Monday, October 25, 2010

Kurangi Kegiatan, Berdoalah!

KEGERAKAN KITA


Kamu mengharapkan banyak, tetapi hasilnya sedikit,
dan ketika kamu membawanya ke rumah, Aku menghembuskannya.
Oleh karena apa? demikianlah firman TUHAN semesta alam.
Oleh karena rumah-Ku yang tetap menjadi reruntuhan,
sedang kamu masing-masing sibuk dengan urusan rumahnya sendiri.

-Hagai 1:9-

Setiap orang pasti ingin mengalami keberhasilan dalam hidupnya. Oleh karena itu, mereka berusaha untuk mempergunakan waktu semaksimal mungkin demi bekerja keras mengusahakan keberhasilan. Bagi pengusaha waktu adalah untuk mendapatkan uang (keuntungan) sebanyk-banyaknya, bagi pekerja waktu adalah untuk mendapatkan posisi yang terbaik, bagi ibu-ibu waktu adalah untuk mengurus anak-anak. Semua berbicara bahwa waktu sangatlah berguna dan penting.

Dalam kekristenan, salah satu unsur penting penentu keberhasilan adalah waktu bermutu (berkualitas) yang diluangkan bersama Tuhan. Waktu yang tidak tergesa-gesa, tidak terganggu, waktu teduh yang khusus disediakan untuk berdiam diri bersama Tuhan. Namun, hal yang menyedihkan ternyata banyak orang kristen tidak benar-benar menyadari dahsyatnya dampak dari waktu teduh bersama Tuhan bagi keberhasilan di segala bidang kehidupan mereka. Sebaliknya, mereka lebih suka “menghabiskan“ waktu, menyibukkan diri dengan berbagai macam “kerja keras” di pekerjaan, keluarga, dan lainnya hingga mereka tidak punya waktu untuk berhenti sejenak. Lebih fatal lagi, banyak pelayan Tuhan juga sibuk dengan segudang ‘aktivitas pelayanan’ dan melupakan, satu hal yang sangat vital, yaitu DOA. Mereka tidak punya waktu yang teduh yang baik dengan Tuhan, doa hanya dilakukan dengan tergesa-gesa.

Kita harus waspada terhadap musuh terbesar kekristenan, yakni kesibukan, bahkan kesibukan yang dibalut alasan rohani sekalipun. Terlebih kesibukan yang berhubungan erat dengan sesuatu yang disebut Alkitab dengan keduniawian – terjaring dalam agenda, tujuan dan kegiatan masyarakat ini dengan mengabaikan kesempatan berjalan dengan Tuhan. Kita dituntut untuk menjadi orang Kristen yang memiliki hubungan yang kuat dengan Tuhan – hubungan yang diperbaharui setiap hari. Ini penting! FirmanNya dalam Hagai 1:9 sangat jelas berbicara kepada kita bahwa sekeras apapun kita bekerja dan sesibuk apapun kita mengusahakan keberhasilan, semua yang kita lakukan akan sia-sia. Sebab, hal yang terutama mempebaiki “rumah-Ku”, yaitu hati kita dengan Tuhan (keintiman kita dengan Tuhan) tidak kita lakukan. Betapa bahayanya jika hati kita yang adalah ‘rumah Tuhan’, tempat Tuhan hidup dan bergerak serta berkarya di dalam kita dibiarkan runtuh. Keberhasilan dan kebahagiaan yang sejati sulit untuk diraih.

Kita tidak bisa menjadi orang Kristen sejati dengan menu hidup penuh sesak dengan kegiatan, sekalipun jika kegiatan tersebut berkenaan dengan pelayanan. Tuhan tetaplah harus menjadi prioritas utama di setiap hari-hari kita. Ingatlah senantiasa kekuatan dari waktu teduh, sebab keputusan yang mengubah seluruh arah kehidupan kita biasanya datang dari saat-saat persekutuan seorang diri dengan Yang Maha Kudus.

Betapa indahnya jika kita memulai segala sesuatunya dengan doa. “Lebih baik satu hari di pelataranmu daripada seribu hari di tempat lain”…cuplikan lagu ini mengingatkan kita bahwa 1 jam berdoa sebelum beraktifitas menjadikan sepanjang hari itu terasa tenang dan ringan dijalani bersama Tuhan.

Apa yang harus kita lakukan supaya kita dapat berdoa sekalipun sibuk :
Bangun lebih awal minimal 30 menit dari yang biasanya.
Singkirkan sejenak semua agenda hari itu dari pikiran Saudara, mulai fokuskan hati dan pikiran pada Tuhan.
Bersyukurlah atas apa yang Tuhan berikan hari ini: kesehatan, pekerjaan maupun studi yang Tuhan berikan, hikmat untuk menyelesaikan persoalan yang terjadi, kekuatan saat menghadapi masalah.
Serahkan semua rencana dan tugas Anda sepanjang hari itu kepadaNya dan undanglah Dia untuk memimpin Anda menjalani hari itu.

Kerja keras demi keberhasilan dan kebahagiaan saja tidak cukup, diperlukan kerja cerdas. Kerja cerdas dimulai dengan persekutuan yang intim dengan Tuhan dalam waktu teduh yang berkualitas. Dari sanalah berbagai hikmat pengertian akan segala sesuatu mengalir memimpin kita kepada keberhasilan demi keberhasilan. (rs)

No comments: