Tuesday, July 20, 2010

Unity is So Powerful!

EDITORIAL


Ada yang membuat saya terkesan dari gelaran Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan yang baru lalu. Meskipun skuad favorit saya sudah pulang kampung duluan, berhubung ada waktu luang, saya sempatkan diri menemani mami saya nonton laga Argentina vs Jerman pada babak perempat final. Laga itu berakhir dengan skor 0-4 untuk Jerman. Kekalahan telak menjadi duka Argentina dan mami saya (sebagai pendukung Argentina).

Banyak pihak menuding kekalahan Argentina sebagai akibat ke-tidakmampu-an Diego Maradona dalam meng-arsitek-i anak buahnya. Mulai dari belum ditemukannya corak permainan yang pas untuk skuad Argentina oleh coach Maradona (yang masih minim kemampuan melatih) sampai kesalahan strategi yang dipakainya. Terlihat jelas di lapangan pemain Argentina ‘seperti’ berlaga sendiri-sendiri (individual) dan bukan sebagai tim. Sebaliknya, pemandangan berbeda terlihat di skuad ‘panser’ (julukan tim Jerman). Mereka tampil sangat rapi dan solid sebagai satu kesatuan tim. Saya dibuat kagum oleh blokade pertahanan mereka. Sangat kuat dan sulit ditembus. Setiap kali lawan mencoba melesakkan bola ke gawangnya, dengan sigap, rapi dan kuat skuad panser langsung menghadangnya. Berikutnya, saat tim panser melesakkan gol ke gawang lawan, mereka pun berlaku sangat kompak dan tangguh sebagai sebuah tim. Sungguh kerja tim yang sangat cantik.

Keluarga kita adalah tim kita. Keutuhan keluarga kita tidak terletak pada satu orang saja, ‘kemenangan’ keluarga kita bukan tanggung jawab satu orang saja. Tetapi, keutuhan keluarga kita adalah tanggung jawab seluruh anggota keluarga sebagai satu tim. Pengkhotbah 4:12 berkata, “Dan bilamana seorang dapat dialahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mudah diputuskan.” Demikian pula, keutuhan keluarga kita takkan terputuskan, bila setiap anggotanya menyadari dan mengambil perannya sebagai anggota tim yang saling menjaga dan mendukung untuk kebaikan bersama. Bukan bermain secara individu yang rentan gagal (sekalipun dia sangat berbakat). Saling merendahkan hati, saling melayani, mengganggap yang lain lebih utama dari diri sendiri, saling memperhatikan kebutuhan satu sama lain, saling mendorong dalam kebaikan… mari jagai keluarga kita. Unity is powerful! Kesatuan itu penuh kuasa. Bersatu kita dapat mengalahkan kuasa si jahat.(l@)

No comments: