang dan mulai merasa tidak yakin akan dirinya, bahkan ketika ia gagal menyelesaikan tujuannya, maka saat itulah saat yang paling tepat untuk kita berkata, "Kamu pasti bisa!" Perkataan Anda mendahului nasib hidup Anda. Katakan pada diri Anda dan orang lain, "Bersama Tuhan, kita pasti bisa melakukan pekerjaan besar." Tidak peduli seberapa hancur latar belakang Anda, bersama Tuhan, latar belakang Anda, tidak akan menjadi latar (masa) depan Anda. YOUR PAST IS NOT YOUR FUTURE (Masa lalu Anda bukan masa depan Anda). Kuatkan dan teguhkan hati Anda, karena Anda pasti bisa memiliki masa depan yang luar biasa bersama Tuhan.


Rabu, 3 November 2010
#10 Saya Mempercayakan Ini Kepadamu
Firman hari ini: Kisah Para Rasul 1:1-11

Pengajaran:
Yesus memberikan kuasa kepada murid-muridNya. Ia juga mempercayakan Amanat Agung dari Bapa kepada murid-muridNya untuk menjadi saksi bagi Yesus dan memuridkan bangsa-bangsa mulai dari Yerusalem, Yudea, Samaria dan sampai ke ujung bumi. Setelah kuasa dan kepercayaan diberikan, maka keberanian dan kepercayaan diri mulai dimiliki oleh murid-murid untuk menjadi saksi bagi Kristus. Itulah dahsyatnya "Kuasa Mempercayakan." Apakah Anda rindu untuk menggali dan mengangkat potensi hidup seseorang? Belajarlah untuk mempercayakan sesuatu yang kita anggap penting kepada orang tersebut. Saat Yesus mempercayakan amanat agung untuk dikerjakan oleh murid-muridNya, Ia tidak serta merta pergi meninggalkan murid-muridNya dan tidak mau tahu atau tidak peduli lagi terhadap proses penyelesaian akhir amanat agung tersebut. Sebalikanya, Ia sangat peduli. Roh Kudus turun ke atas para murid KRISTUS untuk memberikan kepada mereka keberanian dan kepercayaan diri untuk menyelesaikan Amanat Agung. Mental "cuci tangan" setelah mempercayakan sesuatu, tidak terdapat pada Yesus. Karena melalui Roh Kudus, Yesus tetap "keep His hand dirty," (menjaga tangan-Nya tetap kotor). Maksudnya, Yesus tetap terlibat dan senantiasa menyertai murid-muridNya dalam menyelesaikan Amanat Agung sampai akhir zaman. Mari kita ikuti teladan Yesus.


Kamis, 4 November 2010
#11 It’s Okay! No Problem!
Firman hari ini: Yesaya 52:13-15 ; 53:1-12

Pengajaran:
Renungkan Amsal berikut ini:
1. Amsal 12:16, "Bodohlah yang menyatakan sakit hatinya seketika itu juga, tetapi bijak, yang mengabaikan cemooh."2. Amsal 15:18, "Si pemarah membangkitkan pertengkaran, tetapi orang yang sabar memadamkan perbantahan."3. Amsal 17:9, "Siapa menutupi pelanggaran, mengejar kasih, tetapi siapa membangkit-bangkit perkara, menceraikan sahabat yang karib."4. Amsal 20:3, "Terhormatlah seseorang, jika ia menjauhi perbantahan, tetapi setiap orang bodoh membiarkan amarahnya meledak."5. Amsal 20:22, "Janganlah engkau berkata: Aku akan membalas kejahatan, nantikanlah Tuhan, Ia akan menyelamatkan engkau."
Seorang yang bijak menurut nasihat kitab Amsal adalah orang yang tidak mudah sakit hati, orang yang tidak membesar-besarkan suatu masalah, orang yang yang tidak menaruh dendam atau amarah. Kasih menutupi segala sesuatu. Kasih percaya segala sesuatu. Kasih mengharapkan segala sesuatu. Kasih sabar menanggung segala sesuatu (I Korintus 13:7). Mari, renungkanlah karya salib KRISTUS yang telah menebus dan mengampuni segala dosa kita. Ia telah mengampuni kita, saat kita masih berdosa. KRISTUS diam dan tidak membuka mulutNya, saat Ia dianiaya demi menebus dosa kita. Mari ikuti teladan KRISTUS.


Jumat, 5 November 2010
#12 Kamu Memang Luar Biasa
Firman hari ini: Hakim-Hakim 6:1-24

Pengajaran:
Anda diciptakan oleh Tuhan dengan potensi yang luar biasa. Di hadapan Tuhan, Anda adalah orang yang luar biasa dan bukan yang biasa-biasa saja. Anda adalah kepala dan bukan ekor. Gideon adalah seorang anak muda yang awalnya tidak yakin dan tidak percaya dengan segala potensi dan kemampuan dirinya ketika Tuhan menyuruh dirinya untuk memimpin bangsa Israel mengalahkan bangsa Midian. Malaikat Tuhan menampakkan diri kepada Gideon dan berkata, "Tuhan menyertai engkau, Gideon, engkau adalah pahlawan yang gagah berani." Gideon sangat perlu dengan kata-kata seperti itu. Anda juga perlu. Orang lain juga perlu. Mari kita saling mempraktekkannya!


Sabtu, 6 November 2010
#13 Sayalah yang Bertanggung Jawab
Firman hari ini: Kejadian 2:15-17 dan Kejadian 3:1-24

Pengajaran:
Tuhan pertama kali bertanya kepada Adam dan bukan kepada Hawa tentang siapa yang telah memakan buah yang dilarangNya. Tuhan meminta pertanggungjawaban Adam terlebih dahulu. Apa jawaban Adam? Adam tidak menjawab, "SAYALAH YANG BERTANGGUNG JAWAB," tetapi ia malah menyalahkan Hawa yang membujuknya. Adam melempar tanggung jawabnya kepada Hawa. Adam tidak mau mengambil tanggung jawab atas kesalahan tersebut. Edwin Louis Cole, seorang tokoh dan pendiri kegerakan Pria Sejati, berkata, "Tanggung jawab berhenti di meja saya, bukan di meja orang lain." Adam tidak melakukan hal itu. Cara Allah mendewasakan diri kita adalah dengan memberikan dan meminta pertanggungjawaban kita. Semakin kita mau belajar untuk bertanggung jawab, maka semakin dewasalah kita. Kedewasaan seseorang tidak diukur dari umur, tetapi dari seberapa besar tanggung jawab yang ia mau pikul. Semakin bertambahnya usia seseorang, tidak serta merta kedewasaannya ikut pula bertambah. Apakah Anda mau bertumbuh dewasa? Beranilah berkata, "SAYALAH YANG BERTANGGUNG JAWAB".


Minggu, 7 November 2010
#14Kasih Karunia Yesus Kristus Menyertaimu
Firman hari ini: Roma 16:20-24; I Korintus 16:19-24; 2 Korintus 13:11-13; Galatia 6:18; Efesus 6:21-24; Filipi 4:21-23; Kolose 4:18; I Tesalonika 5:23-28; 2 Tesalonika 3:16-18; I Timotius 6:21; 2 Timotius 4:19-22; Titus 3:15 dan Filemon 1:23-25.

Pengajaran:
KASIH KARUNIA YESUS KRISTUS MENYERTAIMU. Inilah ucapan yang berulang-ulang disampaikan oleh Paulus kepada jemaat yang ia layani di berbagai tempat. Rasul Paulus sudah mengalami kasih karunia Allah yang begitu nyata di dalam hidupnya. Kata Paulus, "Oleh kemurahan dan kasih karunia Allah, kami menerima pelayanan ini..." (2 Korintus 4:1). Paulus, seorang yang dahulu dikenal dulu sebagai penganiaya jemaat Kristus, akhirnya memperoleh kasih karunia untuk bertemu langsung dengan KRISTUS, sang Kasih Karunia yang selama ini sangat ia benci. Akhirnya, Paulus benar-benar berjumpa dan mengalami Kasih Karunia. Itulah sebabnya, ia begitu setia dan antusias untuk mengucapkan berita Kasih Karunia kepada yang lain. Anda pun sudah mengalami kasih karunia Allah di dalam hidup Anda, bukan? Sudahkah Anda setia untuk memberitakannya?

No comments: